Anda di halaman 1dari 14

Hayati, F.

Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (2020);4(1):35-48

Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

LAPORAN KASUS

FOLLOW UP JANGKA PANJANG PADA GLAUKOMA TEKANAN NORMAL


BILATERAL
(LONG-TERM FOLLOW-UP IN BILATERAL NORMAL-TENSION GLAUCOMA)

Fauziyah Hayati

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universital Abulyatama Aceh

Email korespondensi: FauziyahHayatiMD@gmail.com

ABSTRAK
Glaukoma adalah kelompok penyakit nervus optikus yang ditandai dengan adanya kehilangan
sel ganglion retina secara progresif. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan ireversibel di
dunia. Glaukoma tekanan normal adalah salah satu jenis dari glaukoma primer sudut terbuka
yang ditandai dengan adanya neuropati optik dan tekanan bola mata kurang dari 21 mmHg.
Laporan kasus ini menceritakan seorang pasien wanita umur 55 tahun dengan keluhan utama
mata tidak nyaman dan buram pada kedua mata. Akan tetapi dari pemeriksaan oftalmologi,
tajam penglihatan terbaik menunjukkan nilai normal yaitu 6/6, segmen anterior bola mata
normal, dan tekanan bola mata normal, lapang pandang normal, kelainan hanya didapatkan
dari funduskopi serta menunjukkan adanya cupping pada kedua mata dan Optical Coherence
Tomography (OCT) yang menggambarkan adanya penipisan Retinal Nerve Fiber Layer
(RNFL). Pasien diberikan obat topikal golongan prostaglandin analog dan follow up selama 3
tahun. Dari hasil follow up yang panjang, tingkat kerusakan karena glaukoma tidak terlihat
signifikan. Akan tetapi setelah dua tahun, terjadi defek lapang pandang meningkat secara
signifikan, sehingga perlu penambahan obat untuk mencapai target tekanan bola mata.
Kesimpulan dalam kasus ini. Sangat penting untuk mengetahui diagnosis Normal Tension
Glaucoma (NTG) agar dapat membedakan dari jenis glaukoma lainnya. Diagnosis dan terapi
pada NTG masih menjadi tantangan bagi dokter mata. Pemeriksaan oftalmologi secara serial
perlu dilakukan untuk mencegah progresivitas kerusakan nervus optikus. Follow up jangka
MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 35
Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

panjang diperlukan pada semua kasus glaukoma termasuk NTG. Pengobatan NTG harus
disesuaikan sesuai dengan target tekanan bola mata yang diperlukan.
Kata kunci : glaukoma, glaukoma tekanan normal, nervus optikus

ABSTRACT
Glaucoma is a group of optic nerve disease characterized by progressive loss of retinal gan-
glion cells. Glaucoma is the leading cause of irreversible blindness worldwide. Normal-
Tension Glaucoma (NTG) is a form primary open-angle glaucoma characterized by optic
neuropathy and intra-ocular pressure less than 21 MmHg. This case report described about a
55-year-old woman patient with chief complaint of uncomfortable eyes and decreased vision
on both eyes. However, from ophthalmology examination, the best corrected visual acuity
shown within normal limit 6/6, the anterior segment was normal, the intraocular pressure
was normal, visual field was normal. Abnormalities were obtained from funduscopic, that
shown cupping on both eye and Optical Coherence Tomography (OCT) was described thin-
ning of Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL). Patient was given prostaglandin analog topical
agent and underwent three-year follow up. The result of long term follows up, damage caused
by glaucoma disease was not significant. But after 2 year follow up visual field defect in-
crease significantly, that needs additional antiglaucoma drug to achieve target intra-ocular
pressure. The case was concluded, it is important to defined Normal Tension Glaucoma
(NTG) in order to distinguish it from others forms of glaucoma. Diagnosis and therapy of
NTG remains challenge for ophthalmologist. Serial ophthalmology examination should be
done to prevent the progressive of the optic nerve damage. Long term follows up needs for all
glaucoma cases including NTG. Medication for NTG should be adjusted with intraocular tar-
get pressure.
Keywords: glaucoma, normal-tension glaucoma, optic nerve

PENDAHULUAN
Glaukoma merupakan salah satu diobati.1,2 Di Indonesia telah dilakukan
dari lima penyebab kebutaan tertinggi di survei kebutaan yang disebut Rapid
Indonesia maupun di dunia.1 Penyakit Assessment of Avoidable Blindness
glaukoma diperkirakan menjadi penyebab (RAAB) yang diselenggarakan pada tahun
kebutaan paling umum yang tidak dapat 2014 sampai 2016. Survei ini dilakukan

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 36


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

oleh Persatuan Dokter Mata Indonesia badan silier. Fungsi cairan akuous adalah
(PERDAMI) dan Badan Penelitian dan menutrisi kornea dan lensa dengan
Pengembangan Kementerian Kesehatan. membawa zat asam amino, glukosa serta
Survei RAAB dilakukan pada penduduk membawa vitamin C ke bagian anterior
berusia 50 tahun ke atas dilakukan di 15 bola mata sebagai agen antioksidan. Selain
provinsi Indonesia meliputi Sumatra, Jawa, itu cairan akuous memiliki peran penting
Jakarta, Kalimantan, Bali, NTT Sulawesi, dalam menjaga tekanan di dalam bola
3,4
dan Papua. Didapatkan hasil yang mata. Cairan akuous secara fisiologis
menunjukkan angka kebutaan di Indonesia diproduksi dan disekresi secara seimbang
mencapai 3 % dari penduduk yang diteliti.2 sehingga tekanan bola mata selalu dalam
Glaukoma menjadi penyebab keadaan normal (10-21mmHg). Akan
kebutaan di dunia setelah penyakit katarak. tetapi pada kasus glaukoma terjadi
Pada tahun 2002, secara global didapatkan ketidakseimbangan antara produksi dan
37 juta individu mengalami kebutaan dan sekresi sehingga menimbulkan
sebanyak 12.3 persen dari angka tersebut penumpukan cairan di dalam bola mata
disebabkan karena glaukoma. Diperkirakan yang menyebabkan tekanan bola mata
pada tahun 2020 hampir 80 juta orang di menjadi tinggi.4
dunia mengalami glaukoma primer tipe Tekanan bola mata yang tinggi
sudut terbuka dan tertutup. Sebagian besar menyebabkan tekanan pada daerah saraf
dari 80 juta penderita mengalami mata terutama papil (nervus II), sehingga
glaukoma primer sudut terbuka. serabut saraf tersebut perlahan-lahan
Sedangkan pada kasus glaukoma sudut menjadi rusak. Saraf mata yang rusak
tertutup diprediksikan 87 persen menyebabkan hilangnya secara perlahan
merupakan ras Asia dan 70 persen adalah tajam penglihatan dan lapang pandang
wanita.2,3 penderita glaukoma.2,3 Glaukoma tekanan
Glaukoma adalah jenis gangguan normal atau Normal Tension Glaucoma
penglihatan yang ditandai dengan (NTG) merupakan salah satu variasi
terjadinya kerusakan saraf mata, salah satu glaukoma sudut terbuka yang ditandai oleh
faktor risiko terbesar adalah karena adanya neuropati optik glaukoma pada
tekanan bola mata yang tinggi.3 Dalam pasien dengan tekanan intraokular (TIO)
bola mata terdapat proses fisiologi normal, dibawah 21mmHg.5,6
yaitu produksi cairan humor akuous oleh

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 37


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

NTG merupakan jenis glaukoma Seorang wanita berumur 55 tahun


yang biasanya tidak disadari oleh datang ke Rumah Sakit Pertamedika
penderitanya karena kerusakan nervus dengan keluhan mata tidak nyaman dan
optikus pada NTG terjadi secara perlahan. terasa kabur sejak 6 bulan yang lalu.
Setelah kerusakan pada nervus optikus Keluhan dirasakan terjadi pada kedua mata
semakin bertambah buruk penderita baru secara perlahan-lahan. Keluhan tidak
mencari pertolongan untuk mengobati disertai merah, gatal, berair pada mata.
keluhannya. Sehingga NTG dan juga tipe Pasien sering merasakan berat pada kepala.
glaukoma sudut terbuka lainnya dijuluki Pasien saat ini menggunakan kacamata.
sebagai silent blindness. Dalam Riwayat trauma pada mata dan riwayat
mendiagnosis NTG perlu pemeriksaan penyakit sistemik seperti hipertensi,
lengkap karena biasanya pasien datang penyakit diabetes disangkal. Pasien juga
dengan keluhan yang tidak mengarah ke diketahui tidak memiliki riwayat penyakit
arah penyakit glaukoma dan ditemukan seperti autoimun. Pasien mengakui tidak
pemeriksaan tekanan bola matanya normal ada riwayat penyakit glaukoma di
sehingga ketidaktepatan diagnosis sering keluarga.
terjadi. Laporan kasus ini akan Dilakukan pemeriksaan tanda vital
memaparkan mengenai perjalanan dan didapatkan hasil normal untuk tensi,
penyakit glaukoma tekanan normal pada nadi, respirasi dan suhu. Pada pemeriksaan
kedua mata. Dilakukan follow up jangka oftalmologi didapatkan tajam penglihatan
panjang pada pasien tersebut dan terbaik dengan kacamata pada mata kanan
dilakukan pemeriksaan secara lengkap dan kiri adalah 6/6. Pemeriksaan segmen
antara lain pemeriksaan tajam penglihatan, anterior bola mata didapatkan hasil normal
gonioskopi, tekanan bola mata secara pada kedua mata. Dilakukan pemeriksaan
periodik, pemeriksaan lapang pandang tonometri didapatkan tekanan bola mata
(perimetri) dan pemeriksaan Optical mata kanan 18 mmHg dan bola mata kiri
Coherence Tomography (OCT) untuk 20 mmHg. Pada pemeriksaan gonioskopi
menilai progresivitas penyakit glaukoma didapatkan sudut kedua mata terbuka.
tekanan normal. Pemeriksaan funduskopi didapatkan cup
and disc ratio kanan 0,7 dan kiri 0,8.
LAPORAN KASUS Dilakukan pemeriksaan lanjutan
yaitu Perimetri dan OCT (Optical

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 38


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

Coherence Tomography). Hasil Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL).


pemeriksaan Perimetri didapatkan lapang Penipisan RNFL pada satu kuadran di
pandang pada kedua mata dalam batas mata kanan yaitu kuadran inferior dan
normal (Gambar 1) akan tetapi hasil dari penipisan dua kuadran pada mata kiri yaitu
pemeriksaan OCT didapatkan penipisan bagian inferior dan superior (Gambar 2).

Gambar 1 Optical Coherence Tomography (OCT) Mata Kanan dan Kiri.

Gambar 2 Hasil Pemeriksaan Perimetri pada Mata Kanan dan Kiri.

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 39


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

Pasien diberikan pengobatan funduskopi didapatkan cup and disc ratio


golongan prostaglandin analog untuk pada mata kanan sebesar 0.8, menunjukkan
menurunkan tekanan bola mata. Evaluasi progresivitas dari pemeriksaan sebelumnya
lanjutan akan dilakukan setiap satu bulan sedangkan cup and disc ratio pada mata
sekali untuk dilakukan pemeriksaan tajam kiri menetap yaitu 0,8.
penglihatan, tonometri, dan pemeriksaan Dilakukan perimetri dan OCT
funduskopi. didapatkan hasil sebagai berikut, dari
Pada tahun 2017 atau satu tahun pemeriksaan perimetri terlihat sudah mulai
follow-up dengan menggunakan satu ada defek pada lapang pandang pada
macam obat glaukoma dilakukan bagian perifer (Gambar 3). Pada OCT
pemeriksaan ulang. Hasil tajam menunjukkan peningkatan area penipisan
penglihatan dengan koreksi kacamata RNFL pada mata kanan di bagian temporal
didapatkan 6/6 pada kedua mata. Kondisi dan nasal. Terlihat pada gambar OCT
tersebut menunjukkan tidak ada penurunan terdapat daerah yang berwarna kemerahan.
tajam penglihatan pada kedua mata. Mata kiri area penipisan RNFL tidak
Tekanan bola mata rerata dibawah 18 bertambah luas (Gambar 4). Pasien masih
mmHg (normal) pada kedua mata. diberikan terapi yang sama dengan
Gonioskopi menunjukkan sudut terbuka sebelumnya yaitu obat anti glaukoma
pada kedua mata, pada pemeriksaan golongan prostaglandin analog.

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 39


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

Gambar 3 Pemeriksaan Perimetri 1 Tahun setelah Follow-up Pertama.

Gambar 4 Optical Coherence Tomography (OCT) Mata Kanan dan Kiri setelah Satu Tahun
Follow-up.

Pada tahun kedua follow-up atau tahun pandang sebelumnya (Gambar 5). Akan
2018, Hasil pemeriksaan selama setahun tetapi untuk pemeriksaan OCT tidak
tidak didapatkan perubahan tajam didapatkan penambahan penipisan RNFL
penglihatan (visus kanan dan kiri 6/6), yang signifikan dari tahun sebelumnya
gonisokopi didapatkan sudut terbuka pada (Gambar 6). Daerah area kemerahan tidak
kedua mata. Tekanan tekanan bola mata bertambah luas dari tahun sebelumnya.
selama satu tahun kadang didapatkan hasil Setelah pemeriksaan perimetri dan
bervariasi, sering didapatkan rerata OCT terakhir diputuskan untuk menambah
pemeriksaan tekanan bola mata di atas 15 obat antiglaukoma. Pasien memakai dua
mmHg dan di bawah 21 mmHg. macam obat glaukoma yaitu golongan
Pemeriksaan funduskopi didapatkan hasil prostaglandin dan timolol maleat 0,5%.
cup and disc ratio sebesar 0,8 atau masih Tajam penglihatan dengan koreksi terbaik
sama dengan pemeriksaan satu tahun pada kanan dan kiri tidak berubah yaitu
sebelumnya. Dilakukan pemeriksaan 6/6. Pasien disarankan untuk berobat
perimetri dan OCT didapatkan area yang teratur dan kontrol setiap satu bulan sekali
mengalami defek lapang pandang semakin untuk mengontrol tekanan bola mata dan
bertambah dari pemeriksaan lapang melihat perkembangan perubahan

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 41


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

fungsional dan struktural pada nervus optikus.

Gambar 5 Pemeriksaan Perimetri Menunjukkan Penambahan Defek Lapang Pandang Kedua


Mata.

Gambar 6 Pemeriksaan OCT Kanan dan Kiri Setelah Dua Tahun Follow-up.

PEMBAHASAN mata. Pada NTG kerusakan nervus optikus


Sebagian besar jenis glaukoma terjadi meski pada kondisi tekanan bola
biasanya disertai peningkatan tekanan bola mata normal. Evaluasi awal pada NTG

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 42


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

diawali dengan dilakukannya anamnesis. Study menujukkan 1/3 dari pasien


Anamnesis ditujukan untuk mencari glaukoma diklasifikasikan sebagai NTG.
keterangan penyakit penyerta yang Pada penelitian lainnya yang dilakukan
berhubungan dengan NTG, mengetahui pada ras orang jepang dan didapatkan 2/3
tipe pengobatan yang sedang dijalani pasien termasuk dalam NTG.7
pasien, adanya riwayat penyakit glaukoma Pada pemeriksaan gonioskopi
di keluarga, riwayat trauma pada mata keduanya menunjukkan anatomi yang
ataupun riwayat operasi mata sebelumnya. menunjukkan sudut terbuka, pada
Pada pemeriksaan mata perlu dilakukan pemeriksaan funduskopi terdapat cupping
pemeriksaan secara menyeluruh seperti pada nervus optikus dan pada pemeriksaan
tajam penglihatan terbaik, pemeriksaan perimetri didapatkan berkurangnya lapang
warna, pemeriksaan pada pupil, tonometri, pandang pasien. Akan tetapi pada NTG
gonioskopi, perimetri, dan pakimetri. terdapat kecenderungan kerusakan pada
Selain itu yang terpenting pemeriksaan nervus optikus pada tekanan intraokular
nervus optikus dan RNFL secara detail. yang rendah.5,7 Defek pemeriksaan lapang
Pemeriksaan kurva diurnal TIO juga perlu pandang pada pasien NTG terlihat lebih
dilakukan pada NTG. dalam, lebih tajam, dan lebih dekat ke
NTG dikatakan merupakan salah daerah fiksasi dibandingkan pada
satu tipe dari glaukoma primer sudut glaukoma primer sudut terbuka tipe
terbuka. Diagnosis banding NTG adalah lainnya.5
glaukoma sudut terbuka primer (POAG) Pada kasus ini tidak didapatkan
dengan variasi diurnal.7,8 Keduanya faktor risiko NTG seperti riwayat
memiliki gejala klinik yang sama. keturunan glaukoma di keluarga, penyakit
Karakteristik NTG adalah terdapat sistemik maupun penyakit autoimun. Perlu
neuropati optik pada pasien yang memiliki dicari faktor risiko yang menyertai pada
tekanan bola mata normal yaitu dibawah kasus NTG karena penyebab NTG masih
21 mmHg. Sedangkan pada POAG variasi belum diketahui. Beberapa faktor yang
diurnal bisa didapatkan pemeriksaan diyakini berkontribusi terhadap
tekanan bola mata lebih dari 21 mmHg berkembangnya NTG adalah terdapatnya
pada pemeriksaan diurnal dalam satu hari.7 vasospastik, hipoperfusi, hipotensi
Meskipun tipe NTG ini tidak sering, nokturnal, hiperkoagulobilitas,
didapatkan hasil dari The Beaver Dam Eye meningkatnya viskositas darah dan faktor

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 43


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

genetik. NTG juga dihubungkan dengan plasma C-reaktif protein menjadi salah
adanya sakit kepala migrain, fenomena satu indikator inflamasi vaskular yang
Raynaud’s, iskemia serebral dan berbagai ditemukan pada NTG dibandingkan pada
jenis penyakit autoimun.6,8,9 Didapatkan orang normal. Pada studi lainnya hampir
pada penelitian sebelumnya terdapat 50 persen orang jepang dengan NTG
kelainan pada nervus optikus lokal atau ditemukan memiliki normal internal
aliran darah peripapilar yang diukur karotid arteri dibandingkan 30 persen dari
menggunakan doppler atau flowmeter laser pasien normal. Peneliti meyakini tekanan
pada kasus NTG. Pada salah satu studi karotid menjadi penyebab patogenik pada
dikorelasikan kelainan nervus optikus kondisi NTG.8,9
lokal dengan menurunnya fungsi lapang Mutasi pada gen optineurin
pandang. Sangat sulit mengetahui temuan dihubungkan pada NTG. Mutasi dan
tersebut merupakan penyebab langsung polymorphism pada kromosom 10 terjadi
atau hanya fenomena sekunder yang pada 15 persen pasien ras Jepang dengan
menyebabkan atrofi pada nervus optikus NTG dibandingkan normal populasi.
atau kematian sel ganglion. Pulsatil aliran Pasien NTG dengan mutasi E50K pada
darah okular terlihat menurun pada NTG gen optineurin terlihat memiliki penyakit
dibandingkan pada orang normal. yang lebih parah dan progresivitas yang
Ophthalmic pulse amplitude dapat menjadi lebih cepat dibandingkan pasien NTG
tanda bagi aliran darah mata secara umum tanpa mutasi gen tersebut. Polimorphism
ditemukan menurun pada NTG gen OPA1 berhubungan dengan dominan
dibandingkan normal ataupun glaukoma atrofi optik yang ditemukan pada pasien
dengan tensi tinggi. Sistemik hipotensi NTG. Akan tetapi hubungan mutasi gen
nokturnal atau perubahan aliran darah tersebut masih perlu penelitian lebih
berhubungan dengan progresivitas dari lanjut.8
NTG.8 Pada kasus di atas pasien
Beberapa karakteristik okular dan didiagnosis NTG karena didapatkan TIO
sistemik dihubungkan dengan adanya normal di bawah 21mmHg tetapi terdapat
NTG. Kelainan immuno-protein seperti cupping pada pemeriksaan funduskopi.
anti-Ro/SSA positif dan antibodi protein Walaupun tajam penglihatan pasien pada
mengindikasikan adanya kemungkinan kasus ini normal dan tidak ada penurunan
mekanisme autoimun. Meningkatnya level selama dua tahun follow up, terdapat

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 44


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

progresivitas penyakit yang perlahan adanya kemungkinan infeksi atau inflamasi


ditandai dengan meningkatnya kerusakan yang dapat menyebabkan neuropati pada
fungsional (dilihat dari hasil pemeriksaan optik.11 Neuroimaging dan konsultasi
lapang pandang) dan kerusakan struktural dengan bagian Neuro-oftalmologi perlu
(dilihat dari hasil pemeriksaan OCT). dilakukan bila perimetri menunjukkan
Pasien dengan NTG yang memiliki kerusakan pada jaras visual posterior,
pembacaan TIO yang asimetris didapatkan nervus optikus lebih pucat
menggambarkan kerusakan lapang dibanding adanya gambaran cupping,
pandang yang lebih besar dibandingkan pasien dengan umur kurang dari 65 tahun
pada mata dengan TIO yang tinggi.5,10-11 dan menunjukkan kerusakan nervus
Pembacaan OCT pada pasien juga optikus yang cepat dan juga kerusakan
ditemukannya penipisan pada RNFL pada nervus optikus asimetris pada kedua
mata kanan dan kiri pada inferior. Telah mata.5,10 Fotografi pada nervus optikus
kita ketahui bahwa kelainan RNFL pada sangat penting dilakukan sebagai data
glaukoma biasa dimulai dengan melihat untuk melihat awal kerusakan dan
ISNT RULE .Kerusakan dimulai dari membandingkan dengan kondisi nervus
bagian inferior kemudian superior, nasal optikus selanjutnya.11
dan lateral.11-12 Pada pemeriksaan Diperlukan melihat penyakit
funduskopi pasien dengan NTG cenderung sistemik yang melatarbelakangi adanya
memiliki defek yang terlokalisir pada penyakit NTG seperti anemia, aritmia,
retinal nerve fiber layer (RNFL) dan hipotiroid, penyakit autoimun, dan sakit
meningkatnya kecenderungan untuk kepala migrain. Pada studi mengenai
terjadinya pendarahan diskus optikus penyakit NTG disebutkan 30 persen
dibandingkan pada POAG.5,10 Pada kasus pengurangan tekanan bola mata akan
ini tidak didapatkan adanya pendarahan mencegah progresivitas kehilangan lapang
pada diskus optikus. pandang.5,13
Test lainnya perlu dilakukan untuk Dengan melihat kasus ini bisa
menyingkirkan kondisi yang menyerupai didapatkan keterangan bahwa progresivitas
NTG termasuk auskultasi dan palpasi pada penyakit NTG bisa diminimalisasi dengan
arteri karotid, exoftalmometri, memonitor pemeriksaan tekanan bola mata yang ketat
tekanan darah selama 24 jam dan dan follow up yang berkelanjutan. Pada
pemeriksaan laboratorium untuk melihat dua tahun pertama perubahan defek lapang

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 45


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

pandang tidak berubah secara masif. Akan telah tercapai lakukan pemeriksaan
terapi pada tahun kedua didapatkan tonometri beberapa kali dalam sehari untuk
perubahan lapang pandang yang signifikan memastikan tidak ada tekanan yang tiba-
sehingga perlu tambahan terapi dan tiba tinggi dalam sehari. Hal itu sangat
menurunkan tekanan sesuai target. Target penting bila lapang pandang nervus
tekanan bola mata pada NTG adalah bila optikus terlihat semakin rusak meski target
dalam masa perawatan sudah tidak terjadi tekanan sudah tercapai.5,12,15
kerusakan struktur dan fungsi dengan obat Obat-obatan farmakologi dapat
yang diberikan. NTG dapat sulit digunakan untuk menurunkan tekanan bola
didiagnosis dan diterapi tetapi mengontrol mata menggunakan obat topikal golongan
tekanan bola mata dapat meminimalisasi prostaglandin analog, alpha2 agonist,
kerusakan lapang pandang. carbonic anhydrase inhibitor, dan
Pada hasil penelitian yang golongan miotikum. Beberapa penelitian
dilakukan terhadap ras Jepang oleh Sakata, menunjukkan golongan alpha2 agonist,
didapatkan 66 persen pasien NTG akan seperti bromidin memiliki efek tambahan
mengalami progresivitas penyakit sebagai efek neuroprotektif pada nervus
glaukoma dilihat dari lapang pandang dan optikus.16,17
fotografi diskus optikus, bila tidak Pada studi sebelumnya ditemukan
dilakukan intervensi pemberian obat dipfevrin lebih superior dibandingkan
antiglaukoma untuk menurunkan tekanan timolol maleat dalam mencegah
intra-okular.14 progresivitas kerusakan nervus optikus.
Dalam literatur disebutkan pada Positif efek yang sama ditemukan
saat memulai terapi pada NTG harus golongan betaxolol dibandingkan timolol
dipertimbangkan target tekanan. Bila NTG maleat walaupun efek penurunan tekanan
tanpa obat didapatkan pada batas tekanan bola mata terjadi lebih besar pada
normal ( kurang dari 21 mmHg), sebaiknya penggunaan timolol maleat. Betaxolol
memulai target tekanan di bawah 15 menunjukan efek langsung sebagai
mmHg dan dilakukan secara konstan.14 neuroprotektif dan menghasilkan
Akan tetapi bila tekanan awal tanpa obat peningkatan sirkulasi darah disekitar
disekitar 15 mmHg maka target tekanan nervus optikus. Obat glaukoma golongan
10-12 MmHg setelah terapi diperlukan dorzolamid menunjukkan dapat
dalam proses pengobatan. Pada saat target

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 46


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

meningkatkan felositas aliran darah di British Journal of Ophthalmology.


sekitar nervus optikus.5,9,18 Volume 82, Issued 7.
Bila pemberian obat-obatan kurang http://dx.doi.org/10.1136/bjo.82.7.835.
efektif pilihan terapi lainnya adalah 3. American Academy of Ophthalmolo-
dilakukannya laser trabekuloplasti. Pasien gy. Section 10: Glaucoma. 2012-2013
yang mengalami kerusakan nervus optikus 4. Allingham RR, Damji KF, Freedman
yang cepat dengan pengobatan maksimal S, Moroi SE, Rhee DJ. The Basic As-
membutuhkan operasi filtrasi. pect of Glaucoma dalam Shields Text-
book of Glaucoma. Sixth Edition. Lip-
KESIMPULAN pincot Williams & Wilkins. 2011. Hal
Diagnosis dan terapi NTG masih 1-121.
menjadi tantangan bagi dokter mata. 5. Stein JD. Challa P. Ophthalmic Pearls
Pemeriksaan secara menyeluruh harus Diagnosis and Treatment of Normal
dilakukan untuk mencegah progresivitas Tension Glaucoma. American Acade-
penyakit yang meluas mengganggu fungsi my of Ophthalmology. 2017.
dan struktur dari nervus optikus. http://www.aao.org/eyenet/article/diag
Pemeriksaan serial menggunakan nosis-treatment-of-normal-tension-
tonometri, pemeriksaan lapang pandang glaucoma,
atau OCT perlu dilakukan secara berkala 6. Allingham RR, Damji KF, Freedman
untuk menilai perkembangan penyakit S, Moroi SE, Rhee DJ. Chronic Open
secara detail. Penggunaan obat harus Angle Glaucoma and Normal Tension
disesuaikan dengan target tekanan yang Glaucoma dalam Shields Textbook of
diperlukan pada pasien NTG. Glaucoma. Sixth Edition. Lippincot
Williams & Wilkins. 2011. Hal 176-
DAFTAR PUSTAKA 188.
7. Moraes CG. Commentary: Natural
1. IAPB Global Health Partnership For History of Normal Tension Glaucoma
Eyecare. Vision 2020 di Indonesia. with (Very) Low Intraocular Pressure.
https://perdami.id/vision-2020- Ophthalmology. August 01, 2019.
indonesia. Volume 126, Issue 8, P1117-1118
2. Kamal D. Hitchings R. Normal Ten- 8. Stamper RL, Lieberman MF, Drake
sion Glaucoma a practical approach. MV. Primary Open Angle Glaucoma

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 47


Hayati F : Follow up Jangka Panjang Pada …

dalam Becker-Shaffer’s Diagnosis and an J Ophthalmol.2011 Jan; 59 (Supp


Therapy of the Glaucoma’s. Mosby- l1):S97-S101.
Elsevier 2009. Hal 255-258 14. Sakata R, Yoshitomy T, Iwase A. Fac-
9. Mallick J, Devy L. Update on Normal tors Associated with Progression of
Tension Glaucoma. Journal of Oph- Japanese Open-Angle Glaucoma with
thalmic & Vision Research. 2016. Lower Normal Intraocular Pressure.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov Ophthalmology, 2019; 126: 1107-
10. Weinreb RN, Garway-Heath DF, 1116.
Leung C, Crowston JG, Medeiros. 15. World Glaucoma Association. Medical
Progression of Glaucoma. Consensus Treatment of Glaucoma. Consensus
Series-8 World Glaucoma Association. Series 7. Kugler Publication. 2010.
Kugler Publication. 2011 16. Song BJ, Caprioli, J. New Directions
11. Weinreb RN, Greve EL. Glaucoma in The Treatment of Normal Tension
Diagnosis Structure anf Function. Glaucoma. Indian J Ophthalmol. 2014
Consensus Series-1. Association of In- May; 62(5): 529-537
ternational Glaucoma Societies. Ku- 17. Yvonne Ou. Expert article: Normal
gler Publication. 2014 Tension Glaucoma. Bright Focus
12. Asia Pacific Glaucoma Society. Asia Foundation.
Pacific Glaucoma Guidelines. Third https://www.brightfocus.org
Edition. Kugler Publication. 2016 18. Zemba M, Danilova T. Stamate AC.
13. Anderson DR. Normal Tension Glau- Uncommon Form of Normal Tension
coma (Low Tension Glaucoma). Indi- Glaucoma. Rom J Ophthalmology.
2017 Oct-Dec; 61 (4): 275-283.

MK | Vol. 4 | No. 1 | OKTOBER 2020 48

Anda mungkin juga menyukai