Anda di halaman 1dari 15

Edisi 4

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Islam sultan agung

BUKU PETUNJUK SKIILS LAB

MODUL 3.3
Community Denstistry

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung


Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584 ext. 592
Facsimile: (024) 6582455

1
Modul 3.3

Buku Modul

Copyright @ by Faculty of Dentistry, Islamic Sultan Agung University.


Printed in
Semaran
g
Frist printed: November 2017
Designed by: team Blok
Cover Designed by: team Blok
Published by Faculty of Dentistry, Islamic Sultan Agung
University All right reserved

This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from
publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or
transmission in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and
recording or likewise
SKILL LAB MODUL 3.3

KOORDINATOR :

Drg. Muhammad Husnul Ni’am


Drg. Ninuk Sumaryati, MKes

KONTRIBUTOR
1. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
2. Bagian Kedokteran Gigi Anak
3. Bagian Periodonsia
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rob


seluruh alam yang telah memberikan karunia kepada kami hingga kami dapat
menyelesaikan blok Management of Dental and Supprting Tissues Diseases.
Sholawat dan salam kepada rasulullah Muhammad sholallahu alaihi wa salam
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Buku petunjuk skills lab ini disusun dengan maksud memberikan tuntunan
kepada mahasiswa dalam melaksakan skills lab pada modul 3.3 ini. Mahasiswa
diharapkan telah memahami dasar-dasar teori sebelum memulai skills lab.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku
ini. Oleh karena itu, saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami
terima dengan terbuka.
Semoga buku ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.

Jazakumullhahi khoiron.

Tim Penyusun Modul


DAFTAR SKILL LAB BLOK 17

LBM Materi Skills lab Departemen Durasi


(menit)
2 Pengukuran Epidemiologi: Cara IKGM 1 x 170
Perhitungan masing- masing ukuran
frekuensi penyakit, RR, OR
Praktikum Oral Epidemiologi Jurnal IKGM 1 x 170
Reading:
- Pengukuran penyakit gigi dan
mulut
- Faktor resiko penyakit gigi dan
mulut
- Epidemiologi penyakit karies gigi,
penyakit Periodontal

3 Melakukan Wawancara Kuesioner: IKGM 1 X 170


- Tahapan dalam melakukan
wawancara kuesinor
- Melakukan Wawancara
Pengisian kuesioner annex 7
- Melakukan Wawancara
Pengisian kuesioner annex 8

4 - Melakukan perhitungan DMF-T IKGA dan 1 x 170


dan DMF-S Periodonsia
- Melakukan perhitungan def-t
- Memalukan perhitungan OHI dan
OHIS

TATA TERTIB SKILLS LAB


1. Mahasiswa harus hadir diruang skills lab pada waktu yang telah ditentukan
2. Mahasiswa harus berpakaian dan bersepatu rapi serta memakai jas praktikum
3. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa seijin pembimbing
4. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 30 menit tanpa alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan, TIDAK diperkenankan mengikuti praktikum dan
dianggap tidak masuk
5. Mahasiswa yang tidak hadir harus ijin pada pembimbing
6. Sebelum skills lab dilakukan, mahasiswa WAJIB membaca petunjuk praktikum
7. Setiap praktikum harus membawa kain bersih (putih) ukuran 40 x 40 cm
8. Setiap akan praktikum, mahasiswa wajib mengumpulkan tugas yang tercantum
pada petunjuk praktikum
9. Selama skills lab berlangsung mahasiswa wajib menjaga kebersihan dan
ketenangan ruangan
10. Seluruh skills lab dikerjakan di Ruang skills lab Fakultas Kedokteran Gigi
Unissula, tidak ditempat lain
11. Mahasiswa wajib menjaga peralatan praktikum yang disediakan
12. Kerusakan / kehilangan yang terjadi harus segera dilaporkan kepada petugas.
Bila tidak dilaporkan, kemudian diketahui petugas/pembimbing, mahasiswa yang
bersangkutan akan menerima sanksi tambahan.
13. Mahsiswa harus menulis nota peminjaman alat yang dibutuhkan dan
mengambilnya pada petugas yang telah ditunjuk. Jika mengembalikan harus
tanda tangan di nota pengembalian.
14. Sebelum bekerja menggunakan alat-alat, wajib mempelajari terlebih dahulu
serta mengerti cara-cara penggunaannya

PENILAIAN SKILLS LAB


Penilaian ditentukan bedasarkan :
1. Tes masuk secara tertulis
2. Hasil skills berupa jumlah nilai
3. Presensi / kerajinan
4. Kedisiplinan memenuhi tata tertib skills lab
5. Perilaku (attitude) selama skills lab

SANKSI :
Pelanggaran skills lab akan dikenai sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan
mahasiswa yang bersangkutan.
PETUNJUK SKILL LAB

LBM 2

Perhitungan Data Epidemiologi dalam


Kesehatan Gigi Masyarakat

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
2020
SASARAN BELAJAR
1. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan ukuran dasar frekuensi penyakit
(insidens dan prevalens)
2. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan ukuran spesifik penyakit menular
(attack rate)
3. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan ukuran fertilitas ( Crude Birth
Rate) dan mortalitas (Crude Death rate)
4. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan berdasarkan data epidemiologi
untuk melakukan perencanaan program

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN


1 Kalkulator
2 ATK
3 Laptop

KETRAMPILAN YANG HARUS DISELESAIKAN


1. Pre tes
2. Perhitungan angka insidens dan prevalens
3. Perhitungan angka case fatality dan attack rate
4. Perhitungan Crude Birth Rate (CBR) dan Crude Death Rate (CDR)

DASAR TEORI

Makna Rate
Ahli epidemiologi selalu berkutat dengan bilangan. Yang terpenting adalah
jumlah kasus (orang yang sakit) dan tentu saja jumlah kematian. Namun bilangan itu
sendiri tidak cukup untuk memberikan penjelasan yang luas mengenai penyakit yang
ada di masyarakat. Ahli epidemiologi juga harus mengetahui jumlah total populasi
yang rentan sehingga rate (angka) dapat dihitung. Rate atau angka merupakan
jumlah kejadian (kelahiran, kasus penyakit, atau kematian) dalam suatu populasi
tertentu selama periode waktu tertentu. Tiga kategori umum angka tersebut, antara
lain angka natalitas (kelahiran), angka morbiditas (kesakitan), dan angka mortalitas
atau angka fatalitas (kematian).
Mengapa angka begitu penting? Mengapa tidak merata-ratakan saja jumlah
yang sakit atau yang meninggal? Jawabannya adalah bahwa angka memungkinkan
kita membandingkan KLB (Kejadian Luar Biasa) yang terjadi pada waktu atau
tempat yang berbeda. Contoh, dengan menggunakan angka kita dapat menentukan
apakah kasus TBC per kapita tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu atau
apakah kasus pembunuhan per kapita lebih banyak di Kota A daripada di Kota B
Contoh, misalnya Anda ingin memperbandingkan angka kematian yang
terkait dengan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor dan pesawat
udara. Untuk mengkaji situasi hipotesis itu, kita perkirakan bahwa dalam periode
waktu tertentu terjadi sekitar 1000 kematian dalam kecelakaan kendaraan bermotor
dan 50 kematian pada kecelakaan pesawat terbang. Tanpa menghitung rate-nya,
kita dapat beranggapan bahwa perjalanan dengan kendaraan bermotor lebih
berbahaya daripada perjalanan dengan pesawat udara. Namun, jika Anda
mengetahui jumlah populasi yang terlibat (100.000) jiwa untuk kendaraan bermotor
versus 1.000 jiwa untuk pesawat udara, Anda dapat menghitung angka fatalitasnya
yaitu jumlah kematian dibagi dengan populasi, untuk masing-masing sarana
perjalanan.. Angka tersbeut memiliki makna yang sangat besar karena didasarkan
pada populasi yang berisiko, yaitu mereka yang rentan terhadap penyakit atau
kematian akibat penyebab tertentu. Dalam hal ini, angka fatalitasnya adalah 0,01
untuk kendaraan bermotor dan 0,05 untuk pesawat udara. Dengan demikian dalam
contoh hipotesis ini, perjalanan dengan pesawat udara 5 kali lebih berbahaya
daripada perjalanan dengan kendaraan bermotor.

INSIDENSI, PREVALENSI, DAN ANGKA SERANGAN


Tiga jenis angka morbiditas yang penting adalah angka insidensi, angka
prevalensi, dan angka serangan. Angka insidensi adalah jumlah kasus baru suatu
penyakit dalam suatu populasi yang berisiko (mereka yang ada dalam populasi
rentan penyakit) pada periode waktu tertentu. Angka insidensi sangat penting di
dalam studi penyakit akut, yaitu penyakit yang puncak keparahan gejalanya muncul
dan mereda selama beberapa hari atau minggu. Penyakit ini biasanya bergerak
dengan cepat dalam suatu populasi. Contoh penyakit akut antara lain influenza,
cacar air, campak, dan gondongan.
Jumlah kasus/penderita baru pada waktu dan tempat tertentu
Incidence = x 100%
Jumlah penduduk yang mempunyai resiko (tahun) pada waktu
dan tempat yang sama

Angka prevalensi dihitung dengan membagi semua kasus suatu penyakit


saat ini (kasus baru dan lama) dengan populasi total. Angka prevalensi berguna di
dalam studi penyakit kronis, penyakit yang biasanya berlangsung selama tiga
bulan atau lebih. Pada kasus ini, jumlah orang yang mengalami suatu penyakit
kronis. Misalnya penyakit jantung, kanker, atau diabetes lebih penting untuk
diketahui daripada waktu mereka terserang. Lagipula mengingat banyaknya penyakit
kronis, sulit atau tidak mungkin bagi kita untuk menentukan waktu awitan (onset)
penyakit tersebut. Karena sangat banyak layanan dan fasilitas kesehatan yang
digunakan untuk mengobbati penderita penyakit atau kondisi kronis, angka
prevalensi lebih berguna dibandingkan angka insidensi untuk merencanakan
program kesehatan masyarakat, kebutuhan personil, dan fasilitas.

Jumlah kasus/penderita pada waktu dan tempat tertentu


Prevalence =X 100%
Jumlah penduduk seluruhnya

Angka serangan merupakan angka insidensi khusus yang dihitung untuk


suatu populasi tertentu selama KLB (Kejadian Luar Biasa) suatu penyakit dan
dinyatakan dalam presentase. Contoh, beberapa orang yang bepergian dengan
penerbangan yang sama mengalami kesakitan yang serupa, dan apakah
epidemiologi menduga penyebab kesakitan tersebut berkaitan dengan penerbangan
itu sendiri. Angka serangan dapat dihitung untuk penumpang penerbangan tersebut
guna menyajikan persentase orang yang sakit. Selain itu, angka serangan dapat
dihitung untuk berbagai subpopulasi misalnya mereka yang duduk pada berbagai
lokasi di pesawat, mereka yang memilih makanan tertentu dari menu yang disajikan,
mereka yang berada dalam kelompok usia tertentu, atau mereka yang naik pesawat
pada pelabuhan udara tertentu. Perbedaan pada angka serangan dari subpopulasi
yang berbeda, bagi ahli epidemiologi, dapat menunjukkan sumber atau penyebab
kesakitan.

Jumlah kasus/penderita baru pada saat epidemi


Attack rate = x 100
Jumlah penduduk yang mempunyai resiko pada saat epidemi

ANGKA KASAR
Angka insidensi dan angka prevalensi dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu
angka kasar dan angka spesifik. Angka kasar (crude rate) merupakan angka yang
penyebutnya mencakup populasi total. Angka kasar yang paling penting adalah
angka kelahiran kasar dan angka kematian kasar, Angka kelahiran kasar (crude
birth rate) adalah jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu yang dibagi dengan
jumlah populasi pertengahan tahun. Angka kematian kasar (crude death rate)
adalah jumlah total kematian pada tahun tertentu dari semua penyebab yang dibagi
dengan jumlah populasi pertengahan tahun.

Jumlah kelahiran penduduk pada waktu dan tempat tertentu


CBR = X 100%
Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun) pada waktu
dan tempat tertentu

Jumlah kematian penduduk pada waktu dan tempat tertentu


X 100%
CDR =
Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun) pada waktu dan tempat tertentu
KASUS EPIDEMIOLOGI
1. Dikecamatan Semarang Tengah dengan jumlah penduduk tahun 2019
sebanyak 700 orang balita, dimana seluruh balita tersebut beresiko atau rentan
terhadap penyakit campak. Di temukan laporan penderita baru dari puskesmas
kecamatan semarang tengah sebagai berikut : bulan januari 12 orang, maret 18
orang, juni 10 orang, september 16 orang, dan desember 22 orang.
a. Hitung incidensi penyakit campak di kecamatan Semarang tengah
b. Tuliskan Kesimpulan dari hasil perhitungan

2. Terdapat 150 orang siswa di SD Purnama, dimana secara tiba – tiba 15 orang
diantaranya menderita keracunan setelah jajan bakso di pinggir kali. Jika 2 hari
kemudian 30 orang siswa lain terkena keracunan,
a. hitunglah angka serangan dan hitung angka serangan sekundernya
b. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan

3. Diketahui jumlah kelahiran dikecamatan Pedurungan pada November 2019 ,160


bayi dan Jumlah kematian penduduk 95 0rang. Jumlah penduduk tahun 2019
5000 orang dan jumlah penduduk pertengahan tahun 4000 orang.
a. Hitunglah angka kelahiran kasar dan hitunglah angka kematian kasar
b. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan

4. Diketahui incidensi penyakit karies gigi di desa Genuk 25%, jumlah penderita
baru kasus tersebut 250 orang.
a. Hitunglah jumlah penduduk desa Genuk
b. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan

5. Jumlah penduduk pada akhir tahun pada wilayah kerja Puskesmas A sebesar
1500 orang dengan jumlah penduduk pada pertengan tahun sebesar 1000
orang. Berdasarkan data sekunder penyakit hepatitis A pada puskesmas
pembentu pada tahun 2019 didapatkan diagram berikut:
Pasien ke- Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

1 D X
2
3 X
4 D
5 D S
6 S
7 X
8 D
D
9 S
10 DS
DX
11
12 D S
13 D
DS
14
15 D X

Keterangan:
D: diagnose X: meninggal S: sembuh

a. Hitunglah incidens rate pada kasus tersebut?


b. Hitunglah prevalece rate pada kasus tersebut?
c. Hitunglah angka kejadian CDR pada kasus hepatitis A?
d. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan

6. Data pada Puskemas A menyatakan bahwa pada bulan Maret 2019, terdapat
350 orang menderita Infeksi Saluran Penafasan Atas (ISPA). Diketahui populasi
penduduk wilayah kerja Puskesmas A sebanyak 5000 orang.
a. Hitunglah attack rate pada kasus tersebut!
b. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan
7. Hasil pemeriksaan UKGS di SD Batik oleh mahasiswa FKG dalan 3 tahun ini
diperoleh data:

Tahun Periodontitis Karies Jumlah siswa


2017 180 225 450
2018 175 250 550
2019 220 260 500

a. Hitunglah prevalensi karies tahun 2017, 2018, 2019


b. Hitunglah prevalensi periodontitis tahun 2017, 2018, 2019
c. Hitunglah insidensi karies tahun 2017
d. Hitunglah insidensi periodontitis tahun 2017
e. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan

Anda mungkin juga menyukai