Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA NIM

MELDA R. BABYS 1707010217


MAGDALENA SUSILAWATI 1707010317
RENYA C. H. REKU 1707010060
YOSINA SELAN 1701010056

PROGRAM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehamilan merupakan takdir yang begitu menakjubkan bagi semua wanita
didiunia. Selain itu , kehamilan merupakan proses ilmiah untuk menjaga kelangsungan
keturunan peradapan manusia. Kehamilan bisa terjadi jika seorang wanita sedang
mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Kehamilan merupakan
fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di
tuba fallopi, kemudian berdinasi dilapisi endomentrium yang akan berkembang menjadi
janin, lamanya kehamilan hormal 280 hari atau 40 minggu. Pada masa kehamilan akan
terjadi perubahan pada calin ibu yang baik secara fisiologi dan psikologi. Perubahan
tersebut sebagaian besar dikarenakan pengaruh hormone esterogendan progestero .
Pada kehamilan 3 bulan pertama status psikologi soerang calaon ibu sangatlah
tidak menetu atu labil. Dengan adanya bayi pada rahim ibu secara tidak langsung dapat
mempengaruhi emosi dan mental sang ibu . jika hal ini tidak diddukung dengan
lingkungan yang kurang baik si ibu akan mengalami stress . Jika stress secara berlebihn
dan terus menerus tetntunya sang calon ibu akan mengalami depresi , hal ini akan
berakibat juga pada bayi yang ada di dalam perutnya , karena bayi yang berada di dalam
rahim dapat merspon apa yang dialami oleh ibu . sekarang ini stress akan menjadi sesuatu
yang sulit sekali dipishakan dari masa masa kehamilan seorang wanita . terkadang sang
calon ibu tak menyadari jika sedang mengalami stress . kondisi stress pada umumnya di
tandai dengan kepaa pusing , gelisa , tegang dan tak bergairah.
Oleh sebab itu demi menjaga kesehatan ibu dengan janinya maka sebagai anggota
kelurga harus menjaga kesehatan seorang ibu hamil dalam masa kehamilanya dengan
baik . Dianjurkan untuk mengurangi beban mental yang akaan menimbulkan stress
berlebihan.Menjaga pola makan yang teratur , berolaraga dan melakukan aktivitas sehari
– hari yang positif , hal ini di nilai akan membantu mengurangi stress sselama masa
kehamilan ibu .

B. Rumusan Masalah

1. apakah pengertian stress dan kehamilan ?


2. apa faktor yang menyebabkan stress selama masa kehamilan ?
3. bagaimana tingkat stress dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil ?
4. bagaimana cara mengurangi resiko stress pada ibu hamil ?

C. Tujuan penelitian

1. mengtahui pengertian dari stress dan kehamilan


2. mengetahui faktor penyebab dari stress selama masa kehamilan sang ibu?
3. mengidentifikasikan tingkatan stress dalam memepengaruhi kesehatan ibu
hamil ?
4. mengetahui cara_ cara mengurangi resiko stress pada ibu hamil .
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stres
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja seseorang. Bahkan stres dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan mental. Pada dasarnya stres adalah
sebuah bentuk ketegangan-ketegangan.
Menurut Robbins (2001) stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang, dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan terdapat batasan atau penghalang.
Menurut Woolfolk dan richardson (1979) menyatakan bahwa adanya sistem
kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar akan
dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau interprestasi yang kita be4ikan terhadap
peristiwa tersebut dan bukan karena peristiwa itu sendiri.
Sedangkan menurut Handoko ( 1997) stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang.
Stres menurut Hans Selye (1976) merupakan respon tubuh yang bersifat tidak
spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.

B. Penyebab Stres Selama Kehamilan

Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stres pada ibu tidak dapat tertangani dengan baik. Stres ini dibagi menjadi 2 :
 Stres internal ; faktor psikologis yang mempengaruhi dapat berasal dari dalam
ibu hamil (Internal). Faktor psikologis yang menpengaruhi ibu hamil sendiri
adalah latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan. Ibu hamil memiliki kepribadian immature atau kurang
matang biasanya di jumpai pada ibu hamil yang masih sangat muda introvert
atau tidak mau berbagi dengan orang lain.
 Stres ekternal ; berasal dari orng lain sikap penerimaan atau penolakan orang
lain terhadap individu. Penyebab lain dari stres dapat berasal dari eksternal
dimana terjadinya keretakan dalam rumah tangga pengangguran atau adanya
kematian anggota keluarga.

Stres yang terjadi pada ibu hamil juga berasal dari support keluarga. Ibu merupakan
salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang
terjadi pada ibu akan mempengaruhi keluarga. Bagi pasangan baru kehamilan merupakan
kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap sebagai suatu
bagi kehidupaan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan. Dukungan
keluarga memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu, karena
selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologias sehingga membuat emosi
ibu hamil labil.

Substance abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan beresiko
secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga
secara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan
dan penyalahgunaan. Gejala-gejala gangguan psikologis akibat akibat substance abuse
antara lain gangguan dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria
atau ketagihan dan overdosis, paranoid dan stres.

Partner abuse merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan
ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat
berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik. Kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan
dibebani kerja berat. Kekerasan psikologiis seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh,
dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami
yang buruk sepeti mabuk, judi, dan pemarah. Kekerasan terhadap wanita pada semua
kebudayaan, pendidikan, ras, agama, dan latar belakang sosial ekonomi. Kekerasan
terhadap wanita merupakan suatu bentuk kejantanan laki-laki terhadap wanita. Seseorang
wanita bagaikan sebuah benda, harta yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dan
patut mendapat kekerasan.

C. Resiko stres dalam mempengaruhi ibu hamil


           Memasuki masa kehamilan seorang ibu hamil mengalami banyak sekali perubahan
tidak hanya mengalami perubahan pada fisik, namun mengalami perubahan pada psikis
atau mentalnya. Oleh sebab itu seorang ibu hamil harus benar-benar mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin selama masa kehamilannya mulai dari awal kehamilan hingga
masa persalinan. Selain itu perubahan hormon dapat mempengaruhi emosi dan mental
calon ibu yang bisa berpengaruh terhadap janin yang ada didalam kandungannya. Bila
kondisi ini tidak didukung dengan lingkungan serta keluarga yang harmonis maka calon
ibu akan mengalami stres, apalagi bagi calon ibu yang sementara bekerja.
Stres yang dialami calon ibu selama masa kehamilan sangat mempengaruhi
tumbuh kembang dari janin yang dikandungnya dimana adanya rasa khawatir ataupun
tekanan yang akan memicu stres tidak dapat dihindari selama masa kehamilan. Berikut
ini ada beberapa stres yang dapat mempengaruhi ibu dan anak yang dikandungnya yaitu:
1. Meningkatkan resiko alergi pada janin
Stres yang dialami ibu ketika hamil akan memicu terjadinya alergi pada janin
yang dikandungnya kelak. Hal ini terjadi karena saat ibu mengalami stres janin akan
menyerap hormon kortisol yang diproduksi oleh ibu ketika stres. Kortisol adalah hormon
steroid yang umumnya diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini mempengaruhi
berbagai organ tubuh seperti jantung, sistem saraf pusat, ginjal, dan kehamilan. Selain itu,
hormon kortisol juga terlibat pada respon stres, sistem kekebalan tubuh, peradangan,
metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, mengatur kadar elektrolit darah dan perilaku.
Dan bayi dengan tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi akan memiliki resiko lebih
besar mengalami alergi dibandingkan bayi dengan kadar hormon kortisol yang rendah.
2. Meningkatkan resiko abortus atau keguguran
Stres yang dialami oleh ibu hamil memiliki resiko lebih besar terhadap kesehatan
janin yang dikandungnya hal dapat terjadi karena saat ibu mengalami stres maka hormon
yang dihasilkan membawa dampak buruk bagi bagi yang dikandungnya. Dampak terburuk
dari tingkat stres yang tinggi yaitu mengalami kekeguguran. Hal ini sangat berbeda dengan
ibu yang memiliki tingkat stres yang rendah dan dapat mengendalikan stres yang dialami
dengan baik.
3. Membuat sistem kekebalan tubuh bayi menurun
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Brain, Behaviar and immunitar
mengungkapkan bahwa ibu hamil yang sering mengalami tegang, panik, dan rasa cemas
yang berlebihan akan dapat menyebabkan kelemahan pada sistem kekebalan tubuh bayi
ketika berusia 6 bulan.
4. Terganggungnya kesehatan ibu
Jika seorang ibu hamil mengalami stres baik itu stres ringan maupun stres berat
maka ibu hamil akan kehilangan nafsu makan atau selera makannya hilang. Hal ini dapat
menyebabkan ibu hamil tersebut kekurangan nutrisi dan menimbulkan berbagai macam
gangguan yang mempengaruhi kesehatan dari ibu hamil. Gangguan yang biasa dialami
oleh ibu hamil sebagai berikut ibu hamil akan mengalami gangguan pencernaan, pusing,
lemas, lesu dan akan berakibat pada janinnya karena tidak ada satupun makanan yang
dapat diserap oleh janin. Hal ini tentulah sangat berbahaya bagi ibu tersebut.

D. Cara untuk mengurangi tingkat stres selama masa kehamilan


Biasanya wanita lebih cepat bereaksi terhadap kondisi yang dialaminya
dibandingkan dengan pria. Hal ini juga berlaku bagi wanita hamil karena banyak sekali
perubahan pada fisik dan psikisnya maka keadaan apa saja bisa sangat sensitif terhadap ibu
hamil. Saat hamil maka perasaannya akan sangat peka atau sensitif apalagi jika terjadi secara
berulang-ulang maka dapat berubah menjadi stres. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi stres yang dialami oleh ibu hamil yaitu sebagai berikut:
1. Dukungan suami
Mendapatkan dukungan dan perhatian dari orang terdekat dan orang yang dicintai
merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stres dari ibu hamil. Dukungan ini dapat
membuat ibu hamil merasa bahagia dan merasa diperhatikan apalagi dalam keadaan
tubuhnya yang berubah. Sebagaimana telah disebutkan diatas dukungan suami akan
menimbulkan rasa bahagia dan senang dari ibu hamil yang dapat membawa dampak baik
bagi janin yang dikandungnya selain itu dengan menimbuhkan rasa percaya diri maka dapat
membuat mental ibu hamil menjadi kuat dan mampu menjalani kehamilannya sampai masa
bersalin. Selain itu dukungan suami seperti membantu menyiapkan persiapan menyambut
calin bayi akan membuat ibu hamil merasa nyaman dan aman yang sebelumnya ibu hamil
merasa takut dan cemas menjelang masa kehamilan akan mulai hilang dengan sendirinya hal
inilah yang dapat menghilangkan stres pada ibu hamil.
2. Menghindari pekerjaan beresiko
Memasuki masa kehamilan seorang wanita akan mengalami perubahan pada fisik
dan psikisnya. Hal ini tentu akan berdampak pada pekerjaan yang dilakukannya dimana
sebelum hamil wanita dapat melakukan semua pekerja namun saat hamil wanita tidak dapat
melakukan semua pekerja apalagi pekerjaan yang berat. Hal inilah yang harus di perhatikan
ketika hamil pekerjaan akan menjadi sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan dan dapat
menjadi tekan bagi ibu hamil yang berujung pada stres. Sehingga saat hamil ada baiknya
seorang wanita bisa dipindahkan ke bagian pekerjaan yang tidak terlalu beresiko dan
menguras tenaganya dan juga tidak terlalu melelahkan bagi ibu hamil yang berujung pada
janin yang dikandungnya. Selain itu pekerjaan dalam rumah juga sama wanita hamil
sebaiknya menghindari melakukan pekerjaan yang tidak menguras tenaga dan tidak terlalu
berat seperti mengangkat beban berat dan lain sebagainya aktivitas fisik seperti menyapu
dan lain sebagainya masih bisa dilakukan namun mengepel dan mengangkat beban berat
tidak diperbolehkan bagi ibu hamil.
3. Bersantai sambil mendengarkan music
Mendengarkan musik merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan dan
menenangkan apalagi bagi seorang ibu hamil. Saat hamil banyak sekali perubahan pada
hormon yang akan membuat banyak sekali tekanan pada ibu hamil sehingga sangat
disarankan untuk menenangkan diri dan merilekskan diri sejenak. Alternatif yang bisa
dilakukan yaitu mendengarkan musik karena musik dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu
hamil dan bagi janin yang dikandungnya. Bisa juga dengan mengelus bagian perut karena
sentuhan dapat memberikan kenyaman bagi janinnya.
4. Mengikuti senam kehamilan
Kelas kehamilan adalah salah satu program pelatihan untuk menghadapi kelahiran
dibawah bimbingan dokter kandungan atau bidan yang sudah berpengalaman. Tujuan dari
kelas kehamilan ini yaitu untuk mempersiapkan diri ibu hamil secara fisik dan mental.
Sering kali ibu hamil merasakan ketakutan yang berlebihan dan rasa nyeri saat
melahirkan namun dengan mengikuti kelas kehamilan dapat menurunkan rasa stres dan
menghilangkan rasa ketakutan menjelang persalinan selain itu ada juga ibu-ibu hamil
yang lain yang mengikuti kelas kehamilan hal ini dapat meningkatkan hubungan sosial
dan dapat meningkatkan dukungan sosial antar sesama ibu hamil dan dapat saling
menukar informasi antar ibu hamil.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehamilan bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai
dengan terjadinya menstruasi dan karena adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma
yang kemudian akan menjadi janin di dalam rahim. Dengan adanya bayi pada rahim ibu,
secara tidak langsung dapat mempengaruhi emosi dan mental sang ibu. Jika hal ini tidak
didukung oleh lingkungan dan keluarga yang harmonis maka si ibu akan mengalami stres. Hal
ini akan berakibat pula pada bayi yang ada di dalam kandungan. Stres adalah bentuk
ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental.
Terdapat dua penyebab stres pada masa kehamilan, yaitu stres internal dan stres eksternal.
Ada beberapa cara dalam menangani stres pada kehamilan, yaitu : Dukungan suami,
menghindari pekerjaan beresiko, dan melakukan yoga.

B. SARAN

Untuk menghindari stres pada masa kehamilan sebaiknya ibu jauhi rasa khawatir yang
berlebihan dan saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik saja
tetapi juga mengalami perubahan psikis, oleh sebab itu, seorang calon ibu harus
mempersiapkan fisik dan mental secara matang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan
hormon selama kehamilan yang bisa mempengaruhi emosi dan mental ibu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai