Disusun oleh :
NIM : 1833005
Kelas : IK5A
Dosen Pembimbing :
Seorang anak laki-laki usia 2tahun 6 bulan dibawa oleh ibunya ke poli tumbuh kembang
dengan keluhan anak belum bisa bicara. Ibu mengatakan anaknya lahir normal dengan nerat
badan 3000 gr dan panjang badan 50 cm. Usia 0-1 tahun tidak ada masalah perkembangan
yang berarti, ibu mulai melihat ada keanehan setelah anak umur 2 tahun. Anak belum bisa
bicara, kalau diajak bicara tidak pernah menatapnya, anak asyik bermain sendiri, tidak pernah
terlihat bermain dengan temannya. Anak sering ngamuk jika keinginannya tidak dipenuhi.
Dari keterangan ibu diketahui keseharian anak hanya di dalam rumah dan nonton tv, orang
tua jarang mengajak anak untuk ngobrol karena sibuk bekerja di kebun. Orang tua merasa
senang karena anaknya tidak rewel dan anteng. Berat badan 8 kg dan tinggi 78 cm. Hasil
pemeriksaan denver II di curigai anak mengalami keterlambatan terutama di area bahasa dan
motorik halus, pemeriksaan CHAT berisiko menderita autis dan pemeriksaan DSM-IV anak
berisiko menderita auits.
Pertanyaan:
3. Jelaskan konsep atraumatic care yang dapat diterapkan pada anak tersebut!
4. Peran apakah yg dapat dilakukan oleh perawat dalam menyikapi kasus diatas.
Jelaskan!
“Jawaban”
- Pengkajian
a. Identitas klien
Nama: Adek R
Jenis kelamin: Laki-laki
Usia: 2 tahun 6 bulan
Agama: Islam
Pendidikan : belum sekolah.
b. Keluhan utama
Anak belum bisa berbicara/masih bilang terbata-bata.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga.
d. Status perkembangan anak
Anak belum bisa berbicara
Anak tidak ada kontak mata saat diajak berbicara
Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal
Anak sedikit pemalu.
e. Psikososial
Menyendiri (asyik bermain sendiri)
Suka menangis jika barang yang di pegang di ambil contohnya pegang
HP
Mudah mengamuk
Kesehariannya hanya bermain mainan dan nonton tv di dalam rumah
saja.
- Analisa data Pasien Anak :
- Diagnosa keperawatan
Masalah Rencana
No Keperawatan Keperawatan
(NIC)
Tujuan/ Out Intervensi
Come
1 Risiko gangguan Setelah dilakukan Promosi perkembangan anak
perkembangan intervensi keperawatan - Identifikasi kebutuhan khusus
diharapkan : anak dan kemampuan adaptasi
- Perkembangan anak
sesuai usia - Fasilitasi hubungan anak dan
meningkat teman sebaya
- Dukung anak berinteraksi dengan
anak lain
- Dukung anak mengekspresikan
perasaannya secara positif
- Berikan mainan sesuai usia anak
- Bernyanyi bersama anak lagu-
lagu yang disukai
- Bacakan cerita/dongeng untuk
anak
- Jelaskan nama-nama benda yang
ada dilingkungan sekitar
- Ajarkan anak cara meminta
bantuan dari anak lain, jika perlu
- Ajarkan sikap kooperatif bukan
kompetitif diantara anak
- Rujuk untuk konseling jika perlu
Selain peran sebagai pelaksana asuhan keperawatan perawat juga harus berperan
sebagai pendidik. Memberi pendidikan kepada pasien maupun keluarga dan
lingkungannya yang diharapkan agar dapat mengubah pola pikir yang salah oleh
klien. Pada kasus autisme ini peran perawat ke anak dapat sebagai pemberi asuhan
keperawatan, akan tetapi penting juga bagi perawat untuk memberi pendidikan
kesehatan bagi orang tua anak autis karena mengingat keberhasilan terapi dipengaruhi
oleh peran keluarga dan pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme biasanya
kurang menerima dan tingkat kecemasan nya bertambah. Jadi peran perawat sebagai
pendidik disini adalah memberdayakan keluarga yang memiliki anak dengan autisme
dengan cara membantu orang tua untuk memilih strategi koping yang tepat,
mengajarkan komunikasi yang efektif dalam keluarga, melatih keluarga dalam
menggunakan strategi dan kemampuan manajemen konflik.
Daftar Pustaka
Ginanjar (2008). Menjadi orang tua istimewa, Panduan Praktis mendidik Anak Autis.
Jakarta: Dian Rakyat.
Al-Ihsan. (2010) Kurikulum khusus penyandang autis. [dikutip tanggal 6 maret 2015]
Diunduh dari: http://sekolahautismeal-ihsan.com.
Rohman Mansur, Arif. 2019. Aplikasi Atraumatic Care. Padang: Andalas University
Press.