1)
Rany Puspita Dewi, 2)Wandi Arnandi
1,2)
Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Fakultas Teknik,Universitas Tidar
Jalan Kapten Suparman 39, Magelang 56116
E-mail:ranypuspita@untidar.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
Some residents of Ngrajek Village, Mungkid Subdistrict, Magelang Regency work as duck
breeders. The purpose of this activity is to increase the productivity of duck breeders by selling
ducklings, which have higher selling prices through the application of egg incubators. The method used
is the diffusion of science and technology. This activity is carried out through two stages, namely: the
first stage, the observation by conducting the method of collecting data documentation and discussion
with community leaders as stakeholders. It aims to obtain information on the real condition of the duck
farmer community. The second stage is the stage of developing solutions to solve the problems
experienced by duck farmers through the design and manufacture of egg incubators and conduct
training on the operation of egg incubators. The primary outcome achieved in this program is the
availability of an egg incubator. Another result of this program is an increase in insight and knowledge
about egg incubator technology and the living standards of the people of Ngrajek Village
pendapatan hanya berasal dari penjualan Warga masyarakat Desa Ngrajek belum
telur itik. mengetahui teknologi tepat guna tentang
Peternak itik Desa Ngrajek rata-rata mesin penetas telur. Pengetahuan mereka
memiliki 30 ekor itik dengan dengan masih terbatas pada metode penetasan telur
jumlah produksi telur sekitar 30 butir per secara konvensional. Dimana pada metode
hari. Pendapatan ini dapat ditingkatkan ini induk itik akan mengerami telur itik dan
dengan menerapkan salah satu teknologi tentu memerlukan waktu yang lebih lama.
tepat guna yaitu mesin penetas telur. Melalui penerapan mesin penetas telur,
Melalui penerapan mesin penetas telur ini peternak itik dapat menetaskan telur dalam
diharapkan dapat meningkatkan produksi jumlah yang banyak dan dalam waktu yang
itik yang pada akhirnya akan bersamaan. Mesin ini juga dapat digunakan
meningkatkan pendapatan peternak itik di secara terus menerus tanpa dipengaruhi
Desa Ngrajek, karena satu buah anak itik oleh cuaca. Biaya pembuatan mesin ini
memiliki harga jual sekitar 7000 per ekor. juga relatif murah dengan cara
Harga jual ini lebih tinggi dibandingkan pengoperasian yang mudah.
harga jual telur itik. Pendapatan peternak Target luaran dalam penerapan
akan meningkat hampir 100% dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
perkiraan telur yang dapat ditetaskan bagi mitra yaitu berupa produk berupa
sebesar 60% dari total telur yang mesin penetas telur dan peningkatan
dihasilkan. pemahaman dan keterampilan warga
Sandi (2015) menyatakan bahwa masyarakat Desa Ngrajek mengenai
rendahnya jumlah produksi bibit itik dapat teknologi tepat guna melalui penerapan
ditingkatkan dengan penerapan teknologi mesin penetas telur. Melalui penerapan
mesin tetas. Otomatisasi mesin tetas telur mesin penetas telur, maka dapat
dapat meningkatkan daya tetas telur meningkatkan kesejaheraan masyarakat
(Suyatno, 2005). Mesin tetas dengan karena adanya peningkatan produktifitas.
menggunakan thermostat dapat menjaga Hal ini sesuai dengan enelitian yang
kelembapan suhu di dalam dan dilakukan oleh (Rawung, 2018) yang
penggunaan rak putar dapat memberikan menyatakan bahwa penggunaan mesin
kemudahan dalam proses penetasan telur tetas dapat meningkatkan jumlah ayam
(Ahaya, 2018). kampung yang dipelihara oleh kelompok
Berdasarkan analisis situasi, terdapat peternak dan meningkatkan penghasilan
permasalahan utama warga masyarakat peternak dengan usaha menjual bibit ayam
Desa Ngrajek diantaranya yaitu: 1) Potensi (DOC) kepeternak lain, dengan demikian
ketersediaan telur itik yang belum dapat meningkatkan kesejahteraan
dimanfaatkan secara optimal. Telur itik kelompok peternak ayam.
yang dihasilkan oleh sebagian warga
masyarakat belum dimanfaatkan secara METODE
optimal. Hal ini dikarenakan telur itik yang
Pelaksanaan kegiatan terbagi
dihasilkan masih dijual begitu saja.
menjadi dua tahap. Tahap pertama yang
Padahal apabila dijual dalam bentuk anak
dilakukan adalah observasi lokasi yang
itik dapat memiliki harga jual yang lebih
didukung metode pengumpulan data
tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan
dokumentasi dan pendekatan dengan tokoh
warga masyarakat yang selain berprofesi
masyarakat sebagai stakeholder melalui
sebagai petani juga berprofesi sebagai
diskusi bersama dengan warga masyarakat
peternak. Rata-rata jumlah telur itik yang
Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid,
dihasilkan oleh warga masyarakat Desa
Kabupaten Magelang. Tahap ini dilakukan
Ngrajek adalah 30 butir telur per hari. 2)
untuk mendapatkan informasi mengenai
Minimnya pengetahuan dan wawasan
kondisi dan potensi yang bisa
masyarakat tentang mesin penetas telur.
194
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rany Puspita Dewi & Wandi Arnandi
Peningkatan Produktivitas Peternak Itik Melalui Penerapan Mesin Penetas Telur
195
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rany Puspita Dewi & Wandi Arnandi
Peningkatan Produktivitas Peternak Itik Melalui Penerapan Mesin Penetas Telur
196
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019