Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS VIDEO

Link https://youtu.be/H2xq5A7rhwA

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Range of Motion (ROM) pada pasien stroke

2. Tujuan tindakan :
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot.
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk
5. Mempertahankanfungsi jantung dan pernapasan

3. Prinsip tindakan :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari.
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa,
tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan,
siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di
curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan
rutin telah di lakukan.

a. Indikasi :
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama
b. Kontra indikasi :
1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

c. Alat dan bahan :


Penghangat / WWS dan sarungnya bila perlu

4. Prosedur tindakan & rasionalisasinya :


a. Kepala
Kepala : Tundukkan kepala ke bawah menuju dada lalu kembalikkan ke posisi
semula , naikkan kepala ke atas dan kembali ke bawah.
b. Tangan
1. Bahu: Naikkan lengan ke atas dan kembalikan ke bawah
Abduksi adduksi : Gerakan lengan menjauhi dan mendekati tubuh
2. Siku: bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu kemudian
kembalikan posisi semula.
3. Pergelangan tangan: dibengkokkan ke bawah dan keatas.
4. Gerakan jari jari tangan : Tangan mengenggam mengepal dan kembalikan ke
posisi semula.
5. Oposisi : Sentuhkan masing– masing jari tangan dengan ibu jari tangan
c. Kaki
Gerakkan atau tekuk lutut kearah paha. Kembalikan lutut atau kaki ke posisi semula.
Memutar telapak kaki ke samping dalam dan luar. Menekuk jari jari kaki ke bawah
dan kembalikan ke posisi semula. Regangkan jari-jari kaki yang satu dengan yang
lainnya, rapatkan kembali bersama-sama.
5. Bahaya yang mungkin terjadi & antisipasinya :
- Jika latihan rentan gerak tidak dilakukan dengan benar dan tepat maka akan
mengakibatkan cidera dan memperlebar penyakit
- Antisipasi :
a. Atur ketinggian bed yang sesuai agar memudahkan perawat dalam bekerja,
terhindar dari masalah pada body alignment.
b. Posisikan pasien dalam posisi supinasi dekat perawat dan buka bagian tubuh yang
akan dilakukan gerakan
c. Lakukan masing-masing gerakan 3 kali, kembalikan pasien pada posisi awal
setiap selesai melakukan masing-masing gerakan
d. Kaji rentan gerak masing-masing persendian dan kemampuan pasien untuk
mentoleransi gerakan yang dilakukan
e. Istirahatkan pasien jika mengalami kelelahan, kaji vital sign setelah latihan

6. Evaluasi tindakan :

7. Daftar pustaka
- Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
- http://keperawatan0609.blogspot.com/2009/02/rom-range-of-motion.html
- Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Jakarta: EGC
- Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit.
EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai