DISUSUN OLEH :
TA 2020/2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. G DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER : CHF
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama / nama panggilan : Ny. G
TTL / Usia : Bandung, 10 - 05 - 1934 / 77 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SLTA
Alamat : Tareran, Kec. Tareran, Min. Sel.
Tanggal/Jam MRS : 16/10/2020/10.05 wib
Tanggal/Jam Pengkajian : 16/10/2020/10.15wib
Diagnosa Medik : -. CHF fc III ec HHD
-. OMI Inferior
No. Medical Record : 00297706
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Hubungan Dengan Klien : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tareran, Kec. Tareran,
C. Pengkajian
1. Keadaan Umum :
Tampak lemah
Kesadaran :
Compos Mentis
Tanda-tanda Vital :
- TD : 140/100 mmHg
- N : 86 X/mnt
- S : 36,5 0 C
- RR : 16 X / mnt
2. Keluhan Utama :
Sesak dan kaki bengkak.
Riwayat Keluarga
Keterangan :
: Pria : Meninggal
: Wanita : Serumah
: : Pasien : Cerai
6. Psikososial
- Hubungan prilaku dengan penyakit :
Penyakit yang dialami klien, membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
7. Riwayat Spiritual
- Sistem dukungan dalam keluarga :
Cukup baik ditandai adanya keluarga yang menjaga klien di rumah sakit.
- Kegiatan Keagamaan :
Sebelum sakit klien cukup aktif di kegiatan kerohanian
8. Pemeriksaan Fisik
Nadi……86……….x/mnt,
BB………65……………..Kg, TB………155…….cm
GCS
Rontok
………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……..
…………………………………………………………………………….
inkoordinasi lain-lain
masih koma
o Spiritual : perlu dibantu dalam ibadah Lain-lain : pasien blm sadarkan diri
√
9. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium darah
ANALISA DATA
mengalami kelehan.
Kontraktilitas menurun
- Pasien mengatakan sesak
bila beraktivitas
DO : Beban jantung meningkat
- Batuk
- Edema ekstremitas bawah
- Pemeriksaan fisik : Gagal pompa ventrikel kiri
+
Ronkhi /+.
- Gambaran EKG, kesan: CHF Penurunan Curah Jantung
fc III ec HHD.
- Gambaran X-Thoraks photo
Kesan : CHF fc III ec HHD
dan pembesaran jantung
2. DS : Disfungsi Miokard Ketergantungan dalam
- Pasien mengatakan sesak bila pemenuhan aktivitas harian
beraktivitas.
Kontraktilitas menurun
- Pasien mengatakan badan
rasa lemah.
- Pasien mengatakan badan Beban jantung meningkat
Asidosis metabolik
ATP menurun
Fatigue
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung Tujuan : 1. Auskultasi nadi apikal, 1. Biasanya terjadi takikardi
berhubungan dengan frekuensi dan irama untuk mengkompensasi
Curah jantung kembali
menurunnya kontraktilitas jantung serta bunyi penurunan kontraktilitas
adekuat. jantung. ventrikuler
miokard.
DS : Kriteria :
2. Palpasi nadi perifer 2. Penurunan curah jantung
- Pasien mengatakan cepat - Tanda vital dalam batas dapat menunjukkan
mengalami kelelahan. menurunnya denyut
- Pasien mengatakan sesak bila yang bisa ditolerir.
nadi.Nadi mungkin cepat
beraktivitas - Penurunan episode hilang atau tidak teratur
DO : saat dipalpasi.
dispnea.
- Batuk 3. Pada GJK dini, sedang dan
- Edema ekstremitas bawah - Dapat ikut serta dalam 3. PantauTekanan darah. kronis, tekanan darah dapat
- Pemeriksaan fisik : meningkat berhubungan
aktivitas yang dapat dengan SVR. Pada GJK
Ronkhi +/+.
- Gambaran EKG, kesan: mengurangi beban kerja lanjut, tubuh tidak bisa lagi
CHF fc III ec HHD. mengkompensasi dan dapat
jantung. terjadi hipotensi.
Gambaran X-Thoraks photo,
Kesan : 4. Kaji keadaan kulit bila 4. Pucat menunjukkan
ada sianosis atau pucat. menurunnya perfusi
CHF fc III ec HHD dan
perifer sekunder terhadap
pembesaran jantung tidak adekuatnya curah
jantung, vasokontriksi, dan
anemia. Sianosis dapat
terjadi sebagai refraktori
GJK. Area yang sakit
sering berwarna biru atau
belang karena peningkatan
kongesti vena.
5. Ginjal berespon untuk
5. Pantau produksi urine, menurunkan curah jantung
produksi dan dengan menahan cairan dan
konsentrasi urine. natrium. Biasanya produksi
urine menurun selama
sehari karena perpindahan
cairan ke jaringan tetapi
dapat meningkat pada
malam hari sehingga cairan
berpindah kembali ke
sirkulasi bila pasien tidur.
6. Kaji perubahan sensori, 6. Dapat menunjukkan tidak
kecemasan, letargi, adekuatnya perfusi serebral
bingung, disorintasi, sekunder terhadap
dan depresi. penurunan curah jantung.
7. Istirahat fisik harus
dipertahankan selama GJK
7. Ciptakan lingkungan akut atau refraktori untuk
yang kondusif untuk memperbaiki efisiensi
istirahat. batasi kontraksi jantung dan
aktivitas yang dapat menurunkan
menambah beban kerja kebutuhan/konsumsi
jantung. oksigen miokard dan kerja
jantung berlebihan.Stres
emosi menghasilkan
vasokontriksi, yang
meningkatkan tekanan
darah dan meningkatkan
frekuensi/kerja jantung.
8. Menurunkan stasis vena
8. Tinggikan kaki, dan dapat menurunkan
hindarkan tekanan pada insiden
daerah lutut dan dorong thrombus/pembentukan
untuk embolus.
aktivitas/ambulasi
sesuai toleransi. 9. Meningkatkan proses
9. Kolaborasi dengan kesembuhan klien.
dokter untuk pemberian
pengobatan sesuai
indikasi.
4. dapat menunjukkan
4. Evaluasi peningkatan peningkatan dekompesasi
toleransi terhadap jantung karena aktivitas
aktivitas. yang berlebihan.
1. Mengauskultasi nadi
apikal, frekuensi dan
irama jantung serta
bunyi jantung.
2. Mempalpasi nadi
perifer. Subjektif :
11.00 1 3. Memantau tanda-tanda - Pasien mengatakan Anggi
vital. cepat mengalami
4. Mengkaji keadaan kulit kelelahan.
bila ada sianosis atau - Pasien mengatakan
pucat. masih sesak bila
5. Memantau produksi beraktivitas.
urine, produksi dan
konsentrasi urine. Objektif :
6. Mengkaji perubahan - Batuk
sensori, kecemasan, - Edema ekstremitas
letargi, bingung, bawah
disorintasi, dan depresi. - Pemeriksaan fisik :
7. Menciptakan Ronkhi +/+.
lingkungan yang - Gambaran EKG,
kondusif untuk istirahat. kesan: CHF fc III ec
Membatasi aktivitas HHD.
yang dapat menambah - Gambaran X-
beban kerja jantung. Thoraks photo,
8. Meninggikan kaki, Kesan : CHF fc III
hindarkan tekanan pada ec HHD dan
daerah lutut dan dorong pembesaran jantung
untuk
aktivitas/ambulasi Assesment :
sesuai toleransi. Penurunan curah
9. Berkolaborasi dengan jantung.
dokter untuk
pengobatan sesuai Plan :
indikasi. Lanjutkan intervensi
10. Mendokumentasi semua No. 1 s/d 11
hasil pemeriksaan dan
tindakan keperawatan.