Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MACAM-MACAM MEDIA CETAK DALAM PROMOSI KESEHATAN

NADIA N SAFITRI (14120180059)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

1
BAB 1

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan Karunia-NYA kepada kami. Shalawat serta salam selalu dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta Sahabat dan Keluarganya
serta Pengikut hingga akhir zaman amin.

Alhamdulillah kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini mengenai Konsep


macam-macam media cetak dalam prosi kesehatan. makalah ini diperoleh dari
beberapa buku panduan . tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pembimbing
kami mata kuliah Promosi Kesehatan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikan makalah ini.

Semoga dengan tersusunyamakalah ini dapat member manfaat bagi kita semua
dalam memahami materi tentang Konsep macam-macam media cetak dalam promosi
kesehatan.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini kami masih jauh dari sempurna .
maka kami mengharapkan adanya masukan , pendapat, kritik maupun saran dari
pembimbing . pembaca dan rekan-rekan mahasiswa demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
mendapatkan ridho Allah SWT. Amin

2
Rumusan Masalah

1. macam-macam media cetak dalam promosi kesehatan?


2. karakteristik media cetak dalam promosi kesehatan?

3. riset pengaruh media cetak dalam kesehatan ?

Tujuan

1. agar kita dapat mengetahui macam-macam media cetak yanh dapat digunakan dalam
promosi kesehatan.
2. mengetahui apa saja karakteristik dari setiap media cetak

3. mengetahui riset seberapa efektif media cetak berpengaruh dalam mempengaruhi


kesehatan

3
Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

kata pengantar.............................................................................................2

rumusan masalah.........................................................................................3

tujuan ..........................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. macam-macam media cetak.................................................................5

B. karakteristik media cetak........................................................................10

C. riset pengaruh media cetak....................................................................13

BAB 3

kesimpulan.................................................................................................16

saran...........................................................................................................16

daftar pustaka..............................................................................................17

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM MEDIA CETAK DALAM PROMKES

Pada kesempatan ini saya akan membagikan informasi tentang 16 Jenis Media Cetak yang
dapat digunakan untuk melakukan promosi kesehatan serta penjelasannya masing-masing,
sebagai berikut:

Media cetak merupakan sebagian media yang dapat digunakan untuk melakukan promosi
kesehatan. Terutama bagi para tenaga penyuluh kesehatan masyarakat atau para pengelola
program promosi kesehatan yang ada di puskesmas.

Melakukan promosi kesehatan memang hal yang sangat sulit dan tidak cukup dilakukan sekali
saja dengan media dan cara yang monoton. Dibutuhkan variasi metode dalam pelaksanaannya.
Media yang digunakan pula harus bermacam-macam. Oleh karena itu, sebagai tenaga penyuluh
kesehatan masyarakat atau pengelola promosi kesehatan atau tenaga lainnya yang bermaksud
melaksanakan promosi kesehatan harus mengetahui metode-metode serta media yang
dibutuhkan.

Pada pembahasan sebelumnya telah membahas tentang jenis-jenis metode promosi kesehatan
juga tentang Pengertian dan Tujuan Promosi Kesehatan.

Media Cetak (Leaflet)

Media Cetak (Leaflet)

Pada kesempatan ini kami akan membagikan informasi tentang 16 Jenis Media Cetak yang
dapat digunakan untuk melakukan promosi kesehatan serta penjelasannya masing-masing,
sebagai berikut:

1. Desain Sampul/Cover

Merupakan karya yang gunanya untuk membuat menarik dan melindungi materinya. Tentunya
karya tersebut sesuai dengan materinya atau gambar sekilas tentang apa isi di dalamnya.
Ilustrasi sampul merupakan penerapan cuplikan penting dari materi tersebut atau dapat juga
menyimbolkan bentuk dan warna yang memiliki materi.

5
2. Poster

Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel
didinding atau permukaan lain. Poster adalah sehelai kertas yang berisikan gambar-gambar
dengan sedikit kata-kata.

3. Stiker

Stiker adalah gambar tempel. Pada umumnya stiker berukuran kecil dan berfungsi sebagai
himbauan atau ajakan dapat juga sebagai hiasan.

Karena ukurannya yang kecil untuk besarnya sekitar 10 cm x 20 cm, maka gambar stiker
sesederhana mungkin hanya berisi teks saja atau dengan gambar seperlunya.

4. Brosur/Leaflet

Brosur/Leaflet karena mengalami perluasan arti, banyak perbedaan pendapat mengenai definisi
flier, brosur, leaflet dan pamplet. Untuk mempermudahnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Flier : dari kata fly, sejarahnya lier adalah selebaran kecil yang dicetak murah (kadang malah
sablon hitam putih) yang disebarkan dari pesawat terbang.

Brosur, leaflet, pamplet berukuran lebih besar dari flier, tanpa atau dengan lipatan. Umumya
kedua sisinya di desain, berwarna sehingga biaya produksinya menjadi lebih mahal. Tidak hanya
mengalami perluasan arti, kelompok brosur pun mengalami eksplorasi sedemikian sehingga
kadang tidak terdefinisi sebagai apa. Contohnya: kartu nama yang bisa dibuka lipatannya dan
berisi informasi yang mirip brosur. Apapun istilahnya, yang penting brosur dipahami sebagai
lembar informasi yang lebih detail dengan jumlah halaman yang lebih banyak dan mudah
dieksplorasi.

5. Booklet

6
Istilah booklet telah mengalami perluasan arti. Beberapa sumber mengartikan booklet sebagai
buku kecil, yang lain menyamakannya dengan fungsi leaflet, brosur dan flier. Pada dasarnya
booklet adalah sebuah media publikasi yang terdiri dari beberapa lembar halaman namun tidak
setebal buku.

6. Karikatur

Karikatur adalah menstilir objeknya tetapi masih sesuai karakternya. Gunanya sebagai sindiran
atau kritikan. Dibuat pada koran, tabloid atau majalah dan dapat berdiri sendiri dan sifatnya
aktual.

7. Kartun/Cartoon

Kartun/Cartoon adalah gambar yang dibuat lucu. Pada mulanya sasarannya adalah anak-anak,
namun ada juga yang didesain sehingga masih bisa menyesuaikan dengan orang dewasa.

8. Iklan

Iklan adalah sarana promosi barang atau jasa yang biasanya dimuat pada koran, tabloid,
majalah (untuk media cetak), televisi dan radio (untuk media elektronik). Gunanya untuk
membujuk khalayak agar termotivasi untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Seiring dengan perkembangan, iklan juga dapat digunakan untuk memotivasi khalayak dalam
merubah perilaku, termasuk perilaku hidup bersih dan sehat.

9. Flipchart (lembar balik)

7
Flipchart (lembar balik) adalah rangkaian gambar yang disusun secara berurutan dengan ukuran
yang sama dan terikat pada bagian atasnya. Cara menggunakannya setelah lembar pertama
selesai disibakkan ke belakang.

Lembar balik adalah beberapa lembar informasi yang lebar dijilid menjadi satu, untuk kemudian
menjadi sebuah alat peraga untuk menjelaskan tentan suatu issu, biasanya setiap penjelasan
dilengkapi dengan gambar-gambar.

10. Fect Sheet (lembar fakta)

Lembar fakta adalah beberapa lembar halaman dalam satu map yang menyediakan fakta-fakta
cepat tentang suatu issu/permasalahan. Hal ini dapat mencakup latar belakang, manfaat,
kapan, dimana dan bagaimana informasi tentang issu tersebut.

11. Billboard/Baliho

Media luar ruangan yang ditempatkan pada posisi yang strategis dan mempunyai ukuran yang
besar bervariasi sekitar 2 x 1 m sampai 6 x 6 m. Dengan maksud supaya mudah dilihat dan
menarik perhatian. Digunakan sebagai alat promosi dan informasi.

12. Ilustrasi

Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan, diagram, bagan) untuk membantu memperjelas isi buku,
karangan. Keterangan tambahan berupa contoh bandingan dan sebagainya untuk lebih
memperjelas paparan (tulisan).

8
13. Diagram/Grafik/Bagan

Diagram/Grafik/Bagan adalah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu


atau menggambarkan pasang surut suatu keadaan.

14. Storyboard

Storyboard adalah rangkaian gambar sebagai pedoman untuk shooting mulai dari awal sampai
akhir cerita.

15. Spanduk dan umbul-umbul

Kain rentang yang biasanya berisi informasi singkat dan jelas. Posisi spanduk melintang
(horizontal) sedangkan umbul-umbul berdiri (vertikal).

Ukuran spanduk berbagai macam: 90 x 300 cm, 90 x 500 cm, 115 x 500 cm, 100 x 700 cm, dll.

16. Backdrop

Backdrop adalah papan iklan/reklame yang diletakan sebagai latar belakang misal pertunjukan
musik atau digunakan sebagai penyampaian informasi dalam acara pameran.

B. Karakteristik media promosi kesehatan:

1. Sarana media Above the line

9
2. Sarana media Below the line

1. Media Above Line (Media Lini Atas)

a. Media Cetak

Contoh: Surat kabar, majalah, tabloid

- Kelebihan :

1) Bersifat permanen karena penyampaian pesan dilakukan secara berulang-ulang sehingga


ada pendalaman efek

2) Bersifat Space Organized sehingga isi lebih rinci dan mendalam

3) Komunikan dapat menentukan waktu dalam menikmati isi pesan

4) Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau menglipingnya.

5) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan.

- Kelemahan :

1) Komunikan tidak mampu membaca

2) Menuntut kemauan membaca, jika reading habbitnya rendah akan sulit

3) Mahal

4) Memerlukan konsentrasi

5) Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak
dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu
turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media
lainnya.

6) Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat
didengar.

7) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili keseluruhan isi berita.

10
8) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.

Media Below The Line (Media Lini Bawah)

a. Poster

Berupa lembaran-lembaran cetak yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek verbal (naskah dan
teks) dan visual (ilustrasi). Poster juga bisa berupa selembar kertas dengan ketebalan tertentu
yang isinya didesain sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian orang-orang yang
melihatnya. Berisi pemberitahuan dengan pesan-pesan yang persuasive. Untuk itu poster harus
ditempatkan/ditempelkan di tempat-tempat umum/keramaian yang tentunya disesuaikan
dengan jenis posternya, dalam hal ini adalah tempat-tempat yang berhubungan dengan dunia
seni dan pendidikan. Lebih singkatnya poster dapat didefinisikan sebagai plakat berupa
pengumuman atau iklan yang dipasang di tempat umum (WJS Poerwadarminta, 1986:783)

Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-
kata. Katakata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah
dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang
mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun,
gambar atau photo.

Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena
itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu
kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam
ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.

- Kelebihan :

1) Bahasa singkat, sederhana, dan mudah dipahami

2) Menggunakan huruf besar sehingga tetap terlihat pada jarak jauh

3) Ilustrassi bervariasi, yang berupa gambar, foto, dan warna yang menarik

4) Pesan yang sederhana, misalnya menunjukan produk

5) Ukuran bervariasi, ada besar dan ada kecil

6) Wilayah sesuai keinginan

- Kelemahan :

11
1) Luas jangkauan terbatas karena bersifat local

2) Tidak dapat memilah khalayak

3) Khalayak hanya melihat sepintas

b. Leaflet

Berupa lembaran, tanpa lipatan, jumlah satu lembar, dan dirancang khusus. Merupakan jenis
pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan
dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa
bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.

Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan berisi
informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya lipatan,
pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka leaflet, sehingga
desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi yang ada pada leaflet
tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet. Dibanding dengan media promosi lain (booklet,
katalog, flyer), leaflet sangat sering dijumpai karena bisa digunakan untuk bermacam hal
misalnya mengenalkan produk, sebagai katalog mini atau booklet mini, profil perusahaan, dan
lain sebagainya.

c. Bentuk Booklet

Bentuk buku meskipun hanya satu lembar. Tetapi biasanya terdiri dari beberapa halaman dan
seringkali memiliki sampul, halaman judul, dijilid baik secara sederhana menggunakan staples
maupun dijilid dengan hiasan misalnya menggunakan ring. Sejumlah produk konsumen seperti
barang elektronik (misalnya handphone), sering menyertakan buklet berisi spesifikasi produk
atau penjelasan cara penggunaan (manual book) secara ringkas. Booklet atau buklet yang
menyertai barang elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak
untuk habis dibaca dalam satu kali kesempatan. Album rekaman, seperti kaset atau CD sering
menyertakan buklet yang berisi lirik lagu, foto, dan nama-nama artis pendukung. Booklet yang
biasanya terlihat seperti sebuah buku mini, bukan merupakan sarana beriklan secara langsung.

- Kelebihan leaflet dan booklet :

12
1) Dapat disimpan sehingga dapat dibaca berulang-ulang

2) Isinya dapat terperinci

3) Desain cetak, ilustrasi dibuat menarik

4) Mampu memilah khalayak

- Kekurangan :

1) Adanya nir massa yaitu khalayak yang tidak tercover

2) Tidak cocok untuk audience dengan tingkat pendidikan rendah

3) Adanya eye catcher yaitu umpan menangkap mata tetapi tergantung ilustrasi, desain,
jenis kertas, dan kualitas cetak.

C. Riset Pengaruh Media Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan


Berdasarkan pemaparan landasan teori diatas, penulis mencoba menyusun suatu kerangka
berpikir penelitian yang dapat menggambarkan secara konseptual mengenai pengaruh media
promosi kesehatan terhadap perilaku kesehatan. Dengan mengacu pada definisi kerja dari
perilaku kesehatan yang diajukan oleh Gochman, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
kesehatan .

tidak hanya meliputi tindakan terbuka yang dapat secara langsung diamati dengan jelas, akan
tetapi juga mencakup kejadian mental (mental events)serta keadaan perasaan (emotional
states) yang dapat diteliti dan diukur secara tidak langsung (Smet, 1994). Dalam penelitian ini,
konsep yang lebih ditekankan dalam mengukur perilaku kesehatan individu adalah didasarkan
pada model Theory of Planned Behaviordari Ajzen (1988). Model yang menghubungkan antara
keyakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak atau intensi (intention), dengan perilakuini dapat
diasumsikan sebagai model terbaik dalam mengukur perilaku. Hal tersebut didasarkan pada
beberapa pendapat yang mengemukakan bahwa intensi merupakan prediktor terbaik dari
perilaku (Smet, 1994). Berdasarkan Theory of Planned Behavior, intensi berperilaku dipengaruhi
oleh tiga faktor, yaitu; faktor sikap yang bersifat pribadi terhadap perilaku, norma subjektif
yang mencerminkan pengaruh sosial, serta perceived behavioral control (PBC) yang merupakan
persepsi mengenai sulit atau mudahnya seseorang untuk menampilkan tingkah laku (Ajzen,
1988).Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat terjadi rnelalui proses belajar. Belajar
diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang didasari oleh perilaku terdahulu. Dalam
proses belajar ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input), proses, dan
keluaran (output). lndividu atau masyarakat dapat merubah perilakunya bila dipahami faktor-

13
faktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya dan berubahnya perilaku tersebut
(Notoatmojo 1993). Mechanic (dalam Muzahan, 1995) menyebutkan bahwa salah satu dari
sepuluh tipe variabel yang menentukan perilaku kesehatan adalah informasi yang tersedia,
pengetahuan, kebudayaan, serta pandangan orang yang menilai. Pada bagian lainnya, Cumming
(dalam Muzahan, 1995) juga menyebutkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan
penyakit merupakan salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku yang
berkaitan dengan kesehatan. Green (dalam Muzahan, 1995) juga mengemukakan bahwa
perilaku individu yang mempengaruhi kesehatan individu ditentukan salah satunya oleh faktor-
faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan,
tradisi, norma sosial, dan bentuk lainnya yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat.
Selanjutnya juga disebutkan bahwa pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam
mengubah dan menguatkan kelompok faktor tersebut agar searah dengan tujuan kegiatan

sehingga menimbulkan perilaku positif dari masyarakat terhadap program kegiatan tersebut
dan terhadap kesehatan pada umumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka salah satu faktor
utama yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu, yaitu yang berkaitan dengan ketersediaan informasi sebagai stimulus yang dapat
diperoleh melalui suatu proses belajar. Terbentuknya suatu perilaku baru pada individu dimulai
pada domain kognitif, dalam arti individu mengetahui terlebih dahulu stimulus yang berupa
informasi, materi, ataupun objek di luar dirinya, sehingga menimbulkan peng•~tahuan baru
pada subjek tersebut. Selanjutnya, pengetahuan itu menimbulkan respon batin dalam bentuk
sikap subjek terhadap objek yang diketahui itu. Akhirnya rangsangan yakni objek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan suatu respon yang lebih jauh
lagi, yaitu berupa tindakan (action) terhadap objek atau tindakan yang berhubungan dengan
objek atau stimulus tersebut (Notoatmojo, 1993). Dalam hal ini promosi kesehatan yang erat
kaitannya dengan konsep pencegahan kesehatan dan pendidikan kesehatan, diinclikasikan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan informasi kesehatan, yang kemudian
dapat menjadi wadah pembelajaran bagi individu untuk menuju suatu perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan bidang pokok yang terkandung dalam
promosi kesehatan yang dikemukakan oleh De Leeuw (dalam Smet, 1994), yaitu; mencapai
kesehatan (masyarakat), perkembangan lingkungan yang berdampak pada kesehatan,
mengu.3tkan jaringan-jaringan sosial dan dukungan-dukun!Jan sosial, promosi perilaku
kesehatan yang positif dan siasat-siasat penanggulangan yang tepat (kunci dalam promosi
kesehatan), serta menambah pengetahuan dan menyebarkan informasi yang bertalian dengan
kesehf ~an:· ··-... Penggunaan media dalam promosi kesehatan diposisikan sebagaj
sarana.untuk membuat suasana yang kondusif terhadap perubahan perilaku yang positif
terhadap kesehatan. Dengan berbagai macam klasifikasi media yang digunakan, diharapkan
dapat menunjang kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan tujuan. Fungsi media dalam
proses belajar disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, media juga berfungsi

14
untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi (Usman, 2002). Dalam prosesnya,
kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan melalui perantara media tentunya bagi audien akan
melibatkan pemikiran (kognitif) serta perasaan (afektif) dalam diri mereka, seperti halnya
dalam mempersepsikan metode ataupun isi materi dari promosi kesehatan. Harvey dan Smith
(dalam Wibowo dkk, 1988) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses
pembuatan penilaian (judgement) atau membangun

kesan (impressions) mengenai berbagai macam hal yang terdapat didalam lapangan
penginderaan seseorang. Pembuatan penilaian atau pembentukan kesan ini, pada hakekatnya
merupakan suatu upaya pemberian makna kepada hal-hal tersebut. Dengan melibatkan
pemikiran serta perasaan audien, maka kegiatan promosi kesehatan yang diberikan dapat pula
mempengaruhi sikap peserta terhadap isi materi yang diberikan didalamnya, yaitu berupa
materi mengenai perilaku kesehatan. Kemudian, dengan adanya penilaian serta kesan yang
dibangun dari promosi kesehatan tersebut, audien pun dapat pula memberikan makna akan
hakikat yang terdapat dari kegiatan tersebut, termasuk didalamnya mengenai penilaiannya
akan penerapan dari apa-apa yan9 didapatnya dari kegiatan tersebut ke dalam kehidupannya.
Fishben dan Ajzen (1975) mengemukakan bahwa sikap seseorang terhadap perilaku ditentukan
oleh 2 hal, yaitu kepercayaan atau keyakinan (belief) orang tersebut tentang konsekuensi dari
perilaku itu serta juga evaluasi atau penilaian orang tersebut terhadap konsekuensi-
konsekuensi perilaku itu untuk dirinya sendiri. Persepsi yang dibangun tidak hanya dapat
menghasilkan suatu makna, akan tetapi sekaligus juga dapat membentuk kepercayaan atau
keyakinan-keyakinan tertentu pada diri audien. Dalam hal ini keyakinan audien akan unsur-
unsur materi yang terdapat dalam promosi kesehatan.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

15
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
(TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatannya (DEPKES RI, 2006).

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan foto dan
sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal,
ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh
masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat diterima
oleh sasaran.

Saran

Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi kesehatan dan penulis
berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Daftar pustaka

http://opipriagungh.blogspot.com/2016/11/makalah-media-promosi-kesehatan_13.html?m=1

https://febrytsuhendrie.wordpress.com/2015/03/23/penggunaan-media-cetak-dalam-promosi-
kesehatan-promosi-kesehatan/

https://www.mitrakesmas.com/2018/04/16-jenis-media-cetak-untuk-promosi.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai