Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Disusun Oleh :
Sirwi Laudya (1833005)

Dosen Pengampu :

Ns.Dheni Koerniawan,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NURS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

2019/2020
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PRINSIP KGD

-Pengertian KGD

Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawat daruratan yang diberikan oleh perawat yang
kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat.

•UU RI NO 44 tentang RSGawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yangmembutuhkan


tindakan medis segera gunapenyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatanlebih lanjut

•Tujuan : pertolongan yang cepat dan tepat untukmencegah kematian maupun kecatatan

•Prinsip

–Penanganan cepat dan tepat

–Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yangmenemukan pasien tersebut

( awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :

•A. Non medis : Cara meminta pertolongan,

transportasi, menyiapkan alat-alat.

•B. Medis : Kemampuan medis berupapengetahuan maupun ketrampilan : BLS, ALS

RUANG LINGKUP KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

–Melakukan Primary Survey , kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey

–Menggunakan tahapan ABCDE dalam primary survey

–Resusitasi pada kasus kegawatan.


INSTALASI GAWAT DARURAT

Suatu tempat / unit di RS yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus & peralatan
khusus,yang memberikan pelayanan pasien gawat darurat, merupakan rangkaian dari upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir

PASIEN GAWAT DARURAT

PASIEN GAWAT DARURAT:

Pasien yang beresiko terancam jiwanya dan menjadi cacat secara tiba-tiba

SIFAT PASIEN GAWAT DARURAT

◦perlu pertolongan segera, cepat,tepat dan aman

◦mempunyai masalah patologis,psikososial, lingkungan, keluarga

◦tidak sabar menunggu informasi

◦unik.

PERAWAT GAWAT DARURAT

◦Orang terdekat dengan pasien

◦Paling mengetahui perkembangan pasien saat dirawat <> tanda –tanda kegawatan

◦Mampu mengenal gejala dan pertolongan sebelum dokter datang

◦Bertanggung jawab atasperkembangan dan tindakan yang telah dilakukan <> pencatatan

◦Berfikir dan berinisiatif

Karasteristik perawat gawat darurat

1.Melakukan asuhan keperawatan dalam situasi urgent maupun nonurgent segala individu pada
segala rentang usia

2.Triase dan prioritasisasi


3.Disaster preparedness.

Peran dan fungsi perawat gawat darurat :

•Pelayanan

•Administrasi manajemen

•Pendidikan

•Konsultasi

•Advokasi

•Penelitian

Menurut kepMenkes RI No 066/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman Manajemen SDM


Kesehatan dalam penanggulangan bencana :

•Perawat : anggota reaksi cepat dan timbantuan kesehatan

Kualifikasi perawat IGD

Berdasarkan Kepmenkes RI no856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar IGDRS:

•Perawat Kepala : S1 Kep, atau D3 Kep +pelatihan emergency Nursing Basic

•Perawat pelaksana : D3 Kep + pelatihanemergency Nursing Basic.

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

HAK PASIEN ADALAH KEWAJIBAN PETUGAS KESEHATAN

HAK PASIEN (uu no 44 th 2009 pasal 32):

 Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
RS
 Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan jujur
 Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dokter /kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi
 Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan
 Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit
 Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak orang lain
 Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di RS tersebut
(second opinion)terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang
merawat.

Pasien berhak atas “ PRIVACY “ & kerahasiaan

penyakit yang dideritanya termasuk data – data yang merawat

 Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi :


~ Penyakit yang dideritanya ~ Tindakan medik apa yang hendak dilakukan ~ Alternatif
terapi lainnya ~ Prognosanya ~ Perkiraan biaya pengobatan
 Pasien berhak menyetujui / memberikan izinatas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya

KEWAJIBAN PASIEN

1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah
sakit

2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala intruksi dokter dan perawat dalam pengobatan

3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter yang merawat

4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan RS / dokter

5. Pasien & atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati /
perjanjian yang telah dibuatnya
-Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakitnya Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

-Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama /kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya

-Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam RS

-Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan, atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya

-Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual

Issue etik dalam pelayanan kegawatan

-Pemberian informed consent: informed consent tidak selalu bisa dilakukan dalam kondisi
kegawatan

-Pengambilan keputusan DNRDNR ( DO NOT RESUSCITATION); pengambilan keputusan


untuk menghentikan tindakan resusitasi yang didasarkan pada kondisi klinis pasien, prognosa
tindakan dan kemampuan survival pasien.

-Penolakan tindakan.

Penolakan tindakan

•Pastikan pasien dapat membuat sebuah informasi,keputusan rasional.

•Pasien dewasa yang kompeten secara legal dapat menolak pengobatan.

o Umur?
o Dirugikan oleh alkohol / narkoba?
o Mental kompeten?
o Dirugikan oleh kondisi medis?

•Pasien harus diberitahu tentang konsekuensi dari menolak perawatan.

•Dokumentasikan semua temuan dalampenilaian.


•Perawat harus mempunyai bukti bentuk penolakan berupa tanda tangan pasien.

•Perawat harus mempunyai bukti bentuk penolakan berupa tanda tangan saksi mata.

Dokumentasi dalam pelayanan gawat darurat

•Data mulai dikumpulkan ketika pasien datangsampai di ruang Emergency

•Ketika pasien mulai mendapatkan semuaintervensi sampai pasien keluar IGD.

Apa yang di dokumentasikan

•Apa yang didengar

•Apa yang dilihat

•Apa yang diobservasi

•Apa yang dikerjakan

•Apa yang diajarkan

•Natification dokter

•Communication dokter

•Respon dokter

•Order dokter.

Minimal data yang didokumentasikan

•Chief complaint

•Level of consciousness

•(AVPU/GCS), mental status

•Vital Signs

•BP, Pulse, RR, SpO2


•Skin perfusion

•Skin color and temperature

•Respiratory rate and effort

•Hemodinamic status

KOMUNIKASI DALAM PELAYANANKEGAWATAN

Prinsip komunikasi dalam situasi krisis

•Ketakutan dan rasa bersalah yang diekspresikan oleh staf IGD, pasien dan keluarga adalah hal
wajar

•Pertahankan kejujuran dan kejelasan pesan

•Beri gambaran situasi sesungguhnya yang sedang terjadi dengan, usahakan tidak meningkatkan
kecemasan

•Berikan support verbal dan nonverbal

Tujuan dari discharge planning

•Meningkatkan pelayanan kepada pasien secarakeseluruhan

•Meminimalkan error

•Mencegah pengulangan tindakan

•Meningkatkan komunikasi

•Mempermudah manajemen dalam kasus yang sulit

•Mengurangi angka kekambuhan pasien ( pada pasien rawat jalan).

TAHAP PRA RUMAH SAKIT

•Peran serta awam sangat penting, PSC

•Komunikasi
•Transportasi, Pelayanan ambulance

•Pembinaan.

Tahap intra rumah sakit

•Pelayanan kegawat daruratan di dalam rumahsakit

•Melibatkan IGD, HCU, OK, unit penunjang lain (laboratorium, radiologi, farmasi, kamar
jenazah)

•Transportasi intra hospital

•Pelatihan, simulasi dan koordinasi

•Hospital Disaster Plan (HDP).

Antar Rumah Sakit

•Sistem rujukan

•Evakuasi

•Komunikasi dan koordinasi.

Yang terkait dalam pelayanan Prehospital

-Personel : tim medis petugasambulance, relawan

-Training

-Call center

-Komunikasi

-Transportasi : manual, dengan alat

-Partisipasi awam/orang terdekatkorban

-Fasilitas
-Publc Safety gency : polisi, pemadam kebakaran.

Sistem rujukan dalam prehospital

•The rigt patient on the right timeto the right hospital

•Dirujuk ke rumah sakit terdekat yang memungkinkan ( sesuai kondisi klinis pasien).
DAFTAR PUSTAKA

Kathleen. (2008). Panduan Belajar Keperawatan Emergency. Jakarta: EGC.


Sutawijaya, R. B. (2009). Gawat Darurat, Aulia. Yogyakarta: Publishing
Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika, Yogyakarta.
Kartikawati Dewi N. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta: Salemba Medika.
Sitorus, Panjaitan. (2011). Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang
Rawat. Jakarta: Sagung Seto.
Suhartati et al. (2011). Standar Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Lumbantoruan,Pirton,S.Kep.Nazmudin,TRE.BTCLS & DISASTER
MANAGEMENT.Tanggerang Selatan:2015.

Anda mungkin juga menyukai