Disusun Oleh :
DZULFADLI RAUF
D111 13 530
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018
“UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN TANAH STABILISASI SEMEN
DENGAN BAHAN ADITIF ALKALIN”
DZULFADLI RAUF
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan
Dr. Ir. Abd. Rachman Djamaluddin, MT. Ir. H.Muhammad Iskandar Maricar, MT.
Pebimbing 1 Pebimbing 2
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6 Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan Gowa, Sulawesi selatan
ABSTRAK
Stabilisasi tanah menggunakan bahan semen telah banyak dilakukan dan
dikembangkan, baik yang telah diaplikasikan dalam pembangunan insfrastruktur
teknik sipil maupun hasil penelitian ilmiah yang belum teraplikasi. Namun kurang
optimalnya kinerja semen pada stabilisasi tanah menginspirasi perlunya dilakukan
suatu alternatif untuk memberikan bahan tambah yang dapat memperkuat daya ikat
antar partikel dan daya ikat antar partikel dan daya tahan terhadap pengaruh air. Pada
penelitian ini stabilisasi tanah lempung dilakukan dengan penambahan semen Portland
dan aditif alkalin. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengambilan sampel tanah
lempung dan pengujian di laboratorium guna mengetahui nilai index properties tanah
asli dan engineering properties menggunakan uji kuat tekan bebas (Unconfined
Compression Test). Sampel tanah terdiri dari 5 (lima) variasi campuran semen dan
aditif alkalin. Dengan kadar aditif alkalin sebanyak 2% dan variasi kadar semen 0%,
2%, 4% dan 6%. Dari penelitian ini diperoleh bahwa sampel tanah memiliki indeks
plastisitas 31.6%. Dari uji kuat tekan bebas pada sampel tanah asli diperoleh nilai kuat
tekan tanah sebesar 0.95 kg/cm2. setelah tanah distabilisasi dengan aditif alkalin dan
variasi semen diperoleh kesimpulan bahwa variasi campuran Tanah Asli + Aditif
Alkalin + semen (TA+AA+C) yang menghasilkan parameter nilai kuat tekan bebas
tertinggi adalah TA + 2% AA + 6% C sebesar 4.56 kg/cm2 yaitu mengalami
peningkatan kekuatan tekan sebesar 77.3%. Hasil penelitian ini menunjukkan
iii
penggunaan aditif alkalin dengan masa pemeraman 7 hari, 14 hari, dan 28 hari
menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan pada tanah dasar untuk perencanaan
jalan (subgrade)
Kata Kunci : stabilisasi tanah, semen, aditif alkalin, subgrade
iv
“TEST COMPRESSIVE STRENGTH OF SOIL CHARACTERISTICS
STABILIZATION CEMENT WITH ALKALIN ADITIVE MATERIALS”
DZULFADLI RAUF
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan
Dr. Ir. Abd. Rachman Djamaluddin, MT. Ir. H.Muhammad Iskandar Maricar, MT.
Pebimbing 1 Pebimbing 2
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros malino KM 6 Jl. Poros malino KM 6
Gowa, Sulawesi selatan Gowa, Sulawesi selatan
ABSTRAK
Soil stabilization using cement material has been widely applied and
developed, both of which have been applied in the development of civil engineering
infrastructure and scientific research results that have not been applied. However, less
optimal cement performance on soil stabilization inspires the need for an alternative
to provide added materials that can strengthen the bonding between particles and the
bonding power between particles and resistance to water effects. In this study the
stabilization of clay was carried out by the addition of Portland cement and alkaline
additives. This research started with clay soil sampling and laboratory testing to find
out the value of indigenous soil properties index and engineering properties using
Unconfined Compression Test. The soil sample consists of 5 (five) variations of
cement mix and alkaline additives. With the content of alkaline additives as much as
2% and variations of cement 0%, 2%, 4% and 6%. From this research it is found that
soil sample has 31.6% plasticity index. From the free compressive strength test on the
original soil sample obtained value of soil compressive strength of 0.95 kg / cm2.
after the soil is stabilized with alkaline additives and cement variation it is concluded
that the variation of the mixture of the Native + Alkaline + Cement + Alkaline
Additives (TA + AA + C) resulting in the parameters of the highest free compressive
strength value is TA + 2% AA + 6% C at 4.56 kg / cm2 that is increase of
compressive strength equal to 77.3%. The results of this study demonstrate the use of
v
alkaline additives with a curing period of 7 days, 14 days, and 28 days shows results
that meet the requirements on the ground basis for planning the road (subgrade)
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut diucapkan, selain memanjatkan puji dan syukur
pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Uji
Alkalin”, sebagai salah satu syarat yang diajkukan untuk menyelesaikan studi
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Abd, Rauf dan Ibu Rosyani Sirajuddin, selaku alasan penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan harapan membahagian mereka.
2. Dr.Ing. Ir. Wahyu H.Piara,MS.ME selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
3. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT.,selaku ketua jurusan Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Dr. Ir. Rachman Djamaluddin, MT. selaku pembimbing I, yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai
dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan ini.
5. Ir. H. Muhammad Iskandar Maricar, MT. selaku dosen pembimbing II, atas
segala kesabaran dan waktu yang telah diluangkannya untuk memberikan
bimbingan hingga terselesainya penulisan ini.
6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
Hasanuddin.
vii
7. Pas Jas, Pak Sukiman, Pak Arifin, Pak Sofwan, Ibu Hasriana dan Ibu Nurjannah
yang telah memberikan tambahan ilmu dan dukungan dalam membantu
penelitian Tugas Akhir ini.
8. Sodari Suci Dewi Sartika yang telah memberikan dukungan dalam membantu
penelitian Tugas Akhir ini.
9. Sodara-sodari di teknik sipil terkhusus Sidratul Muharram dan Munadrah yang
selalu membantu dalam pengujian sampel tugas akhir.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya
Tabel 3.1 Alat-alat dan gambar pengujian sifat mekanis ............................ III. 4
Tabel 3.2 Alat-alat dan gambar pengujian sifat mekanis ............................ III. 5
Tabel 3.3 Standar Pengujian Fisis dan Mekanis Tanah .............................. III. 6
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Tanpa Pemeraman .............. IV. 9
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 7 hari ............... IV. 11
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 14 hari ............. IV. 13
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 28 hari ............. IV. 15
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Isi Kering ... IV. 5
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Tegangan dan Regangan Kuat Tekan Bebas
Pemeraman................................................................................ IV. 10
xii
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dataran rendah cukup nyaman, tidak terlalu dingin seperti di dataran tinggi dan
Tanah di dataran rendah umumnya terdiri dari sedimentasi halus atau tanah
dihadapkan pada dua alternatif, yaitu mengganti tanah jelek atau memperbaiki
tanah yang ada sehingga dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan, salah
teraplikasi. Bahan-bahan yang telah lama digunakan salah satunya ialah semen
tambah yang dapat memperkuat daya ikat antar partikel dan daya tahan
terhadap pengaruh air, dapat mencegah terjadinya pelarutan partikel liat tanah
oleh alkali yang terkandung dalam semen, juga dapat berfungsi sebagai
I. 1
aktivator untuk memudahkan terjadinya interaksi kimia pada proses stabilisasi.
Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan bahan aditif alkalin sebagai
stabilisator,
terhadap peningkatan nilai parameter kuat tekan bebas pada tanah yang
distabilisasi?
penelitian
semen terhadap peningkatan nilai parameter kuat tekan bebas pada tanah
yang distabilisasi.
I. 2
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran yang diinginkan
semen
3. Penelitian hanya meneliti sifat-sifat fisis dan mekanis tanah lempung, tidak
5. Bahan stabilisasi yang digunakan ialah bahan aditif alkalin dan semen
menjurus pada pokok permasalahan dan kerangka isi. Dalam tugas akhir ini
I. 3
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian,
Bab ini berisikan tinjauan umum yang digunakan untuk membahas dan
Bab ini menjelaskan tentang tahap demi tahap prosedur pelaksanaan penelitian
Bab ini menyajikan hasil analisis perhitungan data-data yang diperoleh dari
Bab ini akan menerangkan tentang kesimpulan beserta saran yang diperlukan
I. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sifat yang dimiliki dari tanah lempung yaitu antara lain ukuran butiran-
butiran halus > 0.002 mm, permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler tinggi,
bersifat sangat kohesif, kadar kembang susut tinggi dan proses konsulidasi
lambat.
mengontrol ukuran, bentuk dan sifat fisis serta kimia dari partikel tanah.
Tanah lempung memiliki sifat yang khas yaitu apabila dalam keadaan
kering di akan bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis, dan
perubahan volume yang besar dan itu terjadi karena pengaruh air.
II. 1
a) Penggunaan istilah ukuran lempung, lebih dihubungkan dengan
kadang ukuran mineral ini < 2 μm, meskipun pada umumnya < 2 μm.
dengan massa) yang tinggi. Bentuk lain dari partikel mineral lempung
II. 2
Jenis-jenis mineral lempung tergantung dari kombinasi susunan
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.2 Mineral lempung, (a) kaolinit, (b) ilit, (c) montmorilonit
(DAS, 1995)
dasar struktur ini adalah lembaran tunggal silika tetrahedron yang digabung
sebagai pelekat. Sebuah partikel kaolinit bisa mencapai lebih dari seratus
tingkat.
lembaran tersebut di atas diberikan satu sama lain dengan perekat (tidak
II. 3
dapat di ganti) yang berkekuatan rendah akibat pengaruh ion potasium yang
atas diisi oleh molekul air dan kation-kation (dapat diganti) selain potasium.
menolak, dan sebaliknya. Gaya tarik menarik antar partikel adalah akibat
pendeknya rentang gay-gaya van der Waals; gaya-gaya ini tidak tergantung
pada karakteristik lapisan ganda dan makin berkurang besarnya bila jarak
dengan orientasi lebih besar, yaitu struktur yang dipengaruhi oleh endapan
II. 4
Kriteria neburut Skala Udden-Wentworth,ukuran partikel lanau
berada di antara 3,9 sampai 62,5 μm, lebih besar daripada lempung tetapi
lebih kecil daripada pasir ISO 14688 memberi batasan antara 0,002 mm dan
0,063 mm, diantara lempung dan pasir. Pada kenyataannya, ukuran lempung
dan lanau sering kali saling tumpang tindih, karena keduanya memiliki
membedakan pasir dari lanau. Ini berbeda dari bahasa Unified Soil
II. 5
Sedangkan untuk menentukan klasifikasi tanah pada sistem
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya (Sistem
AASHTO)
Tanah berbutir
Klasifikasi tanah (35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan
No.200
Klasifikasi A–1 A-2
A-3
kelompok A–1-a A–1–b A–2-4 A–2-5 A–2-6 A–2-7
Analisa ayakan
(% lolos)
No.10 Maks.50
No.40 Maks.30 Maks.50 Maks.51
No.200 Maks.15 Maks.25 Maks.10 Maks.35 Maks.35 Maks.35 Maks.35
Tipe material yang Batu pecah, Pasir Kerikil dan pasir yang berlannau
paling domonan kerikil dan pasir halus atau berlempung
Penilaian sebagai
Baik sekali sampai baik
bahan tanah dasar
II. 6
Ayakan No.40
Batas cair (LL) Maks. 40 Min. 41 Maks. 40 Min. 41
Indeks Plastisitas (IP) Maks. 10 Maks. 10 Min. 11 Min. 11
Tipe material yang paling
Tanah berlanau Tanah berlempung
domonan
Penilaian sebagai bahan
Biasa sampai jelek
tanah dasar
* A-7-5, PI ≤ LL – 30
** A-7-6, PI > LL – 30
(Sumber: Braja M. Das (1995))
interaksi air dengan tanah terhadap reaksi permukaan, karena itu aktivitas
II. 7
untuk mencapai keseimbangan gaya tarik antar butir. Agar terjadi interaksi
yang baik antara air dan tanah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
tanah terhadap pengaruh air akan menurun dan suatu ketika akan
kering.
stabil.
Interaksi air dan tanah dapat diubah dengan memisah ikatan cation (Mg,Ca)
II. 8
Bahan aditif alkalin merupakan mineral bubuk 100% mineral,
komponennya terdiri dari alkaline dan alkali tanah pilihan. Aditif Alkalin
tinggi, menetralkan tingkat Ph, juga membuat lapisan tidak tembus air
100%.
alkalin. Untuk jenis tanah dengan 15% dapat distabilisasikan dengan bahan
aditif alkalin, serta tanah dengan kandungan garam yang tinggi dapat
distabilisasikan juga.
2.4. Semen
II. 9
Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu Klinker/terak
(70% hingga 95% merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir
silika, pasir besi dan lempung), gypsum (sekitar 5% sebagai zat pelambat
pengerasan) dan material ketiga seperti kapur, pozzolan, abu terbang, dan
lain-lain.
II. 10
BAB III
METODOLOGI PEMBAHASAN
Komplek Roxy Mas Blok C 1 No. 22-23, Jl. KH. Hasyim Ashari,
• Uji fisis dan mekanis tanah, pembuatan benda uji, dan uji mekanis
Adapun waktu penelitian mengacu pada interval dan durasi yang telah
III. 1
bahan-bahan tersebut untuk memastikan kesesuaiannya dengan
kesimpulan.
alur kegiatan penelitian agar dapat berjalan secara sistematis dan tepat sasaran
tercapainya tujuan penelitian. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah studi
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan
penelitian kemudian dikaji dalam kajian pustaka dan berbagai teori dasar.
START
Kajian Pustaka
III. 2
A
Tidak Memenuhi
Persyaratan
n
Ya
Persyaratan
Analisa Hasil
FINISH
A. Penyiapan bahan
III. 3
c. Bahan aditif alkalin
b. Semen PCC
B. Peralatan laboratorium
Pengujian Berat
1
Jenis
III. 4
Pengujian Batas-
2
Batas Atterberg
Pengujian Analisa
3 Saringan &
Hydrometer
Pengujian Kuat
1
Tekan Bebas
III. 5
C. Standar Pengujian
Pengujian yang dilakukan adalah uji properties tanah asli, uji distribusi
ukuran partikel tanah asli, uji struktur mikro tanah asli. Umumnya pada
tanah lempung pasir kelanauan natural mengadung lebih dari satu tipe
pasir kelanauan, atau bahan organik dan inorganik lainnya. Hingga saat
ini belum ada satupun hasil studi yang dapat menjelaskan secara
III. 6
E. Optimalisasi Bahan Aktivator
semen dan bahan aditif alkalin, dilakukan pengujian pada benda uji
Stabilisator
Tanah
No. Semen Aditif Alkalin Jumlah Sampel
% % %
S1 0 0 100 3 x 4 = 12 buah
S2 0 2 98 3 x 4 = 12 buah
S3 2 2 96 3 x 4 = 12 buah
S4 4 2 94 3 x 4 = 12 buah
S5 6 2 92 3 x 4 = 12 buah
dari berat tanah. Setiap kali pengujian dilakukan terhadap 3 benda uji,
diuji pada umur peram 0 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Dari hasil
sebagai bahan stabilisi tanah. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat
III. 7
BAB IV
4.1. Karakteristik Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lempung Pasir Kelanauan
a. Berat Jenis
Pada pengujian berat jenis, didapatkan nilai berat jenis tanah asli yaitu
sebesar 2,65.
b. Kadar Air
Pada pengujian kadar air, didapatkan nilai kadar air dari tanah asli yaitu
sebesar 38,85%
c. Batas-Batas Atterberg
sebagai berikut:
Batas plastis yaitu kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat
IV. 1
• Nilai Batas Cair
Batas cair yaitu kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari
kondisi plastis ke cair. Nilai batas cair yang diperoleh ialah sebesar
ini:
100
90
80
Kadar Air (%)
70
60
50
40
30
20
1 10 100
Jumlah Pukulan
Nilai indeks plastisitas didapatkan dari selisih batas cair dan batas
IV. 2
d. Analisa Saringan dan Hidrometer
Pada pengujian analisa saringan, didapatkan nilai lebih dari 50% tanah
lebih dari 50% tanah lolos saringan No. 200 yang berarti tanah
IV. 3
atterberg. Dengan menghubungkan nilai batas plastis dengan indeks
Officials (AASHTO)
diperoleh nilai lebih dari 50% tanah tersebut lolos saringan No. 200,
yaitu sebesar 58,20% serta nilai batas cair sebesar 65,46% dan
data yang diperoleh maka tanah termasuk A-7. Adapun A-7 terbagi
IV. 4
Dimana F adalah persentase tanah lolos saringan No. 200, sehingga
dan kadar air optimum sampel. Berikut adalah grafik hubungan antara
Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Isi Kering
IV. 5
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai berat isi kering
maksimum (γdry max) = 1,401 gr/cm3 yang dicapai pada kadar air
pemampatan.
IV. 6
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Tanah Asli
Hasil
No. Jenis Pengujian Satuan
Pemeriksaan
Karakteristik Sifat Fisik
Batas-Batas Atterberg
Kerikil (%) 0
Klasifikasi
USCS CH
AASHTO A-7-5
Karakteristik Sifat Mekanis
Pemadatan (Kompaksi)
IV. 7
6. Kuat Tekan Bebas (qu) kg/cm2 0,950
pasir kelanauan dengan plastisitas dan perubahan volume tinggi. Selain itu
tanah juga memiliki nilai kuat tekan yang rendah dengan konsistensi sangat
lunak, sehingga tidak cocok digunakan sebagai lapisan subgrade pada jalan.
Oleh karena itu, tanah tersebut perlu dilakukan sebuah metode perbaikan tanah
4.2. Pengaruh Penambahan Semen dan bahan aditif alkalin terhadap Nilai
lempung pasir kelanauan dengan penambahan semen dan bahan aditif alkalin
0 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari guna melihat perbandingan hasil yang
IV. 8
Hasil pengujian yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat
aditif + 0% semen
aditif + 0% semen
aditif + 2% semen
aditif + 4% semen
aditif + 6% semen
IV. 9
1.40
1.20
1.00
qu (kg/cm2)
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran tanpa Pemeraman
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran penambahan
karena reaksi kimia pada campuran saat tanpa pemeraman belum sempurna
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 10
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 7 hari
aditif + 0% semen
aditif + 0% semen
aditif + 2% semen
aditif + 4% semen
aditif + 6% semen
IV. 11
4.50
4.00
3.50
qu (kg/cm2)
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 7 hari
mengalami peningkatan. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia pada semen
mulai bekerja sehingga menaikkan nilai kuat tekan dari tanah tersebut.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 12
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 14 hari
aditif + 0% semen
aditif + 0% semen
aditif + 2% semen
aditif + 4% semen
aditif + 6% semen
IV. 13
5.00
4.50
4.00
3.50
qu (kg/cm2)
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S2 = TA + 2% AA + 0% C S4 = TA + 2% AA + 4% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C S5 = TA + 2% AA + 6% C
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran Pemeraman 14 hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 14 hari
terus mengalami peningkatan. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia pada
semen mulai bekerja sehingga menaikkan nilai kuat tekan dari tanah
tersebut.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dapat dilihat pada
IV. 14
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pemeraman 28 hari
aditif + 0% semen
aditif + 0% semen
aditif + 2% semen
aditif + 4% semen
aditif + 6% semen
IV. 15
5.00
4.50
4.00
qu (kg/cm2)
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
S1 S2 S3 S4 S5
Variasi Campuran
S1 = TA
S4 = TA + 2% AA + 4% C
S2 = TA + 2% AA + 0% C
S5 = TA + 2% AA + 6% C
S3 = TA + 2% AA + 2% C
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Nilai qu dengan Variasi Campuran Pemeraman 28 hari
Dari grafik dapat dilihat nilai kuat tekan variasi campuran pada 28 hari
mengalami peningkatan pesat. Hal ini karena pengaruh reaksi kimia pada
IV. 16
BAB V
5.1. Kesimpulan
alkalin dan semen dapat dilihat berdasarkan nilai kuat tekan bebas
5.2. Saran
V. 1
1. Proses pencampuran tanah bahan aditif alkalin dan semen harus
lebih homogen.
V. 2
DAFTAR PUSTAKA
ASTM D4318-78. (1994). Standard Test Method for Liquid Limit, Plastic and
Bowles, J.E. (1998). Alih Bahasa Ir. Johan Kelana Putra Edisi Kedua. Sifat-Sifat
Cristelo, N., and Glendinning, S., (2011). Deep Soft Soil Improvement by Alkaline
Improvement 164 Month 2011 Issue GI1, Pages 1–10 doi: 10.1680/grim.
2011.164.1.1
Jakarta: Erlangga.
I. Jakarta: Erlangga
Jakarta.
Cassagrande”.
SNI 1964:2008. “Cara uji berat jenis tanah tanah”. Revisi dari SNI 03-1964-1990.
SNI 1966:2008. “Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah”.
SNI 3423:2008. “Cara uji analisis ukuran butir tanah”. Revisi dari SNI 03-3423-
1994.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Batas Plastis
No Test - 1 2
No. Container - A1 B1
Berat Tanah Basah + Container, W1 Gram 50.3 50.92
Berat Tanah Kering + Container, W2 Gram 48.43 48.96
Berat Container, W3 Gram 43.09 42.98
Berat Air (Ww=W1-W2) Gram 1.87 1.96
Berat Tanah Kering , (Wd=W2-W3) Gram 5.34 5.98
Kadar Air, Ww/Wd x 100% % 35.019 32.776
Kadar Air Rata-rata % 33.897
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
N = % lolos sar.No.200X
Berat Tertahan ( Gram )
Temperatur T(oC)
Persen Lolos (%)
N = K(R-RW)%
Diameter (mm)
Zr = LL - (L/2)
D = KT (Zr/t)0.5
Waktu (menit)
saringan No.
RW
R
4 4.75 0 0 0 100 0.25 28 28.00 -3 0.98930 7.70 0.0692 57.57747
10 2 0.21 0.21 0.042 99.96 0.5 28 27.00 -3 0.95739 7.70 0.0489 55.72014
18 0.84 7.68 7.89 1.578 98.42 1 28 26.50 -3 0.94143 7.78 0.0348 54.79147
40 0.425 18.36 26.25 5.25 94.75 2 28 26.00 -3 0.92548 7.85 0.0247 53.86280
60 0.25 28.9 55.15 11.03 88.97 4 28 25.50 -3 0.90952 7.85 0.0175 52.93413
100 0.15 62.42 117.57 23.514 76.49 8 28 25.00 -3 0.89356 7.85 0.0124 52.00546
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
200 0.075 91.43 209 41.8 58.20 15 28 24.50 -3 0.87761 7.93 0.0091 51.07679
Pan - 291 500 100 0 30 28 24.00 -3 0.86165 8.00 0.0064 50.14812
60 28 23.50 -3 0.84570 8.05 0.0046 49.21945
90 28 23.00 -3 0.82974 8.10 0.0037 48.29078
120 28 22.50 -3 0.81378 8.10 0.0032 47.36211
240 28 22.00 -3 0.79783 8.10 0.0023 46.43345
1440 28 21.00 -3 0.76591 8.10 0.0009 44.57611
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Wwet
Wdry
W gram 1371.022 1405.254 1413.426 1404.581 1371.247
1
100
Berat kering
Volume Mould cm3 1008.8 1008.8 1008.8 1008.8 1008.8
W
dry dry
gr/cm3 1.359 1.393 1.401 1.392 1.359
V mould
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Lampiran Foto