Anda di halaman 1dari 6

PENGALAMAN ORANGTUA TENTANG MANFAAT BAWANG MERAH

PADA ANAK YANG MENGALAMI DEMAM: STUDI FENOMENOLOGI

Made Rismawan1, IGNM Kusuma Negara2, Ni Komang Tri Agustini3


ITEKES Bali, Indonesia. Jl. Tukad Balian No. 180 Renon, Denpasar, Bali.
E-mail: maderismawan@gmail.com

ABSTRAK
Pengalaman orang tua penting diteliti agar manfaat bawang merah khususnya un-
tuk menurunkan demam anak menjadi lebih jelas sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi lebih lanjut pada anak yang mengalami demam. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan di Puskesmas I
Denpasar Selatan. Penelitian ini menggali pengalaman orang tua khususnya tentang cara
pemberian bawang merah pada anaknya. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer
dan sekunder dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dengan teknik
in-deepth interview. Hasil pengumpulan data dianalisa menggunakan analisa data kuali-
tatif. Semua informan pada penelitian ini menyatakan bahwa pemberian bawang merah
bermanfaat menurunkan demam yang dirasakan oleh anak mereka. Pemberian bawang
merah pada anak yang mengalami demam dapat dilakukan oleh orang tua. Melalui pem-
berian bawang merah ini, maka akan mampu menurunkan komplikasi akibat demam.
Orang tua juga harus mampu mengidentifikasi derajat demam anak sehingga dapat memu-
tuskan dengan tepat kapan waktunya anak harus dibawa ke pelayanan kesehatan. Pem-
berian bawang merah mampu menurunkan demam yang dirasakan oleh anak

Kata kunci : pengalaman orang tua, pemberian bawang merah, anak demam.

ABSTRACT
Parents' experience is important to be investigated to identify the benefits of shallot in
particular to reduce a child's fever become clearer. So that it can prevent further compli-
cations in children who have a fever. This research is a qualitative research with a phe-
nomenological approach carried out at the Health Center I of South Denpasar. This re-
search explores the experiences of parents especially about how to give shallot to their
children. The type of data in this study are primary and secondary data using semi-
structured interview guidelines with in-depth interview techniques. The results of data col-
lection were analyzed using qualitative data analysis. All informants in this study stated
that giving shallot was useful in reducing the fever felt by their children. Giving shallot to
children who have a fever can be done by parents. By giving shallot, it will be able to re-
duce complications due to fever. Parents also need to be able to identify the degree of a
child's fever so that they can decide exactly when the child should be taken to health ser-
vices. Giving shallot can reduce the fever felt by children.

Keywords: parental experience, giving shallots, fever children.

67
PENDAHULUAN kesehatan.
Periode anak adalah rentang usia yang Baluran bawang merah keseluruh
rentan terhadap penyakit terutama penyakit tubuh akan menyebabkan vasodilatasi yang
infeksi. Anak berusia di bawah lima tahun kuat pada kulit, yang memungkinkan per-
sering kali mengalami berbagai macam gejala cepatan perpindahan panas dari tubuh ke ku-
penyakit infeksi, salah satunya adalah demam lit. Jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat
(Soetjiningsih, 2012). Demam adalah maka bawang merah dapat digunakan sebagai
keadaan suhu tubuh diatas suhu normal (suhu penurunan suhu tubuh khususnya pada anak
tubuh normal adalah 36,5 - 37,50C). usia 1-5 tahun yang mengalami peningkatan
Demam adalah peningkatan suhu tubuh suhu tubuh (Jaelani, 2007). Orang tua dapat
dari variasi suhu normal sehari—hari yang memanfaatkan penggunaan bawang merah
berhubungan dengan peningkatan titik pato- pada anaknya ketika mengalami demam.
kan suhu di hipotalamus. Demam terjadi pada Penulis tertarik untuk melaksanakan
temperature oral lebih dari 37,2 0C (Dinarello penelitian untuk menggali lebih dalam pen-
& Gelfand, 2005). Pada pengukuran suhu galaman para orang tua terkait penggunaan
rectal lebih dari 380C atau suhu aksila lebih bawang merah pada anaknya ketika mengala-
dari 37,20C (Kelly, 2006) juga dapat dikate- mi demam. Pengalaman orang tua ini penting
gorikan sebagai demam. diteliti agar manfaat bawang merah khu-
Demam merupakan tanda klinis suatu susnya untuk menurunkan demam anak men-
penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini jadi lebih jelas. Selanjutnya diharapkan dapat
sering dihadapi oleh para orang tua. Jika mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
demam tidak segera diatasi dengan benar pada anak yang mengalami demam.
dapat menimbulkan efek yang serius pada
anak. Dampak yang serius seperti dehidrasi METODE PENELITIAN
dan kejang bahkan kematian dapat terjadi jika Penelitian ini merupakan penelitian
orang tua kurang memahami penanganan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
demam (Anver, 2009). Peneliti berusaha mengetahui lebih dalam
Upaya-upaya yang dapat dilakukan fenomena yang terjadi dengan mendengarkan
untuk menurunkan suhu tubuh yaitu terapi atau membuat tema dari data yang didapat
farmakologis penggunaan obat antipiretik dan terhadap orang-orang yang terlibat dalam
nonfarmakologis. Upaya nonfarmakologis situasi tertentu. Penelitian ini berusaha me-
yang dapat dilakukan yaitu mengenakan pa- mahami secara mendalam pengalaman orang
kaian tipis, lebih sering minum, banyak istira- tua tentang manfaat bawang merah pada anak
hat, mandi dengan air hangat atau memberi yang mengalami demam. Penelitian ini
kompres (Aden, 2010). Pemberian kompres dilaksanakan di Puskesmas I Denpasar
merupakan tindakan mandiri yang dapat dil- Selatan pada rentang waktu antara bulan
akukan perawat maupun orang tua. Desember 2018 sampai Pebruari 2019.
Beberapa tindakan kompres yang dapat Penelitian ini menggali pengalaman orang tua
dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh an- khususnya tentang cara pemberian bawang
tara lain kompres hangat basah, kompres merah pada anaknya yang mengalami
hangat kering menggunakan buli-buli hangat, demam, waktu yang digunakan untuk
kompres dingin basah dengan air biasa, kom- melaksanakan pemberian bawang merah,
pres dingin kering dengan kirbat es atau kom- manfaat yang diperoleh setelah pemberian
pres plester (Asmadi, 2008). Selain semua bawang merah dilakukan dan pemberian obat
teknik tersebut, kompres bawang merah -obatan penurun demam pada anak.
(Allium Cepa var. ascalonicum) merupakan Jenis data pada penelitian ini adalah
salah satu pengobatan tradisional yang bisa data primer dan sekunder. Data primer
menjadi alternatif untuk menurunkan demam didapat melalui wawancara semi terstruktur
pada anak. Bawang merah adalah sayuran informan terkait. Data sekunder didapat dari
umbi yang multiguna, dapat digunakan se- dokumentasi yang didapat selama proses
bagai bumbu masakan, sayuran, penyedap wawancara berlangsung. Data ditulis berupa
masakan atau sebagai obat tradisional karena uraian atau narasi. Informan utama adalah 5
efek antiseptik senyawa anilin dan alisin yang (lima) orang tua (Ayah atau ibu) yang datang
dikandungnya. Bawang merah bisa mem- ke Puskesmas I DenSel untuk memeriksakan
berikan solusi yang merupakan salah satu anaknya yang mengalami keluhan demam.
pilihan yang dapat digunakan sebagai obat Informan pendukung adalah suami atau istri

68
informan utama dan satu orang petugas kan inisial dan kode identitas responden.
kesehatan di Puskesmas I DenSel. Identitas responden hanya diketahui oleh
Alat pengumpulan data utama pada peneliti. Peneliti menjaga kerahasiaan jawa-
penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti ban yang diberikan oleh responden dan tidak
menggunakan pedoman wawancara semi ter- memberitahu jawaban responden kepada
struktur dengan teknik indeepth interview. siapapun (confidentiality).
Pelaksanaan wawancara sepenuhnya direkam,
dicatat dan didokumentasikan secara lengkap HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai aslinya. Peneliti meminta pesetujuan Gambaran Lokasi Penelitian
dari seluruh informan melalui penandatan- Penelitian ini dilaksanakan di Pusk-
ganan consent form. esmas I Denpasar Selatan yang belokasi di
Analisa data kualitatif diawali dengan daerah Sesetan. Salah seorang petugas
mengolah data yang ada, membuat organisasi kesehatan menyatakan bahwa ada saja kun-
data, memilah menjadi kesatuan yang dapat jungan pasien dengan keluhan demam.
diolah, membuat sintesa, menemukan pola “Ada saja pak kunjungan pasien
serta poin-poin penting. Langkah-langkah dengan keluhan demam. Biasanya didominasi
yang dilakukan yaitu membuat kode respond- oleh pasien anak-anak dan biasanya lagi
en, mendengarkan hasil wawancara berupa akan meningkat jumlahnya pada musim-
rekaman kase/video dengan durasi waktu 30- musim pancaroba” (P001)
60 menit, membuat transkrip hasil wawancara
dari data rekaman ke data tulisan secara man- Karakteristik Informan
ual. Triangulasi dilakukan pada enam orang Karakteristik informan utama meliputi
informan pendukung untuk validasi data. inisial, umur, jenis kelamin, pendidikan, rata-
Ijin penelitian didapat dari Kantor rata penghasilan per bulan dan pekerjaan.
KesBanglinMas Kota Denpasar. Selain itu, Sementara itu, untuk informan pendukung
peneliti bertemu dengan Kepala Puskesmas I karakteristiknya meliputi umur, jenis ke-
Denpasar Selatan dan petugas yang ber- lamin, pendidikan dan pekerjaan. Informan
tanggungjawab untuk meminta ijin mendistri- yang diteliti berjumlah 11 orang yang terdiri
busikan lembar informasi dan lembar dari lima orang orang tua (ayah atau ibu)
persetujuan kepada calon responden. Lembar yang mengantar anaknya ke lokasi penelitian
informasi menjelaskan tentang tujuan, dengan keluhan demam dan enam orang in-
metode, prosedur dan manfaat dari penelitian forman pendukung yang terdiri lima orang
ini. Peneliti meminta kepada calon responden (suami atau istri) dari informan utama dan
untuk menandatangani lembar persetujuan satu orang petugas kesehatan yang bertugas
sebagai bukti kesediaan untuk berpartisipasi di lokasi penelitian.
dalam penelitian ini. Peneliti hanya menulis-
Tabel 1 Karakteristik Informan Utama (N= 5)
Kode Umur Jenis Ke- Pendidikan Pekerjaan Rata-rata
(thn) lamin Penghasilan

R001 38 Laki-laki S1 Swasta 5 – 7,5


R002 34 Laki-laki Diploma Swasta 5 – 7,5
R003 40 Perempuan S1 Swasta 5 – 7,5
R004 26 Perempuan SMA Swasta -
R005 24 Perempuan SMA Swasta <5

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dengan seluruhnya memiliki pekerjaan


sebagian besar informan utama berjenis ke- swasta. Rata-rata penghasilan perbulan seba-
lamin perempuan dan berada pada usia gian besar informan utama adalah 5 – 7,5
produktif. Latar belakang pendidikan sebagi- juta.
an besar informan utama adalah SMA dan S1

69
Tabel 2 Karakteristik Informan Pendukung (N= 6)
Kode Umur (thn) Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan
K001 36 Perempuan S1 Swasta
K002 33 Perempuan SMA Swasta
K003 40 Laki-laki S1 Swasta
K004 30 Laki-laki SMA Swasta
K005 22 Laki-laki SMA Swasta
P001 42 Perempuan Diploma PNS

Tabel 2 menunjukkan bahwa jenis ke- percepatan perpindahan panas dari tubuh ke
lamin informan pendukung merata dan kulit. Campuran bahan lain memperkuat rasa
semuanya berada pada usia produktif. Latar hangat bawang merah dan mempermudah
belakang pendidikan sebagian besar informan saat baluran dilaksanakan. Selain itu juga bisa
utama adalah SMA dengan sebagian besar memberi aroma yang lebih bisa diterima oleh
memiliki pekerjaan swasta. anak.

Cara Pemberian Bawang Merah Waktu dan Lama Pemberian


Sebagian besar informan pada penelitian ini Sebagian besar informan pada
menyatakan bawang merah diberikan dengan penelitian ini menyatakan memberikan balu-
cara dicampurkan bahan lain seperti minyak ran bawang merah selama anak mulai demam
goreng tradisioanal Bali (minyak tanusan) sampai dengan anak sudah tidak demam lagi.
atau minyak kayu putih. Setelah dikupas kulit Sebagian besar informan juga menyatakan
luarnya, bawang merah lalu diiris tipis-tipis. baluran dilakukan di rentang waktu 10-15
Irisan bawang merah inilah yang kemudian menit. Pernyataan tersebut seperti yang
dicampurkan dengan bahan lain tersebut. Se- disampaikan oleh informan berikut:
lanjutnya, barulah dibalurkan ke seluruh “Bawang merahnya saya berikan dari
tubuh anak terutama di daerah badan dan awal anak saya demam sampai hilang
punggung. Pernyataan tersebut seperti yang demamnya” (R003).
disampaikan oleh informan berikut: “Biasanya selama demam sampai
“Kalau saya caranya dengan ditipis- hilang pak diberikan bawang merahnya sama
kan dulu bawang merahnya lalu dicampur istri saya (K005).
dengan minyak tanusan. Kalau sudah tercam- “Biasanya dari awal demam para
pur baru saya usapkan di sekitar dada dan orang tua sudah memberikan baluran
punggung anak saya” (R002). bawang merah sampai anaknya tidak demam
“Nggih dicampur pak. Biasanya saya lagi” (P001).
campur dengan minyak kayu putih supaya Jaelani (2007) menyatakan bahwa
hangat. Sebelumnya saya potong-potong tipis bawang merah dapat digunakan sebagai
dulu bawang merahnya” (R001). penurun demam khususnya pada anak-anak.
Hal ini dibenarkan oleh keluarga in- Parutan bawang merah dapat digunakan
forman yang menyatakan bahwa suami atau sendiri atau dicampur dengan minyak kayu
istri mereka biasa mencampur irisan bawang putih. Parutan ini dioleskan di tubuh bagian
merah dengan minyak tanusan atau minyak leher, dada ataupun punggung anak selama
kayu putih seperti disampaikan oleh informan kurang lebih selama 10 menit.
ini:
“Istri saya biasanya pakai campuran Manfaat yang Diperoleh
minyak tanusan dengan irisan bawang merah Semua informan pada penelitian ini
pak kalau anak saya panas” (K004). menyatakan bahwa pemberian bawang merah
Pemberian bawang merah yang dicam- bermanfaat menurunkan demam yang dirasa-
pur dengan bahan lain sesuai dengan yang kan oleh anak mereka. Hal inilah ysng mem-
dinyatakan Jaelani (2007) dalam Hendriyani buat para informan ini melakukan kembali
(2017) bahwa baluran bawang merah kese- hal yang sama setiap kali anak-anak mereka
luruh tubuh akan menyebabkan vasodilatasi mengalami demam. Para informan menga-
yang kuat pada kulit, yang memungkinkan takan biasanya pihak istrilah yang menyiap-

70
kan dan memberikan bawang merah pada dah diberikan keduanya maka cepat turub
anak mereka yang mengalami demam. Pern- panasnya anak saya pak” (R003).
yataan tersebut seperti yang disampaikan oleh ”Saya kasih dua-duanya pak. Obatnya
informan berikut: saya berikan ditambah dengan pemberian
“Setelah diberikan bawang merah bi- bawang merah. Kalau sudah dikasih dua-
asanya demam anak saya akan berkurang. duanya biasanya sih cepat turun panas anak
Karena mampu menurunkan demam anak saya itu” (K001).
saya maka setiap kali anak demam saya sela- “Kami biasanya menyarankan agar
lu memberikan bawang merah itu” (R004). diberikan keduanya pak. Sambil diberikan
“Demam anak saya biasanya berku- bawang merah, obat dari Puskesmas juga
rang pak setelah saya memberikan bawang tetap kami anjurkan untuk diberikan kepada
merah itu. Setiap demam saya selalu mem- anak mereka yang sedang demam
berikan bawang merah kepada anak itu” (P001).
saya” (R005). Efektifitas pemberian antipiretik akan
“Ya karena terbukti demam anak saya lebih meningkat jika dilengkapi dengan pem-
bisa turun maka istri saya rutin memberikan berian baluran bawang merah. Antipiretik
bawang merah kalau anak kami mewakili terapi farmakologis dan pemberian
demam” (K003). bawang merah mewakili terapi non farma-
“Betul pak, saya rutin memberikan kologis. Jika kedua jenis terapi ini diberikan
bawang merah pada anak saya kalau demam. maka proses penurunan demam pada anak
Apalagi sudah nyata manfaatnya bisa mem- akan semakin cepat dan efektif. Upaya non-
buat demam anak saya berkurang jad- farmakologis lain yang dapat dilakukan yaitu
inya” (K002). dengan mengenakan pakaian tipis, mem-
Manfaat pemberian bawang merah berikan anak minum lebih sering, mengistira-
yang mampu menurunkan demam pada anak hatkan anak maupun dengan memandikan
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan anak menggunakan air hangat (Aden, 2010).
oleh Suryono, Sukadmi dan Jayanti (2012);
Hendriyani (2017). Kedua penelitian yang KESIMPULAN DAN SARAN
dilakukan sebelumnya ini mengidentifikasi Kesimpulan
bahwa pemberian bawang merah mampu Sebagian besar informan pada
menurunkan demam pada anak usia 1 – 5 penelitian ini menyatakan bawang merah
tahun (Suryono, Sukadmi dan Jayanti, 2012) diberikan dengan cara dicampurkan bahan
dan balita yang dirawat di IRD RSUD AM lain seperti minyak goreng tradisioanal Bali
Parikesit Tenggarong (Hendriyani, 2017). (minyak tanusan) atau minyak kayu putih.
Sebagian besar informan pada penelitian ini
Pemberian Antipiretik juga menyatakan memberikan baluran
Semua informan pada penelitian ini bawang merah selama anak mulai demam
menyatakan bahwa pemberian bawang merah sampai dengan anak sudah tidak demam lagi.
pada anak mereka yang mengalami demam Selanjutnya, semua informan pada penelitian
disertai dengan pemberian antipiretik yang ini menyatakan bahwa pemberian bawang
didapat di Puskesmas. Para informan menya- merah bermanfaat menurunkan demam yang
takan biasanya anak mereka yang mengalami dirasakan oleh anak mereka. Semua informan
demam mendapatkan sirup penurun panas. pada penelitian ini juga menyatakan bahwa
Pernyataan tersebut seperti yang disampaikan pemberian bawang merah pada anak mereka
oleh informan berikut: yang mengalami demam disertai dengan
“Biasanya istri saya tetap memberikan pemberian antipiretik yang didapat di
sirup penurun panas yang didapat di Pusk- Puskesmas.
esmas sambil juga diberikan baluran bawang
merah” (R001). Saran
“Dua-duanya diberikan pak. Obat dari Sesuai hasil yang diperoleh pada penelitian
Puskesmas tetap diberikan dan bawang me- ini maka saran ditujukan kepada:
rahnya juga tetap diberikan supaya saling 1. Orang tua dengan anak yang mengalami
melengkapi” (R002). demam. Para orang tua agar mencoba
“Walaupun saya berikan bawang me- memberikan terapi non farmakologis sa-
rah tetapi obat yang dapat dari Puskesmas lah satunya dengan pemberian bawang
juga tetap saya berikan. Biasanya kalau su- merah pada anak mereka jika mengalami

71
demam. gangguan lain pada anak. Yogyakarta:
2. Staf Puskesmas khususnya yang mem- Siklus Hanggar Kreator.
bidangi Kesehatan Ibu dan Anak. Staf Alimul, A. A. (2008). Pengantar ilmu
yang bertanggungjawab agar terus kesehatn anak. Jakarta: Salemba Medi-
meningkatkan pemahaman orang tua ten- ka.
tang manfaat terapi non farmakologis Dinarello, C. A. & Gelfand, J. A. (2005). Fe-
yang bisa orang tua lakukan jika anaknya ver and hypertermia. Singapore: The
mengalami demam. Diharapkan juga agar Mc Graw-Hill Company.
petugas kesehatan terus memberikan mo- Kelly. (2006). Body Temperature Variability
tivasi kepada para orang tua untuk mem- (Part 1): A Review Of The History Of
berikan bawang merah pada anak-anak Body Temperature And Its Variability
mereka ketika mengalami demam. Due To Site Selection, Biological,
3. Peneliti selanjutnya Rhytms, Fitnes, And Ging. Alternative
Agar melaksanakan penelitian lanjutan Medicine Review. Volume 11, Number
menggunakan metode penelitian lainnya. 4.
Penelitian lanjutan tentang manfaat min- Jaelani. (2007). Khasiat bawang merah. Yog-
yak kayu putih dan minyak tanusan juga yakarta: Kanisius.
perlu dilaksanakan agar mendapatkan Mulyam dan Gunawan. (2002). Ramuan
data lebih akurat tentang manfaatnya tradisional untuk penderita asma. Ja-
khususnya ketika dicampur dengan karta: Penebar Swadaya.
bawang merah. Penelitian tentang durasi Mursito. (2002). Tampil percaya diri dengan
yang tepat saat memberikan bawang me- ramuan tradisional. Jakarta: Penebar
rah pada anak dengan demam juga pent- Swadaya.
ing dilaksanakan agar diketahui berapa Sudirga. (2002). Ramuan tradisional untuk
lama waktu pemberian bawang merah pengobatan jantung. Jakarta: Penebar
yang paling efektif pada anak yang men- Swadaya.
galami demam. Soetjiningsih. (2012). Perkembangan anak
dan permasalahannya. Jakarta: Sagung
DAFTAR PUSTAKA Seto.
Aden, R. (2010). Seputar penyakit dan

72

Anda mungkin juga menyukai