Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PENDIDIKAN KESEHATAN KELUARGA PENYULUHAN TERAPI RENDAM


KAKI AIR HANGAT

Dosen :

Ns. Diah Ratnawati, S.Kep, M.Kep, Sp. Kep. Kom

Nama Penyusun :

Asa Alamanda (1710711062)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke : VI (Keenam)
A. Latar Belakang

1. Karakteristik keluarga
Setelah melakukan kunjungan pertama dan kedua didapatkan keluarga ibu K yang
termasuk ke dalam keluarga tradisional yaitu keluarga yang terbentuk karena tidak
melanggar norma-norma kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati
bersama-sama Keluarga tradisional, ibu K masuk ke dalam Pasangan Usia Pertengahan
atau lansia (Middle Age atau Elderly Couple) yaitu keluarga yang terdiri dari keluarga
yang terdiri dari suami istri paruh baya dan anaknya telah bekerja dan menikah.. Anak
pertama, kedua, ketiga dan keempat Ibu K sudah menikah, mempunyai tempat tinggal
sendiri-sendiri dan telah memiliki anak. Suami Ibu K sudah meninggal setahun yang lalu.
Anak kedua Ibu K seringkali mengunjungi ibu K karena rumah mereka berdekatan dan
juga seringkali menitipkan anaknya pada ibu K.

2. Data adaptif dan maladaptive


Ibu K (65 tahun) adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal sendiri
dirumahnya semenjak kepergian suaminya. Keluarga ibu K bersuku Jawa dan komunikasi
dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa dan Jambi. Pendidikan terakhir Ibu K
adalah tidak tamat SD . Keluarga ibu K beragama islam, ibu K selalu menghadiri kegiatan
keagamaan dan pengajian disetiap minggunya. Pendapatan ibu K setiap bulannya
didapatkan dari anaknya. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan beberapa masalah
kesehatan yang dialami dari ibu K.
Ibu K sering mengeluh kepala nya terasa pusing dan sering tiba-tiba sempoyongan
saat sedang banyak pikiran ataupun saat sedang terlalu banyak pekerjaan,ibu K
mengatakan jika ia merasa cemas ataupun ada hal berat yang ia pikirkan biasanya ia akan
menyendiri dan memilih untuk mencoba tidur dan tidak menceritakan masalahnya
kesiapapun termasuk anaknya, ibu K mengatakan ia sudah lama mengidap hipertensi dan
hanya tahu bahwa ia mempunyai penyakit tersebut tetapi tidak mengetahui hal-hal
mengenai hipertensi. Ibu K tidak pernah tahu apa saja makanan pantangan yang tidak
boleh ia konsumsi dan mengatakan dia hanya makan apa yang ia masak dan mengaku
tidak memakan makanan apapun secara berlebihan. Ibu K tahu mbahwa ia mengidap
hipertensi tetapi ia mengatakan ia hanya berobat jika sakit dan tidak ada obat-obatan yang
ia konsumsi rutin. Ibu K juga mengatakan ia pernah kedokter dan saat dicek ditemukan
bahwa kadar asam uratnya tinggi, tetapi ia tidak pernah memeriksakan penyakitnya
tersebut lebih lanjut.Ibu K pun juga sering mengalami nyeri-nyeri dipersendiannya
khususnya di sendi jari-jari tangannya dan sendi lututnya saat pagi hari. Ibu K juga
mengatakan dia mengetahui dirinya mengalami hipertensi saat hamil anak keduanya dan
sejak saat itu tekanan darahnya sering kali tinggi. Ibu K mengatakan ia memiliki penyakit
turunan hipertertensi
- Pengkajian PQRST ibu K didapatkan
P = Nyeri timbul ketika pagi hari dan setelah banyak bekerja.
Q = Nyeri di kaki dan sendi tangan seperti berdenyut dan kaku
R = Nyeri timbul di lutut dan persendian tangan
S = skala nyeri 5 dari 10
T = Nyeri berlangsung sekitar 10 menit
- TTV ibu K
Tensi : 150/90 mmHg
Suhu : 36,5oC
Nadi : 93x/menit
Nafas : 19x/menit
- CRT < 2 detik
- BB Ibu k : 58 KG
- Kadar asam urat ibu K : 433 µ/L
Intervensi yang telah dilakukan kepada ibu K adalah Pendidikan Kesehatan mengenai
hipertensi , Pendidikan Kesehatan mengenai asam urat,mengajarkan terapi hypnosis,dan
mengajarkan cara membuat jus tomat. Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan
mengenalkan dan menjelaskan terapi komlpementer yaitu dengan melakukan dan
mendemonstrasikan terapi rendam kaki air hangat.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Data yang perlu dikaji lebih lanjut pada keluarga ibu K adalah kemampuan ibu K
dalam melakukan terapi rendam kaki air hangat dan terapi lain yang telah diajarkan.

c. Masalah keperawatan keluarga


Setelah mendapatkan data lengkap dan data yang dapat menunjang dalam menentukan
masalah kesehatan pada keluarga didapatkan masalah pada keluarga Ibu k :

a. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada keluarga ibu K khususnya Ibu K dengan
masalah hipertensi (NANDA, Domain 4, Kelas 4, 00204)
b. Nyeri akut pada keluarga ibu K khususnya ibu K dengan masalah hiperurisemia
(NANDA, Domain 12, Kelas 1, 00132)
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga ibu K khususnya Ibu K dengan
masalah hipertensi (NANDA Domain 1 Kelas 2 00078)
A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada kunjungan kali ini : c. Ketidakefektifan manajemen
kesehatan pada keluarga ibu K khususnya Ibu K dengan masalah hipertensi (NANDA
Domain 1 Kelas 2 00078)

2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, keluarga, khususnya Ibu k
mampu mampu melakukan tindakan terapi untuk menurunkan tekanan darah dengan
menggunakan teknik terapi rendam kaki air hangat.

3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x60 menit keluarga dapat melakukan terapi rendam
kaki air hangat dan mengatahui manfaat terapi tersebut.

B. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Topik
Terapi rendam kaki air hangat

2. Metode
Metode yang digunakan dalam kunjungan adalah pendidikan kesehatan (presentasi),
demonstrasi dan diskusi.

b. Media dan alat


Media dan alat yang digunakan adalah :
a. Laptop
b. Materi pembahasan (power point)
c. Leaflet
d. Tensi
e.
c. Waktu dan tempat
a. Waktu : kamis, 04 desember 2020 pukul 16.30 WIB
b. Tempat : Rumah keluarga ibu K
d. Strategi Pelaksanaan
1) Orientasi

a. Mengucapkan Salam.

b. Memvalidasi Keadaan Klien dan Keluarga.

c. Menjelaskan Tujuan Kunjungan.

d. Mengingatkan kontrak.

2) Kerja

a. Menginformasikan kepada keluarga mengenai pengertian, manfaat, langkah-


langkah terapi rendam kaki air hangat.
b. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya hal-hal yang tidak
dimengerti.
c. Demonstrasikan cara terapi rendam kaki air hangat
d. Beri kesempatan Ibu K untuk mendemonstrasikan cara terapi rendam kaki air
hangat
e. Menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan.
f. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan keluarga.
3) Teriminasi
a) Menanyakan perasaan keluarga setelah diberikan penjelasan tentang terapi
rendam kaki air hangat
b) Mengobservasi saat keluarga mengungkapkan perasaan setelah diberikan
terapi rendam kaki air hangat
c) Memotivasi keluarga untuk melakukan hasil diskusi tentang terapi rendam
kaki air hangat
d) Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
e) Mengucapkan Salam.

C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan Pendahuluan (LP) disiapkan.
b. Alat dan media disiapkan.
c. Perawat mampu bersikap empati dan caring terhadap masalah klien.
d. Tersedia lingkungan nyaman.
e. Melakukan kontrak dengan keluarga sesuai dengan rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan strategi dan waktu pelaksanaan.
b. Keluarga berpartisipasi aktif dalam kegiatan.
c. Ibu K dapat mengindetifikasi penyebab masalah kesehatan yang dialaminya.
d. Ibu K dapat mendemonstrasikan terapi yang diajarkan.
3. Kriteria Hasil
a. Respon verbal : Ibu K mengatakan rileks, ketegangan berkurang dan merasa
nyaman Respon. Non Verbal : Ibu K tampak tenang, ekspresi wajah Ibu K tidak
tampak tegang
b. Keluarga bisa mengulang/redemonstrasi terapi rendam kaki air hangat dan
mengatakan akan melakukannya di kehidupan sehari-hari.

Muara Tebo 04 Desember 2020

DOSEN PEMBIMBING
MAHASISWA

Ns. Diah Ratnawati, M.Kep.,Sp.Kep.Kom Asa Alamanda


LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT

A. Pokok Bahasan : Terapi rendam kaki air hangat


B. Sub pokok bahasan : Terapi rendam kaki air hangat
C. Sasaran : Ibu K
D. Hari/Tanggal : Kamis, 4/12/2020
E. Waktu : 16.30-17.00
F. Tempat : kediaman ibu K. RT 001/002 Sumber Sari
G. Pelaksana : mahasiswa
H. Tujuan :
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Terselenggaranya pendidikan kesehatan cara mengontrol hipertensi: rendam kaki
air hangat rendam kaki air hangat pada Ibu K

2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1x25 menit, Ibu K diharapkan mengerti
apa yang disampaikan dengan criteria hasil
a) Mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir 
b) Mengetahui tujuan dan manfaat rendam kaki air hangat untuk 
mengontrol hipertensi
c) Mengetahui cara melakukan rendam kaki air hangat pada diri sendiri

I. Materi Penyuluhan
1. Pengertian terapi rendam kaki air hangat
2. Tujuan terapi
3. Peralatan terapi
4. Prosedur terapi
J. Metode :Ceramah ,Tanya jawab, demonstrasi
K. Media :Leaflet , Baskom, termometer air, handuk.
L. Strategi Pelaksanaan
KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PERAWAT PESERTA
1 Pembukaan 3 menit 1. Memberikan salam 1. Peserta menjawab
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menyepakati kontrak 2. Peserta mendengarkan
waktu 3. Peserta menjawab
4. Peserta menyepakati
kontrak
5. Peserta menjawab
dengan benar
2 Pelaksanaan 15 menit 1. Menjelaskan isi materi 1. Peserta mendengarkan
2. Menjelaskan prosedur secara seksama
rendam kaki air hangat 2. Peserta memperhatikan
3. Mengevaluasi secara 3. Peserta bertanya pada
verbal pada peserta mahasiswa
4. Peserta menjawab
beberapa pertanyaan
yang dilontarkan
3 Penutup 5 menit 1. Menyampaikan hasil 1. Peserta memperhatikan
kegiatan 2. Peserta menjawab
2. Mengakhiri kegiatan salam
dengan salam

M. Evaluasi :

1. Prosedur :Post Test


2. Jenis :Test Lisan
3. Bentuk :Pertanyaan

Pertanyaan : 1. Apa saja manfaat rendam kaki air hangat?


2. Apa saja yang perlu dipersiapkan?
3. Berapa lama melakukan rendam kaki?
DAFTAR PUSTAKA

Destia, D., Priyanto. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita Hipertensi. Semarang: Universitas Diponogoro.

Syam, N. (2016). Pengaruh Rendam Air Hangat pada Kaki Terhadap Hipertensi pada Lansia.
Makassar: UIN Alauddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai