Anda di halaman 1dari 6

PEMADAMAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 kV GARDU INDUK SIMPANG HARU

Nurmiati Pasra1),Syarif Hidayat2),Enry Idil Fitrian3)


Teknik Elektro, STT-PLN
1
nurmi.pasra@gmail.com
2
syarif_hidayat333@yahoo.com,
3
enry.idil@gmail.com

Abstract : PT. PLN (Persero) is a company engaged in the field of electricity supply. PLN
is required to distribute electrical energy reliably and in accordance with the level of
quality of service that has been determined. Therefore, it is necessary to evaluate the
extent outage with SAIDI (System Average Interruption Duration Index) and SAIFI
(System Average Interruption Frequency Index). With SAIDI can be taken remedial
measures subsystems, both components or equipment. whereas with SAIFI can be taken
remedial measures to overcome burnout procedure and speed up the repair time. In this
thesis will be discussed, the calcution of the level of reliability (SAIDI,SAIFI) and the
power loss is not channeled by interference outages in PT PLN (Persero) Region
substation feeder Simpang Haru Polamas 2015.

Keywords: Evaluation outages, SAIDI, SAIFI

Abstrak : PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyediaan tenaga listrik. PLN dituntut menyalurkan energi listrik secara handal dan
sesuai dengan tingkat mutu pelayanan yang telah ditentukan. Untuk itu diperlukan
evaluasi tingkat pemadaman dengan SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). Dengan SAIDI dapat diambil
langkah-langkah perbaikan subsistem, baik komponen atau peralatan. Sedangkan
dengan SAIFI dapat diambil langkah-langkah perbaikan prosedur mengatasi pemadaman
dan mempercepat waktu perbaikan. Dalam skripsi ini akan dibahas, perhitungan tingkat
keandalan (SAIDI, SAIFI) dan kerugian daya yang tidak tersalurkan oleh gangguan
pemadaman pada PT.PLN (Persero) Wilayah Gardu Induk Simpang Haru Penyulang
Polamas tahun 2015.

Kata Kunci : Evaluasi pemadaman, SAIDI, SAIFI

1. PENDAHULUAN timbul akibat pemanfaatan peralatan atau


bahan pada sistem ketenagalistrikan.
Setelah membangkitkan tenaga listrik Dengan melakukan evaluasi
di pusat-pusat pembangkit, tenaga listrik pemadaman dimaksudkan agar dapat
akan disalurkan melalui saluran transmisi mengurangi tingkat pemadaman yang
tegangan tinggi kepada para konsumen tinggi sehingga dapat meningkatkan mutu
melalui saluran distribusi. listrik dan pelayanan konsumen. Salah
Dalam sistem tenaga listrik umumnya satu parameter kinerja manajemen
sebab terjadinya pemadaman listrik yang dibidang kelistrikan khususnya distribusi
paling utama adalah gangguan transmisi adalah nilai SAIDI (System Average
dan gardu induk. PT. PLN (Persero) Interruption Duration Index) dan SAIFI
sebagai perusahaan yang bergerak dalam (System Average Interruption Frequency
bidang penyediaan energi listrik dimana Index) sistem jaringan distribusi. Nilai ini
salah satu tujuannya adalah untuk menunjukkan besarnya kegagalan atau
memperoleh keuntungan, maka pemadaman yang mengakibatkan
diperlukan efektifitas dan efisiensi untuk pelanggan tidak mendapatkan layanan
mengurangi kerugian-kerugian yang listrik. Nilai SAIDI dan SAIFI sistem yang

62 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


semakin besar menunjukkan buruknya (repairable components) pada waktu
kinerja manajemen. Nilai SAIDI dan SAIFI terjadinya kegagalan, jadi masa
dipengaruhi oleh laju kegagalan sistem kerjanya terdiri dari pengoperasian
jaringan distribusi, yang berasal dari yang berulang-ulang dan periode
probabilitas kegagalan peralatan- Jadi komponen yang dapat diperbaiki
peralatan jaringan distribusi atau proba- (repairable components), masa pakai (life
bilitas kegagalan pada titik bebannya. time) diukur dengan angka kegagalan
Tercatat sepanjang tiga tahun terakhir atau waktu tengah-tengah antara
ini hamper setiap bulannya sering terjadi kegagalan (mean time between failure),
gangguan hubung singkat, bahkan dalam untuk komponen yang tidak dapat
beberapa bulan terakhir terjadi gangguan diperbaiki (unreparaible components),
pada penyulang yang berdampak pada masa pakainya diukur dengan waktu
tripnya rele masukan akibat kegagalan tengah-tengah kegagalan (mean time to
atau keterlambatan sistemproteksi pada failure).
penyulang. Tingkat kontinuitas pelayanan dari
sarana penyalur disusun berdasarkan
upaya memulihkan kembali pensuplaian
2. LANDASAN TEORI
setelah mengalami pemadaman karena
Fungsi dari sistem distribusi ialah gangguan.
menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
listrik dari pusat catu (gardu induk) ke 2.1. Bagian-Bagian Sistem Distribusi
pusat-pusat/kelompok beban (gardu Secara garis besar suatu sistem
distribusi) dan pelanggan, dengan mutu distribusi terdiri atas beberapa bagian
yang memadai. Kelangsungan pelayanan yaitu :
(yang merupakan salah satu unsur dari 1. Gardu Induk.
mutu pelayanan) tergantung pada macam 2. Jaringan Distribusi
sarana penyalur dan peralatan 3. Gardu Distribusi
pengamannya. Sarana penyalur (jaringan 4. Gardu Hubung
distribusi) tingkatan kelangsungannya
tergantung pada macam struktur/ 2.1.1. Gardu Induk
manajemen jaringan yang dipakai dan Gardu Induk berfungsi untuk
juga cara pengoperasiannya, yang pada menerima tenaga listrik dari pembangkit
hakekatnya direncanakan dan dipilih melalui saluran transmisi dan menurunkan
untuk memenuhi kebutuhan dan sifat tegangannya dari tegangan tinggi menjadi
beban. tegangan jaringan primer untuk
Prakiraan keandalan sistem didasar- selanjutnya disalurkan ke jaringan primer
kan pada sejumlah faktor, seperti pada penyulang-penyulang. Pada
karakteristik operasinya, kondisi operasi- umumnya tegangan pada saluran
nya dan distribusi kegagalannya. Jadi transmisi yang ada di Indonesia adalah
langkah pertama untuk memperkirakan 500 kV, 150 kV, dan 70 kV.
keandalan ialah menentukan karakteristik Peralatan-peralatan utama pada
operasi dari komponen-komponennya. sebuah Gardu Induk adalah sebagai
Komponen-komponen dari sistem berikut :
dapat digolongkan ke dalam dua 1. Trafo penurun tegangan dari
kelompok : tegangan tinggi ke tegangan
1. Kelompok pertama disebut “ menengah.
komponen yang tidak dapat diperbaiki 2. Pemutus Tenaga / PMT (Circuit
(unrepairable components) : yaitu Breaker)
komponen begitu gagal langsung 3. Pemisah / PMS (Disconecting Switch)
diganti meskipun dapat diperbaiki 4. Saklar Beban / LBS (Load Break
tetapi tidak ekonomis lagi dan ini Switch)
merupakan batas unsur penggunaan 5. Rel Penghubung
komponen tersebut. 6. Peralatan Penghubung
2. Kelompok kedua, yaitu : “komponen 7. Peralatan Proteksi
yang dapat diperbaiki”

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 63


2.1.2. Jaringan Distribusi 5. Defomasi tanah
Jaringan distribusi adalah suatu Sumber gangguan pada sistem
rangkaian peralatan listrik yang berfungsi Saluran Udara sebagian besar karena
untuk mendistribusikan energi listrik dari pengaruh luar dan sumber gangguan
Gardu Induk sampai ke pelanggan. tersebut berurutan menurut intensitasnya
Jaringan distribusi pada umumnya adalah sebagai berikut :
dikelompokkan dalam dua bagian yaitu : 1. Angin dan Pohon
1. Jaringan Distribusi Primer. 2. Petir
2. Jaringan Distribusi Sekunder. 3. Kegagalan atau kerusakan perlatan
dan saluran
2.1.3. Gardu Distribusi 4. Manusia
Pada gardu distribusi terdapat 5. Hujan dan cuaca
kumpulan peralatan yang berfungsi untuk 6. Binatang dan Benda-benda asing
menurunkan tegangan menengah menjadi 7. Deformasi tanah
tegangan rendah atau tegangan 8. Lain-lain
pelayanan dan mendistribusikan kepada Macam gangguan pada sistem
konsumen melalui jaringan distribusi distribusi saluran udara dapat dibagi atas
sekunder. Selain itu gardu distribusi dua kelompok :
menghubungkan tegangan menengah dari 1. Gangguan Temporer
satu gardu distribusi ke gardu distribusi Gangguan temporer merupakan
lainnya atau ke gardu hubung. gangguan dimana setelah gangguan
itu hilang tidak menimbulkan
2.1.4. Gardu Hubung kerusakan pada peralatan yang
Gardu hubung (switching station) terganggu, misalnya gangguan yang
merupakan gardu yang tidak berisikan disebabkan dahan atau ranting yang
transformator, tetapi hanya dilengkapi menyentuh jaringan distribusi.
dengan perlengkapan hubung klasifikasi 2. Gangguan Permanen
dalam dua bagian : Gangguan permanen adalah
1. Gardu hubung spindel. gangguan dimana setelah gangguan
Gardu hubung spindel mempunyai dihilangkan masih terdapat kerusakan
maksimum 7 (tujuh) unit penyulang pada peralatan sehingga perlu
(feeder). diperbaikan.
2. Gardu hubung non spindel. Gangguan yang bersifat temporer jika
Gardu hubung non spindel tidak dapat hilang dengan segera, baik
mempunyai maksimum 3 (tiga) unit hilang sendiri maupun bekerjanya alat
penyulang (feeder). pengaman pemutus balik otomatik atau
recloser, dapat berubah menjadi
2.2. Gangguan Pada Sistem Distribusi gangguan yang bersifat pemanen dan
Sumber gangguan pada sistem menyebabkan pemutusan tetap.
distribusi berasal dari bawah tanah, Jumlah gangguan pada saluran udara
berasal dari dalam sistem, dan berasal jauh lebih banyak dari pada saluran
dari faktor luar. bawah tanah. Tujuh puluh sampai
Gangguan dari dalam antara lain : sembilan puluh lima persen dari seluruh
1. Tegangan dan arus abnormal gangguan yang mengenai saluran udara
2. Pemasangan yang kurang baik tegangan menengah adalah bersifat
3. Penuaan temporer.
4. Beban Lebih Jenis gangguan dan penyebabnya:
1. Beban lebih
Gangguan dari luar antara lain : Pada sistem tenaga listrik, hal ini bisa
1. Gangguan-gangguan mekanis karena terjadi karena kesalahan salah satu
pekerjaan galian saluran lain. pembangkit atau saluran transmisi
2. Kendaraan-kendaraan yang lewat terlepas dari sistem yang lain
diatasnya sehingga terjadi beban lebih pada
3. Impuls petir lewat di saluran udara motor, hal ini terjadi karena beban
4. Binatang motor melebihi kapasitas.

64 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


2. Hubungan singkat terputus, maka :
jam pemadaman h( jam)  b(kW ))
Semua peralatan listrik selalu di
isolasi dan bisa isolasi tersebut rusak
akan hubung singkat karena m(kW) 1tahun
kerusakan isolasi tersebut dikarena-
kan umur, tegangan lebih, dahan m  b
menyentuh, petir, dan lain-lain. Ukuran pertama lebih sesuai untuk
daerah perumahan, sedangkan ukuran
2.3. Keandalan Sistem yang kedua untuk daerah industri
Dengan kata lain adalah sebuah (pemakai daya besar atau pelanggan TM).
sistem terdiri dari satu set komponen, Dari uraian dan rumus jam pemadaman
yang dihubungkan satu sama lain guna tersebut diatas, bahwa tingkat pemutusan
sesuatu keperluan. Keandalan sistem suatu sistem (jaringan) pelayanan adalah
tergantung pada keandalan dari berbanding lurus dengan jam tingkat
komponen-komponen tersebut dan kontinunitas jaringan dan frekuensi
konfigurasi dari jaringan sistem. Dalam pemadaman tetap karena gangguan.
studi keandalan sistem, tujuannya adalah Sebagian besar gangguan penyebab
memperkirakan indeks keandalan yang pemadaman bersumber dari SUTM.
baik untuk sistem dengan dasar pada data bertambah panjang SUTM yang pemakai
kegagalan dan sistem disain. Indeks tertentu bertambah banyak gangguan.
sistem dapat bermacam-macam, Dengan digunakan kabel berisolasi dipilin
tergantung pada pemakaiannya tetapi pemadaman yang disebabkan oleh
dalam keperluan ini peluang, frekuensi gangguan JTR menjadi banyak
atau lama waktu rataan dari beberapa berkurang.
peristiwa kritis dari kegagalan sistem Pada sistem distribusi yang diukur
dapat ditentukan. Beberapa pendekatan adalah pemadamannya. Pemadaman
telah dikembangkan dalam rangkaian adalah lawan kata keandalan. Salah satu
menurunkan indeks keandalan sistem dari tolak ukur ialah lama pemadaman (SAIDI)
informasi-informasi keandalan komponen. dan frekuensi pemadaman (SAIFI). Ada
Keandalan sistem dapat dievaluasi dua ukuran pemadaman :
dengan bantuan diagram logic (juga 1. Indeks Frekuensi Pemadaman Rata-
disebut diagram blok keandalan). Pada Rata Sistem (System Average
struktur jaringan yang berbeda-beda, Interruption Frequency Index).
komponen-komponennya dapat Jumlah rata-rata per pelanggan per
dihubungkan satu sama lain dalam satuan waktu. Ini dapat dihitung dari
susunan : jumlah pelanggan yang mengalami
1. Seri pemadaman dalam satu tahun dibagi
2. Paralel dengan jumlah pelanggan yang dilayani.
3. kombinasi dari keduanya (Istilah yang digunakan IEEE adalah
SAIFI).
2.4. Keandalan Suplai 2. Indeks Lama Pemadaman Rata-Rata
Keandalan suplai sistem adalah Sistem (System Average Interruption
kebalikan dari besarnya jam pemadaman Duration Index). Lama pemadaman
pelayanan. Angka jam pemadaman rata-rata per satuan waktu. (Istilah
pelayanan dari suatu sistem adalah: yang digunakan IEEE adalah SAIDI).
jumlah lamanya (jam) pemadaman kali Apabila semua pelanggan harus
banyak konsumen yang padam, dibagi disuplai dengan keandalan yang sama
jumlah konsumen dari sistem selama tingginya dengan pelanggan industri,
selang waktu satu tahun atau dengan biaya untuk sarana akan menjadi sangat
rumus sebagai berikut : terlalu mahal bagi perusahaan yang
jampemadamanh(jam) (konsumen) mensuplai listrik, dan mengakibatkan tarif
listrik menjadi mahal. Pada umumnya
n(konsumen) 1tahun perusahaan listrik akan mengambil jalan
Dapat pula sebagai ukuran objek tengah yakni memberikan keandalan yang
yang terganggu adalah daya (kW) yang berbeda kepada masing-masing kelompok

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 65


pelanggan sesuai dengan diperlukan. 2. Melakukan koordinasi dengan pihak
Syarat keandalan yang berbeda-beda daerah setempat
ini perlu ditelaah setiap insinyur distribusi 3. Mencari data secara literature di
tenaga listrik, sehingga fasilitas transmisi perpusatakaan yang mendukung
dan distribusi yang perlu disiapkan materi yang akan cari sebagai
dirancang sesuai dengan masing-masing penelitian
persyaratan tersebut. Dengan cara 4. Melakukan pengambilan data pada
demikian PLN dapat menghemat biaya PT. PLN (Persero), tentang data
investasi sarana penyaluran transmisi dan penelitian yang dibutuhkan.
distribusi. 5. Melakukan klasifikasi data yang telah
Daerah perumahan misalkan tidak didapat.
ada salahnya bila JTM adalah SUTM 6. Melakukan perhitungan data
tanpa isolasi. Gangguan memang sering penelitian.
(dapat diatasi dengan rajin memotong
pohon, penggunaan penutup balik) tapi
hanya setengah jam tiap kali; dapat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditolerir oleh pelanggan perumahan.
Jadi usaha peningkatan keandalan Hasil yang didapat dari penelitianyaitu
harus dapat mengantisipasi persyaratan melakukan perhitungan dan evaluasi
keandalan yang berbeda-beda itu. Mulai pemadaman Jaringan Distribusi 20 kV
tahun 1989 Menteri Pertambangan dan Penyulang Pulomas gardu Induk Simpang
Energi menginstruksikan agar pemadam- Haru.
an lebih dari 0.5 jam diumumkan dan PLN
harus meminta maaf. 4.1. Jumlah Pelanggan Tahun 2015
Dengan adanya komputer dimungkin- Data jumlah pelanggan perbulan
kan analisa keandalan dapat dilaksanakan penyulang Pulomas dapat diketahui pada
untuk masing-masing konsumen. Dengan tabel 4.1.
cara ini dapat didefinisikan hari-hari
padam bagi masing-masing konsumen. Tabel 4.1. Data Jumlah Pelanggan Perbulan
Hari-hari padam ialah hari-hari Penyulang Pulomas Tahun 2015
dimana konsumen mengalami padam
Pelanggan Pelanggan
lebih dari satu jam. Jumlah hari padam Padam Nyala
dapat digunakan untuk memberikan No Bulan (N)
1 fasa 2
Menit
penalti padam kepada pensuplai listrik. fasa
Penalti bagi penyimpangan mutu 1 Jan 1254 1254 4 27
listrik dapat pula dibuat kriterianya dan 2 Feb 1457 16 34 34
digunakan untuk penalti pelanggaran 3 Mar 1256 11 49 49
mutu listrik. Penalti pemadaman dapat
4 Apr 578 21 67 67
dicantumkan dalam kontrak jual-beli listrik
antara pensuplai listrik dengan masing- 5 Mei 1573 17 32 32
masing pelanggan. Frekuensi pemadam- 6 Jun 3744 1 25 25
an karena gangguan dapat diperkecil 7 Jul 1279 5 80 80
dengan memakai sistem dan alat yang 8 Ags 423 15 70 70
pengaman yang sesuai, baik dan 9 Sep 1154 12 90 90
memadai.
10 Okt 2101 9 88 88
11 Nov 520 7 17 17
3. METODE PENELITIAN 12 Des 1598 9 9 9

Pengambilan data pada penelitian ini 4.2. Perhitungan Indeks Keandalan


dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Perhitungan indeks keandalan pada
Gardu Induk Simpang Haru. penyulang Polamas GI Simpang haru
1. Melakukan koordinasi dengan PT. berdasarkan data gangguan dan
PLN (Persero) Area Gardu Induk pemadaman yang terjadi. Data yang
Simpang Haru diperlukan antara lain: nama penyulang

66 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


yang terganggu, daerah padam, tanggal 5. KESIMPULAN
padam, jumlah pelanggan padam, jumlah
gangguan, dan lama padam. Untuk Pada penyulang Polamas PT. PLN
menentukan indeks keandalan, dihitung (persero) Gardu Induk pada Penyulang
dengan 2 cara: Haru, dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan data-data gangguan 1. Pada penyulang Polamas tahun 2015
padam di lapangan dengan SAIFI (indeks frekuensi pemadaman
memperhitungkan jumlah pelanggan rata-rata) yaitu 2,1783 pemadaman
yang mengalami pemadaman dan per pelanggan, dan SAIDI (indeks
lamanya waktu pemadaman. lama pemadaman rata-rata) yaitu
2. Berdasarkan nilai indeks keandalan 1,6522 jam per pelanggan.
sasaran yang diharapkan pada SPLN 2. Dapat dikatakan andal, karena
59 tahun 1985, yaitu rumus SAIDI dan nilainya lebih kecil dari target PLN
SAIFI. Untuk jaringan SUTM Penyulang
Dari data angka padam yang dapat Polamas Gardu Induk Simpang Haru.
dilihat pada lampiran, didapat angka 3. Kerugian daya yang tidak tersalurkan
padam untuk memperhitungkan SAIDI dan dan diakibatkan oleh gangguan
SAIFI. Dari jenis gangguan yang terjadi pemadaman pada PT. PLN (Persero)
maupun pemadaman yang terencana. Wilayah Gardu Induk Simpang Haru
Berikut hasil perhitungan yang didapat Penyulang Polamas adalah 19.427,88
dari data untuk tiap bulannya pada tahun kW, dan kerugian biaya sebesar Rp.
2015 : 20.056.649,-.

Tabel 4.2. Data Jumlah Pelanggan Perbulan


Penyulang Pulomas Tahun 2015 6. REFERENSI
Lama
No Bulan Pelanggan ( )
Padam 1. Basri, Hasan, Sistem Distribusi Daya
1 Jan 1258 0,46 566,1
Listrik, penerbit istn,1997.
2 Feb 1473 0,566 833,718
2. Kadir, Abdul, Distribusi dan utilisasi
3 Mar 1267 0,816 1033,872
tenaga listrik. penerbit universitas
4 Apr 599 0,116 668,484
5 Mei 1590 0,533 847,47
Indonesia,2006
6 Jun 3745 0,416 1557,92
3. SPLN 59 : 1985. Keandalan pada
7 Jul 1284 1,33 1707,72 sstem distribusi 20 kV dan 6 kV.
8 Ags 438 1,66 510,708 Departemen Pertambangan dan
9 Sep 166 1,5 1749 Energi Perusahaan Umum Listrik
10 Okt 2110 1,466 3093,26 Negara, Jakarta.Indonesia
11 Nov 527 0,283 149,141 4. Suswanto, Daman, Sistem Distribusi
12 Des 1607 0,15 241,05 Tenaga Listrik, edisi pertama, JTE
Faklutas Teknik Universitas Negeri
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan SAIDI dan SAIFI Padang, Padang, 2009
Penyulang Pulomas Tahun 2015
No Bulan SAIDI SAIFI
1 Jan 0,0731 0,1624
2 Feb 0,1075 0,1988
3 Mar 0,1331 0,1631
4 Apr 0,1086 0,0767
5 Mei 0,1997 0,2038
6 Jun 0,2182 0,4800
7 Jul 0,0650 0,1641
8 Ags 0,2217 0,0557
9 Sep 0,3907 0,1478
10 Okt 0,0187 0,2665
11 Nov 0,303 0,0663
12 Des 0,0731 0,2020
Total 1,6522 2,1783

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 67

Anda mungkin juga menyukai