Anda di halaman 1dari 49

MANAJEMEN STRATEGIS

DI RUMAH SAKIT ISLAM WONOSOBO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Disusun oleh:

Saiful Anwar
NIM. 11240026

Pembimbing:
M. Toriq Nurmadiansyah, S.Ag, M.Si.
NIP 19690227 200312 1 1001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini Saya persembahkan untuk:

Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Serta Segenap Keluagra Yang Telah Membesarkan

Dan Menghantarkan Saya Sampai Dengan Jenjang Pendidikan Ini

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah ‫ ﷻ‬yang

telah memberi kemudahan serta kelancaran. Shalawat serta salam senantiasa

dikaruniakan kepada baginda besar Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Manajemen Strategis Dirumah Sakit

Islam Wonosobo”.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana strata satu dibidang Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam

menyelesaikan skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan serta bimbingan berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Nurjannah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Drs. M. Rosyid Ridla, M.Si dan Drs. M. Nazili, M.Pd, selaku Ketua dan

Sekretaris jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. M. Toriq Nurmdiansyah, S.Ag, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan sabar memberi bimbingan dan meluangkan waktu sampai

dengan selesainya skripsi ini.

vii
5. Hj. Early Maghfiroh I, S.Ag,M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi selama menempuh studi di jurusan Manajemen

Dakwah.

6. Hj. Tedjowati, S.H, selaku bagian administrasi jurusan Manajemen Dakwah

yang telah membantu proses administrasi selama perkuliahan.

7. Segenap dosen, staf, dan karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

khususnya jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

8. Seluruh karyawan rumah sakit islam wonosobo yang telah memberikan izin

penelitian.

9. Ayahanda bapak Hasyim beserta Ibunda kuswati, kedua saudaraku Muchtar

Ali dan lutfi Nur Lestari, dan m, mustafid, bulek puji, serta keluarga besar

yang dengan penuh perhatian selalu mendukung dan membimbing segala apa

yang terbaik untuk peneliti. Terimakasih doa dan dukungannya sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Teman-teman jurusan Manajemen Dakwah “COMED” 2011.

11. Compang Camping Crew, Vicki, chiyas, danang, dianka, aal, fahmi, gigin,

meida, reino, rezha, santoso, sony, amel, kliwon, dll terimakasih telah berbagi

kegilaan, pengalaman, ilmu, dan motivasinya.

12. Asyiq 2k11, cebol, soni, sulton, samer, adim, evi, abid, faisol, gembel, ulil,

tolo, hasnan, dudin, emon, zulva, dindong, rohman, yamin, walid, dll kalian

luar biasa

13. IKAMAWON (Ikatan Mahasiswa Wonosobo – Yogyakarta) terimakasih

sudah menjadi tempat untuk mencurahkan ide dan kreativitas dalam upaya

viii
ABSTRAK

Saeful Anwar, 2011. ”Manajemen Strategis di Rumah Sakit Islam


Wonosobo”.Skripsi. Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
RSI Wonosobo merupakan rumah sakit publik bersifat nirlaba yang
dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Wonosobo. RSI Wonosobo bukan
hanya dituntut untuk dapat menjalankan operasional pelayanan kesehatan dalam
keseharian dengan baik tetapi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. juga dikenai kewajiban untuk
melaksanakan fungsi sosial bagi masyarakat. Operasional rumah sakit dan
pelaksanaan fungsi sosial membutuhkan sumber daya manusia dan dana yang
cukup besar sehingga sangat penting bagi RSI Wonosobo untuk menerapkan
manajemen strategis agar kedua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen strategis dalam


pelaksanaan fungsi sosial di Rumah Sakit Islam Wonosobo. Jenis penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di RSI Wonosobo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer
diperoleh dari pihak Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Islam Wonosobo.
Sumber data sekunder dalam diperoleh dari literatur yang relevan dengan masalah
penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi,
dan dokementasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-
langkah terdiri atas tiga alur kegiatan yang yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen strategis Rumah Sakit


Islam Wonosobo diterapkan sesuai dengan elemen-elemen dasar manajemen
strategis yang meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi
strategi, dan evaluasi. Hasil pengamatan lingkungan RSI Wonosobo dianalisis
untuk mengidentifikasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threats) untuk digunakan sebagai pertimbangan
dalam perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan dengan mengumpulkan
Program Kerja dari setiap unit di RSI Wonosobo untuk kemudian ditetapkan
menjadi rumusan strategi yang disebut Rencana Strategis Rumah Sakit.
Implementasi strategi dilakukan dengan melaksanakan Program Kerja dalam
Rencana Strategis Rumah Sakit. Evaluasi dilakukan setiap kegiatan telah selesai
dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan strategi RSI
Wonosobo berikutnya.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v

MOTTO ................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ...............................................................................................................x

DAFTAR ISI .......... ...............................................................................................xi

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................7

D. Kajian Pustaka ............................................................................8

E. Kerangka Teori.............................................................................11

F. Metode Penelitian .......................................................................21

G. Sistematika Pembahasan .............................................................26

x
BAB II : GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM (RSI)

WONOSOBO..................................................................................27

A. Profil Rumah Sakit

B. Sejarah RSI Wonosobo.................................................................29

C. Filosofi, Visi, Misi, dan Motto RSI Wonosobo............................35

D. Struktur Organisasi RSI Wonosobo..............................................37

E. Fasilitas Medis RSI Wonosobo..................................................38

F. Sumber Daya Manusia RSI Wonosobo......................................39

G. Fungsi Sosial RSI Wonosobo.....................................................50

BAB III: MANAJEMEN STRATEGIS RUMAH SAKIT ISLAM (RSI)

WONOSOBO..................................................................................52

A. Pengamatan Lingkungan…...........................................................52

1. Pengamatan Lingkungan Internal RSI Wonosobo…………..52

2. Pengamatan Lingkungan Eksternal RSI Wonosobo….……...55

3. Analisis Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal………….57

B. Perumusan Strategi......................................................................63

C. Implementasi Strategi...................................................................65

D. Evaluasi…………………………………...……...........................70

BAB IV: PENUTUP.........................................................................................72

A. Kesimpulan..................................................................................72

B. Saran.............................................................................................73

xi
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Transkrip Wawancara

Curriculum Vitae

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 28H

ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

menyatakan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat

serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan setiap warga negara

mempunyai hak atas pelayanan kesehatan.” Rumah Sakit merupakan salah

satu fasilitas pelayanan kesehatan sebagai bagian dari sumber daya kesehatan

yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat

kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya

masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga

kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat

semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Permasalahan

kompleks tersebut berimplikasi pada rumitnya sistem pengelolaan atau

manajemen rumah sakit.

Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit membutuhkan sumber

pendanaan yang terkelola dengan baik untuk dapat beroperasi secara

1
2

profesional. Oleh karena itu, rumah sakit menggunakan berbagai mekanisme

manajemen untuk hidup dan berkembang. Kebutuhan masyarakat terhadap

layanan kesehatan semakin meningkat, penyakit semakin kompleks, dan

teknologi kedokteran serta perawatan yang semakin tinggi menuntut

tersedianya dana untuk investasi, operasional, dan pemeliharaan. Biaya

investasi dan operasional rumah sakit sangat tinggi, sehingga untuk hidup dan

berkembang rumah sakit memerlukan sumber dana yang besar. Di sisi lain,

kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan berpotensi besar membuka

peluang bagi pihak rumah sakit selaku penyedia layanan kesehatan untuk

mengambil keuntungan sebesar-besarnya.

Menurut Laksono Trisnantoro, rumah sakit di Indonesia bergerak ke arah

sistem manajemen berdasarkan konsep usaha yang mengarah pada mekanisme

pasar dan prinsip efisiensi. Saat ini memang timbul kekhawatiran mengenai

akibat negatif dari transisi rumah sakit ke arah lembaga usaha. 1 Konsep usaha

yang mengarah pada mekanisme pasar dan prinsip efisiensi menimbulkan

pasar pelayanan kesehatan, dimana ada pembeli pelayanan kesehatan dan ada

penjual jasa layanan kesehatan. Di beberapa negara kaya, misal: Brunei,

Saudia Arabia, dan berbagai negara di Skandinavia, pasar pelayanan kesehatan

memang tidak ada karena pemerintah mampu untuk memberikan layanan

kesehatan bagi seluruh rakyat dari hasil usaha negara dan pajak. Keadaan ini

hanya dapat terjadi pada negara yang mempunyai sumber ekonomi kuat.

1
Laksono Trisnantoro, Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah
Sakit (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), hlm. 267.
3

Hampir di seluruh negara berkembang menjalankan sistem pelayanan

kesehatan berbasis pada pasar sedangkan peran negara terbatas dalam

memberikan intervensi berupa subsidi ke berbagai pihak yang membutuhkan. 2

Secara etis rumah sakit memang bukan sekedar institusi yang

berorientasi pasar yang berujung pada profitabilitas, tetapi juga mengemban

fungsi sosial dalam memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Setiap

rumah sakit mengemban kewajiban untuk melaksanakan fungsi sosial. Pasal

29 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit menyatakan:

Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban: ... f. melaksanakan fungsi


sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan
gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti
sosial bagi misi kemanusiaan;

Berdasarkan Penjelasan UU Nomor 44 Tentang Rumah Sakit

pengertian fungsi sosial rumah sakit adalah bagian dari tanggung jawab yang

melekat pada setiap rumah sakit, yang merupakan ikatan moral dan etik dari

rumah sakit dalam membantu pasien khususnya yang kurang/tidak mampu

untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan. 3 Fungsi sosial rumah

sakit ini secara prinsipil sejalan dengan nilai dakwah Islam yaitu tolong

menolong dalam kebaikan dan takwa sebagaimana termaktub dalam Al-

Qur’an surat al-Maidah ayat (2):

2
Ibid., hlm. ix.

3
Penjelasan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit.
4

٤
‫َوﺗَ َﻌ َﺎوﻧُﻮ ْا �َ َﲆ ٱٱﻟۡ ِ ِّﱪ َوٱٱﻟﺘ� ۡﻘ َﻮ ٰ ۖى َو َﻻ ﺗَ َﻌ َﺎوﻧُﻮ ْا �َ َﲆ ٱٱ ۡﻻ ۡ ِﰒ َوٱٱﻟۡ ُﻌﺪۡ َ �و ِۚن‬

Kewajiban untuk menjalankan fungsi sosial menuntut rumah sakit

untuk mengaplikasikan manajemen strategis. Manajemen strategis adalah

sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran. 5 Manajemen

strategis sangat penting dalam tata kelola rumah sakit agar fungsi sosial

sebagai amanat undang-undang dapat terlaksana dengan baik tanpa

mengganggu penyelenggaraan layanan kesehatan di rumah sakit itu sendiri.

Pada intinya manajemen strategis rumah sakit ditulangpunggungi oleh

suatu model perencanaan strategis rumah sakit, diikuti dengan pelaksanaan

dan pengendalian yang tepat. Model perencanaan strategis menekankan

persoalan visi, misi, dan analisis faktor-faktor eksternal dan internal yang

dapat mempengaruhi tercapainya tujuan lembaga. Manajemen strategis bukan

hanya penting untuk digunakan dalam lembaga yang bersifat profit oriented,

tetapi juga sangat penting untuk diterapkan pada lembaga nirlaba. Rumah sakit

publik sebagai lembaga nonprofit atau nirlaba juga perlu menggunakan

konsep manajemen strategis. Berbagai lembaga nonprofit menghadapi

kenyataan keterbatasan sumber biaya, tekanan dari masyarakat untuk

memberikan perhatian pada mereka yang miskin dan menderita, adanya

kerumitan organisasi, dan kenyataaan adanya ideologi politik yang tidak

4
Al-Qur’an, 3:5.

5
John M. Brison, Perencanaan Strategiks Bagi Organisasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), hlm. 57.
5

begitu memperhatikan aspek sosial. Pada prinsipnya lembaga-lembaga sosial

dan nonprofit menghadapi kenyataan yang menuntut efisiensi dan persaingan

sumber daya. 6

Rumah sakit yang menjadi sasaran penelitian ini yaitu Rumah Sakit

Islam (RSI) Wonosobo yang beralamat di Jl. S. Parman, Km. 3, Bumireso,

Wonosobo. Pendiri RSI Wonosobo berasal dari dari beberapa unsur yaitu

pemerintah, pimpinan Ormas Islam, serta tokoh-tokoh ulama dan masyarakat.

Rumah Sakit Islam Wonosobo merupakan rumah sakit publik berbadan

hukum yayasan yang dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Wonosobo. 7

Berbeda dengan rumah sakit privat berbadan hukum persero dengan tujuan

profit, Rumah Sakit Islam Wonosobo berbadan hukum yayasan yang bersifat

nirlaba.

Manajemen strategis di RSI Wonosobo menarik untuk dikaji melalui

penelitian. Hal tersebut mengingat RSI Wonosobo yang bersifat nirlaba tetap

melaksanakan fungsi sosial. Menurut Kepala Sub Bagian Humas dan

Pemasaran RSI Wonosobo, ibu Siti Laelatussosfa, RSI Wonosobo tidak

mengambil keuntungan dalam melaksanakan fungsi sosial tetapi memberi

keuntungan kepada masyarakat. Pelaksanaan fungsi sosial ini dilaksanakan

dengan melakukan kegiatan sosial seperti memberi pemeriksaan kesehatan,

seminar atau penyuluhan kesehatan, khitan massal dan lain sebagainya yang

6
Laksono Trisnantoro, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit: Antara Misi Sosial dan
Tekanan Pasar (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hlm. 59-60.

7
“Sejarah Berdirinya RSI Wonosobo,” https://www.rsi-wonosobo.com/yayasan-rumah-
sakit-islam-wonosobo/, diakses tanggal 28 Februari 2017.
6

diselenggarakan tanpa memungut biaya dari masyarakat. RSI Wonosobo juga

memberi keringanan hingga pembebasan biaya perawatan kesehatan bagi

masyarakat tidak mampu yang belum memproleh jaminan kesehatan melalui

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Jaminan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan Jaminan Kesehatan Daerah

(Jamkesda). 8

RSI Wonosobo bukan hanya dituntut untuk dapat menjalankan

operasional pelayanan kesehatan secara keseharian dengan baik tetapi juga

dikenai kewajiban untuk melaksanakan fungsi sosial bagi masyarakat.

Operasionalisasi rumah sakit dan pelaksanaan fungsi sosial membutuhkan

sumber daya manusia dan dana yang cukup besar sehingga sangat penting bagi

RSI Wonosobo untuk menerapkan manajemen strategis agar kedua hal

tersebut dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Manajemen

Strategis di Rumah Sakit Islam Wonosobo.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimana manajemen strategis di Rumah Sakit

Islam Wonosobo ?

8
Hasil wawancara dengan Ka. Sub. Bag. Humas dan Pemas RSI Wonosobo, Ibu Siti
Laelatussofa, S.Kom.I, di Kantor Humas dan Pemas RSI Wonosobo pada tanggal 17 April 2017.
7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan manajemen strategis di Rumah Sakit Islam

Wonosobo.

2. Kegunaan Penelitian

Secara garis besar kegunaan yang diharaapkan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Secara Teoritis;

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan Manajemen Dakwah dan dapat menjadi referensi

bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

b. Secara Praktis;

1) Bagi Peneliti;

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas

wawasan berfikir dan keilmuan peneliti dibidang manajemen,

terutama dalam kaitannya dengan fungsi sosial rumah sakit.

2) Bagi Lembaga;

Hasil penelitian in dapat dijadikan sebagai masukan bagi Rumah

Sakit Islam Wonosobo dalam manajemen pelaksanaan fungsi

sosial rumah sakit.


8

D. Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka ini peneliti menyampaikan beberapa penelitian

terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Kajian pustaka ini

dilakukan untuk menghindari pengulangan penelitian yang tidak perlu dan

menunjukkan keaslian penelitian yang peneliti lakukan. Berdasarkan

penelusuran terdapat beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan

dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Skripsi Laila Nieda Karima, Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, berjudul Dakwah di

Rumah Sakit Islam Wonosobo (Studi Tentang Profil Da’I, Strategi

Komunikasi Persuasif dan Pengembangan Dakwah Pada Karyawan dan

Pasien). Skripsi ini memaparkan bahwa Rumah Sakit Islam sebagai salah satu

lembaga dakwah yang berperan dalam penyebaran Islam kepada umat

manusia, khususnya pada karyawan dan pasiennya. Usaha penyebaran Islam

direalisasikan terhadap ajarannya melalui komunikasi persuasif, melalui

program-program yang bernuansa Islami sebagai bentuk dari pendidikan

kemasyarakatan. 9

Skripsi Rustamaji, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, berjudul, Implementasi Manajemen Strategi di Lembaga Pendidikan

Islam (Studi Kasus MTS Wahid Hasyim, Depok, Sleman Yogyakarta).

Penelitian bertujuan mengungkap langkah-langkah manajemen strategi pada

9
Laila Nieda Karima, Dakwah di Rumah Sakit Islam Wonosobo (Studi Tentang Profil
Da’I, Strategi Komunikasi Persuasif dan Pengembangan Dakwah Pada Karyawan dan Pasien),
Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005).
9

tahap perumusan strategi, yang meliputi perumusan visi dan misi, analisis

internal dan eksternal, penetapan strategi, penetapan kebijakan, dan

pembentukan budaya organisasi yang mendukung tercapainya strategi di MTS

Wahid Hasyim, Depok, Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa visi dan misi dirumuskan dengan mempertimbangkan faktor

ketersediaan sumber daya dan dukungan yayasan Pondok Pesantren Wahid

Hasyim. Strategi dan kebijakan dipilih untuk mengetahui kelemahan dan

kekuatan serta mengkaji peluang dan hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan visi dan melaksanakan misi, baik yang bersumber pada faktor di

dalam maupun di luar lembaga. 10

Skripsi Moh. Abdul Muchlis, Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, berjudul, Implementasi Manajemen

Strategis Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Di Pondok Pesantren

Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur. Tujuan penelitian

tersebut adalah ingin mengetahui penerapan manajemen strategis dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso

Peterongan Jombang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode

deskritif, analitik, kualitatif dengan menggunakan studi lapangan (field

research) dalam pengumpulan data. Dari hasil penelitin dapat disimpulkan:

penerapan manajemen strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di

Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur,

10
Rustamaji, Implementasi Manajemen Strategik Pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi
Kasus di MTS Wahid Hasyim Depok Sleman Yogyakarta), Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah
UIN Sunan Kalijaga 2008).
10

sudah terlaksana dengan baik. Usaha kegiatan peningkatan mutu pendidikan di

pondok pesantren semakin meningkat dan terarah, karena penerapan

manajemen strategis yang dibuat di pondok pesantren dapat dilaksanakan dan

tujuannya tercapai dengan baik. 11

Skripsi Eko Trianto, Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, Implementasi Manajemen Strategi di Madrasah Aliyah Negeri

(Man) Yogyakarta III Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkap implementasi manajemen strategik di MAN

Yogyakarta III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi

manajemen strategik di MAN Yogyakarta III terdiri dari beberapa elemen

seperti pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi,

dan evaluasi pengendalian kinerja. Penyusunan strategi diawali dengan

pengamatan lingkungan MAN Yogyakarta III secara internal dan eksternal.

Kemudian dilakuksm perumusan visi dan misi MAN Yogyakarta III dengan

mendatangkan para ahli dan mengamati realita yang ada dunia pendidikan,

disesuaikan dengan teori pendidikan, dan dirumuskan oleh tim perumus.

Penerapan strategi diawali dengan rapat tahunan pada tahun ajaran baru untuk

menentukan program kerja dan anggaran kerja, selanjutnya dibentuk tim

perumus untuk melaksanakan kegiaatan yang sudah disetujui Kepala

Madrasah, sedangkan untuk evaluasi dilaksanakan pada akhir tahun ajaran,

11
Moh. Abdul Muchlis, Implementasi Manajemen Strategis Dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan Di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur,
Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010).
11

bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam kinerja selama

setahun. 12

Berdasarkan kajian pustaka tersebut peneitian yang akan peneliti

lakukan berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian dengan judul

Manajemen di Rumah Sakit Islam Wonosobo yang penulis lakukan bertujuan

untuk mendeskripsikan manajemen strategis Rumah Sakit Islam Wonosobo

terutama dalam kaitannya dengan fungsi sosial rumah sakit.

E. Kerangka Teori

1. Manajemen Strategis

Dari segi bahasa manajemen strategis terdiri dari dua kata yaitu

manajemen dan strategis. Kata manajemen dari segi bahasa memiliki arti

penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 13 Definisi

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi

dan penggunaan segala bentuk sumber daya organisasi untuk mencapai

sebuah tujuan yang telah ditetapkan organisasi. 14 Adapun kata strategis

merupakan kata serapan dari kata bahasa Inggris strategy, berasal dari kata

12
Eko Trianto, Implementasi Manajemen Strategi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Yogyakarta III Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013)

13
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/manajemen

14
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik: Konsep Dan Kasus, (Yogyakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), hlm. 11.
12

bahasa Yunani strategos yang mempunyai arti “merencanakan untuk

menghancurkan musuh melalui penggunaan sumber daya secara efektif”. 15

Strategi mempunyai kaitan erat dengan konsep perencanaan dan

pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi

manajemen strategi. 16 Definisi lain manajemen strategi adalah serangkaian

kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,

disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuan organisasi tersebut. 17

Manajemen strategis merupakan suatu filosofi, cara berpikir dan

cara mengelola organisasi. Manajemen strategis tidak terbatas pada

bagaimana mengelola pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi, tetapi

juga bagaimana mengembangkan sikap baru berkaitan dengan perubahan

eksternal. Pemahaman mengenai makna manajemen strategis tidak hanya

terbatas pada aspek pelaksanaan rencana, tetapi lebih jauh lagi ke aspek

misi, visi, dan tujuan kelembagaan. Makna tersebut terkait dengan konteks

lingkungan luar dan dalam organisasi. 18

Manajemen strategis menjadi langkah-langkah para pemimpin

organisasi melakukan berbagai kegiatan secara sistematis. Langkah-

15
Laksono Trisnantoro, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, hlm. 53.

16
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik: Konsep Dan Kasus, (Yogyakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), hlm. 11.

17
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 15.

18
Laksono Trisnantoro, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, hlm. 52.
13

langkah tersebut antara lain melakukan analisis lingkungan organisasi

yang memberi gambaran mengenai peluang dan ancaman. Kemudian

langkah berikutnya melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi

dalam konteks lingkungan internal. 19 Serangkaian keputusan dan tindakan

manajerial dalam manajemen strategis menentukan kinerja perusahaan

dalam jangka panjang.

Menurut Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D, implementasi

manajemen strategis di sektor rumah sakit secara prinsipil berguna

untuk: 20

a. Menjadi sistem yang dipergunakan rumah sakit untuk melakukan

pengembangan ke masa depan dengan memahami masa lalu dan masa

sekarang. Arah ke masa depan tersebut bersifat strategis yang

mencakup pengembangan atau penghentian kegiatan lama,

pengembangan kegiatan baru untuk memenuhi harapan masyarakat

pengguna, pengembangan sumber biaya baru dan penggalian lebih

dalam terhadap sumber biaya lama.

b. Memahami filosofi survival untuk bertahan dan berkembang bagi

rumah sakit dengan berbagai standar kinerja lembaga. Dalam hal ini

manajemen strategis berguna sebagai dasar sistem perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian yang terukur dengan indikator jelas.

19
Ibid.

20
Ibid., hlm. 59.
14

c. Memahami aspek komitmen dari sumber daya manusia. Dengan

menggunakan konsep manajemen strategis, otomatis pengukuran kadar

komitmen sumber daya manusia dilakukan untuk pengembangan

rumah sakit. Sistem manajemen strategis menuntut kadar komitmen

yang tinggi dari seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit. Dengan

menyusun rencana strategi, pelaksanaan dan pengendalian strategi

maka akan terlihat kelompok sumber daya manusia yang mempunyai

komitmen dan yang tidak mempunyai komitmen.

d. Sebagai pegangan dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti dan

mempunyai berbagai perubahan. Manfaat ini membutuhkan

kemampuan untuk melakukan prediksi ke masa depan dan melakukan

berbagai skenario dalam menyusun strategi.

e. Bagi sumber daya manusia di bidang kesehatan, khususnya para

kelompok profesional, manajemen strategis memberikan pemahaman

bahwa tidak mungkin sebuah profesi atau seseorang bekerja sendiri di

rumah sakit tanpa didukung oleh kelompok yang mempunyai harapan

sama terhadap rumah sakit di masa depan.

Konsep pengembangan manajemen strategis memang diambil dari

pengalaman lembaga-lembaga yang bersifat for profit. Keadaan ini

sebenarnya menunjukan kekurangan sektor nonprofit dalam melakukan

penetapan strategi. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup

lembaga nonprofit, khususnya yang harus bersaing dengan pelayanan

serupa tetapi memiliki orientasi for profit. Sebagai gambaran, semakin


15

banyak rumah sakit di Amerika Serikat yang berubah menjadi for profit.

Dalam kurun waktu 25 tahun antara tahun 1970 sampa tahun 1995

sebanyak 330 rumah sakit nonprofit dari sekitar 4.991 rumah sakit di

Amerika Serikat berubah menjadi rumah sakit for profit. 21

Lembaga nonprofit seperti rumah sakit publik membutuhkan

konsep manajemen strategis karena beberapa faktor sebagai berikut:

a. Unsur penilaian hasil di lembaga nonprofit biasanya sulit

dikuantifikasi atau diidentifikasi secara jelas.

b. Lembaga nonprofit dapat dengan mudah terjebak pada mitos bahwa

efisiensi merupakan hal yang hanya penting di lembaga for profit

sehingga tidak memikirkannya.

c. Lembaga nonprofit perlu mempunyai pegangan kuat dalam mencapai

tujuan lembaga yang sering sulit dikuantifikasi.

d. Lembaga nonprofit pada dasarnya juga mempunyai persaingan dengan

lembaga for profit. 22

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori manajemen

strategi dari J. David Hunger dan Thomas L, Wheelen, yang terdiri dari

beberapa elemen dasar dari proses manajemen strategi.

21
Ibid., hlm. 52.

22
Ibid., hlm. 60.
16

e Pengamatan Perumusan Implementasi Evaluasi


Lingkungan Strategi Strategi dan
Pengendalian

Bagan Elemen-Elemen Dasar Proses Manajemen Strategis 23

Elemen-elemen dasar dari proses manajemen strategi adalah

sebagai berkut:

a. Pengamatan Lingkungan

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan

memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat

melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu

agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis

mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat

terhadap perusahaan sehingga dalam penciptaan analisis dan pilihan

strategi akan tepat sasaran. 24

Manajemen strategis perlu pertimbangan faktor internal yang

mencakup kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) maupun

faktor eksternal yang mencakup peluang (opportunity) dan ancaman

(threats). 25 Pengamatan lingkungan eksternal dan internal secara

23
David Hunger dan Thomas Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi Offset,
2003), hlm. 11.

24
Ibid.

25
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka utama, 2004), hlm.18.
17

bersama akan dikombinasikan sehingga menghasilkan analisis SWOT

(Strength, Weaknesses, Opportunity, and Threats). 26

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan usaha

mewujudkan visi dan misi organisasi. Dengan demikian, formulasi

strategi perlu memperhatikan logika, kelayakan, dan indikator untuk

keberhasilannya. Pada intinya strategi yang ditetapkan menunjukkan

integrasi keputusan untuk mencapai tujuan organisasi, alokasi sumber

daya dan prospek keberhasilan dalam kompetisi. Dengan demikian,

dalam menetapkan formulasi strategi, organisasi harus mengacu pada

visi, misi, tujuan, dan informasi mengenai lingkungan internal dan

eksternal. 27

c. Implementasi Strategi

Implementasi atau enerapan strategi adalah proses

penterjemahan strategi menjadi tindakan dan hasil. Pada intinya

pelaksanaan strategi akan mencakup pelaksanaan pada level rumah

sakit secara keseluruhan, unit-unit usaha, dan pada unit unit

pendukung. Seluruh proses di subsistem rumah sakit menjadi sasaran

pelaksanaan. 28

26
Laksono Trisnantoro, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, hlm. 62.

27
Ibid., hlm. 63.

28
Ibid., hlm. 64.
18

d. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melalui

aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja

yang sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. 29

2. Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, definisi rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang

dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan

teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap

mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada

nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan

hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan

pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

147/Menkes/PER/I/2010 rumah sakit merupakan institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan

gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan Paripurna

29
David Hunger dan Thomas Wheelen, Manajemen Strategis, hlm. 19.
19

adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,

dan rehabilitatif. 30 Sebagai upaya menjalankan tugas sebagaimana disebut

diatas rumah sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit mengklasifikasikan rumah sakit berdasarkan pada

jenis pelayanan dan pengelolaan sebagai berikut:

a. Berdasarkan Jenis Pelayanan

Berdasarkan jenis pelayanan rumah sakit dikasifikasikan menjadi

Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum

memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis

penyakit. Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada

30
UU No. 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit
20

satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,

golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

b. Berdasarkan Pengelolaan

Berdasarkan pengelolaan rumah sakit dikasifikasikan menjadi Rumah

Sakit Publik dan Rumah Sakit Privat. Rumah Sakit Publik; dikelola

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat

nirlaba. Rumah Sakit Privat dikelola oleh badan hukum dengan tujuan

profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

Setiap rumah sakit mengemban kewajiban untuk melaksanakan

fungsi sosial sesuai dengan amanat Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Adapun

maksud fungsi sosial rumah sakit adalah bagian dari tanggung jawab yang

melekat pada setiap rumah sakit, yang merupakan ikatan moral dan etik

dari rumah sakit dalam membantu pasien khususnya yang kurang/tidak

mampu untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan. 31

Pasal 28H Undang Undang Dasar 1945 menetapkan bahwa

kesehatan adalah hak setiap warga negara. Setiap individu, keluarga dan

masyarakat berhak memperoleh perlindungan kesehatannya, dan negara

bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi warga

negara termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu.

31
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
21

Rumah sakit harus melaksanakan fungsi sosial sesuai dengan

tingkat kemampuannya. Rumah sakit harus menjaga agar tetap ada

keseimbangan antara segi sosial dan segi ekonomisnya,sehingga dapat

mempertahankan diri dan dapat terus berkembang.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dilingkungan tertentu guna

mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas. 32

Lokasi yang menjadi tempat penelitian lapangan ini yaitu Rumah Sakit

Islam Wonosobo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengungkap gejala secara holistik-

konseptual (secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks atau apa

adanya) melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber

langsung dengan instrumen kunci penelitian itu sendiri. 33

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pihak

Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Islam Wonosobo yaitu Ibu Siti

32
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT. Gramedia,
2002), hlm. 16.

33
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 64.
22

Laelatussofa, S.Kom.I yang menjabat sebagai Kepala Sub. Bagian

Humas dan Pemasaran RSI Wonosobo.

b. Objek penelitian

Adapun objek penelitian ini adalah masalah yang menjadi topik dari

penelitian, yaitu manajemen strategis di Rumah Sakit Islam

Wonosobo.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang berasal dari subjek penelitian

sebagai sumber utama. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

primer yaitu Kepala Sub Bagian Humas dan Pemasaran RSI

Wonosobo, ibu Siti Laelatussofa, S.Kom.I.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai

literatur seperti buku, jurnal, publikasi ilmiah, dan situs internet yang

relevan dengan penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Sebagai upaya untuk memperoleh data penelitian yang valid dan

objektif maka penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara yang mengajukan


23

pertanyaan dan pihak yang diwawancarai yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu. 34 Peneliti dalam wawancara ini berkedudukan

sebagai interviewer (pewawancara), mengajukan pertanyaan, menilai

jawaban, meminta penjelasan, mencatat dan menggali pertanyaan lebih

dalam. Pihak yang diwawancarai sebagai sumber informasi (informan)

menjawab pertanyaan dan memberi penjelasan. 35 Adapun yang

menjadi informan dalam penelitian yaitu Kepala Sub. Bagian Humas

dan Pemasaran RSI Wonosobo, Ibu Siti Laelatussofa, S.Kom.I.

b. Dokumentasi (documentation)

Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal

atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 36 Dalam

penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-

data sekunder yang bersumber dari literatur terkait penelitian dan

dokumen-dokumen dari Rumah Sakit Islam Wonosobo.

c. Observasi (observation)

Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan yang di

lakukan secara sistematis terhadap fenomena yang di selidiki. 37 Dalam

34
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rodaskarya,
2004), hlm. 135

35
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 218.

36
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 218

37
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, hlm. 136
24

penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan

langsung ke lokasi penelitian yaitu Rumah Sakit Islam Wonosobo.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan akanmdipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga muda dipahami diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah pengumpulan data selesai dalam periode

tertentu. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah

jenuh. 38

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-

langkah terdiri atas tiga alur kegiatan yang yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan analisis yang

saling susul menyusul atau suatu proses siklus interaktif. 39

38
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm. 333-334.

39
Ibid, hlm. 247.
25

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Reduksi Data

merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data mentah yang

muncul dari pengumpulan data di lapangan. Data yang diperoleh

peneliti ketika melakukan pengumpulan data di lapangan dikaji ulang

sehingga didapatkan data-data pokok yang relevan dengan topik

penelitian.

b. Penyajian Data

Dalam tahap ini, peneliti menyajikan data-data dalam bentuk deskripsi

berdasarkan aspek-aspek yang diteliti sesuai rumusan penelitian.

Setelah data diklasifikasikan, maka langkah peneliti selanjutnya adalah

menyajikan data ke dalam bentuk narasi atau tulisan. Data-data dalam

klasifikasi data masih berupa data mentah seperti ungkapan bahasa asli

dari informan, sehingga dalam penyajian data ini peneliti memulai

dengan intepretasi terhadap data-data tersebut. Hasil intepretasi data

kemudian peneliti sajikan secara deskriptif dalam bentuk tulisan.

c. Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan diambil secara bertahap. Data-data yang terkumpul setelah

melewati proses reduksi data dan penyajian data kemudian penulis kaji

dengan cara berfikir induktif. Data-data yang telah tersaji sesuai


26

dengan variabel penelitian peneliti hubungkan antara satu dengan

lainnya.

G. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini secara sistematis akan disusun menjadi beberapa

bagian sebagai berikut:

Bab Pertama merupakan pendahuluan yang akan menjadi landasan

dalam penyusunan skripsi. Bab pendahuluan ini meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,

kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab Kedua tentang gambaran umum dari Rumah Sakit Islam

Wonosobo yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Bab ini meliputi profil,

sejarah, filosofi, visi, misi, motto, struktur organisasi, fasilitas medis, sumber

daya manusia dan fungsi sosial RSI Wonosobo.

Bab Ketiga tentang pembahasan manajemen strategis di RSI

Wonosobo yang memuat analisis data secara kualitatif sesuai dengan teori

elemen-elemen dasar manajememen strategis. Bab ini meliputi pengamatan

lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi.

Bab Keempat yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari

penelitian ini. Kesimpulan penlitian ini merupakan jawaban dari rumusan

masalah sesuai dengan temuan dalam penelitian. Saran dalam bab penutup ini

diajukan oleh peneliti sebagai implikasi dari penelitian kepada RSI Wonosobo

dan untuk penelitian selanjutnya.


BAN IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen strategis Rumah

Sakit Islam (RSI) Wonosobo diterapkan sesuai dengan elemen-elemen dasar

manajemen strategis yang meliputi pengamatan lingkungan, perumusan

strategi, implementasi strategi, dan evaluasi.

1. Pengamatan Lingkungan

Pengamatan lingkungan RSI Wonosobo mencakup lingkungan

internal dan eksternal yang kemudian dilakukan analisis SWOT

(Strenght, Weakness, Opportunity, Threath).

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi diawali dengan penyusunan Program Kerja di awal

tahun oleh tiap unit di RSI Wonosobo.

3. Implementasi Strategi

Setiap unit kerja di RSI Wonosobo mengimplementasikan strategi

dengan melaksanakan Program Kerja yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Rumah Sakit.

4. Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pencapaian, kendala,

kelemahan, dan kekurangan dari kegiatan yang telah dilakukan.

72
73

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian ini maka saran yang dapat penulis

berikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak RSI Wonosobo penulis berharap agar dalam pelaksanaan

fungsi sosial lebih sering melibatkan masyarakat terutama dari kalangan

akademisi diluar disiplin ilmu kesehatan dan medis sehingga dapat

tercipta dialog lintas ilmu pengetahuan.

2. Bagi para akademisi diharapakan melakukan penelitian lebih lanjut

untuk menyusun konsep atau manajemen strategis dalam pelaksanaan

fungi sosial rumah sakit yang lebih efisien. Kewajiban untuk

melaksanakan fungsi sosial berorientasi pada aspek kemanusian bukan

profitabilibilitas sehingga membutuhkan format manajemen strategis

yang efektif agar tidak membebani bagi pihak rumah sakit.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an, 94 Al-Insyirah : 7-8


Brison, John M., Perencanaan Strategiks Bagi Organisasi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999.
Budiyono, Amirullah Haris, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu
2004.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hunger, David dan Thomas . Wheelen, Manajemen Strategiks, Yogyakarta: Andi,
2003.
Karima, Laila Nieda, “Dakwah di Rumah Sakit Islam Wonosobo (Studi Tentang
Profil Da’I, Strategi Komunikasi Persuasif dan Pengembangan Dakwah
Pada Karyawan dan Pasien),” Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia,
2002.
Moeleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya,
2002.
Muchlis, Moh. Abdul, “Implementasi Manajemen Strategis Dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso
Peterongan Jombang Jawa Timur,” Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Muhammad, Suwarsono, Manajemen Strategik: Konsep Dan Kasus, Yogyakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004.
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka utama, 2004.
Rustamaji, “Implementasi Manajemen Strategik Pada Lembaga Pendidikan Islam
(Studi Kasus di MTS Wahid Hasyim Depok Sleman Yogyakarta),”
Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Siagian, Sondang P., Manajemen Stratejik, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta,
2013.
Tanzeh, Ahmad, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras, 2011.

74
75

Trianto, Eko, “Implementasi Manajemen Strategi di Madrasah Aliyah Negeri


(MAN) Yogyakarta III Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Skripsi,
(Yogyakarta: Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2013)
Trianto, Eko, “Implementasi Manajemen Strategi di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Yogyakarta III Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Skripsi,
Yogyakarta: Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2013.
Trisnantoro, Laksono, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit: Antara Misi
Sosial dan Tekanan Pasar, Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
Trisnantoro, Laksono, Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen
Rumah Sakit, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.
Umar, Husein, Desain penelitian Manajemen Strategik, Jakarta: PT.Raja Grafindo
2010.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
Internet:
http://akreditasi.kars.or.id/accreditation/report/report_accredited.php
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Dokter_Spesialis
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/manajemen
http://www.alodokter.com/
https://hellosehat.com/jenis-jenis-dokter-spesialis/
https://rsi-wonosobo.com/yayasan-rumah-sakit-islam-wonosobo/
https://www.docdoc.com/
https://www.dokter.id/berita/alasan-untuk-mengunjungi-dokter-tht
https://www.merdeka.com/sehat/kenali-15-jenis-dokter-di-bidang-medis.html.
https://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/19
-headline/151
Lampiran

foto wawancara dengan Ibu Siti Laelatussofa selaku Ka. Sub. Bag. Humas dan Pemas.

Anda mungkin juga menyukai