DISUSUN OLEH :
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Ingatan No.124
Pendidikan : SD (tamat)
Pekerjaan : Bertani
Status : Kawin
Suku/ bangsa : Minahasa/ Indonesia
Tgl. MRS : 11 Oktober 2020
Tgl. Pengkajian : 12 Oktober 2020, jam 08.00 WIB
Diagnosa medis : TB Paru
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Batuk berlendir.
TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
S : 36,5oC
BB : 40 kg
Head to Toe
- Kepala
Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mata
Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut tidak
ada
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Thorax/ dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonur kiri dan kanan
Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +a
- Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : tidak kembung
Auskultasi : bising usus normal
- Ekstremitas
Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang infuse dextrose
5% 20 gtt/ mnt
Bawah : akral hangat, tidak ada odem
5. Pemeriksaan Penunjang
Tgl. 11-08-2008
IVFD Dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp inj
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
B. ANALISA DATA
No Data Dampak Masalah Masalah
1 DS : - klien mengeluh batuk Peradangan parenkim paru Bersihan jalan nafas
berlendir â tidak efektif
- klien mengeluh sesak nafas Keluarnya eksudut dalam alveoli
DO : - TTV â
TD : 130/80 mmHg Peningkatan produksi sputum
N : 80 x/ mnt â
R : 24 x/ mnt Kemampuan batuk menurun
SB : 36,5oC â
- auskultasi paru ronchi +/ Tertahannya sekresi
+ â
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas - Kaji fungsi - Penurunan fungsi nafas
tidak efektif kembali efektif pernafasan dapat menunjukkan
berhubungan dengan setelah diberikan seperti bunyi, ketidakmampuan untuk
produksi sputum tindakan kecepatan dan membersihkan jalan nafas.
keperawatan selama irama setiap jam
3 hari dengan 06.00, 12.00, - Penyimpangan normal TTV
kriteria hasil: 18.00 setiap hari menunjukkan perubahan
- batuk berlendir status pasien.
berkurang atau -Observasi tanda-
hilang tanda vital setiap - Posisi membantu ekspansi
- sekret encer jam 06.00, paru dan menurunkan upaya
- tanda-tanda vital 12.00, 18.00 pernafasan.
dalam putus setiap hari
normal - Memaksimalkan ventilasi
- ronchi -/- - Atur posisi klien dan meningkatkan gerakan
dengan posisi sekret ke dalam jalan nafas
semi fowler besar sebagai mudah
setiap kali klien dikeluarkan
merasa sesak
nafas - Melatih pasien untuk dapat
belajar mengatasi batuk
yang dialaminya.
- Ajarkan
teknik nafas
dalam dan batuk - Pemasukan cairan yang
efektif pada banyak membantu
pertemuan mengencerkan sekret.
pertama
- Anjurkan
klien untuk
meningkatkan
asupan cairan
sedikitnya 2.500
ml/ hari
- Kolaborasi
beri obat sesuai
instruksi dokter
- Ranitidine inj
2x1 amp (06.00
& 18.00)
- Cefixime 2x1
tab (06.00, 12.00,
18.00)
- Codein 3x1
tab (06.00, 12.00,
18.00)
- Rifampisin
1x3 tab (06.00)
- INH 1x3 tab
(06.00)
- PZA 1x3 tab
(06.00)
- Etambutol
1x3 tab (06.00)
- B6 1x1 tab
(06.00)
- Alupurinol 1-
0-0 (06.00)
2. Intoleransi aktivitas Klien dapat - . Monitor derajat - Untuk mengetahui tingkat
berhubungan dengan beraktivitas dengan mobilitas dengan ketergantungan
kelemahan tubuh dan baik dengan kriteria menggunakan
proses penyakit hasil : skala - Memenuhi kebutuhan
- Klien dapat ketergantungan sehari-hari klien
beraktivitas secara
mandiri - Bantu pasien - Melatih klien untuk tidak
- BAB dan BAK dalam tergantung dan secara
dilakukan sendiri pemenuhan bertahap bisa mandiri.
di toilet kebutuhan
berdasarkan - Pujian membangkitkan
tingkat semangat pasien untuk
ketergantungann bisa mandiri
ya
- Anjurkan klien
untuk
beraktivitas
secara bertahap
- Beri
reinforcement
positif terhadap
tingkat
keberhasilan
klien
3. Ketidakseimbangan Menunjukkan - Catat nutrisi klien - Berguna dalam
nutrisi kurang dari peningkatan nutrisi pada penerimaan, mendefinisikan derajat
kebutuhan dengan kriteria BB, turgor kulit, masalah dan pilihan
berhubungan dengan hasil : adanya riwayat intervensi yang tepat
produksi sputum dan - Peningkatan BB mual muntah
anoreksia - Bebas tanda atau tidak Awasi
malnutrisi masukan
makanan dan - Berguna mengukur
cairan. Awasi keefektifan nutrisi dan
pengeluaran dukungan cairan
urine, keringat
timbang BB - Memaksimalkan masukan
setiap hari nutrisi sebagai kebutuhan
energi
- Anjurkan klien
makan dalam - Memberikan bantuan
porsi sedikit tapi dalam perencanaan diit
sering dengan dengan nutrisi yang
makanan TKTP adekuat
- Kolaborasi ahli
gizi komposisi
diit
- Pagi : bubur
dan telur,
- Siang : nasi,
telur/ ikan, sayur,
sup, buah,
- Sore : ekstra
telur,
- Malam : nasi,
telur/ ikan, sayur
- Memberikan
penyuluhan kepada
klien tentang
pentingnya
perawatan di rumah
sakit, proses
penyakit, alasan
pengobatan lama
dan akibat putus
obat
- Mengganti cairan
infuse dari NaCl
0,9% diganti
dextrose 5% 20 gtt/
mnt, menimbang
BB hasil BB : 40 kg