Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

SIKLUS HIDUP PADA UDANG (Panaeus monodon)


MATA KULIAH TEKNIK PEMBENIHAN UDANG WINDU
MODUL PEMBENIHAN UDANG WINDU

Dosen: Darwis S.Pi.

Oleh:

EVI NURSANTI
192201022
A BDP

PRODI BUDIDAYA PERIKANAN


JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2020/2021
SIKLUS HIDUP UDANG WINDU (Panaeus monodon)

Siklus hidup udang windu sebenarnya telah banyak diteliti, Motoh (1981) telah membagi
daur hidup udang windu berdasarkan beberapa kriteria menjadi enam faase, yaitu:

A. Fase Embrio

Dimulai pada saat pembuahan sampai penetasan.

B. Fase Larva

Terdiri dari stadium nauphilus, Zoea, Mysis, dan Post larva. akhir fase ini ditandai
oleh ruas abdomen keenam yang lebih panjang dari pada panjang carapace dan warna tubuh
yang transparan ditutupi oleh pita berwarna coklat gelap memanjang dari pangkal antene
hingga telson.

1) Fase Nauplius

Fase ini dimulai sejak telur menetas, dan berlangsung selama 46- 50 jam atau 2- 3
hari. Dalam fase ini larva belum memerlukan makanan dari luar karena masih terdapat
persediaan makanan dalam kantung kemih telur itu sendiri. Fase nauplius ini mengalami
pergantian bentuk, dengan tanda- tanda sebagai berikut :

Nauplius I : Badan berbentuk bulat telur, tetapi sudah mempunyai anggota badan 3
pasang.

Nauplius II : Badan masih bulat tetapi pada ujung antenna pertama terdapat setae
(rambut) yang satu panjang dan yang dua pendek.

Nauplius III : Tunas maxilla dan maxilliped mulai tampak, demikian juga furcal yang
jumlahnya 2 buah mulai terlihat jelas, masing- masing dengan 3 duri (spine).
Nauplius IV : Pada antenna kedua mulai tampak beruas- ruas dan pada setiap furcal
terdapat 4 buah duri.

Nauplius V : Organ bagian depan sudah mulai tampak jelas disertai dengan
tumbuhnya tonjolan pada pangkal maxilla.

Nauplius VI : Perkembangan bulu- bulu makin sempurna dan pada duri furcal
semakin panjang.

2) Fase Protozoea
Pada fase zoea larva harus diberi pakan dan aktif mengambil makanan sendiri dari
luar yaitu plankton. Fase zoea hanya berlangsung selama 3- 4 hari. Larva pada fase ini
sangat peka terhadap lingkungan.

Fase zoea terdiri dari 3 tingkatan yang mempunyai tanda- tanda yang berbeda
sesuai dengan perkembangnya yaitu :

Zoea I : Bentuk badan pipih, mata dan carapace mulai tampak, maxilla pertama dan
kedua mulai nerfungsi, alat pencernaan tampak jelas.

Zoea II : Mata mulai bertangkai dan pada carapace sudah terlihat rostrum dan duri
supra orbital yang bercabang.

Zoea III : Sepasang uropoda yang bercabang dua mulai berkembang dan duri pada
ruas- ruas perut mulai tumbuh.

3) Fase Mysis

Fase mysis berikutnya mirip udang- udangan, sifatnya yang paling menonjol
adalah gerakan mundur dengan cara membengkokkan tubuhnya. Pada fase ini
berlangsung selama 4- 5 hari.

Fase mysis pada larva ditandai dengan tiga kali perubahan dengan tanda- tanda
sebagai berikut :

Mysis I : Bentuk badan ramping dan memanjang seperti udang mudah, tetapi kaki
renang masih belum tampak.

Mysis II : Tunas kaki renang mulai tampak nyata tetapi belum beruas- ruas.

Mysis III : Tunas kaki renang bertambah panjang dan beruas- ruas.
4) Fase Post Larva (PL)

Perubahan bentuk pada fase ini yang paling akhir dan paling sempurna dari
seluruh metamorfosa, tetapi larva ini tidak mengalami perubahan bentuk, karena seluruh
bagian tubuh sudah lengkap dan sempurna seperti udang windu.

C. Fase Juvenil

Pada stadium awal ditandai oleh warna tubuh yang transparan dengan pita coklat
gelap pada bagian sentral. Fase ini ditandai dengan fluktuasi perbandingan ukuran tubuh.
Jika perbandingan ukuran tubuhnya mulai stabil, berarti telah menginjak fase udang muda
(Adolescent).

D. Fase Adolescent (udang muda)

Pada fase ini proporsi ukuran tubuhnya mulai stabil dan mulai tumbuh tanda-tanda
seksual dimana pada udang windu jantan petasma mulai terlihat setelah panjang carapacenya
mencapai 30 mm, sedangkan pada betina thelicum mulai terlihat setelah panjang carapacenya
mencapai 37 mm.

E. Fase Subadult (menjelang dewasa)

Ditandai dengan adanya kematangan seksual. Pada udang jantan ditandai oleh
adanya spermatozoa pada ampula terminalis dan pada udang betina ditandai oleh adanya
spermatozoa dalam thelicumnya.

F. Fase Adult (dewasa)

Udang windu dewasa ditandai dengan kematangan gonade yang sempurna. Pada
udang jantan memiliki spermatozoa pada pasangan ampula terminalis dan pada udang betina
memiliki ovocystus yang telah berkembang di dalam ovariumnya.

Anda mungkin juga menyukai