Anda di halaman 1dari 15

Berikutnya akan saya paparkan apa saja sih yang ada ‘di dalam’ ASI, alias

kandungan/komposisi ASI yang membuat ASI sangat bermanfaat bagi bayi. Seperti yang
saya sudah singgung sedikit di atas bahwa ASI adalah ‘cairan hidup’ yang kandungan &
komposisinya berubah sesuai kebutuhan bayi. Jenis ASI berdasarkan usia bayi ada 3 macam,
yaitu ASI awal/kolostrum pada saat bayi lahir & hari-hari awal kehidupan bayi, kemudian
ASI transisi pada sepuluh hari pertama sampai dua minggu setelah lahir dan berikutnya
adalah ASI matang. Kandungan dari setiap tahapan berguna untuk bayi baru lahir, terutama
upaya adaptasi fisiologis terhadap kehidupan di luar kandungan.Semakin matang ASI,
konsentrasi antibodi/imunoglobulin, total protein, dan vitamin yang larut di dalam lemak
menurun, sedangkan laktosa, lemak, kalori, dan vitamin yang larut dalam air meningkat.

Kolostrum: Sedikit jumlahnya, besar manfaatnya


Banyak yang mengira bahwa ASI pertama/kolostrum berwarna putih seperti susu, sehingga
ketika kolostrum keluar dan berwarna kuning keemasan/oranye, kental, lengket, dan
terkadang bening, terdapat persepsi ASI tersebut tidak bagus dan dibuang saja. Jumlahnya
pun hanya sekitar 3-5 sendok teh yang sering membuat khawatir tidak akan cukup untuk bayi
sehingga perlu ditambah susu formula. Warna orange/keemasan ini merupakan tanda dari
kandungan beta-carotene yang tinggi, yang merupakan salah satu anti oksidan.

Meski jumlah kolostrum relatif sedikit namun sangat mencukupi lambung bayi yang juga
memang masih kecil (sila buka artikel saya mengenai Apakah ASI Saya Cukup). Meski
sedikit, kolostrum sangat padat nutrisi, kaya akan karbohidrat, protein, serta tinggi antibodi
yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.

Kolostrum mengandung sejumlah besar antibodi yang disebut dengan IgA (secretory
immunoglobulin A). Sebelum bayi lahir, ia akan mendapatkan antibodi lain, IgG, melalui
plasenta. IgG bekerja melalui sistem sirkulasi bayi. IgA ini akan melindungi bayi dari
serangan kuman di daerah membran mukus tenggorokan, paru-paru dan usus, juga
melindungi sistem pencernaan bayi.

Kolostrum juga kaya akan lekosit, sel darah putih yang akan menghancurkan bakteri jahat
dan virus.

ASI Transisi
Kolostrum secara bertahap berubah menjadi ASI matang sekitar 10 hari – 2 minggu setelah
kelahiran bayi. Selama proses transisi ini kandungan antibodi dalam ASI menurun dan secara
volume meningkat secara drastis. Sementara produksi kolostrum dipengaruhi oleh hormon,
ASI transisi mulai dipengaruhi oleh proses supply vs demand (oleh karena itu frequent
nursing, sekitar 8-12 kali menyusui per hari di awal-awal kelahiran bayi sangat penting).
Komposisi ASI transisi adalah perpaduan dari kolostrum & ASI matang, mengandung
kandungan lemak yang tinggi yang berguna untuk pertumbuhan, perkembangan otak,
mengatur kadar gula darah, dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Zat imunologi lain yang dimiliki ASI adalah Laktoferin, Lisozim (enzim ini bertahan sampai
tahun kedua laktasi). ASI mengandung 300 kali lebih banyak enzim ini dibandingkan susu
sapi), Oligosakarida, Musin, Lipase, Probiotik, dll. ASI juga mengandung Growth Factors
yang tidak terdapat di susu formula.

Kandungan ASI berubah setiap menit


ASI adalah cairan ‘hidup’ yang kandungan/komposisinya berubah setiap waktunya sesuai
kebutuhan bayi. Di menit-menit awal menyusui, ASI awal disebut Foremilk, kaya akan
protein, rendah lemak, dan cenderung lebih encer dan bening. Foremilk berfungsi sebagai
makanan pembuka/penghilang haus. Foremilk tinggi kandungan lactose yang berfungsi juga
untuk perkembangan otak bayi & memberikan energi. Selanjutnya disebut Hindmilk yang
kaya akan lemak yang berperan untuk pertambahan berat badan bayi & cenderung kental.

Hindmilk mengenyangkan bayi seperti makanan utama. Saat menyusui Mama tidak dapat
membedakan secara pasti antara foremilk dan hindmilk. Perubahan foremilk-hindmilk
berlangsung secara amat perlahan. Penelitian menyatakan bahwa makin kosong payudara,
makin tinggi kandungan lemak dalam ASI.
Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk bayi sudah tidak
diragukan lagi. Masyarakat luas khususnya kaum ibu telah paham benar kegunaan dan
manfaat ASI, berbagai tulisan yang membahas masalah ASI telah banyak dipublikasi. Dalam
makalah ini akan dibahas nilai nutrisi yang terkandung dalam ASI dan keunggulannya
dibanding nutrisi lain untuk bayi, dengan demikian diharapkan para ibu akan lebih percaya
diri dalam memberikan ASI kepada bayinya. 

Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien.
Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien
adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir 90%nya terdiri dari air. Volume dan
komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan
volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI
matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap
ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya
akan zat gizi terutama protein.

ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal dari ibu
yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) mengandung tinggi lemak dan protein, serta
rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada
saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar
payudara. Walapun kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap
kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat.

Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui
dengan jumlah berkisar antara 450 -1200 ml dengan rerata antara 750-850 ml per hari.
Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun
sampai jumlah hanya 100-200 ml per hari.

Komposisi 

ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak
perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara
panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih
kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi
yang mendapat susu formula.

Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi
untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa
yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian diare
yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan
pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik
dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak
terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari
setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.

Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang
terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan
Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap
oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih sulit
dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding
susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta
laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak
terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial
menyebabkan alergi. 

Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino
(unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap
dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini
hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai
peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi
pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi
prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.

ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari
3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding dengan susu sapi yang
mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga
lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan
pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan
meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.

Lemak

Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar
lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama
masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan
susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan
otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam
lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA)
yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. 

Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap semua susu
formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu diingat bahwa sumber DHA & ARA
yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI.
Jumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi
mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi.

ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang
lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita ketahui konsumsi asam lemah
jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh
darah. 

Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk
mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama
pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi
lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang
mendapat susu formula.

Vitamin

Vitamin K

Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan.
Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya
mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun angka kejadian perdarahan ini
kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam
bentuk suntikan. 

Vitamin D

Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak perlu
dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat tambahan
vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga pemberian ASI eksklusif ditambah
dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita
penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

Vitamin E

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik).
Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI
transisi awal.

Vitamin A

Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung
pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah tinggi
tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang
menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya
tahan tubuh yang baik. 

Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat
dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam
ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan
asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada
tahap awal perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan
vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-hari, kecuali
ibu menyusui yang vegetarian.

Mineral
Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di dalam ASI
mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral
yang terdapat di dalam susu sapi. 

Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah.
Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih
besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan
lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat
penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada
bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI. 

Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta
bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil utnuk
mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini
disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50%
dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena
dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah
kekurangan zat besi ini dapat diatasi. 

Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu
berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit,
diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zincASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan
menyusui. Seperti halnya zat besi kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu
formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu
sapi dan susu formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga tinggi
kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan cepat.

ASI dan perkembangan ketrampilan makan

Bayi mengalami pengalaman pertama tentang rasa makanan sejak masih dalam kandungan.
Rasa cairan ketuban berubah-ubah bergantung jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Rasa
dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan di salurkan ke cairan ketuban yang
tidak hanya dirasakan oleh janin tetapi juga meningkatkan penerimaan dan kenikmatan bayi
pada saat masa penyapihan ASI. Kemampuan bayi untuk mengetahui dan menerima rasa dan
selera berkembang setelah lahir. Oleh karena itu pengalaman pertama terhadap rasa dan
selera mempunyai dampak terhadap penerimaan rasa dan selera pada masa bayi dan anak.
Telah diketahui sejak lama bahwa bayi yang terpapar dengan rasa dalam ASI akan
meningkatkan penerimaan rasa tersebut sehingga mempercepat keberhasilan penyapihan.
Beberapa bayi yang mendapat ASI lebih dapat menerima sayur-sayuran pada pemberian
pertama dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. Anak yang diberikan ASI
paling sedikit 6 bulan juga lebih jarang mengalami kesulitan makan (picky eaters), sepanjang
cara pemberian ASInya benar.
MATERI

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa
tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi
tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2
tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman
internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi,
ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun.

B. KANDUNGAN ASI

ASI mengadung:

1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa
akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:

 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.


 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6
bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada
bayi.

Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.


KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI

PROTEIN 12 gr 3,3 gr

LEMAK 3,8 gr 3,8 gr

LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr

KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal

VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI

VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr

VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr

KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr

BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung


akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap


ibu dan anak. ASI adalah makanan payudara: mudah menolak
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, ASI yang menyebabkan
memberikan rasa aman kepada bayi kesusahan bayi
yang dapat mendorong kemampuan menyesuaikan diri atau
adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip
kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula


mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling segar menyeduh susu.
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula


menghisap ASI, hal ini dapat membuat dengan botol susu akan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah mengakibatkan penyedotan
menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.

Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu


bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis kontraksi rahim yang dapat
melahirkan sehingga dapat ber-KB membantu pengembalian
alami. Selain itu dapat menghabiskan tubuh ibu jadi rahim perlu
kalori yang berguna untuk dielus sendiri oleh ibu.
pengembalian postur tubuh ibu. Tidak dapat memperlambat
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan yang
menyusui ASI lebih rendah dapat menghasilkan cara
kemungkinan menderita kanker KB alami. Berdasarkan
payudara, kanker rahim dan keropos biodata statistik, ibu yang
tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.
(dr. Suririnah,2009)

C. Keuntungan ASI untuk Ibu

1. Mengurangi insiden kanker payudara

Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan,
sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan
inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormon esterogen dan progesterone.

2. Mencegah perdarahan pasca persalinan

Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke
kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin
membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan.

3. Mengurangi anemia

Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan
haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian
anemia

4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara


Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu
yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11
bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi,
sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai
metode KB sementara dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum
haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif.

5. Mempercepat kembali ke berat semula

Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai untuk
membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap
tertimbun dalam tubuh.
                        
6. Steril, aman dari pencemaran kuman 
7.  Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi

D. Keuntungan ASI untuk bayi


 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi
dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.

 ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan
sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.

 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang

Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun seorang
ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula, tetapi
menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul
waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan
aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust)
yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa
percaya pada diri sendiri.

 Mengupayakan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan
obesitas. Ibu-ibu yang  diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat
badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi
penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah
melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan
bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan
berat badan bayi hanya sedikit.

E. Teknik menyusui yang benar

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam


mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.

1. Posisi ibu menyusui

 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh
dari payudara

2.  Memasukkan puting susu

 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi


pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
  Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna
hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

3.  Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:

 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi


 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya

4.  Menyendawakan  bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan


payudara yang lain, dengan cara :

 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

F. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja

Cara Pemberian :      

Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah menyusui,ibu


memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6 jam jika
disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam
lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer
kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air
hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan
dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.

Cara Penyimpanan :

 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah
plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah
melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru
masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)

G.  Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya

1. ASI kurang

Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi
bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu
formula.

Penanganannya :

 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi


 Menyusuilah dengan sabar
  Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
  Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan
bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI

2. Bayi Bingung Puting

Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple
confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-
kadang menolak menyusu ibunya.

Penanganannya :

 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif


 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering

3. Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI


mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini
mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :


 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
  Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri

Rasa sakit akan  berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting
susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:

 Posisi menyusui sudah benar


  Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
  Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan
biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering.

5.  Puting payudara lecet

Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:

 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan
tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih selama
masa istirahat.
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.

6. Mastitis

Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-
minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang
terinfeksi.

 Penanganannya:
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotic
 Lakukan perawatan payudara

Anda mungkin juga menyukai