Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUGAS TENGAH SEMESTER


[ MKO ]

“Reaksi Redoks dan Antioksidan Pada Tubuh Manusia”

DISUSUN OLEH :
INTAN PRATAMA PUTRA
10318017

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini membahas tentang “Reaksi Redoks dan
Antioksidan Pada Tubuh Manusia”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terwujud. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu.

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk kedepannya bisa
menjadi lebih baik.

Bandung, November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………….1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
D. Manfaat.............................................................................................................1
II. PEMBAHASAN………………………………………………………………… 3
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................6
B. Saran....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan
berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi
kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti
oksidasi karbon yang
menghasilkan karbondioksida,ataureduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana
(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh
manusia melalui rentetantransfer elektron yang rumit. Istilah redoks berasal dari dua
konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
1.     Oksidasi menjelaskan ;
a.       pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
b.      reaksi pengikatan oksigen dan
c.       reaksi yang  mengalami kenaikan bilangan biloks
2.     Reduksi menjelaskan ;
a.       penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
b.      reaksi pelepasan oksigen dan
c.       reaksi yang mengalami penurunan bilangan biloks.
Pada reaksi Redoks terjadi transfer elektron dari fase satu ke yang lain dan elektron
tersebut tidak hilang maupun diciptakan selama proses redoks. Oksidasi dan reduksi
selalu  terjadi bersama tidak ada suatu zat yang teroksidasi tanpa adanya zat lain yang
mengalami reduksi. Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi disebut
oksidator, dan zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi disebut reduktor.
Oksidator akan mengalami reaksi reduksi sedangkan reduktor mengalami oksidasi.

PENGERTIAN ANTIOKSIDAN
Antioksidan adalah suatu senyawa kimia yang dalam kadar tertentu mampu
menghambat atau memperlambat kerusakan lemak dan minyak akibat proses
oksidasi.  Produk pangan tersusun dari berbagai komponen seperti protein,
karbohidrat, lemak dan zat-zat lain yang jumlahnya kecil. Produk pangan yang kaya
lemak mempunyai resiko yang besar terhadap oksidasi lemak. Oksidasi lemak akan
menyebabkan penurunan nilai gizi, rasa, flavor dari produk yang bersangkutan. Selain

1
oksidasi lemak, dapat pula terjadi oksidasi pada karbohidrat dan pigmen yang terikat
dengan protein. Oksidasi pada karbohidrat dapat menyebabkan terjadinya pemucatan
warna dan hilangnya flavor.
Antioksidan adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk mencegah
terjadinya ketengikan pada makanan akibat proses oksidasi lemak atau minyak yang
terdapat di dalam makanan. Adanya antioksidan dalam produk pangan akan
mengurangi kecepatan proses oksidasi. Antioksidan dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu antioksidan alami dan antioksidan buatan.
Antioksidan alami di dalam produk pangan dapat berasal dari :
a) senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua komponen pangan,
b) senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses
pengolahan,
c) senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke
makanan sebagai   bahan tambahan pangan. Antioksidan alami yang banyak
digunakan dalam bahan pangan adalah tokoferol.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan proses Reduksi Oksidasi ?
2. Bagaimana proses berlangsungnya oksidasi pada kulit tubuh manusia ?
3. Bagaimana menunda proses penuaan (oksidasi) pada manusia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari proses redoks.
2. Untuk mengetahui proses oksidasi pada kulit tubuh manusia.
3. Untuk mengetahui penyebab penuaan dan cara menunda proses penuaan.

D. Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Reaksi reduksi oksidasi adalah reaksi yang ditandai dengan adanya serah terima
elektron dari satu partikel kepada partikel yang lain. Reaksi redoks dapat diketahui dengan
melihat perubahan bilangan oksidasi (BO) atom – atom sebelum dan sesudah reaksi. Atom
yang BO-nya naik mengalami oksidasi atau melepas elektron, sedangkan yang BO-nya turun
adlah reduksi atau menerima elektron.
Partikel (unsur , ion, atau senyawa yang dapat mengoksidasi partikel lain disebut
pengoksidasi, tetapi ia sendiri terreduksi. Sebaliknya partikel yang mereduksi partikel lain
disebut pereduksi, tetapi ia sendiri teroksidasi.
Pengoksidasi , partikel akan bersifat pengoksidasi bila  ia mempunyai kecenderungan
menarik elektron dari partikel lain. Pereduksi, partikel bersifat pereduksi bila mempunyai
elektron yang terikat lemah, sehingga mudah lepas dan ditarik oleh partikel lain.
Reaksi oksidasi kulit tubuh pada manusia atau proses penuaan memiliki berbagai
faktor utama dalam reaksi oksidasi reduksi ini terutama adanya radikal bebas di alam yang
cenderung  berada bebas di alam, yang elektronnya sangat lemah dan mudah berikatan
dengan elektron lain di sekitarnya  sehingga elektron dari radikal bebas berusaha untuk
mencari pasangan elektron di lingkungan tersebut. Sehingga dari reaksi ini ada peristiwa
penerimaan elektron dari partikel lain dan ada pelepasan elektron dari partikel lainnya.
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti
asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain.
Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, untuk mencegah atau
mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
Proses penuaan, pada  umumnya semua sel jaringan organ tubuh dapat menangkal
serangan radikal bebas karena di dalam sel terdapat sejenis enzim khusus yang mampu
melawannya, tetapi karena manusia secara alami mengalami degradasi atau kemunduran
seiring dengan peningkatan usia, akibatnya pemusnahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi
dengan baik, maka Kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan. Contohnya: di kulit
menjadi keriput karena kehilangan elastisitas jaringan kolagen serta otot, terjadinya bintik
pigmen kecoklatan /flek pikun, parkinson, Alzheimer karena dinding sel saraf yang terdiri
dari asam lemak tak jenuh ganda merupakan serangan empuk dari radikal bebas.
Istilah radikal bebas mengarah pada setiap molekul yang memiliki satu elektron
bebas, dan elektron bebas inilah yang bereaksi dengan merusak molekul sehat di dalam

3
tubuh. Karena molekul radikal bebas memiliki elektron ekstra, molekul ini membentuk beban
negatif ekstra. Ketidakseimbangan energi ini  menyebabkan radikal bebas mengikatkan diri
ke molekul seimbang lain sebagai upaya untuk “mencuri” elektron. Hal ini menyebabkan
molekul seimbang menjadi tidak seimbang dan akhirnya molekul ini pun menjadi radikal
bebas. Sebagai analogi, hal ini dapat diibaratkan seperti tabrakan mobil beruntun yang
merusak satu persatu bumper mobil secara beruntun.

Radikal bebas di dalam tubuh dapat berasal dari diet, obat-obatan, gaya hidup yang
tidak sehat (seperti merokok dan alkohol), radiasi, dan lain-lain. Namun radikal bebas juga
dapat diproduksi secara alami di dalam tubuh, yang merupakan hasil produksi energi,
terutama di dalam mitokondria. Proses sederhana dari makan, minum, dan bernapas
membentuk radikal bebas dari siklus produksi energi, saat tubuh memproduksi molekul
energi universal Adenosine Triphosphate (ATP). Dalam hal ini, oksigen merupakan produser
radikal bebas yang poten.

Radikal bebas juga diketahui merusak struktur membran sel, yang kemudian
membentuk produk sampah metabolik. Akumulasi racun-racun ini mempengaruhi
komunikasi antar sel, merusak DNA, RNA, dan sintesis protein, menurunkan level energi dan
secara umum merusak proses kimia penting dalam tubuh.

Namun, radikal bebas dapat diubah oleh molekul yang melawan aksi radikal bebas
yang disebut antioksidan. Antioksidan tertentu akan mengikat radikal bebas tertentu dan
membantu menstabilkannya.

Radikal bebas terdapat dalam berbagai derajat berdasarkan kekuatan merusaknya,


dari hydroxyl-radikal hingga superoxide-radikal di level tertinggi. Hal ini lah yang
menyebabkan diperlukannya mengambil sampel antioksidan yang mewakili keseluruhan
untuk proses eliminasi munculnya radikal bebas, atau dengan kata lain radikal bebas dengan
daya merusak tinggi dapat dipecah menjadi beberapa radikal bebas berdaya rusak lebih
rendah.

Beberapa sampel antioksidan luas termasuk zat-zat seperti beta-karoten, vitamin C,


ekstrak biji buah anggur, vitamin E, dan juga beberapa zat yang mungkin lebih kuat seperti
Hydergine, Melatonin dan Vinpocetine. Dari teori ini dapat diambil kesimpulan pentingnya
antioksidan sebagai upaya untuk melawan efek radikal bebas yang menjadi salah satu
penyebab proses penuaan.

4
Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat menghambat /
memperlambat proses oksidasi. Oksidasi adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan
pengikatan oksigen, pelepasan hydrogen, atau pelepasan elektron. Proses oksidasi adalah
peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam
tubuh kita.
Oksigen dilibatkan pada reaksi metabolisme. Seperti yang diketahui oksigen adalah
unsur yang sangat reaktif. Keterlibatan oksigen dalam reaksi metabolisme di dalam sel dapat
menghasilkan apa yang disebut sebagai “reaktif spesies oksigen” seperti H2O2, radikal bebas
hydroksil (·OH), dan anion superoksida ( O2-).
Molekul-molekul ini memang diperlukan tubuh misalnya untuk menjalankan
sistem metabolisme dan memberi signal pada sistem syaraf akan tetapi apabila jumlahnya
berlebihan seperti pengaruh gaya hidup (merokok, stress, konsumsi obat, polusi lingkungan,
pengaruh zat kimia tertentu pada tubuh, radiasi, dll) maka dapat merusak sel dengan cara
memulai reaksi berantai lipid, mengoksidasi DNA dan protein. Oksidasi DNA berakibat
adanya mutasi dan timbulnya kanker sedangkan oksidasi protein mengakibatkan nonaktifnya
enzim yang dapat menghambat proses metabolisme. Disinilah pentinganya
kita mengkonsumsi antioksidan.
Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan
hasil samping berupa radikal bebas (·OH) maka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal
bebas ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan dapat
menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi.
Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan.
Berbeda halnya bila terdapat antioksidan. Radikal bebas akan segera bereaksi
dengan antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Reaksi pun
berhenti sampai disini.
1.    Tanpa adanya antioksidan maka,
Reaktan            Produk + (-OH)
 OH + (DNA,protein, lipid)            Produk + Radikal bebas yang lain
Radikal bebas yang lain akan memulai reaksi yang sama dengan molekul yang
adadisekitarnya.
2.    Dengan adanya antioksidan
Reaktan             Produk + ·OH
 OH + antioksidan            Produk yang stabil

5
Mengapa antioksidan cenderung bereaksi dengan radikal bebas terlebih dahulu
dibandingkan dengan molekul yang lain? Antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau
bersifat reduktor kuat dibanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan antioksidan
bergantung dari seberapa kuat daya oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain.
Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa:
a.       Dalam reaksi redoks terjadi adanya partikel (unsur, ion, atau senyawa) yang
melepaskan elektron dan partikel (unsur, ion, atau senyawa) lain menangkap
elektron.
b.      Proses penuaan terjadi karena adanya faktor dari luar dan dalam. Faktor dari luar
disebabkan oleh radikal bebas yang memiliki elektron ekstra, dan  jika berikatan
dengan elektron yang ada pada tubuh dapat merusak molekul-molekul di dalam
tubuh tubuh yang menyebabkan penuaan dini.
c.       Penuaan dapat diperlambat dengan cara mengkonsumsi antioksidan yang ada
pada berbagai macam buah dan sayuran. Antioksidan dapat mengurangi
aktivitas oksidasi pada tubuh, sehingga memperlambat proses penuaan.

B. Saran
Gunakanlah antioksidan yang alami, yang berasal dari buah-buahan dan sayuran
daripada menggunakan antioksidan buatan atau sintetik, ditakutkan adnya indikasi
atau efek samping dari antioksidan buatan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Yuslianti, E. R. (2018). Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai