Anda di halaman 1dari 2

Apa saja hambatan terjadi pada saat berkomunikasi pada anak?

1. Infaney/Usia Bayi (0-1 Tahun)


Hambatan kemampuan berkomunikasi pada si kecil terjadi jika si kecil belum bisa
mengenal suara dan mendengrkan bunyi-bunyi di sekitarnya. Hambatan tersebut
membuat si kecil kurang mampu merespon rangsangan yang diberikan. Pada usia 2
bulan, si kecil umumnya mulai bisa merespon sesuatu dengan tersenyum, menaikkan
alis, menendangkan kakinya, melotot ataupun meniup. Isyarat tersebut biasanya juga
ditunjukkan si kecil merasa tidak nyaman, seperti popok yang basah, merasa lapar,
atau merasa lelah.

2. School Age Years/ Usia Sekolah (6 Tahun)


Pada usia toddler biasanya anak sudah mengenal komunikasi versbal eerti
mengucapkan kata-kata yang mudah. Selain itu, anak sudah mampu mengikuti
ucapan orang yang ada disekitarnya. Anak juga sering menajdi tantrum ketika
keinginannya tidak terpenuhi. Pada usis pra sekolah ini anak lebih bnayak
mengembangkan keterampilanna dan mulai belajar untuk mndiri. Terkadang anak
masih belum memahami apa yang harus dikatakakan, sehingga mmbutuhkan
komunikasi non verbal sebagi pendukung.
a. Perilaku Khas
Setiap anak memiliki perilaku khas yang berbeda-beda. Ada anak yang tidak
senng berinteraksi dengan lingkungan baru, ada anak yang hiperaktif dn
mudah beradaptasi dengan orang baru, dan lain sebagainya. Perilaku khas ini
sebagian besar menghambat jalannya komunikasi antar anak itu sendiri
dengan orang yang ada di lingkungan sekitarnya.
b. Emosi
Emosi terbesar ada di dalam kehidupan anak usia sekolah karena anak belum
dapat mengontrol emosinya dengan baik. Anak usia sekolah sering terlihat
marah-marah, kesal, bahagia, tertawa-tawa dan semuanya dilakukan tanpa
alasan tergantung mood yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, faktor
emosi inilah yang menjadi hambatan komunikasi dengan persentase terbesar.
Komunikasi akan terhambat ketika anak-anak sedang meluapkan emosinya.
Terkadang ada anak yang tidak dapat dikendalikan oleh orangtuanya,
sehingga mengamuk bahkan merusak berbagai benda di sekitarnya.
c. Gangguan dalam sensoris
Gangguan dalam sensoris ini menjadi pemicu hambatan dalam komunikasi
pada anak usia sekolah. Setiap anak memiliki tujuh sensoris dasar di dalam
tubuhnya. Penyebab gangguan sensoris pada anak adalah adanya
perkembangan yang tidak optimal saat sensoris bekerja. Sensoris pada nak
meliputi sensosris peradaban, pengecapan, gerak antar sendi, dan
keseimbangan.
d. Pola bermain
Pola bermain anak berawal dari cara orangtua mengenali anak tersebut
dengan mainannya seperti mobil itu dijalani di lantai bukan dijadikan mainan
masak-masakan. Seorang anak yang salah pola bermainnya akan sulit
berdaptasi dengan mainan lainnya bahkan tidak mau berinteraksi dengan
teman bermainnya. Kesalahan dalam pola bermain anak akan menghambat
komunikasi.
e. Ganguan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Gangguan komunikasi memang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
seperti anak yang tidak mengerti arti kata yang diucapkannya. Selain itu, anak
usia sekolah juga sering melakukan komunikasi non verbal yang sebenarnya
tidak ia gunakan dengan baik seperti menarik tangan orang lain untuk
meminta tolong diikuti kemauannya. Hal ini membuat komunikasi menjadi
terhambat dan akhirnya menimbulkan permasalahan seperti kesalahpahaman
dalam memahami komunikasi anak usia sekolah.

3. Asolescene/ Usia Remaja


Usia remaja adalah masa transisi dimana anak masih memiliki sifat anak-anak tetapi
menuju untuk menjadi dewasa. Hambatan yang biasa terjadi yaitu seperti pengaruh
emosi, teknik pembicaraan yang salah, tidak menguasai materi, tidak jujur, dan
keterbatasan fisik.

Referensi
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-usia-dalam-komunikasi
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-komunikasi-pada-anak-usia-sekolah

Anda mungkin juga menyukai