Anda di halaman 1dari 2

Steroids

Jalur biosintesis : pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu
triterpenoid) menjadi lanosterol dan sikloartenol
Senyawa precursor dimulai dari senyawa Asetil Koenzim A yang bergabung sebanyak dua
molekul dengan beberapa jalur reaksi selanjutnya membentuk asam mevalonat. Setelah
mengalami beberapa tahap reaksi akan membentuk DMAPP (dimetil alil pirofosfat) dan
isomernya IPP (Isopentenil pirofosfat). Kedua senyawa ini bergabung dan membentuk
monotepen.Monoterpene selanjutnya bergabung lagi dengan unit isoprene baru membentuk
sesquiterpen (farnesyl pirofosfat). Dua molekul farsenil pirofosfat membentuk squalene,
selanjutnya teroksidasi menjadi 2,3 – epoksisqualen, yang dalam suasana asam membentuk
lanosterol ( tepenoid ). Lanosterol kehilangan gugus metil, yatu dua dari atom C-4 dan satu
drai C-14 membentuk kolestreol (steroid)

Gambar Biosintesis Steroid


Penggolongan senyawa : Steroid merupakan suatu golongan senyawa triterpenoid yang
mengandung inti siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan
sebuah cincin siklopentana
Sebaran Tumbuhan Penghasil : Steroid terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari
triterpenoid sikloartenol setelah triterpenoid ini mengalami serangkaian perubahan tertentu
Khasiat/Aktivitas biologi :
 Bertindak dalam perkembangan seksual dan fungsi reproduksi
 mengatur metabolisme karbohidrat dan memiliki efek anti-inflamasi pada tubuh.
 membantu menjaga tekanan darah dan mengatur keseimbangan garam dan air dalam
tubuh

Anda mungkin juga menyukai