Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN

Masalah utama dalam mendeteksi glaukoma sudut terbuka primer adalah tidak
adanya gejala sampai stadium lanjut penyakit. Sewaktu pasien pertama kali
menyadari adanya pengecilan lapangan pandang, biasanya telah terjadi
pencekungan glaukomatosa yang bermakna. Agar berhasil, terapi harus diberikan
pada tahap dini penyakit. Pada kebanyakan kasus, glaukoma terdeteksi melalui
pemeriksaan mata rutin sebelum pasien mengalami masalah penglihatan.

Perlindungan terbaik dari glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata


rutin sekurang kurangnya satu kali dalam kurun waktu 2 tahun. Pemeriksaan mata
rutin perlu dilakukan lebih sering pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun
atau termasuk dalam salah satu faktor resiko menderita glaukoma

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi glaukoma :

Tonometri

Digunakan untuk mengukur tekanan intraokuler mata. Tonometri merupakan bagian


dari pemeriksaan fisik rutin bagi seua orang dewasa berusia lebih dari 30 tahun.

Hasil pemeriksaan bermakna bila tekanan intraokuler lebih dari 21 mmHg dan dapat
dikatakan normal jika nilainya antara 10-21 mmHg.

Indikasi tonometri yaitu pada penderita galukoma akut atau kronis, setiap orang
berusia 35 tahun, penderita diabetes  mellitus, keluarga penderita glaucoma, dan
klien yang buta sebelah mata pada klien pemeriksaan harus berkala setiap 1-2 tahun.

Opthalmoskopi
Oftalmoskopi ( funduscopy atau fundoscopy ) adalah tes untuk mengetahui keadaan
fundus okuli ( = retina mata dan pembuluh darah khoroidea keseluruhannya)
menggunakan ophthalmoscope (atau funduscope ).

Pada glukoma digunakan untuk memeriksa kerusakan pada nervus optikus

Ada dua jenis utama yaitu Oftalmoskopi langsung (Direct ophthalmoscopy) dan
Oftalmoskopi langsung (Indirect ophthalmoscopy). Direct Ophthalmoscope adalah
instrumen yang digunakan pada pemeriksaan mata yang memiliki beberapa lensa
yang dapat melakukan perbesaran hingga 15 kali dan menghasilkan gambar tegak
lurus. Jenis ophthalmoscope ini paling sering digunakan selama pemeriksaan fisik
rutin. Sedangkan oftalmoskopi tidak langsung menghasilkan gambar terbalik dengan
pembesaran 2-5 kali.

Gonioskopi

Gonioskopi adalah suatu cara untuk memeriksa sudut bilik mata depan dengan
menggunakan lensa kontak khusus dalam hal glaukoma gonioskopi diperlukan untuk
menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan yang merupakan tempat dilalui
cairan intraokular sebelum keluar ke kanal Schlemm sehingga dengan kata lain
digunakan untuk memeriksa saluran saluran drainase cairan bola mata
Dengan gonioskopi dapat ditentukan apakah sudut bilik mata depan tertutup atau
terbuka.

Perimetri

Pemeriksaan Goldmann Perimetri

Perimetri digunakan untuk memeriksa lapangan pandang perifer dan sentral. Teknik
ini, yang digunakan terpisah pada setiap mata, mengukur fungsi retina, nervus
opticus, dan jaras visual intrakranial secara bersama. Alat ini secara klinis
digunakan untuk mendeteksi atau memonitor hilangnya lapangan pandang akibat
penyakit di tempat- tempat tersebut. Kerusakan suatu bagian tertentu pada jaras
visual neurologik mungkin menimbulkan pola perubahan yang khas pada
pemeriksaan lapangan pandan serial.

Terdapat berbagai macam jenis perimetri, antara lain: Tangent screen,


perimetriGoldmann, dancomputerized automated perimetri.

Pemeriksaan lapang pandang merupakan salah satu pemeriksaan terpenting pada


glaukoma, karena hasil pemeriksaannya dapat menunjukkan adanya gangguan
fungsional pada penderita. Khas pada glaukoma adalah penyempitan lapang
pandang.

Pemeriksaan Visus mata atau Uji tajam penglihatan

Pada Glukoma kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh atropi serabut saraf
optik tidak disadari penderita, sampai kelainan sudah lanjut yaitu hilangnya
penglihatan sentral. Kadang-kadang pada beberapa penderita mungkin sudah
mengeluh adanya skotoma-skotoma di daerah Bjerrum (parasentral pada lapang
pandangnya). Tetapi umumnya gangguan penglihatan baru dirasakan bila sudah ada
kekeruhan media atau kelainan macula. Kehilangan proyeksi penglihatan ini
umumnya dimulai dibagian nasal, kemudian disebelah atas atau bawah, bagian
temporal biasanya bertahan cukup lama sampai menghilang sama sekali. Dalam
keadaan ini tajam penglihatan sudah ditingkat menghitung jari, bahkan bisa lebih
buruk lagi.

Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan penglihatan


memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang
mengakibatkan turunnya visus seperti pada glukoma yang dapat menyebabkan
penurunan visus.

Pachymetry

Digunakan untuk mengukur ketebalan kornea

Setelah mata telah mati rasa dengan obat tetes mata anestesi, ujung pachymeter
disentuh ringan pada permukaan depan mata (kornea). Studi terbaru menunjukkan
bahwa ketebalan kornea dapat mempengaruhi pengukuran tekanan intraokular. Tebal
kornea dapat memberikan salah pembacaan tekanan tinggi mata dan kornea tipis
dapat memberikan pembacaan tekanan palsu rendah. Selanjutnya, kornea tipis
mungkin merupakan faktor risiko tambahan untuk glaucoma.

Tes tes lain yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa glaukoma
kronik, yaitu :

Tes minum air

Tes pilokarpin

Tes provokasi steroid

a. Ketajaman penglihatan (visus)


Pada glaucoma sudut terbuka, kerusakan saraf dimulai dari tepi lapang pandang
dan lambat laun meluas ketengah. Dengan demikian penglihatan sentral (fungsi
macula) bertahan lama walaupun penglihatan perifer sudah tidak ada, sehingga
penderita seolah-olah melihat seperti malalui teropong (tunnel vision) dan
visusnya dapat tetap 5/5 karena belum tentu penderita glaucoma visusnya buruk.

Prosedur pemeriksaan visus :

Klien berdiri 5meter dari kartu snellen chart, menutup mata kiri dan
menggunakan mata kanan untuk membaca baris yang tampak paling jelas

Jika klien dapat membacanya dengan akurat, perawat meminta klien mambaca
baris dibawahnya dan begitu seterusnya smapai baris terbawah

Tahapan ini terus diulang sampai klien tidak dapat mengidentifikasi secara
benar lebih dari separuh jumlah karakter dalam satu baris

Ulang prosedur diatas untuk mata yang lain

Hasil yang dicatat merupakan perbandingan antara apa yang dapat dibaca klien
pada jarak 5meter dan jarak yang dibutuhkan oleh orang normal untuk membaca
baris yang sama misalnya 5/20 artinya bahwa klien dapat membacanya dari
jarak 5meter dari kartu apa yang “mata normal” dapat membacanya pada jarak
20meter dengan mencatat jumlah karakter karena klien gagal untuk
mengidentifikasikannya pad abaris tersebut, seperti 5/20(-2)

b.  Tonometri
Tujuan dari pemeriksaan dengan tomometer adalah untuk mengukur TIO.
Tonometer ada 3 macam yaitu ; tonometer digital, tonometer schiotz, dan
tonometer aplanasi goldman.

1.          Cara pemeriksaan menggunakan tonometer

Klien diintruksikan untuk meliha kea rah bawah tanpa menutup mata

Palpasi daerah interkalare dengan 2 telunjuk jika normal pasti terdapat


fluktuasi atau aliran

2.          Cara pemeriksaan menggunakan Tonometer Schiotz

Cara pemeriksannya adalah klien berbaring tanpa bantal, kemudian matanya


ditetesi pantocain 1-2% satu kali. Instruksikan klien untuk melihat ibu jarinya
yang diacungkan didepan matanya dan letakkan tonometer di puncak kornea.
Tekanan normalnya antara 10-20 mmHg atau 7/7,5-10,5/7,5.

3.          Cara pemeriksaan menggunakan Tonometer Aplanasi

Paling akurat, cara pemeriksaannya dengan klien duduk dan langsung


ditempelkan pada kornea klien dan membutuhkan anastesi local dan sebelumnya
klien diberikan fluoressein lalu dilihat skalanya (mmHg)

Indikasi tonometri yaitu pada penderita galukoma akut atau kronis, setiap orang
berusia 35 tahun, penderita diabetes mellitus, keluarga penderita glaucoma,
dank lien yg buta sebelah mata pada klien pemeriksaan harus berkala setiap 1-2
tahun.

c.  Gonioskopi
Adalah suatu cara untuk menilai lebar
sempitnya sudut bilik mata depan. Dengan demikian dapat dibedakan glaucoma
sudut terbuka atau sudut tertutup, juda dapat dilihat apakah ada perlekatan iris
bagian perifer. Alat ini mengunakan baterai atau dengan goniolens (three mirror
goldman). Indikatornya yaitu jika sudut menempel berarti sudut menempel
dengan keadaan darurat dan harus iridektomi.Mengukur ketebalan kornea mata
dan menganalisa sudut mata  menggunakan alat imaging  ANTERIOR SEGMENT
OCT.

Kornea adalah “jendela” mata kita yang terdapat dibagian depan sebelah luar
mata. Dengan mengukur ketebalan kornea mata akan membantu pengukuran
tekanan bola mata secara lebih akurat. Dalam menganalisa sudut mata
terkadang memerlukan alat imaging (pencitraan) untuk hasil yang akurat dapat
menggunakan alat imaging  ANTERIOR SEGMENT OCT. Glaukoma dengan sudut
sempit harus di operasi

d.  Oftalmoskopi

Yang harus diperhatikan adalah papil, yang mengalami perubahan peggaungan


dan degenerasi saraf optic. Harus diwaspadai adanya glaucoma apabila terdapat
penggaungan >0,3 diameter papil (Cup and Disc Ratio), terutama bila diameter
vertical lebih besar dari diameter horizontal. Jika keadaan ini dibiarkan terus
lama kelamaan akan terjadi atrofi papilla NH dan akan menyebabkan kebutaan,
normalnya papilla nervi berwarna merah muda. Paling mudah untuk mengkaji
fundus saat ruangan gelap karena pupil akan dilatasi. Saat menggunakan
oftalmoskop direk, perawat memegang instrument dengan tangan kanan saat
mengkaji OD dan tangan kiri saar mengkaji OS. Perawat berdiri pada sisi yang
nyaman dan sama dengan mata klien yang akan diperiksa. Klien diminta melihat
ke depan pada objek yang terletak di dinding belakang perawat.

e.  Pemeriksaan lapangan pandang (kampimetri)


Dibedakan atas lapangan pandang sentral, seluas 30 derajat, diperiksa dengan
layer hitam Byerrum, pada jarak 1 m dengan menggunakan obyek putih 1 mm
(isopter 1/1000) atau pada jarak 2 m dengan obyek sebesar 2 mm (2/2000); dan
lapang pandang perifer yang diukur dengan perimeter atau kampimeter pada
jarak 330 mm dengan menggunakan obyek sebesar 3 mm (isopter 3/330). Pada
glaucoma, kelainan lapang pandang disebabkan oleh kerusakan serabut saraf.
Yang paling dini berupa skotoma relative atau absolute yang terletak pada 30
derajat sentral.

Humphrey visual field test

Pemeriksaan secara kasarnya adalah dengan tes konfrontasi dimana pada jarak
0,5 m, pasien dan pemeriksa saling berhadapan dan pemeriksa menggerakkan
tangannya dari luar kedalam sedang mata pasien dan pemeriksa yang saling
berhadapan ditutup sebelah. Pasien memperhatikan kapan gerak tangan mata
itu mulai terlihat, dan diulangi sampai tercapai 360 derajat.pemeriksaan ini
dapat dikerjakan dengan catatan   kampus  pemeriksa harus normal.

f.  Tes provokasi

Untuk glaucoma sudut terbuka, yang umum dilakukan adalah tes minum air
(water drinking test) d imana pasien puasa 4 jam sebelum tes dan diukur TIO
(Takanan Intra Okular)awal, kemudian pasien disuruh minum 1 liter air dalam
waktu 5 menit. TIO diukur setiap 15 menit selama 1 jam, kemudian setiap 30
menit selama 1 jam. Bila TIO ↑ ³8 mmHg, provokasi (+) à glaucoma.

Untuk glaucoma sudut tertutup, yang umum dilakukan adalah tes kamar gelap
(karena pupil akan midriasis dan pada sudut bilik mata yang sempit, ini akan
menyebabkan tertutupnya sudut bilik mata). Caranya adalah ukur TIO awal,
kemudian pasien masuk kamar gelap selama 60-90 menit. Ukur segera TIO nya.
Kenaikan ³8 mmHg, tes provokasi (+)

4. Doungoes, marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan Dan pendokumentasian perawatan pasien. Ed 3, EGC, Jakarta, 2000

- Mata merah ( injeksi konjungtiva dan injeksi siliar)

- Kornea suram

- Pupil midriasis (kadang-kadang)

- Reaksi pupil melambat / (-)


- Bilik mata depan dangkal

- Pada perabaan : mata yg mengalami glaukoma terasa lebih keras dibandingkan


sebelahnya

- Visus sangat menurun

- TIO meninggi

- Rincian iris tidak tampak

- Diskus optikus terlihat merah dan bengkak

* Pemeriksaan penunjang

- Tonometri Schiotz ( Normal TIO : 10-21 mmHg), pada glaukoma akut dapat
mencapai 40 mmHg.

- Opthalmoskop : melihat discus opticus merah dan bengkak, rasio CDR 0,5
menunjukkan TIO meningkat signifikan.

- Gonioskop : untuk menilai keadaan sudut bilik mata depan : dangkal.

- Perimetri : lapang pandang akan berkurang karena peningkatan TIO dapat


merusakan papil saraf opticus.

- Slit-lamp biomikroskopi, dapat melihat hiperemis siliar karena injeksi


pembuluh darah konjunctiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal, pupil oval
vertikal, tidak ada reaksi terhadap cahaya.

Anda mungkin juga menyukai