Anda di halaman 1dari 4

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA NY N DENGAN VERTIGO PERIFER

DI RUANG TULIPRSUD RAA SOEWONDO PATI

Nama Mahasiswa : Ulfiya Afrida

Hari / Tanggal : Selasa 17 November 2020

NIM :

Judul jurnal :

1. Idenitas klien :
Nama pasien : NY N
Tgl lahir :16-08-1975
Umur :43 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : kawin
Pekerjaan : mengurus rumah tangga
Agama : islam
Pendidikan : SD
Alamat : Sukoharjo 2/1 margorejo, pati, jawa tengah
Diagnosa awal : other peripheral vertigo
No RM : 013069

2. Pengkajian

DS :
Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar
DO :
P : vertigo
Q : pusing berputar-putar
R : kepala
S : nyeri skala 3
T : nyeri terasa setiap saat
3. Hal yang dipelajari:
Penggantian kompres hangat untuk membantu dalam proses pmengurangi rasa nyeri
( pusing ).
a. Pengertian
Kompres air hangat adalah suatu prosedur menggunakan kani/handuk yang
telah di celupkan pada air hangat yang ditempelkan mada tubuh tertentu.
Nyeri merupakan keadaan yang sangat tidak menyenangkan bagi hampir
sebagian besar orang. Selain obat obatan, orang yang sedang mengalami nyeri tentu
akan melakukan berbagai usaha untuk mengurangi intensitas nyeri mereka. Kompres
dingin dan hangat merupakan dua jenis metode yang mudah dan paling sering
digunakan untuk meredakan keluhan tersebut.
Suhu hangat dapat memperlebar pembuluh darah sehingga alirandarah dan
suplai oksigen dapat lebih mudah mencapai daerah yang sakit. Hal ini akan membantu
relaksasi otot dan mengurangi nyeri. Suhu yang hangat juga akan mengurangi
kekakuan dan meningkatkan rentang gerak bagian tubuh yang nyeru.
Kompres hangat dapat diberikan melalui handuk yang telah terendam dLm air
hangat, botol yang berisi air hangat, atau bantal pemanas yang khusus dirancang
untuk mengompres. Suhu yang harus digunakan untuk mengompres harus
diperhatikan agar tidak terlalu panas. Suhu yang disarankan sekitar 40-50 derajat C.
Biasakan untuk tidak mengompres lebih dari 20 menit, kecuali jika dokter
menyarankan demikian. Pastiakn pula tidak langsung meletakkan sumber air panas ke
kulit karena dapat menyebabkan luka bakar atau iritasi.
Kompres hangat bisa digunakan untuk meredakan nyeri otot atau sendi yang
sudah berlangsung lama (kronik). Selain itu,kompres hangat juga merupakan metode
yang tepat untuk meredakan demam.
b. Tujuan
1. Meningkatkan sirkulasi dan aliran darah pada area yang sakit
2. Mengurangi / menghilangkan rasa sakit
3. Meranfsang peristaltik
4. Memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh
5. Kompres hangat yang diletakkan ditengkuk leher berfungsi mengurangi kekakuan
yang dapat menyebabkan sakit kepala.
6. Meningkatkan aliran darah
7. Mengurangi kejang otot
8. Menurunkan kekakuan tualang sendi
c. Persiapan alat
1. Kain kassa steril
2. Larutan kompres berupa air hangat 40 derajat C dalam wadahnya ( dalam baskom
)
3. Sarung tangan
d. Prosedur kerja
1. Periksa dan yakinkan tentang program pengibatan
2. Atur posisi klien
3. Cuci tangan di air mengalir dengan sabun dan dikeringkan dengan handuk
4. Siapkan peralatan
5. Siapkan lingkungan juga privasi klien
6. Jelaskan prosedur pada pasien
7. Beri kesempatan pada pasienatau keluarga pasien untuk bertanya jika ada yang
kurang jelas
8. Siapkan alat dan dekatkan dengan pasien
9. Pasang sarung tangan
10. Siapkan air hangat dlam kom
11. Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah
12. Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher
belakan )
13. Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan
kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah
kompres, lakukan berulang-ulanga hingga efek yang di inginkan tercapai
14. Evaluasi hasil dengan mengukur suhu ubuh klien setelah 20 menit
15. Setelah selesai keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan
rapikan alat
16. Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
18. dokumentasi.
4. Analisis
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus
melalui sum-sum tulanag belakan. Ketika reseptor yang peka terhadap panas
dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukurang pembuluhdarah diatur oleh pusat
vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik
bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan atau kehilangan energi / panas melalui kulit menin gkat ( berkeringat ),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal
kembali.

5. Daftar Pustaka
Depkes RI. (2015) profil kesehatan indonesia tahun 2015. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai