0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di kota Madinah. Madinah pada zaman pra-Islam merupakan kota perdagangan yang subur dihuni berbagai suku seperti Yahudi dan Arab. Nabi Muhammad memutuskan hijrah ke Madinah karena ancaman di Mekkah. Beliau membuat perjanjian Aqabah dengan utusan Madinah untuk mengajak mereka masuk Islam. Perjanjian ini menjadi dasar hijrah Nabi ke Madinah.
Dokumen tersebut membahas strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di kota Madinah. Madinah pada zaman pra-Islam merupakan kota perdagangan yang subur dihuni berbagai suku seperti Yahudi dan Arab. Nabi Muhammad memutuskan hijrah ke Madinah karena ancaman di Mekkah. Beliau membuat perjanjian Aqabah dengan utusan Madinah untuk mengajak mereka masuk Islam. Perjanjian ini menjadi dasar hijrah Nabi ke Madinah.
Dokumen tersebut membahas strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di kota Madinah. Madinah pada zaman pra-Islam merupakan kota perdagangan yang subur dihuni berbagai suku seperti Yahudi dan Arab. Nabi Muhammad memutuskan hijrah ke Madinah karena ancaman di Mekkah. Beliau membuat perjanjian Aqabah dengan utusan Madinah untuk mengajak mereka masuk Islam. Perjanjian ini menjadi dasar hijrah Nabi ke Madinah.
DI MADINAH Dibuat Oleh: Mahasiswi PPL-2 UIN Mataram Sifa’u Suqmin Zamzami
A.Kondisi Masyarakat Madinah Pra-Islam
Kota Yatsrib atau sekarang dikenal dengan Madinah terletak di jalur perdagangan yang strategis, yaitu berada dalam jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman di selatan dan Syiria di utara. Daerah Yastrib (Madinah) merupakan tempat yang subur sehingga banyak masyarakat yang bercocok tanam. Namun, banyak juga yang mencari penghasilan dengan cara berdagang dan beternak. Agama yang dianut oleh masyarakat Madinah sebelum Islam masuk adalah Yahudi dan Nasrani. Agama Yahudi dibawa oleh bangsa Yahudi sendiri sekitar abad pertama dan kedua Masehi. Penganut agama Yahudi di Madinah berasal dari Bani Qainuqa, Bani Nadhir, menjadi minoritas yang berasal dari Bani Narjan. Selain Yahudi dan Nasrani, Sebagian masyarakat Madinah menganut paham paganisme. Paham tersebut meyakini bahwa berhala-berhala, maupun benda-benda alam, seperti matahari, bulan, dan bintang patut mereka sembah karena dianggap memiliki kekuatan. Kelompok masyarakat Madinah terbagi menjadi dua, yaitu kelompok masyarakat Yahudi dan kelompok masyarakat Arab. Masyarakat Yahudi terdiri atas beragam suku, baik suku kecil maupun suku besar. Suku yang termasuk kelompok kecil Yahudi, antara lain Bani Mahmar, Bani Za’ura, Bani Syazliyah, Bani ‘Auf, Bani Tsa’labah, Bani Ikrimah, Bani Bahdal, dan Bani Jusyam. Adapun yang berasal dari kelompok besar Yahudi adalah Bani Qainuqa, Bani Gathfan, Bani Nadhir, dan Bani Quraidhah. Masyarakat Arab juga terdiri atas beragam kelompok. Suku yang terbesar adalah Bani Aus dan Bani Khazraj. B. Penyebab Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Madinah Selama berdakwah di Mekkah banyak sekali ancaman yang dialami Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat. Ancaman kafir Quraisy makin terang-terangan terhadap Rasulullah Saw. terlebih setelah istri dan paman beliau meninggal. Melihat kondisi tersebut, Rasulullah Saw. merasa bahwa dakwah yang dilakukan di Mekkah sulit untuk berkembang. Pada tahun 621 M atau tahun ke-12 kenabian. Rasulullah Saw. bertemu dengan 12 orang rombongan haji yang berasal dari Madinah. Saat bertemu dengan mereka, Rasulullah Saw. menyampaikan dakwah tentang Islam. Ternyata, mereka menyambut dengan sangat baik dakwah tersebut. Akhirnya, mereka menyatakan diri masuk Islam langsung di hadapan Rasulullah Saw. mereka juga melakukan baiat di Bukit ‘Aqabah. Baiat tersebut sering disebut dengan Perjanjian ‘Aqabah. Adapun isi dari Perjanjian ‘Aqabah adalah sebagai berikut: 1. Mereka akan setia kepada Nabi Muhammad Saw. 2. Mereka akan rela berkorban harta dan nyawa. 3. Mereka tidak akan menyekutukan Allah Swt. 4. Mereka tidak akan membunuh dan berdusta 5. Mereka akan bersedia membantu ajaran Islam
Berselang satu tahun, yaitu tahun 622 M, sebanyak 73 orang
Madinah melaksanakan haji di Mekkah. Mereka juga menemui Rasulullah Saw. untuk memberikan berita bahwa masyarakat Madinah meminta beliau berdakwah tentang Islam di sana. Mendengar hal tersebut, Rasulullah Saw. mengabulkan permohonan tersebut dengan membuat kesepakatan besama. Mereka menuju Bukit ‘Aqabah untuk membuat perjanjian Kembali. Peristiwa inilah yang disebut dengan Perjanjian ‘Aqabah II. Isi dari perjanjian tersebut sebagai berikut: 1. Masyarakat Madinah bersedia melindungi Nabi Muhammad Saw. 2. Masyarakat Madinah bersedia ikut berjuang membela agama Islam, baik dengan harta maupun nyawa. 3. Masyarakat Madinah berperan aktif memajukan agama Islam dan menyebarkannya kepada sanak saudara. 4. Masyarakat Madinah siap menerima resiko dan tantangan apapun. SEMANGAT TERUS BELAJAR ONLINENYA YA 😊