Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BISNIS VETERINER

(BUSINESS PLAN AYAM PETELUR)

Oleh :

Kelompok 2

1. Aska Adhitama Fanmira (1709010038)


2. Bela Krista Roman (1709010058)
3. Mirna Magdalena Riwudjeta (1709010031)
4. Elsi Enjels Sinamohina (1709010044) 
5. Yosefina Triafyuni Sukanto (1709010052)
6. Putri Belyutha A. Panie (1709010040)
7. Marike J. M Rabila (1709010043)
8. Diana Rabeka Out (1709010010)
9. Susi Martha Susanti Takubak (1709010012)
10. Richard Rivaldy Toelle (1709010022)
11. Kristoandi Poetting (1709010001)
12. Venansius Jesmaryo Labhu (1709010053)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
1. Executive summary
Usaha yang dilakukan oleh kelompok kita yaitu peternakan ayam petelur yang
dimana sasaran bisnis kita yaitu masyarakat Kota Kuoang sebagai konsumen. Fasilitas yang
dibutuhkan agar usaha ini dapat berjalan dengan baik antara lain; kandang ayam, sebuah
mobil pick up, beberapa bola lampu, beberapa rak untuk menaruh telur, sebuah gedung untuk
menjual telur, sumur, pompa air, tanki fiber, dan thermometer ruangan. Upaya pemasaran
yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu kami akan menjual telur dari ayam yang dipelihara
pada sebuah market. Dari usaha ini kami akan mendapat keuntungan dari telur yang telah
kami jual.
2. Business description
Dalam melakukan sebuah bisnis ayam petelur, yang terpenting adalah bagaimana
ayam petelur bisa menghasilkan telur yang baik (layak dikonsumsi) dalam artian, dapat
memuaskan konsumen dan dengan sendrinya keutungan akan menghampiri usaha yang kita
jalani.
Hal yang penting dilakukan dalam bisnis ini adalah memperhatikan hal yang terkecil
sampai yang terbesar mulai dari manejemen pemeliharaan ayam, pakan, manajemen
kesehatan, dan menjaga agar kondisi lingkungan menjamin kehidupan yang baik bagi ternak.
Kemudian manajemen pengambilan telur dari induknya, penyimpanan, pengepakan,
pengangkutan, sampai pada pemasaran, semuanya harus tertata rapi agar tidak menimbulkan
hal-hal yang tidak di inginkan seperti telur menjadi busuk, retak atau pecah.
Untuk memperoleh keuntungan dari bisnis ini, penting melakukan survei pasar.
Informasi pasar yang dikumpulkan bukan hanya perubahan harga telur yang terjadi,
melainkan juga jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen, lokasi penjualan telur
yang memberikan peluang lebih baik, serta kebutuhan konsumen terhadap produk telur yang
dihasilkan.
Manfaat yang diperoleh dari pengumpulan informasi pasar yang dilakukan adalah
mengetahui dengan jelas jenis dan kualitas produk yang diinginkan konsumen, mengetahui
cara pemasaran yang sebaiknya ditempuh agar volume penjualan telur dapat ditingkatkan,
sehingga membantu tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan agar pelanggan tetap
serta jumlahnya dapat ditingkatkan. Kemudian yang paling terpenting dalam memperoleh
keutungan yaitu kualitas dari telur yang di jual dan harga sesuai dgengan kualitas telur.

3. Sales, Marketing And Promotion


Upaya dalam melakukan promosi yang dilakukan ada beberapa cara dan atau strategi
agar peternakan ayam petelur dapat dikenal khalayak. Adapun upaya tersebut antara lain :
a. Iklan Layanan Masyarakat : Memasang iklan di Radio maupun Koran mengenai
keberadaan peternakan ayam petelur
b. Sosial Networking : Mempromosikan peternakan ayam petelur melalui media sosial
seperti website, twiter, facebook, instagram dan youtube. Sarana ini cukup efektif karena
pada saat ini, internet dan gadget sudah seperti kebutuhan primer untuk setiap orang.
Media Sosial dipegang oleh admin yang siap menjawab pertanyaan konsumen.
c. Mouth to Mouth : Mempromosikan peternakan ayam baik perorangan maupun
sekelompok konsumen daging ayam
4. Product or service
Produk yang akan ditawarkan dipasar adalah telur ayam. Telur ayam yang akan di
jual yakni telur yang memiliki ketentuan, antara lain :
- Telur berasal dari induk sehat
- Telah dibersihkan menggunakan air mengalir dengan tujuan untuk membersihkan feses
dan kotoran lainnya yang menempel pada telur
- Tempat penyimpanan telur yang bersih dan steril,
- Kandang ayam dan sarang atau tempat bertelur bebas dari debu yang merupakan salah
satu sumber pencemar bagi telur,
Pekerja dipeternakan ini menerapkan hygiene dan sanitasi yang baik sehingga akan
mengurangi pencemaran mikrobiologi pada telur. Sampel telur dari peternakan melalui
tahapan pengujian di Laboratorium untuk menyeleksi telur bebas dari agen penyakit. Selain
itu, telur yang dijual adalah telur utuh, yang mana kutikula telur tidak rusak, kulit telur tidak
rusak, permukaan telur kering dan tidak kotor, kelembapan udara sekitar telur relatif normal,
dan umur telur tidak tua.

5. Local Market and Promotion


Ide usaha ini muncul dilihat dari meningkatnya konsumsi telur di masyarakat
khususnya dikota Kupang. Meningkatnya peminataan terhadap telur membuka peluang bagi
banyak orang untuk membangun usaha. Namun tidak ada yang dapat menjamin kualitas telur
yang dipasarkan. Secara objektif jenis usaha ini menjadi minat banyak orang, sehingga usaha
ini dibuat seunik mungkin atau berbeda dengan usaha ayam petelur lainnya. Perbedaan usaha
ayam petelur ini terletak pada orang yang menjalankan usaha ini yaitu dokter hewan sendiri
sebagai pengontrol langsung dan pekerja lainnya yang berfokus pada kualitas telur sebelum
dan saat dipasarkan. Target awal usaha ini ialah masyarakat kota Kupang khususnya pasar.
Untuk meningkatkan penjualan sehingga persaingan dapat seobjektif mungkin dengan cara
memberikan potongan harga pada awal pemasaran sebesar 10% dari harga pejualan
(berlangsung selama 3 bulan pertama) kemudian harga telur meningkat normal sesuai harga
yang ada dipasar tujuannya untuk mempromosikan usaha kepada masyarakat.
6. Manajemen
Rencana manajemen dari usaha ini masih tergolong sederhana mengingat usaha ayam
petelur ini masih baru. Komposisi tim dalam perusahaan ini beserta tugas dan tanggung
jawab adalah sebagai berikut :
 Direktur : bertanggung jawab dalam memegang saham atau modal usaha, dan
memastikan usaha ayam petelur ini berjalan dengan baik dan selalu mendapatkan
keuntungan. Direktur membawahi manajer operasional dan manajer keuangan serta
pemasaran.
 Manajer operasional : bertanggung jawab kepada direktur, bertugas memastikan dan
mengontrol seluruh proses operasional usaha ayam petelur agar berjalan dengan baik.
Manajer operasional membawahi manajer produksi, kebersihan dan kesehatan.
 Manajer keuangan dan pemasaran : bertanggung jawab kepada direktur, bertugas
mengatur keuangan dan administrasi serta pemasaran telur. Bagian ini membawahi
bagian administrasi dan dan bagian pemasaran.
 Bagian produksi : bertangung jawab kepada manajer operasional, bertugas menangani
kebutuhan ayam berupa pemberian pakan dan minum, menjamin ketersediaan pakan
digudang pakan dan pengumpulan sampai pengemasan telur.
 Bagain kebersihan dan kesehatan : bertanggung jawab kepada manajer operasional,
bertugas memastikan semua peralatan yang digunakan sudah disanitasi, memonitoring
jadwal vaksinasi ayam, pembersihan kandang dan penanganan kotoran ayam.
 Sopir : bertanggung jawab kepada manajer operasional, bertugas mengirim hasil
produksi.
 Bagian Administrasi : bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan pemasaran,
bertugas menangani administrasi perusahaan, pembuatan laporan dan laba rugi dan kas
usaha ini, serta manangani recording ayam petelur.
 Bagian pemasaran : bertanggung jawab kepada manajer keuagan dan pemasaran, bertugas
memasarkan hasil produksi ayam petelur, bertanggung jawab atas kegiatan penjualan
perusahaan.

Manajemen terhadap peternakan ayam petelur dapat di jelaskan sebagai berikut :


A. Manajemen Pakan
Pakan merupakan komponen biaya operasional paling besar dalam peternakan
ayam petelur, yaitu sekitar 65-80% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, manajemen
pemberian pakan harus dilakukan secara tepat agar pertumbuhan ayam dapat maksimal
dan mencapai tingkat produksi. Pakan diberikan sesuai kebutuhan ayam. Pakan yang
berasal dari pabrik sudah memiliki kandungan nutrisi yang ideal bagi ayam dan sesuai
dengan umur ayam. Namun, untuk menghemat biaya, pakan dapat dibuat sendiri. Pakan
yang dibuat sendiri harus terdapat kandungan nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein,
mineral, dan vitamin. Pemberian pakan harus diberikan secara merata. Yang tidak kalah
penting dalam manajemen pakan adalah penyimpanan pakan. Pakan disimpan tidak boleh
lebih dari 14 hari, dan harus disimpan di gudang pakan dengan pakan dengan
memperhatikan suhu, kelembapan, kebersihan, layout, serta bebas dari kontaminasi.
B. Manajemen Minum
Air merupakan elemen penting dalam manajemen peternakan yang tidak dapat
digantikan oleh apapun. Air merupakan komponen terbesar penyusun tubuh ayam
sehinggan air menjadi nutrient yang harus selalu tersedia. Air minum ayam harus terbebas
dari kontaminasi limbah, sehingga sumber air minum harus selalu dijaga kebersihannya.
Pemberian air yang memiliki kualitas rendah akan menyebabkan gangguan pada
produktivitas ayam, baik pertumbuhan dan produksi telur, dan dapat m menyebabkan
kematian.
C. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan dilakukan secara berbeda tergantung tingkatan umur
ayam, dikarenakan tiap tingkatan umur ayam memiliki kebutuhan dan cara penanganan
yang berbeda. Oleh karena itu, terdapat 3 tipe manajemen pemeliharaan, yaitu :
1. Manajemen pemeliharaan DOC
DOC merupakan masa pemeliharaan yang paling kritis selama masa
pertumbuhan ayam, sehingga harus hati-hati dalam merawatnya. Kegagalan pada fase
ini akan menyebabkan kegagalan di masa pemeliharaan selanjutnya, dimana akan
menyebabkan menurunnya produktivitas ayam. Kegagalan pada masa ini biasanya
disebabkan oleh pemberian pakan, penggunaaan pemanas, dan program vaksinasi
yang kurang tepat.
2. Manajemen pemeliharaan pullet
Pemeliharaan pada masa ini dilakukan sejak ayam berumur 4 minggu hingga
18 minggu. Pemeliharaan pada masa ini memiliki tujuan untuk mendapatkan ayam
yang sehat, kuat, memiliki pertumbuhan yang seragam, dan untuk memperoleh ayam
dewasa yang memiliki produktivitas yang optimal. Karena pada masa pertumbuhan
inilah merupakan saat yang terbaik untuk menghasilkan ayam yang produktif.
Manajemen pada masa ini meliputi pemberian pakan penumbuh yang baik, air minum
yang selalu tersedia dan bersih, sanitasi yang baik, dan pastikan binatang pemangsa
tidak dapat memasuki kandang di malam hari.
3. Manajemen pemeliharaan layer
Pemeliharaan pada masa ini dimulai sejak ayam mulai menghasilkan telur
pada umur 18 minggu hingga 20 bulan. Pada masa ini, ayam harus mendapatkan
pakan sebaik mungkin untuk menjamin produktivitasnya, dimana kebutuhan akan
protein lebih tinggi dari masa pemeliharaan sebelumnya. Pada masa ini juga
diperlukan adanya recording yang tertib. Adanya recording yang akurat akan
mempermudah proses evaluasi, pengontrolan, dan memprediksi tingkat keberhasilan
usaha.

7. Financial data
A. Total Biaya (Variabel Cost dan Fixed Cost)

No. Keterangan Jumlah Harga Satuan Total

1. Penyusutan bangunan 1 Bangunan Rp 5.000.000 Rp 50.000.000

Penyusutan sarana Rp 5.250.000 Rp 5.350.000


2. 1 Mobil
transportasi

Penyusutan kandang Rp 5.000.000


s3.
postal

Penyusutan tempat Rp 2.000.000


4.
minum dan pakan

Alat-alat listrik dan biaya Rp 3.000.000


5.
lain-lain

Rp 65.350.000
Total Biaya Tetap

7       Ayam petelur 8000 x 30.000 = 240.000.000 Rp 10.000.000


         per 2 tahun

240.000.000/24 =
Rp 10.000.000 perbulan

8       Pakan ayam 450kg/hari x 30 = 13.500 Rp 3.500 Rp 47.250.000


         kg/bulan

9       Vaksin dan Obat-obatan Rp 8.000.000


   
10     Listrik Rp 500.000
 

11     Biaya Pemasaran dan Rp 1.000.000


      Penjualan

12.    Alat Tulis Kantor Rp 100.000


       

13.    Gaji Karyawan Pekerja 4 orang Rp 1.500.000 Rp 6.000.000


       

Total Biaya Variabel Rp 72.850.000

Total Biaya Keseluruhan Rp 138.250.000

Total biaya awal yang diperlukan untuk beternak ayam petelur = biaya tetap + biaya
variable = Rp. 65.350.000+ Rp. 72.850.000 = Rp. 138.250.000
Tingkat kematian 5% selama pemeliharaan sehingga 8000 ekor x 5% = 400 ekor
1 ekor ayam bertelur sebanyak 20 butir/bulan atau
8000 ekor menghasilkan 160.000 butir telur/bulan.

B. Biaya dan Harga Per Unit


- Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 65.350.000 : 12 bulan =
Rp 5.445.900. 
- Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 5.445.900 +
Rp 72.850.000 = Rp 78.295.900.
- Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan dibagi jumlah produk
yang dihasilkan per bulan
Rp 78.295.900 : 160.000 butir = 489.34 > 489
Harga jual per unit Rp 700
C. BEP
BEP per unit=    biaya tetap: (harga per unit- biaya variable per unit)
5.445.900 : (700 - 489) = 25.809 unit.
Dengan produksi telur 160.000/bulan maka BEP akan dicapai pada bulan pertama.
BEP dalam rupiah = biaya tetap/1-total biaya variable/total penjualan
BEP dalam rupiah = 5.445.900/1- (72.850.000/112.000.000)
= 5.445.900/1-0,65
=5.445.900/0.35
= 15.559.714,3 > Rp. 15.559.714,00
8. Investment
Investasi awal yang dibutuhkan pada tahun pertama bisnis ayam petelur ini
dibangun sejumlah Rp. 138.250.000,00 yang mencakup modal dari pinjaman bank,
investor dan biaya pribadi.

Anda mungkin juga menyukai