Pasalnya, gejala asma bisa saja kambuh karena paparan udara dingin.
Udara dingin umumnya mengandung kelembaban yang lebih sedikit dan bisa membuat
paru-paru berkontraksi.
Akibatnya, saluran udara bisa menegang dan memicu serangan asma , yang dapat
melibatkan batuk.
Udara dingin juga bisa memicu nyeri dada pada penderita asma.
Tak jarang, gejala-gejala semacam itu bisa bertahan dalam jangka waktu lama?
Langkah pertama untuk mngatasi seragan asma akibat udara dingin adalah melakukan
pencegahan.
Selain rutin mengonsumsi obat yang diberikan dokter, opastikan kita tetap berada di
dalam ruangan yang hangat selama cuaca dingin.
Jikla terpaksa beraktivitas di luar, kenakan pakaian hangat, seperti jaket, syal,
dan topi.
Jangan lupa kenakan penutup hidung dan mulut agar saluran pernapasan tidak terpapar
udara dingin.
Memperbanyak minum air putih membantu lendir di paru-paru tidak menggumpal dan
mudah dikeluarkan oleh tubuh.
Orang yang sakit bisa saja membawa virus atau bakteri yang meningkatkan risiko kita
mengalami gejala asma.
Vaksin flu sangat penting dilakukan menjelang cuaca dingin untuk menghindari
infeksi influenza.
Menjaga kebersihan rumah sangat penting agar tidak ada debu atau alergen yang bisa
memicu gejala asma.
Untuk mencegah serangan asma saat beraktivitas di tengan cuaca dingin, kita bisa
melakukan cara berikut:
https://www.healthline.com/health/asthma/cold-induced-asthma#takeaway
https://www.medicalnewstoday.com/articles/325492#symptoms