Kata sulit
Pertanyaan
Pertanyaan
1. Apa saja macam-macam Antibodi/Imunoglobulin? naila
⁃ ig G= antibodi yg dominan pda respons sekunder & merupakan pertahanan penting thd
bakteri dan virus
⁃ Ig A = imunoglobulin utama dlm sekresi spt saliva, dan air mata ig A melindungi selaput
lendir Dr serangan bakteri dan virus
(IgG) Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling
sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia
mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum
transfer). Ia dapat mengaglutinasi 12 antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin
yang dapat melewati plasenta.
(IgA) Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, cairan
mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang
monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang
bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.
(IgM) Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu paroh
biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk
oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen
(imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin
alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk setelah terbentuk T-
independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent antigen.
(IgD) Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel B
yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B 13 normal. Sel B membentuk IgD dan IgM
karena untuk membedakan unit dari RNA.
(IgE) Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel dan
basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada
sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi
silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga
menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
Cara kerja Antibodi dalam melawan antigen (suatu hal yang dapat menimbulkan penyekit) antara lain
dengan cara:
• a. Penetralan
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri (antigen) dan menjadikannya tidak
berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.
b. Pengendapan (Presipitasi)
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk
gumpalan-gumpalan yang tidak larut. Dalam bentuk demikian, antigen-antig en dapat ditelan oleh sel-
sel fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak berbahaya.
c. Pelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel mikroorganisme (antigen) sebagai opsonin sehingga antigen tersebut
dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.
d. Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan
mengidentifikasi mereka untuk sel-sel T.
Untuk meningkatkan kerja antibodi yaitu dengan cara menerapkan gaya hidup sehat dengan makan
makanan yang bergizi, istirahat yang teratur, dan olahraga yang rutin.
Reaksi yang terjadi pada antigen dan antibodi akan terjadi apabila terdapat zat kuman atau bakteri
(antigen) yang masuk ke dalam tubuh. Pada awalnya, ketika ada zat asing masuk, maka monosit akan
langsung menyerang zat tersebut dengan bantuan neutrophil.
Selanjutnya monosit yang sudah membunuh zat tersebut langsung mengantarkannya ke limfosit B untuk
didata dan dibuatkan antibodi untuk jenis zat asing yang sudah mati tersebut.
Setelah antibodi terbentuk, maka giliran limfosit T yang akan berperang untuk memastikan antibodi
tersebut sudah tertanam pada permukaan sel-sel tubuh.
Pada saat ada zat asing baru masuk, diperlukan waktu 10 hingga 14 hari agar antibodi zat itu benar-
benar terbentuk. Antibodi dapat dijumpai dalam darah, dan cairan nonseluler. Masing-masing antigen
yang terbentuk pasti mempunyai kesesuaian dengan zat asing (antigen) yang sempurna. Tempat
melekatnya antigen pada antibodi dinamakan dengan variabel, sedangkan tempat melekatnya antibodi
pada antigen dinamakan epitope.
immunoglobulin dalam tubuh manusia maupun hewan pada umumnya bersifat poliklonal, yaitu
mempunyai beberapa isotipe atau afinitas ikatan yang berbeda, sehingga tidak dapat berikatan secara
spesifik dengan bakteri.
Pertahanan seluler Fagosit, sel NK, sel mast, dan eosinofil berperan dalam sistem imun non spesifik
seluler. Sel-sel imun tersebut dapat ditemukan dalam sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat
ditemukan dalam sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel darah
merah, dan trombosit. Contoh sel-sel dalam jaringan adalah eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel
plasma,
-Sindrom hiper-IgM adalah defisiensi imunoglobulin (Ig) yang ditandai dengan kadar IgM serum yang
normal atau meningkat dan penurunan kadar atau ketiadaan imunoglobulin serum lain, yang
mengakibatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri.
- X-linked hyper-IgM syndrome adalah Sebagian besar kasus terkait dengan X dan disebabkan oleh
mutasi pada gen pada kromosom X yang menyandikan protein (ligan CD154, atau CD40) pada
permukaan sel T pembantu yang diaktifkan. Dengan adanya sitokin, ligan CD40 normal berinteraksi
dengan sel B dan dengan demikian menandakan mereka untuk beralih dari memproduksi IgM menjadi
memproduksi IgA, IgG, atau IgE. Pada sindrom hiper-IgM terkait-X, sel T kekurangan ligan CD40
fungsional dan tidak dapat memberi sinyal pada sel B untuk beralih. Jadi, sel B hanya menghasilkan IgM;
Tingkat IgM mungkin normal atau meningkat.
-Autosomal recessive hyper-IgM syndrome Setidaknya 4 bentuk resesif autosom melibatkan cacat sel B.
Dalam 2 bentuk ini (defisiensi cytidine deaminase [AID] yang diinduksi aktivasi atau urasil DNA glikosilase
[UNG]), kadar IgM serum jauh lebih tinggi daripada bentuk terkait-X; terdapat hiperplasia limfoid
(termasuk limfadenopati, splenomegali, dan hipertrofi tonsil), dan gangguan autoimun dapat
ditemukan. Leukopenia tidak ada.