Anda di halaman 1dari 10

INTEGRASI BANGSA DALAM KEBHINNEKAAN

H.DELI ANHAR *)
MATA KULIAH
KEWARGANEGARAAN

PENDAHULUAN

Integrasi atau kekompakan kita sebagai anak bangsa, belakangan ini


menjadi isu yang krusial dan dipertanyakan. Hal ini tidak lain karena berbagai
kasus yang terjadi yang meyakinkan pada kita bahwa semangat kebersamaan
dalam kebhinekaan mulai terusik. Banyak kasus yang berkaitan dengan masalah
ini seperti konflik suku, konflik antar agama, konflik antar aliran dalam agama,
konflik antara komunitas tertentu dengan pejabat daerah yang terakhir kasus
mbah priok koja, serta konflik antara satu kubu kekuatan dengan kubu kekuatan
lainnya. Bangsa ini menjadi semakin dihadapkan pada krisis multidimensi.
Keterpaduan yang dimaknai mengakui keragaman semakin tidak jelas, irama
musik kebhinekaan tidak lagi kompak dan akhirnya tidak enak didengar,
dipikiran, bahkan dihati semua anak bangsa. Ungkapan bahwa perbedaan
adalah kekuatan bagi bangsa Indonesia, telah berubah menjadi sebaliknya yakni
kelemahan yang berujung pada penderitaan baik lahir maupun bhatin.
Nazaruddin, (1996) merumuskan integrasi itu adalah penyatuan suatu
bangsa yang mencakup semua aspek vertikal maupun horizontal. Aspek vertikal
bagaimana menciptakan iklim kondusif (nyaman) rakyat dengan negara, daerah
dengan pusat. Sementara integrasi horizontal antara komunitas dengan
kelompok komunitas lainnya, antara tatanan nilai suatu budaya dengan nilai
budaya lainnya.
Sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia, integrasi dalam anatomi
bangsa yang bhineka bukan masalah yang harus dirisaukan, karena kita sadar
pentingnya kesatuan-persatuan bangsa dan sepakat pula bahwa persoalan
bangsa ini harus segera berakhir terutama pasca kemerdekaan, menuju
masyarakat seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 1


Pertanyaannya adalah, mengapa kecenderungan ketidakkompakan atau
disintegrasi dalam berbagai dimensinya semakin menguat atau ekskalatif.
Konflik-konflik horizontal yang dikenal berbentuk SARA masih tak kunjung
berhenti dan gampang menyulut keadaan hingga limit chaos. Begitu juga
disintegrasi vertikal yakni semakin lemahnya kepercayaan dan derasnya
keinginan untuk memisahkan diri dari pengakuan pertiwi Indonesia Raya, dan
sejumlah indikasi yang menunjukkan pembangkangan dan ketidakpuasan
daerah terhadap pusat.
Reformasi yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun mengagungkan
harapan agar keadaan diatas segera berubah dan lebih kondusif, baik yang
vertikal maupun horizontal. Benarkan harapan itu dapat terwujud, seperti yang
menjadi dambaan kita semua. Kita tidak akan sulit memastikan jawabnya yakni
masih jauh dari semua itu.
Kita tetap sepakat dan tidak pernah akan prustrasi untuk mewujudkan
integrasi bangsa ini, manakala kita menghendaki bangsa yang bhinneka ini tetap
eksis dan sadar akan titipan para pendahulu apapun konsekuensinya diikuti
dengan pendekatan serta strategi yang dapat mengkomodasikan semua pihak
dan komunitas bangsa terhormat dan berbudaya ini.

KONSEP DAN MAKNA STRATEGIS

Integrasi nasional merupakan suatu terminologi yang sering dipergunakan


didalam masyarakat, baik kalangan kampus maupun masyarakat pada
umumnya. Myron Weiner, (1996) menampilkan beberapa pengertian atau
konsep integrasi yakni, integrasi nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi
budaya. Dan dalam konsep yang lebih umum integrasi ini juga mencakup
integrasi wilayah, budaya, politik, dan integrasi vertikal – horizontal.
Bertitik tolak dari konsep pemikiran diatas, maka perpaduan (integrasi)
nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang menyangkut semua
aspek kehidupan baik bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya juga
hubungan pusat daerah. Dengan kata lain integrasi nasional berarti mencakup
hubungan horizontal dan vertikal. Integrasi elit dengan massa dan juga
pengintegrasian/ pemaduan komponen bangsa dengan tidak mengenal sekat
pembatas yang ada di ranah vertikal – horizontal tersebut.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 2


POLITIK

KEAMANAN EKONOMI

INTEGRASI
INTEGRASI

WILAYAH SOSIAL

BUDAYA

Maknanya adalah terbangunnya fondasi bangsa sehingga segala


persoalan yang muncul dalam prosesnya, diikuti dengan pergeseran yang
mungkin ditimbulkannya, akan teratasi secara terbuka dan tanpa mengorbankan
makna dari kemajemukan.
Pada dasarnya integrasi itu sendiri diharapkan :
Pertama : dalam tinjauan vertikal, masyarakat tunduk, patuh pada negara
(hukum) yang merupakan konsensus bernegara dalam semangat
supremasi.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 3


Kedua : dengan sasaran strategisnya, maka terus perlunya komitmen
membangun konsensus normatif yang mengatur tingkah laku
masyarakat secara individu/kolektif dalam sebuah tatanan negara yang
bhinneka sekalipun.
Ketiga : secara horizontal terjadinya secara alami disertai konsensus bahwa
integrasi dalam masyarakat bhinneka adalah suatu kekuasaan yang
sinergis dan berimplikasi bagi sebuah masyarakat yang beorientasi
pada perubahan (change).

POTENSI DISINTEGRASI

Seperti yang dikemukakan terdahulu bahwa disintegrasi selalu terbuka


pada masyarakat yang hetrogen atau bhinneka . Terlebih lagi jika sulitnya terjadi
konsensus normatif dibangun, ditambah lagi konflik kepentingan yang cenderung
menghadirkan pola pikir pragmatis, sehingga mengorbankan makna
kebhinnekaan. Ditambah lagi ketangguhan dan kepiawaian yang dimainkan
aktor-aktor intelektual tertentu yang populer dengan sebutan provokator atau
kelompok komunitas prustrasi.
Bagi kita bangsa Indonesia, potensi disintegrasi bisa diamati secara
alamiah atau juga dengan cara cipta rekayasa. Secara alamiah bisa
terkonfigurasi melalui kondisi geografis bangsa yang merupakan penyatuan dari
sub bangsa yang tadinya memang terpisah, dan akhirnya membentuk sikap
serta tata nilai sendiri-sendiri. Terlebih lagi masih kuatnya pemikiran akan
eksklusifitas wilayah yang sulit untuk dicegah, bahkan belakangan terjadi zona-
zona wilayah yang dapat terus mengundang melemahnya kadar integrasi dari
sudut pandang politik teritorial.
Demikian juga secara demografi, dimana bangsa ini begitu sangat
hetrogen, yang kerap kali mendatangkan ketidakserasian dalam hubungan atau
komunikasi sesama anak bangsa. Penduduk yang majemuk tidak diikuti asimilasi
dan akulturasi yang konstan dapat pula mengkritalisasikan homogennya
penduduk.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 4


Potensi kearah ini akan semakin ekskalatif manakala konflik-konflik
kepentingan semakin kuat, tanpa mempertimbangkan rasa kebersamaan dan
sinerginitas. Terlebih lagi mobilitas penduduk yang cepat dapat menimbulkan
gesekan baru, karena hadirnya budaya dan tata nilai yang baru pula. Hal ini
disatu sisi positif guna menggairahkan semangat kompetitif, tapi disisi lain dapat
menjadi potensi disintegrasi sehingga berujung pada eksodus manusia yang
mungkin hanya persoalan adaptasi tata nilai atau juga ada faktor-faktor penguat
dimana menuntut introspeksi seluruh lapisan dan komunitas warga bangsa.
Potensi disintegrasi yang tidak kalah penting untuk menjadi perhatian kita
adalah bersumber dari SARA. Hal ini sudah menjadi realitas sosial yang tidak
dapat dielakkan oleh siapapun dan kapanpun baik dalam masyarakat tradisional
maupun yang modern. Keadaan ini selalu saja pasti menimbulkan problem sosial
yang lazim disebut konflik horizontal , komunal atau primordial.
Persoalannya tentu bagaimana semua pihak memahami realitas ini, artinya
perspektif dalam memahami SARA harus direkonstruksi secara berkelanjutan,
sehingga SARA sebagai pemicu perpecahan berubah arah menjadi kekuatan
untuk memberdayakan segenap potensi rakyat yang bhinneka.
Tidak kalah menariknya, jika kita lebih dalam mengidentifikasikan masalah
potensi disintegrasikan, yakni dapat saja kerap kali muncul karena hadirnya
kepentingan politik sesaat artinya mempolitisir masyarakat untuk tujuan
pragmatis. Keragaman masyarakat dimanfaatkan dan dijadikan isu, guna
menyulut terjadinya konflik, tanpa menyadari akan implikasi yang
diakibatkannya, kebodohan politik masyarakat dijadikan senjata ampuh untuk
memenuhi ambisi elit-elit tertentu, dan sangat jauh dari usaha pembelajaran
politik partisipan bagi suatu masyarakat yang mendambakan suatu perubahan.
Politisi yang kurang berakal sehat, dan cenderung berpikir untuk tujuan
jangka pendeknya adalah potensi besar untuk terjadinya disintegrasi bangsa.
Pada mereka ini dengan sejumlah alasan pembenaran versi subyektifnya selalu
menciptakan situasi politik yang tidak kondusif dengan motif kepentingan,
apalagi jika ambisi politik semakin memperlihatkan warnanya yang buram.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 5


STRATEGI UMUM

Banyak referenci dan pendapat yang intinya adalah bahwa langkah


fundamental dan strategis membangun integrasi bangsa adalah penguatan
terhadap pemahaman dan implementasi Wawasan Nasional atau Wawasan
Kebangsaan.
Asfek penguatan yang tidak kurang pentingnya adalah bagaimana kita
membangun KANAL nilai-nilai budaya yang dihormati dan dipelihara selama ini,
dengan komunitas yang berbeda-beda. Rudini (1998) dalam konteks ini
mengisyaratkan betapa pentingnya kita membangun tatanan budaya dalam
prespektif majemuk, dimana kita kembangkan dalam aktualkan persamaan-
persamaannya, dan adanya komitmen bersama untuk mengeliminasi
(mengurangi – menutupi) perbedaan-perbedaannya.
Pada sisi lain dalam konteks pendekatan penguatan ini, maka alangkah
bijaksananya kita mempertimbangkan untuk tidak gampang mempolitisir dan
memanfaatkan ketidakberdayaan masyarakat. Sudah saatnya semua pihak
terutama elit politik untuk menjadi massa rakyat tidak hanya obyek tapi
menjadikan sebagai subyek yang potensial untuk berubah dan memahami
posisinya sebagai warga negara. Dengan kata lain perjalanan politik kita terus
semakin dipahami, dibudayakan dan menjadikan masyarakat cerdas berpolitik.
Tidak jarang kita mendapatkan suatu kesimpulan bahwa disintegrasi
bangsa dalam bentuk konflik horizontal-vertikal, misalnya dikarenakan
kesenjangan atau kecemburuan sosial. Informasi yang akurat dan kita percayai
bahwa atmosfir kenikmatan hanya berputar-putar di elit pusat saja, sementara
sumber daya alam yang menjadi sumber kenikmatan berasal dari daerah.
Mobilitas penduduk pendatang dan asli acapkali juga menjadi pencermatan kita
dari berbagai aspeknya.
Konsep dasar pemerataan dan pertumbuhan kehendaknya menjadi
landasan pola pikir dan tindakan konkrit yang harus dilakukan. Kiranya perlu
penyadaran dan pencerahan pihak-pihak berkompeten bahwa sumber daya ini
milik kita semua, segala potensinya diintegrasikan untuk masyarakat menuju
national scurity dan national prosperity.
Banyak pemikiran yang cukup simpatik dan menyimpan makna psikologis
emosional yang mendalam, bahwa sisi lain yang harus diperhitungkan dan
dikembangkan terbangunnya integrasi adalah melalui asimilasi dan akulturasi
budaya.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 6


Weiner, (1996) mengartikan asimilasi ini adalah pencapaian integrasi
dengan menjadikan kebudayaan suku yang dominan dari suatu negara. Sebagai
kebudayaan nasional lebih jauh ditegaskannya bahwa identitas suku/golongan
minoritas tetap diakui sebagai salah satu identitas nasional sebagaimana halnya
identitas kelompok mayoritas.
Bagi penulis asimilasi dalam konteks teknis dapat saja berupa hubungan
ikatan batin antara satu suku dengan budayanya yang saling diterapkan secara
wajar dan terhormat, tapi tetap tidak berlebihan.

STRATEGI KEKINIAN

Dengan mempetimbangkan fenomena sosial yang terjadi, dimana secara


signifikan mencederai kebhinnekaan kita sebagai bangsa, maka diperlukan suatu
strategi kekinian yang substansinya menyangkut ; bagaimana merefleksikan dan
mengaktualisasikan kembali identitas kita sebagai bangsa ; serta formulasi
bingkai untuk merekatkan kebhinnekaan.
Kita telah memiliki dan menyepakati sederet indikator identitas bangsa
yakni ; bangsa agamis, bangsa berideologi, bangsa sosialistik integralistik ,
bangsa toleran, bangsa beragam budaya, bangsa pejuang, bangsa yang
memiliki kepekaan sosial, serta bangsa yang menjunjung tinggi nilai.
Persoalannya adalah bagaimana dalam kontek kebhinekaan identitas tersebut
dapat tetap eksis, dan diimplementasikan serta diaktualisasikan secara konsisten
dalam semangat integrasi.
Islam (juga agama lain) menegaskan satu doktrin bahwa keragaman atau
perbedaan yang terakumulasi dalam inti makna yakni ; kujadikan kamu berbeda
dalam suku-suku, bangsa-bangsa agar saling kenal dan mengharagi satu
dengan lainnya.
Penguatan terhadap hal ini wajib diwujudkan dalam bentuk implementasi
nilai keagamaan yakni : ibadah ritual, ibadah sosial, dan ibadah seremonial.
Ketiganya berjalan secara integrative dan berimplikasi dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Intinya tidak pernah mempersoalkan keragaman itu, dan ini
hukum alam-sunnatullah.
Identitas yang sangat prinsipil adalah ideologi Pancasila yang sudah final
bagi bangsa ini. Bagi kita ideologi adalah sumber inspirasi, sumber rujukan, dan
sumber solusi untuk mengejawantahkan segala kepentingan yang berbeda dari
kebhinekaan yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 7


Semua komponen masyarakat termasuk secara individual wajib menjadikannya
sebagai kekuatan perekat sosial dan disinilah letak esensial dari ideologi yang
kita anut.
Kita sangat tahu baik secara konseptual maupun secara aplikatif, bahwa
bangsa Indonesia dilahirkan atas dasar kebersamaan daan kekeluargaan
(sosialistik-integralistik). Semangat yang bisa diaktualisasikan secara kekinian
adalah bagaimana kebersamaan pola pikir, tindakan, prilaku, dan kenikmatan
sosial dapat menjadi milik bersama secara transparan dan proporsional. Intinya
tidak lain adalah bagaimana kita mengunci mati kesenjangan sosial yang dimana
setiap waktu dan kesempatan menjadi pemicu terjadinya disintegrasikan dalam
kebhinekaan.
Kompleksitas persoalan bangsa kian terasakan, bahkan krisis multidimensi
terus membayangi kehidupan bangsa yang majemuk ini. Semua pihak harus
mencari solusi terbaik menjawab keggelisahan ini. Kita sangat naif untuk
bermental pembiaran atas masalah bangsa. Karenanya paling tidak perlunya
menyepakati bingkai (frame) untuk mengatasinya dan sekaligus mengantisipasi
segala kemungkinan yang bisa terjadi. Frame yang kita yakini dapat
memperkokoh integrasi dan kebhinnekaan kita adalah :
1. Membangun dan mengaktualisasikan kembali komitmen, kesadaran,
kejuangan serta kehendak untuk bersatu dalam keberagaman.
2. Menciptakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk
membiasakan diri membangun konsensus. Iklim ini sangat penting dimana
tidak hanya untuk kekinian tapi juga untuk yang lebih startegis. Kita
membutuhkan harmoni yang simentris dalam kehidupan bukan hegemoni.
3. Kelembagaan yang kita kenal selama ini (formal-non formal) perlu terus
menyuarakan dan merefleksikan nilai, norma, kaidah sebagai pupuk
kehidupan sosial yang menyuburkan.
4. Setiap kebijakan yang dirumuskan sejatinya konkrit menyentuh kepentingan
publik dan berpihak pada lapis bawah, ada ketegasan dan ketepatan sasaran
yang merefleksikan rasa keadilan.

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 8


PENUTUP

Ketika kita mampu mengaktualisasikan integrasi bangsa secara benar,


maka itu berarti aset bangsa yang tak ternilai. Tetapi sebaliknya apabila integrasi
berubah menjadi disintegrasi, maka kita harus membayar mahal dengan segala
akibat yang ditimbulkannya, bahkan kita akan berhutang dengan cicilan yang
tidak pernah akan selesai.
Karena itu integrasi adalah investasi yang abadi dan menjadi modal
startegis bagi kemajuan bangsa yang pluralistik dan sangat bhineka.
Ketunggalekaan harus tetap tumbuh subur dengan tetap memberikan ruang
serta dinamika yang konsisten.
Strategi umum dan strategi kekinian harus terus diihktiarkan agar setiap
individu dengan latar belakang status sosial dan sekaligus multikultural yang
beragam, sehingga seluruh komunitas menyatu dalam sikap, tindakan, serta
perbuatan untuk kepentingan seluruh ummat manusia. Inilah hal yang paling
hakiki ketika kita berkonsensus menjadi satu bangsa Indonesia. Ini adalah
tafaqqur. Inilah adalah kontemplasi, Ini adalah perenungan.

Banjarmasin, 15 Juni 2020

*) Dosen MK.Pendidikan Kewarganegaraan

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 9


RESUME

Integrasi bangsa dalam kebhinekaan-kw-2020-da-makalah Page 10

Anda mungkin juga menyukai