Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Lady Diana

Nim : 1901020044

Kelas : A

1.
a. Mengapa fluid location, karena untuk mengefisiensi tempat yang ada digudang penyimanan
sediaan farmasi. Terutama untuk barang yang baru datang dari PBF agar bisa disimpan pada
tempat yang sesuai untuk menjaga stabilitasnya.
b. Emergency kit merupakan obat dan alkes yang bersifat life saving yang dibutuhkan ketika
keadaan darurat terjadi. Pada ruang UGD dan rawat inap rentan terjadi kondisi
kegawatdaruratan.
c. Penyimapanan obat dengan elektrolit pekat di ruang perawatan dengan pengawasan asisten
apoteker. Obat sesuai daftar Obat elektrolit pekat, tempelkan stiker merah bertuliskan high alert
pada setiap kemasan obat high alert, diberikan selotip merah pada sekeliling tempat
penyimpanan obat high alert yang terpisah dari obat lain agar aman dari penyalahgunaan obat
yang tidak disengaja.
d. Stock opname pada umumnya dilakukan setiap sebulan sekali untuk mengecek kembali tanggal
daluwarsa dan fisik obat yang disamakan pada kartu stok dan strok komputer agar sesuai.
e. Metode desentralisasi dipilih karena agar memudahkan pasien dalam menerima sediaan farmasi
yang dibutuhkan untuk pengobatan yang sedang berlangsung. Asisten apoteker dan apoteker
juga bertanggung jawab megantarkan obat kepada pasien langsung. Metode ini juga bertiujuan
untuk mengontrol waktu minum obat pasien dengan tepat dan kepatuhan pasien minum obat.
f. Pasien rawat jalan menebus resep ke apotek karena tidak membutuhkan layanan rawat inap,
maka akan ditujukan ke apotek yang melayani pasien rawat jalan.
2. Asuhan kefarmasian adalah tanggung jawab langsung apoteker pada pelayanan yang
berhubungan dengan pengobatan pasien dengan tujuan mencapai hasil yang ditetapkan untuk
memperbaiki kualitas hidup pasien. Asuhan kefarmasian tidak hanya melibatkan terapi obat tapi
juga keputusan tentang penggunaan obat pada pasien. Termasuk keputusan untuk tidak
menggunakan terapi obat, pertimbangan pemilihan obat, dosis, rute dan metoda pemberian,
pemantauan terapi obat dan pemberian informasi dan konseling pada pasien
3. Hal hal yang dapat dilakukan berupa:
1. penerimaan dan validasi resep pada saat petugas menerima resep harus meneliti resep untuk
melihat keabsahan, meliputi:
a. Nama, nomor izin, alamat dokter.
b. Tempat dan tanggal resep dibuat.
c. Nama, umur pasien.
d. Nama, kekuatan, jumlah obat.
e. Instruksi pemberian obat.
f. Tanda tangan/paraf dokter.
2. Analisis dan Interpretasi Resep dengan cara Petugas menganalisis dan mengartikan resep
sebagai berikut :
a. Membaca dan mengartikan nama obat, baik nama generik maupun nama dagang.
b. Membaca dan mengartikan singkatan dalam resep.
c. Melakukan perhitungan-perhitungan terhadap obat yang diresepkan
d. Memastikan bahwa dosis yang ditulis sesuai dengan keadaaan/kondisi pasien (jenis
kelamin, umur, berat badan).
e. Meneliti kemungkinan interaksi diantara obat yang diresepkan.
f. Menghubungi dokter bila ada instruksi dalam resep yang tidak jelas.
3. Pengemasan dan pemberian etiket
Pada etiket obat tercantum:
a. Nama pasien.
b. Nama dan alamat institusi
c. Tanggal obat diserahkan/dibuat.
d. Nama obat (generik atau dagang),
e. Kekuatan obat
f. Dosis serta jumlah obat.
g. Cara pemakaian.
4. Penyerahan Obat dan Pemberian Penjelasan
a. Obat yang telah siap, diperiksa lagi secara menyeluruh, dicocokkan dengan resep dokter.
b. Langkah-langkah penyiapan obat direkam dalam bentuk catatan dibalik resep, dimana
setiap tindakan diparaf oleh petugas yang mengerjakan.
c. Pada waktu menyerahkan obat, petugas memanggil pasien dan mengklarifikasi sekali lagi
identitas pasien sesuai resep.
d. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang obat dan cara penggunaannya serta
keterangan lainnya bila ada.
e. Pasien diminta untuk mengulangi sekali lagi penjelasan tersebut, untuk mengetahui
apakah dia telah mengerti
f. Catatan dari obat yang diberikan kepada pasien:membuktikan obat yang dikeluarkan dan
menelusuri bila ada masalah dalam pemberian obat bila dibutuhkan.
g. Setiap pengeluaran obat dari persediaan dicatat pada kartu stok obat.
h. Obat yang diberikan kepada pasien dicatat pada Kartu/Formulir Pemakaian Obat pasien.

4.

- indikato inti

a. Indikator peresepan

• Rerata jumlah item dalam tiap resep.

• Persentase peresepan dengan nama generik.

• Persentase peresepan dengan antibiotik.

• Persentase peresepan dengan suntikan.

• Persentase peresepan yang sesuai dengan Daftar Obat Esensial.

Anda mungkin juga menyukai