Anda di halaman 1dari 5

Nama : R Jundi Adi Alifian

NIM : 5201418017
Prodi : PTM

UTS FRAIS

ALAT dan BAHAN


Bahan : Alumunium 3” x 3” x 132 mm
Alat
 Alat bantu : arbor, ragum universal, collet, palu, kunci pembuka, kikir halus
 Alat ukur : Vernier Caliper (Jangka Sorong), Dial Indicator (pengukur kerataan permukaan),
Bevel Protector, penyiku, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
 Menyiapkan pisau potong (endmill), collant (pendingin).

Diketahui : Diameter end mill : 1” = 25,4 mm


Cs Aluminium : 90 m/menit
Besar pemakanan (f) : 0,25 mm/putaran
Ditanya :n=...?
Feeding (F) = . . . ?

Jawab :
1000. Cs
n=
π .d
1000× 9 0 m/menit
¿
3,14 ×2 5,4 mm
9 0000
¿
79,75
¿ 1128 rpm
Jadi, besar putaran yang digunakan untuk proses pengefraisan sebesar 1128 rpm.
Apabila besar tersebut tidak ada dalam mesin, maka gunakanlah besar putaran yang
paling mendekati.
F=f × n
mm
¿ 0,25 ×1 128 rpm
putaran
¿ 282 mm/menit
Jadi, pisau bergeser 282 mm selama satu menit
LANGKAH KERJA

1. Siapkan benda kerja yang sudah di potong dengan ukuran di atas


2. Pasang endmill pada collet, kemudian pasang pada arbor mesin frais. Pastikan endmill
terpasang dan terkunci dengan baik.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja, disini kita menggunakan
kecepatan putaran mesin yang mendekati 1128 rpm.
4. Memasang ragum universal pada meja mesin, pastikan posisi ragum sudah pas dengan
menggunakan dial indikator
5. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada ragum yang telah dipasang pada meja
kerja
6. Setting benda kerja agar tegak lurus dengan endmill menggunakan penyiku atau dial
indicator, cekam sedikit jangan terlalu kencang lalu pukul dengan palu sampai benda
kerja benar-benar telah siku (tidak miring).
7. Kencangkan cekam dengan baik agar benda kerja tidak bergerak sewaktu di frais.
8. Mencari titik permukaan/titik nol pada permukaan benda kerja, jika sudah nol kan skala
nonius yang ada pada mesin dan kemudian atur ketebalan pemakanan pada masing-
masing sisi sesuai kebutuhan.
9. Lakukan pengefraisan rata pada bidang 1
10. Langkah awal dalam pengefraisan, pemakanan dilakukan secara sejajar.
11. Bagian atas biasanya hanya diratakan saja, untuk selanjutnya pada bagian bawah lah yang
disesuaikan dengan ukuran (bidang 5)
12. Karena bidang 2 sudah mencapai ukuran yang pas yaitu 3” maka kita lanjut ke bidang 3
13. Mengefrais rata permukaan bidang siku 1 (bidang 3)
14. Langkah nya sama dengan Langkah sebelumnya, frais permukaan hingga rata, untuk
finishing akhir nanti dilakukan di bidang yang sejajar dengan bidang 3 (bidang 4)
15. Pastikan hasil frais siku dengan bidang 1 dan 2
16. Langkah selanjutnya mengefrais bidang 4 (sejajar bidang 3), lakukan Langkah yang sama
dengan pengefraisan bidang sebelumnya. Lakukan pengefraisan hingga mencapai ukuran
panjang antara bidang 2 dan bidang 4 sepanjang 5 inchi
17. Mengefrais bidang 5 (sejajar bidang 1). Lakukan Langkah yang sama seperti sebelumnya.
Lakukan pengefraisan hingga ukuran 2,5”. Pastikan sejajar dengan bidang 1 dan siku
dengan bidang 3 dan 4
18. Karena bidang 6 sudah mencapai ukuran 3”, maka bisa lanjut ke Langkah berikutnya
19. Lakukan pengefraisan pada bidang 2. Sebelumnya lukislah pada bidang 1 sebagai acuan
saat proses frais pada bidang 2 dan 6 saat memposisikan ragum untuk di setel miring
20. Hasil lukis/panjang bidang miring tersebut
21. Lakukan setting nol terhadap bidang 2 bagian kiri dengan cara menggoreskan end mill
pada ujung benda. Setelah itu posisikan nol pada nonius
22. Geser sebesar 0,25” sebagai lebar pemakanan
23. Setelah itu lakukan pemakanan sedalam 2mm dengan pemakanan maju.
24. Lakukan Langkah tersebut hingga mencapai kedalaman 0,5”
25. Lalu Langkah selanjutnya melakukan frais miring yang ada di bidang 2
26. Posisikan/miringkan ragum sejajar dengan garis yang sudah dilukis tadi
27. Lakukan pengefraisan sedikit demi sedikit hingga mencapai garis yang sudah di lukis tadi
(panjang 1,75” dan lebar 0.25”)
28. Lalu balik benda dan lakukan pengefraisan di bidang 6.
29. Langkah pengerjaan sama dengan pengerjaan bidang 2
30. Setelah bidang 2 dan 6 sudah tercapai ukuran dan bentuk, selanjutnya lakukan
pengefraisan bidang 1
31. Lakukan setting nol pada ujung kiri bidang 1. Setelah itu posisikan nonius pada angka nol
32. Setelah itu lakukan pengefraisan sepanjang 4” dan lebar selebar benda kerja (3”).
Lakukan setiap pemakanan dengan kedalaman 2mm tiap pemakanan hingga mencapai
kedalaman 1,5”
33. Jika sudah mencapai ukuran panjang 4” dan dalam 1,5”. Lakukan pengefraisan pada
bagian tengah bidang 1
34. Cari titik tengah benda kerja
35. Mencari titik tengah benda kerja, yakni ½ diameter cutter + ½ diameter benda kerja, tapi
dengan catatan titik nol benda kerja harus diketahui
36. Setelah itu kita melakukan proses pengefraisan
37. Ukuran panjang Langkah ini adalah 2,25” dengan acuan titik tengah end mill. Berarti
untuk pergeseran pemakanan adalah 2,25” ditambah ½ diameter end mill yaitu 2,25”+ ½”
= 2,75”
38. Setelah itu, miringkan ragum sebesar 300 terhadap bidang horizontal ragum untuk
pengerjaan frais miring
39. Sebelum dilakukan pengefraisan, lukis benda untuk menandai batas pemakanan saat di
frais nanti
40. Lakukan pengefraisan miring secara perlahan lahan. Lakukan hingga mencapai garis
yang sudah dilukis tadi yakni sepanjang 1”
41. Setelah itu, lakukan frais miring pada sisi yang satu, yakni dengan cara memiringkan
ragum ke posisi sebaliknya, yakni 300 terhadap posisi awal benda kerja saat datar
terhadap bidang horizontan ragum
42. Lakukan pekerjaan seperti Langkah no 39-40
43. Pekerjaan Selesai

Anda mungkin juga menyukai