diselenggarakan oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga Seminar Nasional “INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA
ALAM 2016” dapat terlaksana. Seminar ini merupakan seminar kedua yang diadakan
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Kalimantan Selatan. Seminar Nasional pada tahun 2016 ini mengangkat tema
“Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Teknologi Terbarukan dan Ramah
Lingkungan: Tantangan dan Peluang di Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru
Kalimantan Selatan.
Seminar Nasional ini diharapkan sebagai forum diskusi hasil-hasil penelitian di bidang
energi, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan dan pengelolaan lingkungan serta
teknologi proses dan bioteknologi. Seminar ini diikuti oleh 7 (tujuh) perguruan tinggi
dari enam propinsi di Indonesia dengan 31 (tiga puluh satu) makalah. Pada seminar ini
makalah disajikan dalam bentuk presentasi oral.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,
diantaranya: pimpinan Universitas Lambung Mangkurat beserta jajarannya, tim
reviewer dari internal dan eksternal Universitas Lambung Mangkurat, para sponsor dari
lembaga pemerintahan dan industri serta segenap panitia pelaksana yang telah berusaha
maksimal dan bekerjasama dengan baik hingga terlaksananya seminar ini. Ucapan
terima kasih kami sampaikan pula kepada para pembicara: Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti
Muhammad Hatta, MS dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
(Menristek RI periode 2011-2014) serta Bapak Dr. Eng Agus Haryono Kepala Pusat
Penelitian Kimia-LIPI yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada
seminar ini.
Panitia Pelaksana
i
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
PANITIA PENGARAH
1. Prof. Wahyudi Budi Sediawan, Ph.D (UGM) 7. Dr. Siswo Sumardiono (UNDIP)
2. Prof. Renanto Handogo, Ph.D (ITS) 8. Dr. Sunu Herwi Pranolo (UNS)
3. Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D (ITB) 9. Dr. Isna Syauqiah (ULM)
4. Prof. Dr. Misri Gozan (UI) 10. Dr. Abdullah (ULM)
5. Prof. Dr. Yudi Firmanul Arifin (ULM) 11. Dr. Slamet (ULM)
6. Prof. Dr. Danang Wiyatmoko (ULM)
PANITIA PELAKSANA
ii
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Susunan Panitia ii
Susunan Acara iii
Daftar Isi iv
iv
SNIKSDA-2-0009 Substitusi Bahan Bakar Genset 5 kW Dengan Gas Hasil 50
Gasifikasi Gamal Dan Kaliandra
M.F Hardiansyah, J. Firdha, A.M Navitri, D. Alfianto, W.A.
Wibowo, S.H Pranolo
v
SNIKSDA-2-0020 Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah Minyak Goreng 121
Bekas dan Minyak Kelapa
Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa Pujianor, Meilana Dharma
Putra
SNIKSDA-2-0025 Pengaruh Daya Serap Air Pada Beton Ringan Berbahan 150
Kulit Kerang dan Cangkang Telur
Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung, Eka Pramita, Muhammad
Topan Darmawan, Aliah
SNIKSDA-2-0026 Potensi Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit dan Sekam 154
Padi Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas
Menggunakan Proses Soda
Hero Islami, Muhammad Sarwani
SNIKSDA-2-0028 Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah Cair Sasirangan 166
Menggunakan Metode Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari
Kulit Pisang
Fakhrizal, Rizqi Fauzi
vi
SNIKSDA-2-0029 Pembuatan Monoasilgliserol Dari Gliserol Hasil Samping 172
Industri Biodiesel
Erna Astuti, Zahrul Mufrodi
vii
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Ruang: A
Moderator: Meilana Dharma Putra, M.Sc., Ph.D
Teknologi Proses dan Bioteknologi
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Ruang: B
Moderator: Hesti Wijayanti, Ph.D/Desi Nurandini, M.Eng
Energi
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Ruang: C
Moderator: Dr. Isna Syauqiah, MT/Lailan Ni’mah, M.Eng
Pengolahan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemanfaatan SDA
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
*Email: bloom23373@gmail.com
Abstrak- Limbah cair industri sasirangan memiliki kandungan logam Pb yang melebihi baku mutu yang
ditetapkan oleh Pemprov Kalimantan Selatan sebesar 1,902 ppm sehingga perlu dilakukan pengolahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan ukuran partikel adsorben terhadap
reduksi logam Pb pada limbah sasirangan. Penelitian dilakukan melalui 3 tahapan yaitu proses
karbonisasi, adsorbsi dan analisa hasil. Proses karbonisasi berlangsung selama 5 jam pada suhu operasi
450oC. Biji Trembesi digunakan sebagai adsorben yang diaktifkan menggunakan HCl 0,1 N selama 24
jam dengan variasi ukuran adsorben sebesar 250 dan 500 mikron. Proses adsorpsi limbah dengan
konsentrasi sebesar 1,2,3,4 % w/v limbah sasirangan dengan pengadukan selama 30 menit pada
kecepatan 100 rpm. Analisa yang dilakukan yaitu SEM untuk mengetahui besarnya perubahan pori
karbon setelah diaktifkan dan ICP untuk mengetahui kadar logam yang masih tersisa didalam limbah.
Hasil penelitian menunjukkan semakin kecil ukuran partikel adsorben dan semakin banyak jumlah
adsorben yang ditambahkan maka penurunan konsentrasi logam Pb dalam air limbah semakin besar.
Penurunan konsentrasi logam Pb maksimum terdapat pada adsorben dengan ukuran partikel 250 mikron
dan konsentrasi 3% w/v sebesar 97,5%. Konsentrasi akhir logam Pb yang diperoleh telah memenuhi
standar baku mutu Pemerintah yaitu sebesar 0,031 ppm.
Kata kunci : biji Trembesi, logam Pb, adsorpsi, karbonisasi, limbah sasirangan.
Abstract- Liquid waste in the sasirangan industry is having the heavy Pb metals that exceeds of quality
standard by the Kalimantan Selatan government at 1,902 ppm so it needs additional process. The purpose
of this research was understood the effect concentration of adsorbent and size of particles adsorbent to
reduction Pb metal on sasirangan liquid waste. There three stages for finished this research, the name of
stage are carbonization process, adsorbtion process and analysis of the results. The carbonization
process had setting at 450oC for 5 hours operation. The seeds of Trembesi used as adsorbent and it was
activated by HCl 0,1 N for 24 hours with variation of adsorbent size 250 and 500 micron. Variation of
adsorbent concentration in adsorption waste process that used 1,2,3,4 % w/v sasirangan waste by
stirring for 30 minutes at speeds 100 rpm. The analysis in this research are SEM to know magnitude of
change the carbon after activated and ICP to know the metal remaining in waste. The greater adsorbent
was added at adsorption process, the less residual Pb metal concentration which contained in sasirngan
waste. The decrease of Pb metal concentration maximum found at adsorbent with size of particles 250
micron and concentration 3% w/v of 97,5%. The final concentration of Pb metal had been obtained of the
quality the government at 0,031 ppm.
8
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
lingkungan salah satunya yaitu logam timbal (Pb). Biji dari tanaman Trembesi pada penelitian
Berdasarkan penelitian (Saputra and Arsyad 2014) ini digunakan sebagai karbon aktif untuk
kandungan logam berat Pb pada industri kain mengadsopsi logam Cr pada limbah cair kain
sasirangan di kota Banjarmasin sebesar 4,1090 sasirangan. Pada prosesnya melalui 3 tahapan,
mg/L. Konsentrasi Pb ini melewati ambang baku yaitu proses dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi.
mutu menurut peraturan Gubernur Kalsel No.4 Proses dehidrasi adalah proses penghilangan air
Tahun 2007 dimana kandungan Pb total pada bahan baku, dimana bahan baku dipanaskan
maksimum yang diizinkan adalah sebesar 0,5 sampai temperatur 170°C. Proses karbonisasi
mg/L. Konsentrasi Pb yang berlebih akan adalah proses pembakaran bahan baku dengan
menimbulkan terganggunya biota perairan dan menggunakan udara terbatas dengan temperatur
kesehatan manusia seperti anemia berat, kerusakan udara antara 300-900°C sesuai dengan kekerasan
susunan saraf, terganggunya sistem imunitas, bahan baku yang digunakan. Material padat yang
mual, muntah, kerusakan ginjal yang dapat terjadi tertinggal setelah proses karbonisasi adalah karbon
dalam waktu jangka panjang (Eddy 2009). dalam bentuk arang dengan permukaan spesifik
Dampak negatif pencemaran logam Pb yang sempit. Proses aktivasi yang dibedakan
dapat dikurangi dengan pengolahan terhadap menjadi 2, yaitu:
limbah tersebut sebelum dibuang ke lingkungan.a. Proses Aktivasi Fisika
Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi Pada proses ini karbon dipanaskan dalam
konsentrasi kandungan logam Pb total pada limbah furnace pada temperatur 800-900 °C. Beberapa
cair industri sasirangan adalah dengan metode bahan baku lebih mudah untuk diaktifasi jika
adsorbsi menggunakan adsorben dari biji diklorinasi terlebih dahulu. Selanjutnya
Trembesi. Tanaman Trembesi (Samanea saman) dikarbonisasi untuk menghilangkan hidrokarbon
atau terkenal dengan nama rain tree merupakan yang terklorinasi dan akhimya diaktifasi dengan
tanaman penghijauan yang biasa ditemui di trotoar uap.
jalan. Trembesi banyak tersebar di kepulauanb. Proses Aktivasi Kimia
Samoa, Daratan Mikronesia, Guam, Fiji, Papua Pada proses ini merujuk dengan penglibatan
Nugini, dan Indonesia, tanaman ini tergolong bahan-bahan kimia. Menurut Kirk dan Othmer
tanaman yang cepat tumbuh asal Amerika Tengah (1940), bahan kimia yang dapat digunakan sebagai
dan Amerika Selatan sebelah utara (Lubis et al. pengaktif diantaranya CaCl2, Ca(OH)2, NaCl,
2014). Gambar biji Trembesi dapat dilihat pada MgCl2, HNO3, HCl, Ca3(PO4)2, H3PO4, ZnCl2, dan
gambar dibawah ini (Lubis et al. 2014): sebagainya.
(Ramdja et al. 2008)
Pada penelitian ini difokuskan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh ukuran partikel
adsorben serta pengaruh konsentrasi adsorben
terhadap proses reduksi logam Pb total industri
sasirangan. Tujuan penelitian mengetahui
bagaimana pengaruh ukuran partikel adsorben 250
dan 500 mikron serta pengaruh konsentrasi
adsorben 1, 2, 3, 4 % w/v terhadap proses reduksi
Gambar 1. Biji Trembesi logam Pb total industri sasirangan. Penelitian ini
diharapkan dapat mengurangi konsentrasi limbah
Komposisi kimia dari biji trembesi dapat logam Pb total industri kain sasirangan.
dilihat pada Tabel 1 berikut (Delgado et al. 2014) :
METODE PENELITIAN
Tabel 1. Komposisi Kimia Biji Trembesi Penelitian dilakukan di Laboratorium
Beltrán (2012), Tacón (1987), Teknologi Proses Program Studi Teknik Kimia
Komposisi Eastern zone of Latin America and Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
Cuba the Caribbean
Alat yang digunakan adalah ICP (Inductively
Bahan Kering 95,7 86,5
Ash 3,4 4,2
Coupled Plasma) pada panjang gelombang yang
Protein Kasar 25,3 27,3 disesuaikan, SEM (Scanning Electron
NDF 29,6 - Microscopy), gelas beker, magnetic stirrer, hot
ADF 23,2 - plate, vacuum filter, pH meter, gelas arloji, cawan
Lignin 5,4 - porselin, erlenmeyer, neraca analitik, sudip,
Ekstrak Eter - 0,6 penjepit, oven, alat pirolisis, ayakan, labu ukur dan
Ca 0,4 0,1 gelas ukur. Bahan yang digunakan terdiri adalah
P 0,1 0,3 biji Trembesi, HCl 0,1 N, limbah kain sasirangan,
kertas saring dan akuades.
9
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
10
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
Dari Gambar 2 dan 3 dapat diamati bahwa Besarnya penurunan konsentrasi logam Pb
ukuran pori bertambah besar dengan adanya dalam limbah dipengaruhi oleh besarnya partikel
perlakuan kepada biji trembesi. Dengan adanya adsorben yang digunakan. Adsorben divariasikan
penambahan aktivator HCL 0,1 N berhasil pada dua ukuran 250 dan 500 mikron. Dari hasil
memperbesar dan memperbanyak pori. Semakin penelitian, didapatkan ukuran adsorben 250
besar pori setelah penambahan aktivator dapat mikron memiliki penyerapan logam yang lebih
dijadikan indikator bahwasannya karbon biji baik daripada ukuran 500 mikron, hal ini
trembesi siap digunakan sebagai adsorben, selain dikarenakan luas permukaan dari adsorben 250
itu permukaan adsorben lebih halus sehingga mikron lebih besar daripada adsorben ukuran 500
memudahkan kontak antara aktivator dan limbah mikron. Semakin kecil ukuran adsorben
terhadap adsorben. menandakan semakin besar luas permukaanya,
Hubungan antara konsentrasi penurunan sehingga semakin besar daya jerapnya (Ramdja et
kadar logam Pb total dapat dilihat pada Tabel 2 al. 2008). Sedangkan semakin banyak jumlah
dan 3 berikut. adsorben yang ditambahkan, maka penjerapannya
terhadap logam semakin besar (Alfiany et al.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penurunan Konsentrasi 2013). Namun, pada hasil yang ditunjukkan pada
Logam Pb Total Setelah Proses Adsorpsi Gambar 4 tidak demikian, menurut Djufri (2009)
hal tersebut dapat dikarenakan permukaan
Konsentrasi Logam Pb (ppm)
adsorben telah berada dalam keadaan jenuh oleh
(gram) 250 500 ion-ion logam dimana pusat aktif telah jenuh maka
1 0,08 0,07 peningkatan berat adsorben relatif tidak
2 0,048 0,1 meningkatkan penyerapan ion logam oleh
3 0,031 0,099
adsorben.
4 0,035 0,059
Konsentrasi awal (Co) = 1,96 ppm Saat keadaan jenuh, terjadi proses desorpsi
yang merupakan kebalikan dari proses adsorpsi
Tabel 3. Hasil Pengamatan Persentase Penurunan yaitu proses pelepasan kembali komponen atau zat
Konsentrasi Logam Pb Total Setelah Proses pengotor yang telah berikatan dengan sisi aktif di
Adsorpsi permukaan adsorben (Pakiding, 2014). Menurut
(Diantariani et al. 2008) desorpsi terjadi karena
Persentase ketidakstabilan ikatan antara ion logam dengan
Konsentrasi (gram) Penurunan (%) adsorben sehingga logam dapat terlepas kembali
250 500
dari permukaan adsorben. Adsorpsi bersifat
1 95,9 96,4 reversible dimana reaksinya dapat berbalik,
2 97,6 94,9 sehingga saat ion logam telah terjerap di
3 98,4 94,9 permukaan adsorben akan terjadi keadaan jenuh
4 98,2 97 dimana ion logam dapat lepas dari permukaan
Rata-rata penurunan adsorben sebagai kesetimbangan kearah kiri
konsentrasi (%) 97,5 95,8 (Susiantini 2012).
KESIMPULAN
Gambar 4 berikut menunjukkan penurunan kadar
Kesimpulan penelitian ini adalah ukuran
logam Pb didalam limbah cair sasirangan seiring
partikel adsorben mempengaruhi besarnya
dengan variasi ukuran dan penambahan massa
penurunan konsentrasi logam dalam air limbah
adsorben:
sasirangan, dimana semakin kecil ukuran partikel
99 adsorben maka semakin besar daya jerapnya.
98 Semakin banyak jumlah adsorben yang
Presentase Pb(%)
11
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
dalam pelaksanaan penelitian ini dan kepada dengan Metode Teh Celup”, Sains dan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atas dana Terapan Kimia, 2 (1), hal. 57-73.
hibah PKMP. Imawati, J., and Adhitiyawarman, 2015,
“Kapasitas Adsorpsi Maksimum Ion Pb(Ii)
DAFTAR PUSTAKA Oleh Arang Aktif Ampas Kopi Teraktivasi
Affandi, F., and H. Hadisi, 2011, “Pengaruh HCl Dan H3PO4”, Jurnal Kajian
Metode Aktivasi Zeolit Alam sebagai Komunikasi, 42 (2), hal. 50-61.
Bahan Penurun Temperatur Campuran Lubis, Y. A., M. Riniarti, and A. Bintoro, 2014,
Beraspal Hangat”, Pusat Litbang Jalan dan “Pengaruh Lama Waktu Perendaman
Jembatan. Dengan Air Terhadap Daya Berkecambah
Alfiany, H., S. Bahri, and Nurakhirawati, 2013, Trembesi (Samanea saman)”, Jurnal Sylva
“Kajian Penggunaan Arang Aktif Tongkol Lestari, 2 (2), hal. 25-32.
Jagung Sebagai Adsorben Logam Pb Ramdja, A. F., M. Halim, and J. Handi, 2008,
Dengan Beberapa Aktivator Asam”, Jurnal “Pembuatan Karbon Aktif Dari Pelepah
Natural Science, 2 (3), hal. 75-86. Kelapa (Cocus nucifera)”, Jurnal Teknik
Delgado, D. C., R. Hera, J. Cairo, and Y. Orta, Kimia, 15, hal. 1-4.
2014, “Samanea saman”, Cuban Journal of Saputra, F., and M. Arsyad, 2014, “Pengambilan
Agricultural Science, hal. 48. Logam Pb2+ dan Cd2+ dari Limbah Cair
Diantariani, N. P., I. W. Sudiarta, and N. K. Kain Sasirangan secara Elektrokoagulasi
Elantiani, 2008, “Proses Biosorpsi Dan dengan Elektroda Aluminium”, Prosiding
Desorpsi Ion Cr(Vi) Pada Biosorben Seminar Nasional Teknik Kimia,
Rumput Laut Eucheuma Spinosum”, Jurnal Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kimia, 2 (2), hal. 45-52. Surest, A. H., J. A. F. Kasih, and A. Wisanti, 2008,
Eddy, S, 2009, Jurnal Pemanfaatan Teknik “Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator
Fitoremediasi pada Lingkungan Tercemar Dan Waktu Aktivasi Terhadap Daya Serap
Timbal (Pb). Universitas PGRI Palembang. Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri”,
Hardini, R., I. Risnawati, A. Fauzi, and N. Komar, Jurnal Teknik Kimia, 2 (15).
2009, “Pemanfaatan Rumput Alang-Alang Su
(Imperata cylindrica) sebagai Biosorben Cr
(IV) pada Limbah Industri Sasirangan
.
12