Disusun Oleh :
DZULFADLI RAUF
D111 13 530
2018
KEMEN fERIAN RTSET,TEKNOLOGI DAN PENDf01KA'l TINGOI
rAKULTAS rl::.K~1K {PI..1V1:.R~lrAS HASA"\ruDDIN DFPARfEMEN
TFKNIK SlPIL
Jab. roN' \1.11110...... co-.. 9lJ". .,.... ~ '>dat
..
" (OJ: II j'iNJ/J. 51(6](,2Fu., ((l.l/ J) sssu J
ht~JJc..ivn.IfflR unhjly.c.ld. E-ma l:tflknl!!lu'lt:!M._ilc.ld
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir ,ni diejukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Saqana Teknik pada
Program Studi S1 Tekrnk Sipi Fakultas leknlk Universitas Hasanuddin Makassar
Judul ;
Up Karal(teristi'r<.Kuat lekan Tana" SlabusaSI Semen Oengall Bahan Aditif AQ(elin
Osusun0 eh'
Or,If Abd,Ra~
vA- OjamaluddlnM. If. H. Muh Iskandar Manear. MT
T N:p, 19S301271984031001
Nip 19S910101987031003
Mengetahul
Ketua Jurusan Te k Sipi
Optimization Software:
www.baleslo.com
“UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN TANAH STABILISASI SEMEN
DENGAN BAHAN ADITIF ALKALIN”
DZULFADLI RAUF
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Jl.
Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan
Dr. Ir. Abd. Rachman Djamaluddin, MT. Ir. H.Muhammad Iskandar Maricar, MT.
Pebimbing 1 Pebimbing 2
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6 Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan Gowa, Sulawesi selatan
ABSTRAK
Stabilisasi tanah menggunakan bahan semen telah banyak dilakukan dan
dikembangkan, baik yang telah diaplikasikan dalam pembangunan insfrastruktur
teknik sipil maupun hasil penelitian ilmiah yang belum teraplikasi. Namun kurang
optimalnya kinerja semen pada stabilisasi tanah menginspirasi perlunya dilakukan
suatu alternatif untuk memberikan bahan tambah yang dapat memperkuat daya ikat
antar partikel dan daya ikat antar partikel dan daya tahan terhadap pengaruh air. Pada
penelitian ini stabilisasi tanah lempung dilakukan dengan penambahan semen
Portland dan aditif alkalin. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengambilan
sampel tanah lempung dan pengujian di laboratorium guna mengetahui nilai index
properties tanah asli dan engineering properties menggunakan uji kuat tekan bebas
(Unconfined Compression Test). Sampel tanah terdiri dari 5 (lima) variasi campuran
semen dan aditif alkalin. Dengan kadar aditif alkalin sebanyak 2% dan variasi kadar
semen 0%,
2%, 4% dan 6%. Dari penelitian ini diperoleh bahwa sampel tanah memiliki indeks
plastisitas 31.6%. Dari uji kuat tekan bebas pada sampel tanah asli diperoleh nilai
tekan tanah sebesar 0.95 kg/cm2. setelah tanah distabilisasi dengan aditif alkalin dan
kuat
variasi semen diperoleh kesimpulan bahwa variasi campuran Tanah Asli + Aditif
Alkalin + semen (TA+AA+C) yang menghasilkan parameter nilai kuat tekan bebas
tertinggi adalah TA + 2% AA + 6% C sebesar 4.56 kg/cm2 yaitu mengalami
peningkatan kekuatan tekan sebesar 77.3%. Hasil penelitian ini menunjukkan
3
penggunaan aditif alkalin dengan masa pemeraman 7 hari, 14 hari, dan 28 hari
menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan pada tanah dasar untuk perencanaan
jalan (subgrade)
Kata Kunci : stabilisasi tanah, semen, aditif alkalin, subgrade
“TEST COMPRESSIVE STRENGTH OF SOIL CHARACTERISTICS
STABILIZATION CEMENT WITH ALKALIN ADITIVE MATERIALS”
DZULFADLI RAUF
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Jl.
Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan
Dr. Ir. Abd. Rachman Djamaluddin, MT. Ir. H.Muhammad Iskandar Maricar, MT.
Pebimbing 1 Pebimbing 2
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6 Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan Gowa, Sulawesi selatan
ABSTRAK
Soil stabilization using cement material has been widely applied and
developed, both of which have been applied in the development of civil engineering
infrastructure and scientific research results that have not been applied. However, less
optimal cement performance on soil stabilization inspires the need for an alternative
to provide added materials that can strengthen the bonding between particles and the
bonding power between particles and resistance to water effects. In this study the
stabilization of clay was carried out by the addition of Portland cement and alkaline
additives. This research started with clay soil sampling and laboratory testing to find
out the value of indigenous soil properties index and engineering properties using
Unconfined Compression Test. The soil sample consists of 5 (five) variations of
cement mix and alkaline additives. With the content of alkaline additives as much as
2% and variations of cement 0%, 2%, 4% and 6%. From this research it is found that
soil sample has 31.6% plasticity index. From the free compressive strength test on the
original soil sample obtained value of soil compressive strength of 0.95 kg / cm2.
after the soil is stabilized with alkaline additives and cement variation it is concluded
that the variation of the mixture of the Native + Alkaline + Cement + Alkaline
(TA + AA + C) resulting in the parameters of the highest free compressive
alue is TA + 2% AA + 6% C at 4.56 kg / cm2 that is increase of
Additivesive strength equal to 77.3%. The results of this study demonstrate the use of
strength v
compress
5
alkaline additives with a curing period of 7 days, 14 days, and 28 days shows results
that meet the requirements on the ground basis for planning the road (subgrade)
Tiada kata yang patut diucapkan, selain memanjatkan puji dan syukur
pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya
“Uji Karakteristik Kuat Tekan Tanah Stabilisasi Semen dengan Bahan Aditif
Alkalin”, sebagai salah satu syarat yang diajkukan untuk menyelesaikan studi
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
kepada :
1. Bapak Abd, Rauf dan Ibu Rosyani Sirajuddin, selaku alasan penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan harapan membahagian mereka.
2. Dr.Ing. Ir. Wahyu H.Piara,MS.ME selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
3. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT.,selaku ketua jurusan Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Dr. Ir. Rachman Djamaluddin, MT. selaku pembimbing I, yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai
dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan ini.
se
5. Ir. H. Muhammad Iskandar Maricar, MT. selaku dosen pembimbing II, atas
bi
gala kesabaran dan waktu yang telah diluangkannya untuk memberikan
6. S
mbingan hingga terselesainya penulisan ini.
H
vii
eluruh dosen, staff, dan karyawan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
asanuddin.
vii
7. Pas Jas, Pak Sukiman, Pak Arifin, Pak Sofwan, Ibu Hasriana dan Ibu
Nurjannah yang telah memberikan tambahan ilmu dan dukungan dalam
membantu penelitian Tugas Akhir ini.
8. Sodari Suci Dewi Sartika yang telah memberikan dukungan dalam membantu
penelitian Tugas Akhir ini.
9. Sodara-sodari di teknik sipil terkhusus Sidratul Muharram dan Munadrah yang
selalu membantu dalam pengujian sampel tugas akhir.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan
Tugas
Akhir ini.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan............................................................................. V. 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya
Tabel 3.1 Alat-alat dan gambar pengujian sifat mekanis ............................ III. 4
Tabel 3.2 Alat-alat dan gambar pengujian sifat mekanis ............................ III. 5
Tabel 3.3 Standar Pengujian Fisis dan Mekanis Tanah .............................. III. 6
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Tanpa Pemeraman .............. IV. 9
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 7 hari ............... IV. 11
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 14 hari ............. IV. 13
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 28 hari............. IV. 15
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Isi Kering ... IV. 5
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Tegangan dan Regangan Kuat Tekan Bebas
Pemeraman................................................................................ IV. 10
xii
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dataran rendah cukup nyaman, tidak terlalu dingin seperti di dataran tinggi
tertentu dihadapkan pada dua alternatif, yaitu mengganti tanah jelek atau
tamb
ah yang dapat memperkuat daya ikat antar partikel dan daya tahan
terhadap pengaruh air, dapat mencegah terjadinya pelarutan partikel liat tanah
oleh alkali yang terkandung dalam semen, juga dapat berfungsi sebagai
I. 1
aktivator untuk memudahkan terjadinya interaksi kimia pada proses
stabilisasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan bahan aditif alkalin
sebagai stabilisator,
terhadap peningkatan nilai parameter kuat tekan bebas pada tanah yang
distabilisasi?
penelitian
semen terhadap peningkatan nilai parameter kuat tekan bebas pada tanah
y distabilisasi.
ang
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran yang diinginkan
semen
5. Bahan stabilisasi yang digunakan ialah bahan aditif alkalin dan semen
menjurus pada pokok permasalahan dan kerangka isi. Dalam tugas akhir ini
I. 3
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian,
Bab ini berisikan tinjauan umum yang digunakan untuk membahas dan
Bab ini menyajikan hasil analisis perhitungan data-data yang diperoleh dari
Bab ini akan menerangkan tentang kesimpulan beserta saran yang diperlukan
TINJAUAN PUSTAKA
sifat yang dimiliki dari tanah lempung yaitu antara lain ukuran butiran-
butiran halus > 0.002 mm, permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler
tinggi, bersifat sangat kohesif, kadar kembang susut tinggi dan proses
konsulidasi lambat.
mengontrol ukuran, bentuk dan sifat fisis serta kimia dari partikel tanah.
Tanah lempung memiliki sifat yang khas yaitu apabila dalam keadaan
kering di akan bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis, dan
perubahan volume yang besar dan itu terjadi karena pengaruh air.
II. 1
a) Penggunaan istilah
komposisi dalam ukuran
ukuran lempung,
partikel, lebih dihubungkan
yang biasanya berukuran < 2 dengan
μm.
kadang ukuran mineral ini < 2 μm, meskipun pada umumnya < 2 μm.
2.2.2. Struktur Mineral Lempung
dengan massa) yang tinggi. Bentuk lain dari partikel mineral lempung
II. 2
Jenis-jenis mineral lempung tergantung dari kombinasi susunan
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.2 Mineral lempung, (a) kaolinit, (b) ilit, (c) montmorilonit
(DAS, 1995)
le
mbaran tersebut di atas diberikan satu sama lain dengan perekat (tidak
II. 3
dapat di ganti) yang berkekuatan rendah akibat pengaruh ion potasium
atas diisi oleh molekul air dan kation-kation (dapat diganti) selain
lembaran tersebut.
menolak, dan sebaliknya. Gaya tarik menarik antar partikel adalah akibat
bo
II. 4
dengan orientasi lebih besar, yaitu struktur yang dipengaruhi oleh endapan
II. 5
Kriteria
berada di antara neburut Skala
3,9 sampai 62,5Udden-Wentworth,ukuran partikel tetapi
μm, lebih besar daripada lempung lanau
lebih kecil daripada pasir ISO 14688 memberi batasan antara 0,002 mm
dan
lempung dan lanau sering kali saling tumpang tindih, karena keduanya
Kriteria USDA, yang diadopsi oleh FAO, memberi batasan ukuran 0,05
mm untuk membedakan pasir dari lanau. Ini berbeda dari bahasa Unified
II. 5
Sedangkan untuk menentukan klasifikasi tanah pada sistem
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya (Sistem
AASHTO)
Tanah berbutir
Klasifikasi tanah (35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan
No.200
Klasifikasi A–1 A-2
A-3
kelompok A–1-a A–1–b A–2-4 A–2-5 A–2-6 A–2-7
Analisa ayakan
(% lolos) No.10
No.40 Maks.50
No.200 Maks.30 Maks.50 Maks.51
Maks.15 Maks.25 Maks.10 Maks.35 Maks.35 Maks.35 Maks.35
Tipe material yang Batu pecah, Pasir Kerikil dan pasir yang berlannau atau
paling domonan kerikil dan pasir halus berlempung
Penilaian sebagai
bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik
yang baik antara air dan tanah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
tanah terhadap pengaruh air akan menurun dan suatu ketika akan
kering.
stabil.
Interaksi air dan tanah dapat diubah dengan memisah ikatan cation
II. 8
Bahan aditif alkalin merupakan mineral bubuk 100% mineral,
komponennya terdiri dari alkaline dan alkali tanah pilihan. Aditif Alkalin
Composite.
tinggi, menetralkan tingkat Ph, juga membuat lapisan tidak tembus air
100%.
aditif alkalin. Untuk jenis tanah dengan 15% dapat distabilisasikan dengan
bahan aditif alkalin, serta tanah dengan kandungan garam yang tinggi
2.4. Semen
ba
II. 9
Semen adalah bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat
II. 10
Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu
kapur, pasir silika, pasir besi dan lempung), gypsum (sekitar 5% sebagai
zat pelambat pengerasan) dan material ketiga seperti kapur, pozzolan, abu
METODOLOGI PEMBAHASAN
Komplek Roxy Mas Blok C 1 No. 22-23, Jl. KH. Hasyim Ashari,
• Uji fisis dan mekanis tanah, pembuatan benda uji, dan uji mekanis
Adapun waktu penelitian mengacu pada interval dan durasi yang telah
III. 1
Pengumpulan data dilakukan pada bahan-bahan yang akan digunakan
de
bahan
III. 2
bahan-bahan tersebut untuk memastikan kesesuaiannya dengan
semen dan bahan aditif alkalin terhadap uji kuat tekan bebas.
mengambil kesimpulan.
alur kegiatan penelitian agar dapat berjalan secara sistematis dan tepat sasaran
tercapainya tujuan penelitian. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah studi
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan
penelitian kemudian dikaji dalam kajian pustaka dan berbagai teori dasar.
START
Kajian Pustaka
III. 2
A
Tidak Memenuhi
Persyaratan
Ya
Analisa Hasil
FINISH
A. Penyiapan bahan
b. Semen PCC
B. Peralatan laboratorium
Pengujian Berat
1
Jenis
Pengujian Batas- Batas
2
Atterberg
Pengujian Analisa
Pengujian Kuat
1
Tekan Bebas
III. 5
C. Standar Pengujian
Pengujian yang dilakukan adalah uji properties tanah asli, uji distribusi
ukuran partikel tanah asli, uji struktur mikro tanah asli. Umumnya
lainnya. Hingga saat ini belum ada satupun hasil studi yang dapat
III. 6
E. Optimalisasi Bahan Aktivator
dengan variasi
dari berat tanah. Setiap kali pengujian dilakukan terhadap 3 benda uji,
diuji pada umur peram 0 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Dari hasil
sebagai bahan stabilisi tanah. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat
4.1. Karakteristik Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lempung Pasir Kelanauan
a. Berat Jenis
Pada pengujian berat jenis, didapatkan nilai berat jenis tanah asli yaitu
sebesar 2,65.
b. Kadar Air
Pada pengujian kadar air, didapatkan nilai kadar air dari tanah asli
c. Batas-Batas Atterberg
sebagai berikut:
Batas plastis yaitu kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat
IV. 1
• Nilai Batas Cair
Batas cair yaitu kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari
sebesar
ini:
100
90
Kadar Air (%)
80
70
60
50
40
30
20
1 10 100
Jumlah Pukulan
Nilai indeks plastisitas didapatkan dari selisih batas cair dan batas
Pada pengujian analisa saringan, didapatkan nilai lebih dari 50% tanah
bahwa lebih dari 50% tanah lolos saringan No. 200 yang berarti
sebesar
33,89% dan indeks plastisitas 31,57% pada pengujian batas-batas
atterberg. Dengan menghubungkan nilai batas plastis dengan
Officials (AASHTO)
diperoleh nilai lebih dari 50% tanah tersebut lolos saringan No.
200, yaitu sebesar 58,20% serta nilai batas cair sebesar 65,46%
IV. 4
Dimana F adalah persentase tanah lolos saringan No. 200,
dan kadar air optimum sampel. Berikut adalah grafik hubungan antara
Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Isi Kering
IV. 5
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai berat isi kering
maksimum (γdry max) = 1,401 gr/cm3 yang dicapai pada kadar air
pemampatan.
IV. 6
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Tanah Asli
Hasil
No. Jenis Pengujian Satuan
Pemeriksaan
Karakteristik Sifat Fisik
Batas-Batas Atterberg
(%) 31,57
(%) 11,77
(%) 46,43
Klasifikasi
Pemadatan (Kompaksi)
5. Berat Isi Kering Maksimum (γdry max) Kadar Air gr/cm3 1,401
IV. 7
6. Kuat Tekan Bebas (qu) kg/cm2 0,950
pasir kelanauan dengan plastisitas dan perubahan volume tinggi. Selain itu
tanah juga memiliki nilai kuat tekan yang rendah dengan konsistensi sangat
lunak, sehingga tidak cocok digunakan sebagai lapisan subgrade pada jalan.
Oleh karena itu, tanah tersebut perlu dilakukan sebuah metode perbaikan
4.2. Pengaruh Penambahan Semen dan bahan aditif alkalin terhadap Nilai
lempung pasir kelanauan dengan penambahan semen dan bahan aditif alkalin
pemeraman
IV. 8
Pengujian Kuat Tekan Bebas dengan Tanpa Melakukan Pemeraman
IV. 9
Hasil pengujian yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat
aditif + 0% semen
0% semen
aditif + 2% semen
4% semen
aditif + 6% semen
IV. 9
1.40
1.20
qu (kg/cm2)
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran tanpa Pemeraman
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran penambahan
sempurna
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 10
Tabel 4.3 dan Gambar 4.6.
IV. 10
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 7 hari
aditif + 0% semen
0% semen
aditif + 2% semen
4% semen
aditif + 6% semen
IV. 11
4.50
4.00
qu (kg/cm2)
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 7
hari mengalami peningkatan. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia pada
semen mulai bekerja sehingga menaikkan nilai kuat tekan dari tanah
tersebut.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 12
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 14 hari
0% semen
aditif + 0% semen
2% semen
aditif + 4% semen
6% semen
IV. 13
5.00
qu (kg/cm2) 4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran Pemeraman 14 hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 14
hari terus mengalami peningkatan. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia
pada semen mulai bekerja sehingga menaikkan nilai kuat tekan dari tanah
tersebut.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 14
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 28 hari
0% semen
aditif + 0% semen
2% semen
aditif + 4% semen
6% semen
IV. 15
5.00
qu (kg/cm2) 4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran Pemeraman 28 hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 28
hari mengalami peningkatan pesat. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia
IV. 16
BAB V
5.1. Kesimpulan
alkalin dan semen dapat dilihat berdasarkan nilai kuat tekan bebas
5.2. Saran
V. 1
1. Proses pencampuran tanah bahan aditif alkalin dan semen harus
lebih homogen.
V. 2
DAFTAR PUSTAKA
ASTM D4318-78. (1994). Standard Test Method for Liquid Limit, Plastic and
Bowles, J.E. (1998). Alih Bahasa Ir. Johan Kelana Putra Edisi Kedua. Sifat-Sifat
Cristelo, N., and Glendinning, S., (2011). Deep Soft Soil Improvement by
Ground Improvement 164 Month 2011 Issue GI1, Pages 1–10 doi:
10.1680/grim.
2011.164.1.1
Jakarta: Erlangga.
I. Jakarta: Erlangga
Jakarta.
Cassagrande”.
SNI 1964:2008. “Cara uji berat jenis tanah tanah”. Revisi dari SNI 03-1964-
1990. SNI 1966:2008. “Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas
tanah”.
SNI 3423:2008. “Cara uji analisis ukuran butir tanah”. Revisi dari SNI 03-3423-
1994.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Batas Plastis
No Test - 1 2
No. Container - A1 B1
Berat Tanah Basah + Container, W1 Gram 50.3 50.92
Berat Tanah Kering + Container, W2 Gram 48.43 48.96
Berat Container, W3 Gram 43.09 42.98
Berat Air (Ww=W1-W2) Gram 1.87 1.96
Berat Tanah Kering , (Wd=W2-W3) Gram 5.34 5.98
Kadar Air, Ww/Wd x 100% % 35.019 32.776
Kadar Air Rata-rata % 33.897
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Temperatur T(oC)
saringan No.
Waktu (menit)
D = KT (Zr/t)0.5
Zr = LL - (L/2)
Berat Tertahan ( Gram )
N = K(R-RW)%
N = % lolos sar.No.200X
Persen Lolos (%)
Diameter (mm)
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Berat kering
Volume Mould cm3 1008.8 1008.8 1008.8 1008.8 1008.8
W dry
dry
V mould
gr/cm3 1.359 1.393 1.401 1.392 1.359
w = Gs/((1+).Gs) gr/cm3 1.585 1.535 1.476 1.431 1.379
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium
Mengetahui, Kepala
Laboratorium