Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PROSES KEPERAWATAN DALAM KONSEP PERAWATAN DI RUMAH


(HOMECARE)

Oleh:
Kelompok I

Devwita 181012114201002
Eka Rachmatia Suci 181012114201003

Dosen Pembimbing :
Ns. Tessa Olivia, M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmatnya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan nikmat-
Nya itu penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini kami
beri judul “Proses Keperawatan dalam Konsep Perawatan di Rumah (Homecare)”.
Shalawat dan salam penulis kirimkan untuk Nabi Muhammad SAW,
karena beliau adalah salah satu figur yang mampu memberikan syafa’at kelak di
hari kiamat.
Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca apabila
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang dapat membangun demi tercapainya kesempurnaan dalam
makalah yang selanjutnya.

Bukittinggi, 20 November 2020.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Definisi Home Care..................................................................................3
B. Landasan Hukum Home Care...................................................................3
C. Tujuan Home Care....................................................................................4
D. Manfaat Home Care..................................................................................5
E. Prinsip – prinsip Home Care.....................................................................5
F. Lingkup Pelayanan Home Care................................................................6
G. Lingkup Praktek Home Care....................................................................7
H. Mekanisme atau Proses Pelayanan Home Care........................................7
I. Pemberi Pelayanan Home Care..............................................................10
J. Skills Dasar yang Harus dimiliki Perawat Home Care...........................12
BAB III PENUTUP............................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Home Care atau perawatan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diterapkan di beberapa kota-
kota besar di Indonesia. Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan dan memaksimalkan tingkat
kemandirian serta meminimalkan komplikasi akibat dari penyakit serta
memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarga di rumah. Perawatan di
rumah menjadikan lingkungan rumah terasa menjadi lebih nyaman bagi
sebagian pasien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Hal ini
berpengaruh pada proses penyembuhan pasien yang cenderung akan lebih
cepat masa penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia.
Selain alasan di atas, Home Care juga membantu masyarakat yang
mengalami keterbatasan dalam pembiayaan pelayanan kesehatan khusus
pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang
relatif lama.
Di Indonesia pertumbuhan penduduk usia lanjut meningkat pesat
seiring dengan semakin meningkatnya angka penyakit degenerative,
disamping itu kondisi demografi yang terdiri dari pulau-pulau mendorong
diberlakukannya konsep Home Care. Konsep Home Care ini merupakan
solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak
tertampung di rumah sakit. Konsep Home Care sudah seharusnya menjadi
first option dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dengan konsep
Home Care maka pasien yang sakit dengan kriteria tertentu (terutama yang
tidak memerlukan peralatan rumah sakit) tidak lagi harus ke rumah sakit,
tetapi tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien dengan fokus
utama pada kemandirian pasien dan keluarganya.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi Home Care
2. Landasan Hukum Home Care
3. Tujuan Home Care
4. Manfaat Home Care
5. Prinsip – prinsip Home Care
6. Lingkup Pelayanan Home Care
7. Lingkup Praktek Home Care
8. Mekanisme atau Proses Pelayanan Home Care
9. Pemberi Pelayanan Home Care
10. Skills Dasar yang Harus dimiliki Perawat Home Care

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami tentang :
1. Definisi Home Care
2. Landasan Hukum Home Care
3. Tujuan Home Care
4. Manfaat Home Care
5. Prinsip – prinsip Home Care
6. Lingkup Pelayanan Home Care
7. Lingkup Praktek Home Care
8. Mekanisme atau Proses Pelayanan Home Care
9. Pemberi Pelayanan Home Care
10. Skills Dasar yang Harus dimiliki Perawat Home Care

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Home Care


Home Care adalah komponen dari pelayan kesehatan yang
disediakan untuk individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan
tujuan mempromosikan, mempertahankan, atau memaksimalkan level
kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan
termasuk di dalamnya penyakitnya terminal. Defenisi ini
menggabungkan komponen dari Home Care yang meliputi pasien,
keluarga, pemberian pelayanan yang professional (multidisiplin) dan
tujuannya, yaitu untuk membantu pasien kembali pada level kesehatan
optimum dan kemandirian (Bukit, 2008).
Neis dan Mc. Ewen (2010) menyatakan Home Care adalah
system dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di
rumah kepada orang-orang cacat atau orang-orang yang bagus harus
tinggal di rumah kerena kondisi kesehatannya.
Sedangkan Dapertemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa
Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan
komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit.

B. Landasan Hukum Home Care


Fungsi hukum dalam praktik perawat adalah :
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan
mana yang sesuai hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.

3
4. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas
dibawah hukum.

Landasan hukum praktek perawat adalah :


1. UU Kes. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
4. UU No. 29 tentang praktik kedokteran.
5. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik
perawat.
6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas.
7. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
puskesmas.
8. SK Menpan No. 94 /KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan
fungsonal perawat.
9. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan .
10. Permenkes No. 920 tahun 1966 tentang pelayanan medik swasta
(Ode, 2012)

C. Tujuan Home Care


Menurut Stanhope (1996), tujuan utama dari Home Care adalah
mencegah terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan pasien.
Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan Home Care adalah untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai
kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang dilakukan
secara komperhensif dan berkesinambungan (Tribowo, 2012). Menurut
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI dalam
makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang Home Care:“ Bukti

4
Kemandirian Perawat “ menyebutkan bahwa tujuan umum dari pelayanan
kesehatan di rumah adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga.
Secara khusus Home Care bertujuan untuk meningkatkan upaya
promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi
hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran.
Menurut Direktorat Bina pelayanan Keperawatan Dapertemen RI dalam
makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang Home Care:“ Bukti
Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan
kesehatan di rumah antara lain:
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-
spritual
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan
3. Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
sesuai kebutuhan pasien

D. Manfaat Home Care


Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara lain :
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.
2. Pelayanan lebih professional
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di
bawah naungan legal dan etik- keperawatan
4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih
nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional
(Tribowo, 2012)

E. Prinsip – Prinsip Home Care


1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
dilaksanakan oleh perawat /TIM yang memiliki keahlian khusus
bidang tersebut.

5
2. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam
praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga
kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan
pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga
terhadap intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan
yang bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian
asuhan keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan
sumber-sumber di komunitas.

F. Lingkup Pelayanan Home Care


Menurut Nuryandari (2004), menyebutkan ruang lingkup
pelayanan Home Care adalah:
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
6. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social (Ode, 2012)

6
G. Lingkup Praktek Home Care
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan
perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak, asuhan
keperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan
jiwa dan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawab. Keperawatan yang dapat dilakukan
dengan:
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi
pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik
secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung,
menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan
kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai
pertangungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan yang diberikan
3. Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau praktik
dilakukan secara berkelompok
4. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan
untuk tindak lanjut ke rumah sakit dan memastikan terapi yang
klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap
klien sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh
klien.
5. Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatan di rumah
dilakukan mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan
harus dilakukan.

H. Mekanisme atau Proses Pelayanan Home Care


Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di
rumah dapat merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap
rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung

7
menghubungi agens pelayanan keperawatan di rumah atau praktek
keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih
dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak
untuk dirawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak
dirawat dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator
kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan
kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga
akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan
apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup
jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran,
serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana
pelayanan keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan
yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola
perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan
oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator
kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah
sesuai dengan kesepakatan (Ode, 2012).

Persyaratan klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah adalah :


1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau
menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan
pengelola.

8
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab
dan haknya dalam menerima pelayanan (Bukit, 2008).

Tahapan mekanisme pelayanan Home Care adalah :


1. Proses penerimaan kasus
a. Home Care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas,
sarana lain, keluarga.
b. Pimpinan Home Care menunjuk manajer kasus untuk
mengelola kasus.
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses
pengelolaan kasus.
2. Proses pelayanan Home Care
a. Persiapan
b. Pastikan identitas pasien
c. Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien
d. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
e. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
f. Siapkan file asuhan keperawatan
g. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
3. Pelaksanaan
a. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
b. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan
perawat
c. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
d. Membuat rencana pelayanan
e. Lakukan perawatan langsung
f. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dll.
g. Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas
yang akan dilakukan

9
h. Dokumentasikan kegiatan.

4. Monitoring dan evaluasi


a. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
b. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
c. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanaan.

5. Proses penghentian pelayanan Home Care dengan kriteria:


a. Tercapai sesuai tujuan
b. Kondisi pasien stabil
c. Program rehabilitasi tercapai secara maximal
d. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
e. Pasien di rujuk
f. Pasien menolak pelayanan lanjutan
g. Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).

I. Pemberi Pelayanan Home Care


1. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter.
Dokter harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum
perawatan diberikan kepada pasien. Rencana perawatan meliputi:
diagnosa, status mental, tipe pelayanan dan peralatan yang
dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk
rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang diperbolehkan,
kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.

2. Perawat
Bidang keperawatan dalam Home Care, mencakup fungsi langsung
dan tidak langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari
perawatan, semua yang membutuhkan kontak fisik dan interaksi
face to face. Aktivitas yang termasuk dalam direct care mencakup

10
pemeriksaan fisik, perawatan luka, injeksi, pemasangan dan
penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct care juga
mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect
care terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal
dengan perawat. Tipe perawatan ini terlihat saat perawat Home
Care berperan sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang
lain atau bahkan pada penyedia perawatan di rumah sakit.

3. Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan
penyembuhan pada pasien di rumah. Perawatan yang diberikan
meliputi perawatan langsung dan tidak langsung. Perawatan
langsung meliputi: penguatan otot, pemulihan mobilitas,
mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan mengajarkan latihan
gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung meliputi konsultasi
dengan petugas Home Care lain dan berkontribusi dalam
konferensi perawatan pasien.

4. Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien
mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan
berbahasa. Speech pathologist juga bertugas memberi konsultasi
kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta
mengatasi masalah gangguan menelan dan makan yang dialami
pasien.

5. Social wolker (pekerja social)


Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan
diri dengan faktor sosial, emosional, dan lingkungan yang
berpengaruh pada kesehatan mereka.

11
6. Homemaker/home health aide
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien
mencapai level kemandirian dengan cara sementara waktu
memberikan personal hygiene. Tugas tambahan meliputi
pencahayaan rumah dan keterampilan rumah tangga lain (Bukit,
2008).

J. Skills Dasar yang Harus dimiliki Perawat


Home Care, SK Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311
menyebutkan ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan
oleh perawat Home Care antara lain :
1. Vital sign
1. Memasang nasogastric tube
2. Memasang selang susu besar
3. Memasang kateter
4. Penggantian tube pernafasan
5. Merawat luka dekubitus
6. Suction
7. Memasang peralatan O2
8. Penyuntikan (IM, IV, IC, SC)
9. Pemasangan infuse maupun obat
10. Pengambilan preparat
11. Pemberian huknah
12. Kebersihan diri
13. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
14. Pendidikan kesehatan
15. Konseling kasus terminal
16. Pengambilan sampel darah
17. ROM
18. Memberian diet pasien
19. Perawatan luka
20. Kegawat daruratan

12
21. Pemeriksaan KGD, Kolestrol, Asam urat
22. EKG

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neis dan Mc. Ewen (2010) menyatakan Home Care adalah
system dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di
rumah kepada orang-orang cacat atau orang-orang yang bagus harus
tinggal di rumah kerena kondisi kesehatannya.
Sedangkan Dapertemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa
Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan
komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit.
Tahapan mekanisme pelayanan Home Care adalah :
1. Proses penerimaan kasus
a. Home Care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas,
sarana lain, keluarga.
b. Pimpinan Home Care menunjuk manajer kasus untuk
mengelola kasus.
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses
pengelolaan kasus.
2. Proses pelayanan Home Care
3. Monitoring dan evaluasi
a. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
b. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
c. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanaan.
4. Proses penghentian pelayanan Home Care dengan kriteria
a. Tercapai sesuai tujuan
h. Kondisi pasien stabil
i. Program rehabilitasi tercapai secara maximal
j. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien

14
k. Pasien di rujuk
l. Pasien menolak pelayanan lanjutan
m. Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).

15
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Irma Kuzuma., Palu, Basir., & Ahri, Reza Aril. (2018). “Pengaruh Kualitas
Layanan Home Care terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pasien di Kecamatan
Panakkukang Kota Makassar”. Window of Health : Jurnal Kesehatan, Volume
1(3).

Kholifah, Siti Nur. (2012). “Home Care (Home Care)”. Jurnal Keperawatan
Sutopo Surabaya, Volume 5(1).

16

Anda mungkin juga menyukai