Anda di halaman 1dari 55

TUGAS JOURNAL REVIEW

RESUME MENGENAI MENEMBUS PUBLIKASI JURNAL INTERNASIONAL

DOSEN PEMBIMBING

Dr. TONY C MAIGODA, S

DISUSUN OLEH

VILLA DWI HASTUTI

P05130217049

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU

JURUSAN GIZI PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2020


BAB I

1. MENGENAI TULISAN ILMIAH


Tulisan ilmiah (scientific report) adalah laporan yang ditulis untuk memaparkan hasil
penelitian, penyaduran, pemahaman, dan pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau tim
sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan tertentu. Tulisan ilmiah digunakan untuk
menghubungkan penelitian di satu tempat dengan penelitian di tempat lain guna mendukung
pengembangan penelitian /penemuan selanjutnya.
Berdasarkan surat edaran nomor 152/E/T/2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) ilmiah ini wajib untuk mahasiswa S1, S2, dan S3.
Tulisan ilmiah juga berlaku bagi guru, dosen maupun peneliti untuk mengajukan kenaikan
pangkat.

A. Dibalik Kewajiban Menulis Tulisan Ilmiah


Dibalik adanya kewajiban untuk menulis, ada hal utama yang mendasari “mengapa
harus menulis tulisan ilmiah” yaitu sebagai sebirut:
a. Orang akan mengenal siapa penulisnya.
b. Orang akan mengetahui kepakaran penulis tulisan ilmiah tersebut.
c. Tulisan ilmiah bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kemajuan orang banyak dan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain keuntungan di atas, beberapa poin yang lebih besar yang bisa dirasakan langsung
oleh penulis, yaitu :
a. Penulis bisa menjadi terkenal, dan bahkan diundang sebagai “visiting/guest
researcher” (peneliti tamu) oleh lembaga nasional dan internasional.
b. Penulis bisa menjaga karyanya dari pencurian hak intelektualitas.
c. Penulis bisa membantu meningkatkan level penelitian ilmiah, serta ilmu dan
teknologi bangsa.
d. Pemanfaatan langsung hasil saduran dari tulisan ilmiah penulis penulis oleh industri
sehingga ekonomi bangsa bisa ditingkatkan.

B. Kendala dalam Menulis Tulisan Ilmiah


Dalam tulisan ilmiah yang harus dihindari adalah plagiat, yakni melakukan percontekan
atau copy and paste secara langsung karya seseorang. Plagiat ini bisa berupa
penjiplakan dalam tulisan (kalimat atau paragraf) dan hasil penelitian. Plagiat bisa
digolongkan sebagai pencuri hak intelektualitas, dampak dan sangsi sosial akan
diterima oleh pelaku plagiat, diantaranya pemecatan secara tidak hormat dalam bidang
akademisi (berupa keraguan akan kepakaran penulis). Oleh karena itu, tulisan ilmiah
harus benar-benar bebas dari unsur penjiplakan.

C. Jenis Tulisan Ilmiah


a. Article/Report, Jenis ini adalah jenis umum tulisan ilmiah. Panjang laporan ilmiah
bisa mencapai 6.000 kata. Dalam tulisan jenis ini, tulisan dibagi dalam beberapa
sub-judul.
b. Communication/Letter, Jenis tulisan ilmiah yang cenderung lebih pendek. Pada
beberapa jurnal, ada yang membatasi hanya 1-2 halaman saja. bahkan, ada jurnal
yang tidak melakukan pembagian sub-judul, sehingga semua bagian: pendahuluan,
metode penelitian, maupun hasilnya digabungkan.
c. Notes/Letter to Editor, tulisan ini biasanya berupa sanggahan, masukan, atau pujian
pada tulisan ilmiah yang telah dimuat. Tulisan ini juga dibatasi hanya beberapa kata
dan halaman saja.
d. Review, Menjelaskan rangkuman hasil-hasil penelitian yang ada saat ini. Biasanya
ditulis oleh orang-orang yang memang sudah ahli dan pakar di bidangnya.
e. Book chapter/Edited Book/Book. Tulisan ini adalah perpanjangan dari jenis Review.
Tulisan ini adalah tulisan jenis review yang lebih panjang.
f. Paten dan hak cipta. Ditujukan untuk mengunci industri. Bersifat berbayar dan para
pengguna paten ini harus membayar royalty kepada penemu. Biasanya paten ini
berhubungan dengan penelitian yang bisa digunakan untuk produksi secara massal.
2. STRUKTUR TULISAN ILMIAH
Dalam menyusun tulisan ilmiah, penulis harus menyusun kata dan kalimat dalam
naskah tulisan ilmiahnya agar sesuai dengan struktur dari suatu jurnal yang akan dituju.
Struktur tulisan ilmiah dapat dibagi 2, yaitu komponen dasar dan komponen utama:
a. Komponen Dasar : adalah bagian dari tulisan ilmiah yang bisa dilihat langsung oleh
pembaca di web jurnal tanpa harus membayar. Komponen ini menjadi penentu
pembaca akan melanjutkan membaca tulisan ilmiah secara lengkap atau tidak.
1. Judul/ title
2. Nama/ author
3. Afiliasi
4. Abstrak
5. kata kunci/ keywords
b. Komponen Utama : adalah bagian dari tulisan ilmiah yang memerlukan proses khusus
untuk membacanya.
1. Pendahuluan/ introduction
2. Teori dasar/ theoretical basis
3. Metode penelitian/ experimental details
4. Hasil penelitian/ results
5. Pembahasan/ discussions
6. Kesimpulan/ conclusions/ summary
7. Ucapan terimakasih/ acknowledgements
8. Daftar pustaka/ references

A. Komponen Dasar dalam Tulisan Ilmiah


1. Judul (Title)
Judul adalah level tertingi dalam sebuah tulisan ilmiah. Hal yang harus diperhatikan
berhubungan dengan pembuatan judul adalah :
a. Judul adalah gabungan kata dan bukan kalimat lengkap (bukan hasil kombinasi subjek
+ predikat + objek).
b. Judul akan menentukan paragraf pertama di bagian pendahuluan.
c. Judul harus cocok dan sesuai dengan sub-bab dalam tulisan ilmiah.
Kerangka berpikir penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Susun daftar kebaruan, ide, dan manfaat dari hasil penelitian.
2) Susun daftar tersebut dan rangkai menjadi sebuah judul.
3) Perhatikan kembali struktur judul apakah sudah berbentuk “bukan kalimat”, sederhana,
dan mudah dimengerti.
4) Cek judul kembali yang sudah dibuat dan pastikan judul agar lebih spesifik pada
sasaran yang akan dibahas.
Contoh :
Tepat : “Synthesis of silicon dioxide material”
(judul berfokus pada silicon dioksida)
Tidak Tepat : “Synthesis of metal material”
(judul terlalu umum, kata “metal” memiliki arti terlalu luas dan tidak
spesifik
Contoh dari kerangka berpikir :
1) Dalam penelitian pembuatan polystyrene yang dilapisi oleh silica, penulis bisa
menjabarkan kebaruan sebagai:
a. Silica yang melapisi bagian permukaan polystyrene → “silica shell on polystyrene”
b. Lapisan silica tidak mengandung mesoporous → “mesopore-free”
c. Lapisan silica bisa dikontrol ketebalannya dan juga cocok untuk macam-macam
ukuran polystyrene → “controllable silica shell thickness”
2) Pembuatan judul dalam pembuatan polystyrene yang dilapisi silica dapat ditulis
sebagai:
“Mesopore-free silica shell with nanometer-scale thickness-controllable on cationic
polystyrene core”
(Judul tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Colloid and Interface Science, vol
389, halaman 134-146, tahun 2013).

2. Nama Penulis (Author)


Nama penulis yang ditulis adalah nama orang-orang yang berkontribusi dalam pembuatan
naskah tulisan ilmiah. hal yang harus diperhatikan dalam penulisan nama penulis adalah:
1) Semua nama penulis harus ditulis sebagai nama lengkap.
2) Tidak boleh menaruh gelar pada nama penulis
Contoh penulisan nama sebagai berikut:
Tepat : “Muhammad Abdul Rozaq Nasution”
Tepat : “Muhammad A.R. Nasution”
Tidak tepat : “Muhammad Abdul Rozaq N”
(nama terakhir tidak boleh disingkat)
Tidak tepat : “M. Abdul Rozaq N.”
(nama terakhir tidak boleh disingkat)
Tidak tepat : “Prof. Muhammad Abdul Rozaq Nasution”
(tidak boleh ada gelar)
Contoh susunan nama penulis
1) Nama pertama. Posisi nama ini adalah nama terdepan di dalam penyusunan nama
penulis. Biasanya diisi orang utama yang mengerjakan penelitian serta paling
berkontribusi dalam penulisan ilmiah.
2) Nama dengan tanda bintang, dinamakan corresponding author. Nama ini adalah
penanggung jawab dari tulisan ilmiah, menyediakan dana penelitian dan
memungkinkan pembaca untuk berdiskusi mengenai tulisan ilmiah tersebut.
3) Nama lainnya, selain nama pertama dan nama tanda bintang. Nama ini berderet sebagai
nama kedua, ketida, dan seterusnya. Penentuan nama ini biasanya berdasarkan
banyaknya kontribusi dalam penulisan karya tulis dan penelitian. Semakin banyak
kontribusinya nama biasanya menjadi lebih depan.

3. Afiliasi
Semua penulis harus memiliki afiliasi, apabila penulis salah membuat afiliasi atau afiliasi
tidak terdaftar, naskah tulisan ilmiah tersebut akan diragukan.
Contoh :
Tepat : Institut Teknologi Bandung
Tidak tepat : Institute of Technology Bandung
(tidak tepat karena memaksakan dalam bahasa Inggris)
Tidak tepat : Bandung Institute of Technology
(tidak tepat karena memaksakan dalam bahasa Inggris)
Tepat : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tidak Tepat : Indonesian Institute of Sciences
(tidak tepat karena memaksakan dalam bahasa Inggris)

4. Alamat (Address)
Alamat afiliasi digunakan untuk memungkinkan korespondensi dan surat menyurat
pembaca kepada penulis. Alamat yang dicantumkan harus lengkap, sesuai dengan nama
asalnya, dan ditulis dalam bahasa lain disertai kode pos, kota, provinsi, dan negara.
Contoh :
Tepat : “Jl. Setiabudi No.229 Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia”
Tidak tepat : “Setiabudi street no 10, Bandung 40132, West Java, Indonesia”
(tidak tepat apabila memaksakan alamat afiliasi menjadi berbahasa Inggris)

5. Informasi Korespondensi (Corresponding author)


1) Dalam penulisan alamat email, digunakan alamat email afiliasi yang resmi. Sebagai
contohnya, apabila penulis bernama Aa Taryanaz dan berasal dari Universitas
Pendidikan Indonesi, sebaiknya menggunakan email:
Tepat : aataryanaz@upi.edu
Tidak tepat : aataryanaz@yahoo.com atau aataryananaz@gmail.com
2) Nama alamat email dibuat harus sesuai dengan nama penulis. Contohnya :
Nama penulis : Aa Taryanaz
Nama email yang tepat : aataryanaz@upi.edu atau taryanaz@upi.edu
Nama email yang tidak tepat : anak.sakti@upi.edu
3) Penulisan nomor telepon/fax harus disertai dengan kode negara, area dan nomor
telepon utama. Gunakan nomor telepon afiliasi untuk mempermudah korespondensi
dan jangan menggunakkan nomor handphone. Dalam penulisan nomor telepon,
pisahkan atara kode negara, area, dan nomor telepon utama dengan menggunakan
spasi atau tanda “dash” (-). Contoh :
Tepat : +62 22 522 0715 (dipisahkan dengan spasi)
Tepat : +62-22-522-0715 (dipisahkan dengan tanda dash)
Tidak tepat : 022-522-0715 (tidak ada kode negara)
Tidak tepat : 522 0715 (tidak ada kode negara dan kode area)
Tidak tepat : +62225220715 (tidak ada yang dipisahkan)

6. Abstark (Abstract)
Abstrak adalah ringkasan dari tulisan ilmiah. Di dalam abstrak, harus dimasukkan poin-
poin penting sebagai berikut:
1) Tujuan penelitian
2) Cara metode pelaksanaan penelitian
3) Hasil yang diperoleh
4) Originalitas / kebaruan
5) Dampak dan impak dari hasil penelitian
Sebagai contoh, apabila penulis mebuat judul “Mesopore-free silica shell with nanometer-
scale thickness-controllable on cationic plystyrene core” (diambil dari Journal of Colloid
and Interface Science, vol 389, hal 134-146, tahun 2013), abstrak dapat ditulis seperti pada
paragraf dibawah ini.
The formation of mesopore-free silica with homogenous shell thickness smooth surface,
and controllable thickness in the nanometer range (from 4 to 12 nm) on core material was
studied. (Bagian daripada judul) Cationic polystyrene particles with various sizes (ranged
from 80 to 300 nm) were used as a model of core material, which could be effective to
support the electrostatic attraction between thecore material and the negatively charged
silica without any additivies. (Bagian dari metode penelitian) Different from other reports,
mesopore-free shell was produced due to the absence of additive. Basic amino acid (i.e.,
lysine) was used a as catalyst for forming the silica, which is harmless and able control
the silica growth and produce shell with smooth surface. (Bagian dari
kebaruan/originalitas) Homogenous thin shell (thickness <13nm) with nanometer-scale-
controllable was reported, while in the current reports, the modification of the shell in this
thickness range was typically difficult and relating to the formation of incomplete/
inhomogenous silica coating and rough surface. (Bagian dari hasil penelitian) The
relationships among the reaction parameters were also investigated in detail along with
the theoretical consideration and the proposal of the silica soating formation mechanism.
The present mesopore-free silica shell was efficiently used for various applications
because of their tendency not to adsorb large molecules, as confirmed by the nitrogen
sorption and large molecule adsorption analysis. (Bagian dari impak)

7. Kata Kunci (Keywords)


Kata kunci atau keywords adalah kata-kata yang dipilih untuk mempermudah pembaca
dalam melakukan pencarian informasi yang diinginkannya melalui mesin mencari/ search
engine (seperti scopus, google, yahoo, msn, dan sebaliknya) atau halaman index dari jurnal.
Gunakan kata-kata yang berhunguna dengan ide dan kebaruan dari tulisan ilmiah yang
diusulkan.

B. Komponen Utama Tulisan Ilmiah


Komponen utama adalah tempat pembaca menelaah, mencari ide, dan mengambil
pengetahuan dari tulisan ilmiah.
1. Pendahuluan (Introduction/ Background)
Dalam bagian ini, biasanya dijelaskan secara berurutan :
1) Jelaskan definisi, keadaan, dan manfaat dari objek yang diteliti.
2) Jelaskan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan penelitian lain yang berhubungan
dengan objek penelitian penulis.
3) Sebutkan kelemahan/ keterbatsan keilmuan, teknologi dan penelitian yang sudah ada
saat ini.
4) Jelaskan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dari kekurangan/
keterbatasan keilmuan dan teknologi saat ini.
5) Tuliskan penelitian yang pernah penulis lakukan dan pernah diterbitkan, untuk
menentukan kepakaran penulis dalam bidang yang dilaporkan di naskah tulisan ilmiah.
6) Sebutkan hipotesis dan tujuan penelitian.
7) Tulis cara atau metode penelitian yang diusulkan penulis.
8) Jelaskan hasil yang diperoleh yang tertuang dalam naskah tulisan ilmiah.
9) Susun, urutkan, dan jelaskan apa ide, kebaruan, originalitas, dan impak serta aplikasi
yang bisa didapat apabila menggunakan cara yang diajukan penulis dalam naskah
tulisan ilmiah.

2. Teori Dasar (Theoretical Basis)


Bagian ini membahas bagaimana teori-teori yang berhubungan dengan tulisan ilmiah yang
diusulkan.

3. Metode Penelitian (Experimental method/ Research methology)


Semua hal yang berhubungan dengan cara dan metode penelitian harus dijelaskan secara
rinci, termasuk di dalamnya material/ bahan yang digunakan (merk/brand, komposisi,
konsentrasi), metode penelitian yang digunakan(alat pembuatan, statistic, kuesioner, survey),
analisa apa yang dilakukan (alat karakteristisasi dan analisis, program komputer), serta
keterangan mengenai kapan, berapa lama waktu prosesnya, dan dimana penelitian tersebut
dilakukan. Kalimat yang digunakan dalam metode penelitian harus berbentuk lampau (past
tense) karena proses penelitian di masa yang lalu.

4. Hasil Penelitian (Results)


Bagian ini digunakan untuk memaparkan hasil penelitian kepada pembaca. Semua data
hasil penelitian dimasukkan, disusun dan dijelaskan secara rinci. Hasil penelitian yang
dijelaskan kemudian disusun menjadi gambar, animasi ilustrasi, tabel, foto, dan lain-lain.
Semua hasil harus dijelaskan satu per satu dan disusun menjadi sesuatu yang informative bagi
pembaca.
Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1) Gambar, grafik, diagram, dan tabel tidak boleh diambil daridata penelitian orang lain.
2) Tidak boleh ada data yang ganda dalam satu naskah rulisan ilmiah.
3) Gambar, grafik, diagram, dan tabel harus dinomori dengan jelas, dilengkapi legenda,
dan disesuaikan dengan struktur yang ada di naskah tulisan ilmiah.
4) Semua data gambar, grafik, diagram dan tabel harus dijelaskan semua.
Adapun cara untuk menuliskan hasil penelitian /results dapat dilihat dalam rincian sebagai
berikut:
1) Buat gambar, tabel, dan grafik semenarik mungkin.
2) Buat list mengenai hasil yang bisa didapatkan dari gambar, grafik, diagram atau tabel.
3) Tulis penjelasan tentang gambar yang akan ditampilkan dan dari mana gambar, grafik,
tabel itu diperoleh. Kalimat dalam bentuk present tense.
4) Tulis penjelasan hasil apa yang didapatkan dari gambar, grafik, diagram, atau tabel.
Kalimat ditulis dalam bentuk past tense.
5) Simpulkan hasil yang didapat dari gambar, grafik, diagram dan tabel. Kalimat ditulis
dalam bentuk present tense.

5. Pembahasan (Discussion)
Discussion merupakan bagian untuk menjelaskan hasil analisa atau data yang didapatkan,
dikaitan dengan teori yang telah ada atau penelitian orang lain. Bagian pembahasan tidak
boleh mengandung pengulangan kalimat yang sudah ditulis di bagian results.

6. Kesimpulan (Conclusion/ Summary)


Penulis diharapkan menulis ringkasan dan kesimpulan dari naskah tulisan ilmiah. Isi
dalam kesimpulan agak mirip dengan abstrak, tapi sifatnya melaporkan, dan kekurangan dari
penelitian yang dijelaskan dalam tulisan ilmiah, dan apa yang akan dilakukan pada penelitian
selanjutnya (Future plan). Perbedaan antara conclusion atau summary adalah:
 Conclusion akan digunakan untuk menggambarkan kesimpulan yang diambil dari hasil
penelitian.
 Summary akan digunakan apabila peneluis tidak bisa mengambil kesimpulan dari hasil
penelitian. Summary berupa hasil rangkuman tulisan ilmiah.
7. Ucapan Terimakasih (Acknowledgements)
Acknowledgements adalah bagian yang menyatakan ucapan terimakasih atas bantuan dari
orang atau lembaga yang membantu penelitian, beasiswa atau sponsor (scholardhip and
fellowship), dan dana penelitian (research grant). Nama orang yang membantu dalam
penelitian atau penulisan ilmiah harus ditulis dengan gelar.

8. Daftar Pustaka (References)


Daftar pustaka mengandung nama penulis, judul, nama jurnal, nomor volume, nomor
halaman, dan tahun penerbitan. Susunan penulisan referensi antara satu jurnal dengan jurnal
lain berbeda. Oleh karena itu, penulis sebaiknya melihat ketentuan jurnal yang dituju dalam
cara menulis daftar pustakanya.

9. Informasi Tambahan/ lampiran (Supporting Information/ Appendix)


Bagian ini biasanya dimasukkan informasi-informasi mengenai adanya tambahan data
yang tidak cocok apabila disimpan pada naskah utama. Informasi tambahan ini dipakai
karena adanya keterbatasan huruf dan kata dalam jurnal yang dituju sehingga penulis tidak
memungkinkan untuk melampirkan semua data pada naskah utama. Informasi ini biasanya
berupa rumus, metode eksperimen secara detail, dan data analisa tambahan.
BAB II
TEKNIK PENULISAN ILMIAH
1. TATA TULIS KALIMAT
Salah satu kunci agar tulisan ilmiah bisa diterima di jurnal internasional terakreditasi
adalah penggunaan kata dan kalimat yang baik, mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah
tata bahasa. Penggunaan kata dan kalimat yang baik ini sangat penting karena berhubungan
dengan proses transfer informasi dan ide penulis kepada pembaca.
1) Kata adalah susunan huruf yang tersusun untuk membentuk suatu arti.
2) Frasa adalah susunan kata yang memiliki arti tertentu. Cara pembuatan frasa dalam
bahasa Inggris dengan cara mengambil langsung kata benda atau merubah kata kerja
menjadi kata benda (kata kerja dibuat dalam bentuk V_).
3) Klausa adalah susunan kata yang lebih tinggi dari frasa. Susunan kata-katanya masih
tidak mencukupi untuk membentuk kalimat.
4) Kalimat adalah susunan kata-kata yang memiliki unsur subjek dan predikat (katakerja),
bahkan terkadang memiliki objek dan keterangan.

Kata
Kata adalah susunan huruf yang tersusun untuk membentuk suatu arti. Kata ini kemudian
dirangkai menjadi suatu kalimat, sebagai bagian dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K):
a. Kata benda adalah kata yang menjelaskan sesuatu hal yang bisa dilihat secara nyata
(orang, tempat, barang, makhluk hidup, dsb).
b. Kata kerja adalah kata yang menunjukkan perbuatan suatu kata benda yang dijasikan
subjek atau objek. Kata kerja dapat dilihat sebagai berikut:
- Ditulis setelah subjek
Contoh : Pollution increase recently – (polusi meningkat saat ini)
- Ditulis sebelum kata benda
Contoh : the growing plant spreads out – (tanaman yang tumbuh itu menyebar)
c. Kata sifat adalah kata yang menerangkan sifat atau keadaan suatu hal, contohnya
besar, kecil, tinggi, cepat, dsb. Kata sifat dapat ditulis sebagai berikut:
- Ditulis setelah to be
Contoh : The reaction is fast – (reaksi itu cepat)
- Ditulis sebelum kata benda untuk menekankan sifat benda
Contoh : The rapid reaction is found – (reaksi yang cepat itu ditemukan)
d. Kata keterangan adalah kata yang menjelaskan keadaan waktu, tempat, atau
perluasan penjelasan dari suatu hal. Ciri-ciri kata keterangan adalah:
- Adanya komponen keterangan seperti in, on, at, behind, in front of, dan
sebagainya. Contohnya:
The criminals are hiding behind the wall. – (para kriminal itu sedang sembunyi di
belakang dinding)
Police catched him in 2011. – (polisi sudah menangkap dia pada tahun 2011).
- Adanya komponen kata untuk perluasan kalimat. Contohnya:
After president gives order, all ministers do that job. – (setelah presiden
memberikan perintah, semua menteri melakukan pekerjaan itu)
- Adanya akhiran ly pada kata sifat. Contohnya :
She dances beautifully – (Dia menari dengan cantik)

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mengandung paling tidakk subjek (S) dan predikat
(P). Hal yang baik apabila sapat menambahkan Objek (O) dan keterangan (K) untuk
memperjelas informasi yang ingin penulis sampaikan.
a. Penyusunan Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal harus disusun dengan susunan kata-kata yang tepat.
1. Susunan kata paling dasar dalam kalimat tunggal adalah :
S+P+O+K
Contoh :
Kalimat bahasa
Researchers Do Research In jakarta
Inggris
Struktur S P O K
Arti : Para peneliti Melakukan Riset di Jakarta

2. Apabila keterangan disimpan di awal kalimat, tanda koma harus ditambahkan → K +


“,” + S + P + O
Contoh :
Kalimat bahasa
In jakarta researchers do researches
Inggris
Struktur K S P O
Arti : Di Jakarta para peneliti melakukan riset
3. Predikat (P) harus tepat berdiri di belakang subjek (S). Tidak boleh ada kata
keterangan atau kata sifat berada di antara subjek dan predikat. Contohnya :
Apabila ingin menjelaskan mengenai :
Saya hanya bekerja dengan Excel.
Kalimat tunggal dalam bahasa Inggris adalah:
Tepat : I work only with Excel
Atau kalimat bisa ditulis sebagai:
I work with Excel only.
Tidak tepat : I only work with Excel.
(kata only tidak boleh ada diantara I dan work)

b. Penggunaan Tense dalam Kalimat Tunggal


Penjelasan waktu (dikenal dengan tense) juga harus benar. Tense mempermudah
pembaca memahami kapan kejadian yang dijelaskan dalam tulisan ilmiah terjadi. Ada 2
jenis tense: (i) keadaan sekarang/ selamanya disebut sebagai “present tense” dan (ii)
keadaan lampau disebut dengan “past tense”.
1. Kalimat dengan tense jenis keadaan sekarang/ selamanya adalah kalimat yang
menggunakan susunan sebagai berikut:
- S + V1(S)
- S + has/have + V1
- S + is/am/are + V+ing
2. Kalimat dengan tense jenis lampau adalah kalimat yang diikuti oleh kata kerja
turunan lampau, yaitu:
- S + V2
- S+ had + V1
- S + was/were + V+ing
Tense jenis sekarang/ selamanya Tense jenis lampau
Saya S + V1 S + V2
(I) S + have + V3 S + had + V3
S + am + V+ing S + was + Ving
Tunggal S + V1 + “S” S + V2
(he, she, it) S + has + V3 S + had + V3
S + is + V+ing S + was + Ving
Jamak S + V1 S + V2
(we, you, they) S + have + V3 S + had + V3
S + are + Ving S + was + Ving

Modal → can, may, should, will, would, could, might dan sebagainya.
Modal + V1
modal + have + V3
penggunaan tense di dalam penulisan naskah tulisan ilmiah
Tense
Keadaan sekarang/ selamanya Keadaan lampau
Informasi umum. Informasi dari paper orang

If organic material meet oxygen an heat, Abdul et al reported the successful synthesis
there will be a fire. of material X.

(jika materi organic bertemu dengan oksigen (Abdul dkk melaporkan kesuksesan membuat
dan panas, itu akan memunculkan api) materi X)
Penjelasan langsung ppengamatan dari Hasil analisa dari gambar atau tabel
gambar atau tabel dalam tulisan ilmiah.
From photograph image, we observed
Figure 1 shows SEM images of particles. spherical particles.

(Gambar 1 menunjukkan gambar SEM dari (Dari gambar foro, kita melihat partikel
partikel) bulat)
Hasil kesimpulan

From above data, we conclude that the


experimental system can be used for all
materials. -

(Dari data diatas, kita menyimpulkan bahwa


sistem eksperimen bisa digunakan untuk
semua material)
c. Merubah Kalimat Aktif menjadi Pasif
Jenis tense Kalimat aktif Kalimat pasif
Keadaan S + V1 + O O + is/am/are + V1 + (by S)
sekarang/ We analyze samples using a Samples are analyzed by us using a
selamanya microscope. microscope.
S + is/am/are + Ving + O O + is/am/are + being + V3 + (by S)
We are analyze samples using a Samples are analyzed by us using a
microscope. microscope.
S + has/have + V1 O + has/have + been + V1 + (by S)
we have analyze samples using a Samples hhave been analyzed by us
microscope. using a microscope.
Keadaan S + V2 + O O + was/were + V1 + (by S)
lampau We analyzed samples using a Samples were analyzed by us using a
microscope. microscope.
S + was/were + Ving + O O + was/were + being + V3 + (by S)
We were analyzed samples using a Samples were being analyzed by us
microscope. using a microscope.
S + had + V3 O + had + been + V2 + (by S)
We hal analyzed samples using a Samples had been analyzed by us
microscope. usinga microscope.
Modal S + modal + V1 + O O + modal + be + V1 + (by S)
We will analyze samples using a Samples will be analyzed by us using
microscope a microscope

Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih pola kalimat tunggal. Ada
dua jenis kalimat kompleks, yaitu anak kalimat dan induk kalimat. Anak kalimat adalah
kalimat yang memuat kata penghubung, sedangkan induk kalimat adalah kalimat yang tidak
memuat kata penghubung. Beberapa topik adalam kalimat kompleks yaitu : (1) perluasan
subjek dan objek, (2) perluasan keterangan, dan (3) penggabungan kalimat.
a. Perluasan subjek dan objek
Menggunakan kata penghubung (which, that, who, those, whose, & whom)
1. That ditempelkan secara langsung ke dalam kalimat, sedangkan which memerlukan
tanda koma (,). Contoh :
It is important for reusing chemicals that are exspensive.
It is important for reusing chemicals, which are exspensive
2. That digunakan untuk penjelasan subjek atau objek. Contoh :
It is important to find a plant that can absorb air pollution. This is because the air
condition in bandung is full of pollution.
(Itu penting untuk menemukan sebuah tanaman yang bisa menyerap polusi udara.
Hal ini karena kondisi udara di Bandung penuh dengan polusi)
It is important to find a plant. This plant can absorb air pollution. This is because
the air condition in Bnadung is full of pollution.
(itu penting untuk menemukan sebuah tanman. Tanaman ini bisa menyerap polusi
udara. Hal ini karena kondisi udara di Bandung penuh dengan polusi)

The curve, which is depicted in Figure 2, clearly shows the effectiveness of our
hypothesis for application in social science.
(kurva yang ditampilkan pada Gambar 2, menunjukkan secara jelas keefektifan
hipotesis kita untuk aplikasi di bidang social
The curve is depicted in Figure 2. This curve clearly shows the effectiveness of our
hypothesis for application in social science.
(Kurva ditampilkan pada Gambar 2, Kurva ini menunjukkan secara jelas
keefektifan hipotesis kita untuk aplikasi di bidang social).
3. That bisa diikuti S + P + O / P + O, sedangkan which harus diikuti kalimat tidak
lengkap P + O. Contoh :
Recognition of Figure 3 came from the eexperimental results. In which the
reaction condition was within strictly specified concentrations in the range of
0.01 t0 10 wt%.
(Hasil dari Gambar 3 didapatkan dari hasil penelitian, yang mana kondisi
reaksi pada kondisi yang tepat di dalam range 0.01 sampai 10 wt%.
b. Perluasan keterangan
Kata penghubung perluasan keterangan
Kata penghubung perluasan Arti dalam bahasa Indonesia
keterangan
In which Yang mana
That Yang
Where Dimana
When Ketika
How Bagaimana
What Apakah
After Setelah
Before Sebelum
By Oleh
Cara penulisan perluasan keterangan
1. Kata penghubung perluasan keterangan dengan S + P + O. Contoh :
Adopting the practical condition, X is rewritten as X = A + B where A and B are
the condition of psychology of students in class A and B respectively.
(Dengan mengadopsi kondisi riil, X dapat ditulis sebagai X = A + B dimana A
dan B adalah berturut-turut kondisi psikologis siswa di kelas A dan B).
2. Kata penghubung perluasan keterangan dengan kata kerja jenis Ving. Contoh :
The main idea for getting good tea in our shop is the selection of tea leave itself.
The good taste of tea can be obtained by combining A-type green tea leaves with
boiled water.
(Ide utama untuk membuat teh yang baik di toko kami adalah pemilihan daunt eh
itu sendiri. Teh yang enak bisa didapatkan dengan mengkombinasikan teh hijau
jenis A dengan air mendidih.)
3. Apabila kata penghubung ditengah kalimat, tanda koma tidak diperlukan (kecuali
in which)
Ahmad is crying when his father is in the hospital
Water will not evaporate before the process temperature reaches 100-degC
This is the place where the accident happened
4. Apabila kata penghubung untuk perluasan berada di awal kalimat. Contoh :
When the ratio of coffe bean and water is very low, a thin taste of coffee will be
gained.
(Ketika rasio biji kopi dan teh sangat rendah,akan didapatkan rasa kopi yang
encer).
c. Penggabungan beberapa kalimat menjadi satu kalimat
Kata penghubung untuk menggabungkan kata/ kalimat
Kata penghubung dua kalimat Arti dalam bahasa Indonesia
And Dan
But Tetapi
However Tetapi
While Disisi lain (ada fungsi waktu)
Whereas Di sisi lain (tidak ada fungsi waktu)
Although Meskipun (diikuti kalimat)
Inspite of Meskipun (diikuti frasa)
If Jika
Cara menggabungkan kalimat
1. Pastikan kalimat yang digabungkan memiliki unsur yang sama.
(1) Silica is chemically inert
(2) Silica is thermally stable Silica is chemically inert, thermally
(3) Silica is harmless stable, harmless, and inexpensive
(4) Silica is inexpensive

2. Hasil penggabungan kalimat harus setara.


Their excellent performances are useful for many applications, for example,
thermal insulators and optical devices, shields for enzymes or proteins
chromatography-related components, delivery vehichels for drugs, dyes, inks,
artificial cells, and photonic crystals.
(Perhatikan bagian yang di garisbawahi, kata-kata yang digabungkan adalah kata
benda jamak)

Silica is chemically inert, thermally stable, harmless, and inexpensive.


(kata yang digarisbawahi adalah kata sifat)
3. Penggabungan 2 hal yang berhubungan dengan kata penghubung (and, or, but, dan
however)
a. Apabila ada dua kalimat lengkap S + P + O digabungkan dengan tanda koma (,)
harus dibubuhkan setelah kalimat pertama diikuti kata penghubung (and, or,
but, & however). Contoh :
It is written in the MSDS that the mean size of stone purchased from Ari Co Ltd
was several millimeters, but the synthesis was not reported in detail.
b. Apabila dua hal yang digabungkan bukan kalimat lengkap tanda koma tidak
diperlukan. Kata penghubung (and, or, but, & however) tetap dibubuhkan.
Contoh :
The purpose of this study was to develop a synthesis method for production iron
particles and demonstrate the performance of particles for magnetic
applications.
4. Penggabungan dua hal yang memiliki hubungan sebab akibat (menggunakan kata
penghubung although, inspite of, if, after, before, because, since, because of, due,
dsb). Aturan yang dipakai:
a. Penggabungan dua kalimat yang miliki sebab akibat, dua kalimat langsung
disusun berurutan. Contoh :
Bank still has benefits although economical growth is suboptimal
(Bank akan mendapat keuntungan meskipun pertumbuhan ekonomi tidak
optimal)
b. Apabila kata penghubung berada di awal kalimat, setelah kalimat pertama harus
disisipi tanda koma. Contoh :
Although economical growth is suboptimal, bank still has benefits.
(Meskipun pertumbuhan ekonomi tidak optimal, bank masih mendapat
keuntungan)
c. Kaidah dalam menggunakan kata penghubung adalah:
1) Although, because, & since harus diikuti oleh kalimat lengkap
2) Inspite of & due to harus diikuti oleh kata benda atau kata kerja bentuk Ving
3) After & before bisa diikuti oleh kalimat lengkap, kata benda, atau kata kerja
bentuk Ving
5. Menggabungkan 2 kalimat lengkap, unsur yang berhubungan harus berada pada
posisi yang sama dalam struktur kalimat. Contoh :
“Karena Ali ditendang Budi, Ali harus pergi ke rumah sakit”
Tepat : “because Ali has been kicked by Budi, Ali must ho to hospital”
Tidak tepat : “because Budi has kicked Ali, Ali must go to hospital”

“Karena kita sudah membahas mengenai AX di tempat lain, kita tidak akan
membahas mengenai AX pada penelitian ini”
Tepat : “Because we have already discussed about AX in elsewhere,
we will not do further analysis about AX in this study”
Tepat : “Because AX has been discussed in elsewhere, further
analysis about AX will not be conducted in this study”
Tidak tepat : “Because AX has been discussed in elsewhere, we will not do
urther analysis about AX in this study”
6. Memahami kapan waktu terjadinya hal yang diutarakan penulis, kalimat yang
digabungkan harus memiliki tense yang sama. Contoh :
The experimental results showed That pores were detected in all samples
Tense keadaan lampau Tense keadaan lampau
If nanoparticles are packed completely Densed material will be constructed
Tense keadaan sekarang/ selamanya Tense keadaan sekarang/ selamanya

Kejamakan Kata Benda


Kejamakan adalah jumlah nominal suatu benda, berhubungan dengan subject-verb
agreement. Jumlah nominal kata benda dibagi dua, kata tunggal (singular) dan kata jamak
(plural). Hal-hal yang berhubungan dengan kejamakan, sebagai berikut:
1. Semua benda harus dijelaskan apakah tunggal atau jamak. Apabila tunggal tambahkan
komponen a atau an di awal kata benda. Apabila jamak tambahkan akhiran s atau es
pada kata benda tersebut. Contoh
Tepat : That tree can produce an apple
(Pohon itu bisa menghasilkan satu buah apel)
Tepat : that tree can produce apples
(Pohon itu bisa menghasilkan banyak apel)
Tidak tepat : that tree can produce apple
(Pohon itu bisa menghasilkan apel).
Pertanyaannya adalah berapa apel yang dapat dihasilkan ?
2. Apabila subjek dalam kalimat tidak mengandung kata of, penentuan kejamakan bisa
langsung ditujukan pada kata bendanya. Contoh :
Apple and orange are very sweet
Orange is good for our body because this food contains many vitamins.
These boxes are bought by Ali, while that box is by Norman
3. Apabila subjek kalimat mengandung kata of, kejamakan kata bergantung pada kata
sebelum of tidak berlaku apabila kata sebelum of. Contoh :
Tepat : Application of these strategies on the chemical reaction and its
environmental impact is described.
Tepat tepat : Application of these strategies on the chemical reaction and its
environmental impact are described
(kata sebelum of adalah application yang berbentuk kata benda tunggal
sehingga to be harus diganti dari are menjadi is)
Tepat : Nucleation and growth of polymer are explained.
Tidak tepat : Nucleation and growth of polymer is explained.
4. Apabila ada kata “perkiraan nominal”, aturan penulisan benda yang bisa dihitung dan
benda yang sulit/tidak bisa dihitung.
Kata nominal Arti bahasa Aturan kejamakan Contoh
perkiraan Indonesia penggunaan
All Semua Jamak All cars
Most Sebagian besar Jamak Most cars
Many Banyak Jamak Many cars
Much Banyak Jamak (tidak bisa Much salts
dihitung
Some Beberapa banyak Jamak Some cars
Any Beberapa banyak Jamak (tidak bisa Any salts
dihitung)
Little Sedikit Jamak (tidak bisa Little salts
dihitung)
Few Sedikit Jamak Few cars
Several Beberapa sedikit Jamak Several cars
Each Setiap Tunggal Each car
No Tidak ada Tunggal No car
Contoh :
Most cars are black. This color is popular because it look chic
(Sebagian besar mobil berwarna hitam. Warna ini popular karena warna ini terlihat
keren)
5. Apabila kata perkiraan nominal digabungkan dengan kata benda yang sudah dijelaskan
sebelumnya, kata perkiraan nominal itu harus ditambahkan dengan of the (yang
dimaksud sebelumnya) – all, most, dan some.
Many cars have been sold in Indonesia. Most of the cars are black. From many colors,
no one buys a blue car.
(Banyak mobil sudah terjual di Indonesia. Sebagian besar mobil yang dimaksud adalah
hitam. Dari berbagai macam warna, tidak ada seorangpun yang membeli mobil biru)
6. Apabila ada kata penghubung and dan or, sistem kejamakan bergantung pada aturan
dibawah ini:
a. Kata penghubung and, kata gabungannya merupakan jamak. Jika kata penghubung
or, kata gabungannya mengikuti kata terakhirnya (setelah kata penghubung or).
Contoh :
Kata penghubung and:
Tepat : A bacterium and a virus are the main factor of disease.
A bacterium and viruses are the main factor of disease.
Viruses and a bacterium are the main factor of disease.
Tidak tepat : A bacterium and a virus is the main factor of disease.
(tidak tepat karena hanya melihat kejamakan awal kata benda)

Kata penghubung or:


Tepat : A bacterium or viruses are the main factor of disease
Viruses or a bacterium is the main factor of disease
Tidak tepat : A bacterium or viruses is the main factor of disease
(Kata kunci kejamakan adalah viruses, sehingga kata is menjadi are)
Viruses or a bacterium are the main factor of disease.
(kata kunci kejamakan a bacterium, sehingga kata are menjadi is)
b. Penggabungan dengan kata penghubung and atau or adalah hanya dua kata, tanda
koma (,) tidak diperlukan. Jika lebih dari dua kata, antara kata pertama dengan kata
lainnya wajib tanda koma. Contoh :
Penggabungan dua buah kata :
A bacterium and a virus are the main factor of disease
A bacterium or a virus is the main factor of disease

Penggabungan lebih dari dua kata :


A bacterium, a fungi, and a virus are the main factor of disease
A bacterium, a fungi, a fly and a virus are the main factor of disease
A bacterium, a fungi, afly, or a virus is the main factor of disease
7. Untuk kata “research and development” dan “name and address”, tergolong kata
tunggal. Contoh :
Research and development of the chemical productions has used too much fund.
Name and address of all teachers in this scholl has to be listed in this program
8. Apabila menggunakan kata penghitung, kejamakan harus sesuai aturan.
Kata penghubung Arti dalam bahasa Indonesia
Dozen Lusin
None Tidak ada
Number Banyak
Range Antara
Couple Sepasang
Group Grup
Data Sekumpulan data
Majority Umumnya/ garis besarnya/ kebanyakan
Pair Sepasang
Variety Macam-macam
Different Berbeda-beda
Various Macam-macam
Contents Banyak isi
Series Beberapa seri/set
Several Beberapa (bisa dihitung)
Aturan dalam penentuan kejamakan yang berkaitan dengan kata penghitung, sebagai
berikut :
a. Apabila menggunakan kata penghitung saja, kata penghitung bertindak sebagai kata
tunggal.
Tepat : The series is obtained from Prof. Frank
Tidak tepat : The series are obtained from prof. Frank
(Seharusnya kata series tergolong sebagai kata tunggal bukan jamak,
sehingga are harus diganti menjadi is)
Tepat : This group is going to go ti Bali for sight seeing.
Tidak tepat : This group are going to go to Bali for sight seeing
b. Apabila kata penghitung dengan kata benda, kata benda ditulis jamak. Contoh :
Tepat : Various samples
Tidak tepat : Various sample
(kata sample harusnya berbentuk jamak
c. Gabungan “kata penghitung dan kaat benda” ditulis sebagai kata jamak. Contoh :
Tepat : Various samples are analyzed using a microscope
Tidak tepat : Various samples is analyzed using a microscope.
(Kata ”various samples” harusnya jamak, sehingga is menjadi are)
d. Apabila ada kata of yang disimpan di antara kata hitung dan kata benda, kata benda
setelah of adalah jamak. Contoh :
Tepat : Series of samples
Tidak tepat : Series of samples
(Kata sampe seharusnya jamak)
e. Gabungan “kata penghitung, of, dan kata benda” ditulis sebagai kata tunggal.
Contoh:
Tepat : Series of samples is put together for increasing free space
Tidak tepat :Series of samples are put togethes for increasing free space
(Kata series of samples harusnya jamak
9. Apabila menggunakan angka nominal, harus menggunakan aturan penulisan. Contoh :
Angka nominal + benda Anka nominal + satuan ukur
Aturan Jamak Tunggal
kejamakan
Contoh Five bricks are required Five weeks is required for constructing
for constructing this this laboratory
laboratory Five kilograms of cements is required
for constructing this laboratory

Pemilihan Kata Sambung dalam Penyusunan kalimat


Kata sambung yang digunakan dalam tulisan ilmiah
Kata sambung Arti dalam bahsan Indonesia

Then/ next Selanjutnya

Subsequently Selanjutnya dan dilakukan secara langsung

At the same time Pada saat yang sama

Hence/ Therefore/ Thus Oleh karena itu

In fact Pada kenyataanya


Indered Tentu saja
However/ But/ Unfortunately Tetapi

Cara penggunaanya :
Method A is good for qualitative analysis. Then, method B is good for quantitative
analysis.
Method A is used first for generating sample K. Then, method Bis applied to the as-
prepared sample K.
Method A is used first for creating chemical M. At the same time, method B is used for
creating chemical N. Then, after all chemicals are produced, both chemicals are mixe in
reactor V.
Method C can not be applied for industry. In fact, there is no other chance for applying
other method in this study.
Method D is good for increasing economical growth rate. Indeed, this method will be
good for Indonesia.

2. TATA TULIS ANGKA


Angka nominal menyatakan secara tepatapa yang terjadi selama penelitian berlangsung
atau hasil yang didapat dari penelitian. Angka nominal dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Jumlah nominal suatu benda.
2) Jumlah nominal dari hasil pengukuran.

1. Jumlah Nominal Suatu Benda


Ada aturan dalam menulis jumlah nominal suatu benda, yaitu :
1. Apabila kata benda tunggal, harus ditambahkan kata a atau an sebelum kata benda.
Apabila kata benda jamak, harus ditambahkan akhiran s atau es pada kata tersebut.
Contoh :
Inside this room, we will find a box.
(Di dalam ruangan ini, kita akan menemukan sebuah kotak)
Inside this room, we will find boxes.
(Di dalam ruangan ini, kita akan menemukan beberapa kotak)
2. Apabila ingin menjelaskan langsung jumlah nominal suatu kata benda dalam kalimat,
bisa langsung menaruh angka tersebut di depan kata benda. Contoh :
“sepuluh buah pensil” → “10 pencils” atau “ten pencils”
3. Apabila jumlah nominal benda adalah satu, kata benda dibuat sebagai tunggal. Apabila
lebih dari satu, ditulis jamak dan menambahkan akhiran es.
1 book = 1 buah buku
(kata book ditulis sebagai kata tunggal)
14 books= 14 buah buku
(kata book ditulis sebagai books yang merupakan bentuk jamak)
Contoh lain :
1 car
13 cars
4. Apabila angka nominal diletakkan di awal kalmia, angka harus dituliskan dengan huruf.
Contoh :
Apabila angka nominal di tengah kalimat :
Inside this room, we found 2 boxes.
Apabila angka nominal ada di awal kalimat :
Two box were found inside this room
Apabila angka nominal ada di awal dandi tengahkalimat :
Fifteen students are staying in the pool, but only 5 are drinking alcohol.
Twelve blood samples are checked, and 10 of them are positively having HIV viruses.
5. Apabila angka nominal diletakkan di awal kalimat, angka nominal akan menentukan
kejamakan subjek. Angka nominal satu maka subjek adalah kata tunggal. Jika angka
nominal lebih dari satu maka subjek adalah kata jamak. Contoh :
Two boxes were found inside this room
One book is for Ali, and the other 10 books are for Budi
Fifteen students are stayingin the pool, but only 5 are drinking alcohol.
6. Untuk penulisan pecahan, aturan dibawah ini dapat digunaka:
1 buah apel ditulis “one apple”
3 buah apel ditulis “three apples”
¼ buah apel ditulis “one-fourth of apple”

2. Jumlah Nominal Hasil dari Pengukuran


Satuan ukur adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan besarnya suatu hal yang
sudah melalui proses pengukuran.
Nama satuan ukur Satuan SI Simbol satuan
Meter m
Panjang
Kilometer Km
Detik second / s
Menit minute / min
Jam hour / h
Hari day
Waktu
Minggu week
Bulan month
Tahun year
10 tahun decade
Kilogram kg
Massa
Gram g
Mililiter mL
Volume
Liter L
Ampere A
Volt V
Arus listrik
Watt W
Hambatan Ohm
Kelvin K
Suhu
Celcius °C
Jumlah molekul dan Mol mol
Molaritas M
Molalitas m
konsentrasi Persentase %
- dalam massa persentase wt%
- dalam volume persentase v%
Intensitas cahaya Candela Cd

Aturan penulisan besarnya nilaisesuatu hal yang merupakan hasil dari pengukuran adalah:
1. Apabila angka nominal bertemu dengan satuan ukur, satuan ukur ditulis sebagai kata
jamak (tambahkan akhiran s dan es pada satuan ukur. Apabila angka nominal adalah
angka satu, satuan ukur ditulis sebagai kata tunggal. Contoh :
1 week
3 weeks
1 meter
5 grams
2. Apabbila angka nominal 1 (satu) digabungkan dengan satuan ukur, angka 1 tidak boleh
diganti dengan kata a atau an. Contoh :
Tepat : Total nitrogen added into the tanks is 1 L.
Tidak tepat : Total nitrogen added into the tank is a L.
Tepat : The process was conducted at about 1 h.
Tidak tepat : The process was conducted at about an h.
3. Apabila angka nominal dan satuan ukur digabungkan dengan kata benda, kata of dan
tanda dash (-) harus digunakan. Contoh :
Sampel yang sebanyak 10 mL
Menjadi
10 mL of sample atau 10-mL sample
Contoh lain :
Samples in the figures were prepared using 10 nm of polymer particle.
Atau
Samples in the figures were prepared using 10-nmm polymer
4. Gabungan “angka nominal dan satuan ukur” ditulias seagai kata tnggal (bukan kata
jamak). Contoh :
Three weeks is required for constructing this building
5. Gabungan “angka nominal, satuan hitung dan kata bbenda” ditulis sebagai kata tunggal
(bukan kata jamak). Contoh :
Four grams of coffee bean mixed with 100 mL of boiled water makes coffee with
excellent taste.
Contoh kalimat lain :
The mixture was processed, and 10 mL of sample was added.
The mixture was processed, and 10-mL sample was added.
6. Apabila angka nominal berada di awal kalimat, angka nominal dituliskan dengan huruf
(bukan dengan angka). Contoh :
Angka ditulis di tengah : We added 10 grams of KCI for making reaction.
Angka ditulis di depan : Ten grams of KCI was added for making reaction.
Contoh kalimat lain :
Three days is needed for packing stuff, and we need another 2 days for going to
Bandung.

3. TANDA BACA
Beberapa tanda baca yang sering digunakan yaitu tanda koma ( , ), tanda kurung (), titik
dua ( : ), titik koma ( ; ), dan dash ( - ).
 Tanda Koma/ comma ( , )
Tanda koma adalah tanda yang digunakan untuk memisahkan kata atau kalimat. Aturan
penggunaan tanda koma sebagai berikut :
1. Tanda koma dalam penulisan tanggal
July 29, 1939
July 29
July 1939
Contoh penggunaan tanggal :
There September 11, 2001, there was an accident in the WTC Tower in the United
States.
There was an accident in the WTC tower in the united States at September 11, 2001.
There was an accident in the WTC tower in the United States on September 11.
There was an accident in the WTC tower in the United States on September.
There was an accident in the WTC tower in the United States in 2001.
2. Tanda koma sebagai alat untuk menggabungkan kata
a. Apabila kata yang akan digabungkan berjumlah 2 buah saja, tanda koma tidak
diperlukan. Contoh :
In the zoo, there are lion and tiger.
Further characterizations would be required and performed in the future,
That girl is smart and pretty.
What do you want? Do you want apple or orang?
b. Apabila kata yang digabungkan berjumlah lebih dari dua, tanda koma wajib
dibubuhkan. Contoh :
In the zoo, there are giraffe, elephant, and lion.
Chemical AX, BY, an CZ are very reactive.
Chemical AX, BY, or CZ is effective to separate P from solvent S.
c. Apabila menggabungkan dua buah kata benda, sangat dianjurkan menggunakan
kata both untuk kata penghubung and, dan either untuk kata penghubung or.
Contoh :
Both reactant AX and BY are compatible with reactant CZ.
Either chemical AX or BY is reactive to make reaction RP.
d. Apabila both atau either akan digunakan untuk menjelaskan kata yang sudah
dijelaskan sebelumnya, kata both atau either harus ditambahkan of the. Contoh :
The main components for making complete reaction are A and B. however, both
of the components are reactive to solvent C.
In the zoo, the most popular animals are lion and tiger. Either of the animals
cannot eat vegetable.

e. Either digunakan dalam kalimat dengan bentuk negatif, kata either bisa diganti
neither. Apabila menggunakan kata neither, bentuk kalimat negatif harus diubah
menjadi kalimat positif (bentuk not harus dihilangkan) dan kata or diganti nor.
Contoh :
Baik singa maupun harimau tidak bisa makan apel.
menjadi
Either lion or tiger can not eat apple
Atau
Neither lion nor tiger can eat aplle.
3. Tanda koma sebagai alat untuk menggabungkan kalimat
Kata penghubung yang digunakan adalah in which, that, where, when, how,
what,after, before, dan by. Kalimat yang setara adalah gabungan dua kalimat yang
biasanya dihubungkan dengan kata penghubung yang digunakan.
Kata penghubung dua kalimat Arti dalam bahasa Indonesia
And Dan
But Tetapi
However Tetapi
While Disisi lain (ada fungsi waktu)
Whereas Di sisi lain (tidak ada fungsi waktu)
Aturan penggunaan tanda koma sebagai penggabung kalimat adalah :
a. Apabila anakkalimat berada di awal kalimat, tanda koma harus dibubuhkan
setelah anak kalimat. Contoh :
When chemical reaction occurs, monomers are consumed.
At September 11, 2001, there was an accident in the WTC Tower in the United
States.
In spite of several limitations, the process in the SPM could be controlled easily.
b. Apabila anak kalimat ada di tengah kalimat, tanda koma harus mengapit anak
kalimat. Contoh :
The man, which is using red hat, is the main suspect for us.
c. Apabila anak kalimat ada di akhir kalimat, tanda koma tidak perlu dibubuhkan.
Tidak berlaku untuk kata penghubung in which. Contoh :
Monomers are consumed when chemical reaction occurs.
The process in the SPM could be controlled easily in spite of several limitations.
The size of pore were identical to the initial PS, in which the measurement of
pore size was described in elsewhere.
d. Untuk penggabungan dua kalimat yang setara, tanda koma harus dibubuhkan
setelah kalimat pertama. Contoh :
Speed at 300 rpm was selected, while speed at condition 2 was varied.
Actual results showed identical amples, and the pore number increased with the
distance from the center.
e. Tanda koma harus dibubuhkan sebelum kata penghubung which, in which,
whereas, dan while dalam kalimat. Contoh :
The size of pore was identical to the initial PS, in which the measurement of pore
size was described in elsewhere.
f. Apabila kata penghubunghowever, therefore,that is, this is, dan thus diawal
kalimat, tanda koma ditambahkan setelah kata penghubung. Contoh :
However, the analysis sometimes coalescences for measuring the structure.
g. Tanda koma harus dibubuhkan sebelum kata for example, for instance, dan
namely. Kecuali kata “such as”. Contoh :
Their excellent performance is useful for many applications, for example thermal
insulators and optical devices, shields for enzymes or proteins, chromatography-
realted components, delivery vehicles for drugs, dyes, inks, artificial cells, and
photonic crystals.
h. Gunakan kombinasi tulisan miring (italic) dan tanda koma untuk kata i.e. dan
e.g.. dalam bahasa Indonesia, i.e. memiliki pengertian “terdiri dari”, sedangkan
e.g. memiliki pengertian “contohnya”. Contoh :
Several approaches to the synthesis of magnesium fluoride materials have been
developed, which include phycal (e.g., condensation from a suitable vapor phase,
mechanical milling, laser dispersion, and moleculat-beam epitary for coatings)
and chemical methods (i.e., pyrolysis of suitable fluorinated a magnesium
solution via luquid-phase synthesis, and chemical solution deposition followed by
thermal calcination).

 Tanda Kutip ( “ “ )
Tanda kutip atau quotation mark adalah sebuah tanda yang digunakan untuk :
1. Menekankan hal yang dianggap penting dalam kalimat. Contoh :
Therefore, the was a concern that an error may have been created by the
measurement of “flying silica” in the liquid sample.
(tanda kutip menekankan kata “flying silica”)
2. Memberikan arti yang khusus agar tidak ambigu. Contoh :
As standards for comparisons, we also characterized samples containing “PS only”
and “silica only”.
(tanda kutip menekankan dua sampel, jika tanda kutip dihilangkan menjadi kalimat
yang ambigu)
3. Menyatakan kutipan pernyataan orang ke-tiga (baik secara langsung maupun tidak
langsung). Contoh :
In book a, they said “B is great”.
(tanda kutip menyatakan pernyataan they).
Allah S.W.T. says what could be translated as, “Draws near for mankind their
reckoning, while they turn away in heedlessness.“ (Surat Al-‘Anbia’. Verse 1)
(tanda kutip menyatakan firman Allah S.W.T.)

 Tanda Kurung ( )
Tanda kurung (parenthese) adalah sebuah tanda baca yang digunakan untuk :
1. Memiliki arti “yaitu” atau “disingkat menjadi”. Contoh :
The particle size were characterized using a scanning electron microscope (SEM).
2. Menjelaskan merk/brand dari suatu barang atau alat yang digunakan untuk
penelitian. Contoh :
The particles were synthesized from the following raw materials: TEOS (98%,
Aldrich, USA) as the silica source, L-lysine (lysine, Aldrich, USA) as the catalyst;
styrene monomer (Kanto Chemical Co., Inc., japan) as the template.
3. Menjelaskan hal yang diutarakan sebelumnya. Contoh :
Our result showed that good reaction was observed (shown in Figure 1)
(hasil kami menunjukkan bahsa reaksi yang sempurana dapat dilihat (seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1))
4. Menggantikan tanda koma apabila dalam kalimat mengandung kata koma terlalu
banyak. Contoh :
In fact, the mesopore-free material is important because of its ability for several
applications that can deter the material properties (i.e., thermal conductivity,
refractive index, and density).
(Pada kenyataanya, metrial tanpa pori sangat penting karena kemampuannya untuk
beberapa aplikasi yang bisa menurunkan kualitas material (yaitu konduktifitas
termal. Refractif indeks, dan densitas)).
5. Digunakan pada sistem penomoran. Misalkan dengan penomoran i, ii, iii menjadi (i),
(ii), (iii). Contoh :
Tepat : several disadvantages have been found: (i) their limitation with
respect to the production of particles with porous structure; (ii) their
dependence on the use of additives; and (iii) the requirements of
harmful and difficult-to-handle chemical (e.g., ammonia and
hydrazine).
Tidak tepat : Several problems have been detected: 1) harmful chemical; 2)
irregular process; and 3) complicated experimental procedures.
(Tidak tepat karena tanda kurung harus ditulis lengkap, Angka 1), 2),
dan 3) harusnya ditulis menjadi (1), (2), dan (3))
 Tanda Titik Dua ( : )
Tanda titik dua (colon) adalah tanda yang digunakan untuk :
1. Menyatakan perbandingan komposisi atau rasio. Contoh :
Results with the maximum performance could be obtained when the A-to-B mass
ratio was 1:2,
2. Memiliki arti “yaitu”. Contoh :
However, their methods have problems in producing material with submicrometer-
sized particles, in which this is far from the demand of the current technologies: the
nanometer-sized particles.
3. Memiliki arti “terdiri dari”. Contoh :
Several disadvantages have been found: (i) their limitation with respect to the
production of particles with porous structure; (ii) their dependence on the use of
additives; and (iii) the requirements of harmful and difficult-to-handle chemicals
(e.g., ammonia and hydrazine).
4. Tanda titik dua harus disimpan setelah kalimat lengkap, dan tidak boleh disimpan
setelah to be (am, is, are, was, were, be dan been) dan by. Contoh :
Tepat : The rate constants are 1, 2, 3, and 4.
Tidak tepat : The rate constants are: 1, 2, 3, and 4.

 Tanda Titik koma ( ; )


Tanda titik koma (semi colon) adalah tanda yang digunakan untuk :
1. Memperkuat ikatan dua kalimat yang terpisah. Biasanya digunakan untuk kata
penghubung, seperti however, thus, therefore, dan that is. Contoh:
For preparing C, the following procedure can be used. Forst, A is dissolved in the
water; Then, the dissolved a is mixed with B.
The proposed intermediate is not easily accessible; Thus, the final product is
obtained initially (as shown in Figure 1).
2. Menggantikan fungsi tanda koma. Tanda ini untuk menghilangkan salah pengertian
pembaca apabila digunakan tanda koma. Contoh :
The diameters of sample A, B, C, and D are 100.50; 210.48; 307.98; and 440.87
mm, respectively.
The samples studied in here contained methanol; ethanol; sodium chloride; and A,
B, and C.

 Tanda dash ( - )
Tanda dash (hypen) memiliki dua jenis: en-dash (dash pendek (-)) dan em-dash (dash
panjang (—)). Tujuan penggunaan dash adalah:
1. Mengandung arti “dan”. Contoh :
Oxidation and reduction potential = oxidation-reduction potential
Ethanol and ether mixture = ethanol-ether mixture
Metal and metal bonding = metal-metal bonding
Component and component interaction = component-component interaction
Nickel and cadmium battery = nickel-cadmium battery
2. Mengandung arti Vs dalam sebuah kurva. Contoh :
Temperature Vs Time curve = temperature-time curve
3. Menyatakan arti “sampai”. Contoh :
Figures 1-3
4. Jangan mennggunakan dash apabila artinya “antara”. Karena dash memiliki arti
“sampai”. Contoh :
Animals will die if we do not give them food1-3 days
Arti yang tepat : hewan akan mati jika kita tidak memberikan makanan
1 sampai 3 hari.
Arti yang tidak tepat : hewan akan mati jika kita tidak memberikan makanan
anatara 1 dan 3 hari.
5. Menggantikan fungsi of dalam satuan ukur. Contoh :
Etanol sebanyak 20 mL. dapat dituliskan menjadi :
20 mL of ethanol atau 20-mL ethanol
6. Menghilangkan pengertian ambigu untuk 3 kata berderet secara berturut-turut.
Contoh :
Apabila ada kalimat “Heat treatment process”
Arti dari kata diatas menjadi ambigu karena 3 kata tersebut memiliki dua pengertian,
apakah itu “suatu proses yang menggunakan heat treatment (penanganan panas)”
atau “treatment process dengan menggunakan heat/panas”.
Oleh karena itu, apabila penulis menyisipkan tanda dash tersebut, arti yang
didapatkan adalah :
“Heat-treatment process” artinya “proses dengan menggunakan heat treatment”.
“Heat treatment-process” artinya “treatment process dengan menggunakan
heat/panas”.
Contoh lainnya :
“high-magnified image” artinya “gambar yang diperbesar secara tinggi”.
7. Digunakan untuk menuliskan pecahan suatu benda. Contoh :
Apabila penuis ingin membahas mengenai dua pertiga apel (2/3 apple). Dapat
dituliskan menjadi :
Two-third of apple
8. Digunakan apabila kata sifat atau kata keterangan (seperti well) mendahuli kata kerja
dalam kalimat. Contoh :
The data is organized well
Atau
The data is well-organized

4. KATA-KATA YANG PERLU DIPERHATIKAN SECARA KHUSUS


 Different dan Various
Kedua kata tersebut memiliki arti “berbeda”. Cara penggunaannya adalah :
1. Different dan various diikuti dengan kata benda jamak. Contoh :
Different fruits
Various fruits
2. Apabila different dimulai dengan kata “a”, penggunaannya menjadi tunggal.
Contoh:
A different fruit
3. Different menjelaskan perbedaan yang bisa dihitung jari, various menjelaskan
perbedaan dalam hal jenisnya. Contoh :
I have been bitten by different dogs
Saya baru saja digigit oleh beberapa anjing yang berbeda (jumlahnya tidak banyak,
tidak terlalu banyak perbedaan jenis anjing)
I have been bitten by various dogs
Saya baru saja digigit oleh bermacam-macam anjing (variasinya banyak, baik kecil
maupun besar, dengan warna yang bervariasi)
4. Kata different digunakan untuk menjelaskan perbedaan hasil penelitian penulis
dengan hasil penelitian orang lain (dengan menuliskan “different from”, sedangkan
various tidak bisa digunakan. Contoh :
Berbeda dengan hasil orang lain, metode kita adalah lebih special
Tepat : Different from other reports, our method is more special.
Tidak tepat : Various from other reports, our method is more special.

 Lead, Permit, Result, dan Cause


Memiliki pengertian yang bermaksud mengarahkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Penggunaannya diikuti kata penghubung tambahan seperti :
Lead + to
Permit + to
Result + in
Cause + to
Contoh :
Different reactant ratios lead to changing in material patterns and performances.
2. Lead dan lead to memiliki arti yang berbeda. Lead (memimpin) sedangkan lead to
(mengarahkan). Contoh :
Sergeant Joseph and Roger lead Indian war in 1870
(Sersan Joseph dan Roger memimpin perang Indian pada tahun 1870)
Sergeant Joseph and Roger lead to Indian war in 1870
(Sersan Joseph dan Roger mengarahkan perang Indian pada tahun 1870)

 Because, Since, Because of, dan due to


Memiliki arti “karena”, aturan panggunaannya adalah:
1. Apabila kata tersebut berada di awal kalimat, tanda koma harus ditambahkan.
Apabila ditengah kalimat, tanda koma tidak diperlukan. Contoh :
This method is effective for getting a good result because the particles are in a
spherical shape.
(Tanda koma tidak diperlukan karena kata because, since, because of, dan due to
ada di tengah kalimat)
Because the particles are in a spherical shape, the method is effective for getting a
good result.
(Tanda koma harus ditambahkan karena kata because, since, because of, dan due to
berada di awal kalimat)
2. Kata because dan since harus diikuti kalimat lengkap. Contoh :
Because the particles are in a spherical this method is effective for getting a good
result.
Since the particles are in a spherical shape, this method is effective for getting a
good result.
3. Penggunaan because dan since, yaitu:
- Because untuk menyatakan arti “karena” secara umum
- Since digunakan untuk menyatakan “karena” yang memiliki hubungan sebab
akibat yang kuat dan memiliki fungsi waktu.
4. Kata because of dan due to harus mengikuti frasa. Contoh :
Because of their spherical shape, this method is effective for getting a result.
Due to their spherical shape, this method is effective for getting a result.

 Although dan in spite of


Arti keduanya adalah “walaupun”. Penggunaan kata ini sebagai berikut:
1. Apabila kata although dan in spite of berada di awal kalimat, tanda koma harus
ditambahkan. Namun, apabila kata di tengah kalimat, tanda koma tidak diperlukan.
Contoh :
This method is effective for getting a good result although it uses cheap catalyst.
(tanda koma tidak diperlukan karena kata although dan in spite of ada di tengah
kalimat)
Although this method uses cheap catalyst, it is effective for getting a good result.
(Tanda koma harus ditambahkan karena kata although dan in spite of di awal
kalimat)
2. Kata although diikuti oleh kalimat lengkap sedangkan in spite of diikuti oleh frasa.
Contoh :
Although the particles are in a spherical shape, they similar structures with other
reports.
In spite of spherical shape, they have similar structures with other reports.

 However, But, dan Unfortunately


Untuk menjelaskan dua hal yang bertolak belakang, kata penghubung however, but dan
unfortunately bisa digunakan. Penggunaan :
1. Apabila kata penghubung ada di awal kalimat, tanda koma harus ditambahkan
setelah kata penghubung. Contoh :
However, the current computer system in indonesi can not be used for defending
malware.
Ali’s cake is very sweet. However, Sadam’s cake is very bitter.
Ahmad method is good for industrial applications.Unfortunately, the procedural
system still needs to be improved.
2. Apabilakata penghubung digunakan untuk penjelasan “dua kata/ frasa” yang
bertolak belakang dalam satu kalimat, tanda koma tidak diperlukan. Contoh :
The food in the McAgree restaurant is delicious but expensive.
Method A is good for qualitative analysis however not good for quantitative analysis
3. Apabila kata penghubung digunakan untuk menjelaskan “dua kalimat lengkap” yang
bertolak belakang dalam satu kalimat, tanda koma harus ditambahkan. Contoh :
The food in the McAgree restaurant is delicious however the price expensive.
4. Apabila kalimat yang dihubungkan oleh kata penghubung merupakan kalimat yang
berkaitan dengan kalimat sebelumnya, tanda titik koma bisa ditambahkan sebelum
kata penghubung. Contoh :
Method A is good for qualitative analysis; however, method B is good for
quantitative analysis.

 Whereas dan While


Untuk menggabungkan dua kalimat yang bertolak belakang, kata penghubung whereas
dan while dapat digunakan. Dua kata tersebut memiliki arti “padahal”, penggunaannya
sebagai berikut :
1. Kata penghubung whereas dan while harus diikuti oleh kalimat lengkap. Contoh :
Method A is applicable for preparing sample A, whereas method B is for sampe B.
2. Apabila whereas dan while berada di tengah kalimat, sebelum kata penghubung
whereas dan while, tanda koma harus ditambahkan. Contoh :
Ali is good in mathematics, whereas Budi is good in Physics.
3. Whereas digunakan untuk dua kalimat yang tidak ada hubungan waktu, sedangkan
while adalah untuk kalimat yang memiliki hubungan waktu. Contoh :
Method A is applicable for preparing sample A, whereas method B is for sample B.
Dalam kalimat di atas, disebutkan bahwa metode A dan B berbeda namun tidak ada
hubungan waktu.
In the reactor R, method A dan B are used to produce C. Method A is for creating
material in the initoial time, while method B is used after all reactants are finished.
Pada kalimat ini, metoda A dan B berhubungan satu sama lain dan memiliki
hubungan waktu pada saat proses penggunaannya untuk menghasilkan C, dimana A
digunakan pada saat awal dan B digunakan setelah A selesai.

 Every, Each, dan All


Penggunaan kata every, each dan all, sebagai berikut :
1. Kata every (setiap) dan each (masing-masing harus diikuti dengan kata benda
tunggal. Sedangkan, kata all yang memiliki arti semua harus diikuti oleh kata benda
dengan akhiran s atau es). Contoh :
Each car
Every professor
All students
2. Gabungan “every atau each dengan kata benda” membentuk kata benda tunggal.
Sedangkan, gabungan “all dengan kata benda” membentuk kata benda jamak.
Contoh :

Each reactor is washed by ethanol


Each reactor and each flask are washed by water
Each reactor, each flask, and holder are sterilized by a heating process
Each student is warned by niversity committee
Each student and each professor are warned by committee
Each student and all professors are warned by police
All professors are getting angry to John

 It, Its, They, dan Their


Digunakan untuk menggambarkan kata ganti orang ketiga. Penggunaan kata ganti
orang ketiga it, its, they, dan their sebagai berikut :
1. Kata it dan they menunjukkan orang, barang, atau sesuatu hal yang sedang
dibicarakan. Sedangkan kata its dan their untuk kata kepunyaan.
2. Kata it dan they bisa berdiri sendiri dalam suatu kalimat. Sedangkan, kata its dan
their tidak bisa berdiri sendiri dan harus diikuti kata penjelasannya. Contoh :
It is good for our health.
They do excellent works.
Its performances is effective only for medical treatment.
Their works are excellent.
3. Kata it menunjukkan kata benda yang bersifat tunggal, sedangkan kata they
menunjukkan kata benda yang sifatnya jamak. Contoh :
It is good for our health.
They do excellent works.
4. Kejamakan dari kata its dan their bergantung pada penjelasannya. Apabila kata
penjelasannya bentuknya tunggal maka gabungan kata it atau their dengan kata
penjelasannya adalah akat tunggal, dan sebaliknya. Contoh :
Its performance is effective only for medical treatment.
(karena kata performance adalah tunggal maka diikuti oleh is)
Its performances are effective only for medical treatment.
(karena kata performances adalah jamak maka diikuti oleh are)
Their works are excellent.
(karena works adalah kata jamak maka diikuti oleh are)
5. Dalam praktek penulisan naskah tulisan ilmiah, kata ganti orang ketiga tidak boleh
diletakkan pada awal kalimat dalam satu paragraph. Kata ganti orang ketiga ini
menyatakan sesuatu hal yang sudah dijelaskkan pada kalimat sebelumnya.
6. Apabila ingin mengganti subjek, kata it, its, they dan their harus ada pada posisi
subjek. Namun, apabila ingin mengganti objek, kata it, its, they dan their juga ditulis
pada posisi objek. Contoh :
Tepat : Ali and Budi were biten by dogs. They are now in hospital.
(Ali dan Budi sudah digigit beberapa anjing. Mereka sekarang ada di
rumah sakit)
(kata they tepat mengarah pada Ali dan Budi)
Tidak tepat : Dogs bite Ali and Budi. They are nnow in hospital.
(Beberapa anjing menggigit Ali dan Budi. Mereka sekarang ada di
rumah sakit)
(Kata they menjadi ambigu karena bisa mengarah pada kata dogs)
Tepat : A dog bite Ali. Its color is black.
(Seekor anjing menggigit Ali. Warnanya hitam)
(Kata its tepat mengarah pada kata dog)
Tidak tepat : Ali was biten by a dog. Its color is black.
(Ali digigit seekor anjing. Warnanya hitam)
(Kata its menjadi ambigu karena bisa mengarah pada kata Ali)

5. MENJELASKAN HASIL PENELITIAN MENGGUNAKAN GAMBAR, GRAFIK,


DIAGRAM, TABEL, DAN PERSAMAAN FUNGSI MATEMATIKA
♦ Menjelaskan Gambar, Grafik, Diagram, dan Tabel
Gambar, grafik, diagram, dan tabel dalam tulisan ilmiah adalah untuk menjelaskan hasil
penelitian. Cara untuk menjelaskan gambar, grafik, diagram, dan tabel sebagai berikut :
1. Gambar, grafik, diagram, dan tabel dibuat dengan sebaik-baiknya dan sejelas-
jelasnya. Untuk grafik dan gambar, usahakan data atau file yang ditampilkan
memiliki kualitas yang baik, paling tidak memiliki tingkat ketajaman 300dpi (dot
per inch).
2. Dalam jurnal tertentu jumlahnya diibatasi. Maka dari itu, tampilkan yang paling
penting.
3. Susunan kalimatnya sebagai berikut :
a. Menjelaskan definisi gambar, grafik, diagram, dan tabel yang disajikan dalam
bentuk kalimat bentuk present tense.
b. Tuliskan hasil analisa yang didapat dengan kalimat bentuk past tense.
c. Menjelaskan hasil analisa, kemudian dibandingkan dengan teori atau hasil
penelitian yang ada saat ini, dengan menggunakan kalimat bentuk present tense.
d. Menyimpulkan hasil analisa dengan kalimat bentuk present tense.
4. Gambar, grafik, diagram, dan tabel tidak boleh diambil dari data penelitian orang
lain. Apabila tidak bisa dihindari, penulis wajib menuliskan data tersebut diperoleh
dari referensi yang diambil. Kata-kata yang digunakan untuk menyadur referensi
adalah “adopted from reference xxx,” “with courtacy from Aaa et.al.”.
5. Apabila gambar atau diagram menjabarkan suatu hal/ proses dan bukan data hasil
penelitian kalimat yang digunakan bentuk present tense.

♦ Menjelaskan Persamaan Matematika


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Semua persamaan harus dinomori. Contoh :
To discuss above results, the Newton’s law can be used. The relation can be found
in equation (1).
F = m.a (1)
Where F, m, and a are the force, the mass, and the acceleration, respectively.
2. Apabila persamaan matematika ditulis setelah to be (is, am, are, was, were, be, dan
been), as, dan kata kerja, tanda titik dua tidak diperlukan. Contoh :
The apparent density of porous particle (Papp) can be calculated as
Papp=A.B.C (1)
The derivated of above equation is
D= A+B+C (2)
The equation can be re-expressed
D=A+B+C (2)
3. Apabila persamaan matematika ditulis setelah kalimat lengkap, bubuhkan tanda titik
dua sebelum persamaan matematika. Contoh :
Equation (3) can be used to estimate the final correlation :
A=A.C (4)
4. Semua simbol yang tertulis dalam persamaan matematika harus didefinisikan. Untuk
mendifinisikan simbol, kata “the” harus ditambahkan. Contoh :
Relations between mass and acceleration in forming force can be expressed as
F=m.a
Where F,m, and a are the, the mass, and the acceleration, respectively
5. Dalam mendefinisikan simbol-simbol dalam persamaan matematika secara berturut-
turut, penulis harus menggunakan kata respectively. Respectively memiliki arti
sebagai “berturut-turut”. Contoh :
Relations between mass and gravity constant in total weight can be written:
W=m.g (10)
Where W, m, and g are the force, the mass, and the acceleration, respectively.
Walaupun hanya menjelaskan satu simbol, tetap menambahkan respectively.
The growth of bacteria (R) can be defined:
R=Ro.t (10)
Where Ro and t are the initial population of bacteria and the growing time,
respectively.
6. Cara menjelaskan persamaan matematika :
a. Tulis persamaan matematika yang ingin ditambahkan pada naskah.
b. Beri nomor pada persamaan matematika tersebut. Contoh :
A=B+C+D (5)
c. Tambahkan kalimat pengantar awal sebelum persamaan matematika tersebut.
Dengan membubuhkan kata to be (is, are, was, were, be been) atau as sebelum
persamaan matematika.contoh :
d. Untuk membuat kalimat pengantar awal, dapat menggabungkan kata kerja by, as
follows, by the following equation, in the following, dsb. Contoh :
The derivation of above is expressed in the following:
D=A+B+C (2)
Kosakata penjelasan untuk penjelasan matematika
Kosakata Arti dalam bahasa Penggunaan dalam kalimat
penjelasan Indonesia
Express Menyatakan/ mengungkapkan Can be expressed
is express as follows
Define Menegaskan/ mengartikan/ Is defined as
mendefinisikan Is defined by the following
equation
Simplify Menyederhanakan Is simplified as follows
Can be simplified to
Describe Menguraikan/ Is described, as follows
menggambarkan Can be described by
Obtain Mendapatkan Can be ontained
Calculate Menghitung Can be calculated as
Was calculated to be
Estimate Memperkiran Can be estimated as
Derive Mengambil/ memperoleh Can be derived as
Derive Mengambil/ memperoleh Can be derived as
Use Menggunakan Is typically used
Approximate Mendekatkan/ Is approximated using
memperkirakan
Determine Menentukan Is determined
Consider Menganggap/ Is consider a case of the
mempertimbangkan following quantities

e. Kata yang digunakan di awal kalimat pengantar awal untuk penjelasan persamaan
matematika
Kata penghubung Arti dalam bahasa Indonesia
In simplification of the above equation Penyederhanaan rumus diatas
Yielding the result of Menghasilkan
Assuming Mengamsumsikan
Adopting Mengambil dari
Using final expression Hasil akhirnya
On the basis of X law Berdasarkan aturan X
Subsequent equation result Hasil langsung dari rumus
In regard to A and B Berdasarkan A dan B
Besides being able to Di sisi lain
Correlating to Berkorelasi dengan
In accord with Berdasarkan
Agreeing with Cocok dengan
To achieve Untuk mencapai
To measure Untuk menghitung
To simplify the calculation of Untuk menyederhanakan perhitungan
In this case Pada kasus ini
As metioned in Seperti dibahas pada
Contoh :
Assuming that the particle is solid, Equation (5) can be used to predict the sinal
size:
A=B+C+D (5)
Where A,B,C and, D are the parameter of a, b, c, and d, respectively.
f. Untuk menghubungkan kalimat persamaan matematika satu dengan kalimat
persamaan matematika selanjutnya, memerlukan kata penghubung yaitu :
Kata pembuka Arti dalam bahasa Indonesia
Then Lalu
Finally Akhirnya
After simple transformation Setelah perubahan
Next Lalu
Subsequently Selanjutnya dan dilakukan secara langsung

6. FINALISASI KALIMAT
 Penyederhanaan Kalimat
Salah satu cara untuk menyederhanakan kalimat adalah menyusun kata utama yang
ingin dijelaskan pada awal kalimat. Contoh :
Dalam penelitian ini, kita menggunakan beberapa macam karakterisasi
In this study, we used several characterizations
In this study, several characterizations were used
Several characterizations were used in this study
 Peningkatan Kualitas Kosa Kata dalam Kalimat
Setelah disusun kemudian merombak kalimat terutama pada penggunaan kata yang
berulang-ulang.
Kosakata yang bisa digunakan untuk mengganti kosakata yang umum
Kosa kata umum Arti dalam bahasa Indonesia Kosa kata lain dalam bahasa
inggris
Although Meskipun/ walaupun Despite the fact that
In spite of
Not with standing the fact that
After Setelah Subsequent to
After the conclusion of
Agree Cocok dengan Correlate with
Correspond to
Concur
Always Pada umumnya/ selalu Generally
In all cases
In most cases
A majority of
Mostly
Ask about Mengarah pada Inquire about
Make inquiry regarding
Because Karena/ sebab Since
In view of the fact that
For this reason
Due to
Due to the fact that
Before Sebelum Prior to
But Tetapi However
Unfortunately
By Oleh By means of
Carry out Membawa/ mengaplikasikan Implement
Apply
Excecute
Conduct
Promulgate
Change Berubah Vary
Avolve
Adapt
Adjust
Conform
Transform
Conclude Menyimpulkan Reach a conclusion
Come to a conclusion
Consider Mempertimbangkan Evaluate
Assess
Give consideration to
Correct/ incorrect Ketepatan/ ketidaktepatan Precise/ imprecise
Accurate/ inaccurate
Valid/ invalid
And Akhirnya Put an end to
Axceeds Kelebihan Surpasses
Is in excess of
Figure out Menemukan Distinguish
Differentiate
Discriminate
Identify
Find Menemukan/ mendapatkan Obtain
Derive
Attain
Locate
Identify
Detect
Indicate
Suggest
Give indication of
Ascertain the location of
For/ to Untuk For the purpose of
Help Membantu Assist
Facilitate
Guide
Direct
Aid
How Bagaimana Manner in which
If Jika/ pada saat Provide that
In case
If conditions are such that
Important Penting Critical
Crucial
Essential
Pertinent
Relevant
Significant
Vital
Is Adalah Serves the function of
Happens to be
Is found to be
Lack Kurang/ keterbatasan Insufficant
Be deficient of
Largely Banyak In large measure
Little Sedikit Slightly
Seldom
Negligibly
Make clear Menjelaskan Elucidate
Clarify
May/ might Kemungkinan Can/ could
It is poddible that
Is capable of
Mean Artinya/ membuktikan Define
Verify
Proof
Confirm
Near Dekat/ mirip In close proximity to
Never Tidak ada/ tidak pernah In no case
Now Saat ini Here
In this case
At this point
At the present time
Often Sering In many cases
Problem Masalah/ keterbatasan Obstacle
Linutation
Restriction
Shortcoming
Drawback
Phenomenon
Several Beberapa Many
In a number of
Show Menunjukkan Reveal
Obtain
Find
Result
Imply
Verify
Proff
Depict
So Lalu/ selanjutnya Therefore
For the reason that
Hence
Suitable Cocok Appreciate
Compatible with
Adequate
Try Mencoba/ bertujuan Attempt
Aim
Aspire
Usually Biasanya Normally
Typically
Generally
Occasionally
In some cases
Very Sangat Highly
Rather
Quite
Extremely
Way Cara Method
Means
Approach
Strategi
When Ketika At such time as
Whether Dimana (biasanya diikuti The question as to
pernyataan ya atau tidak)
While Di sisi lain/ ketika pada waktu During the time that
yang berubah
Whole Semuanya Complete
Entire
comprehensive

 Pengecekan Kesalahan dalam Kalimat


Hal yang diperlukan dalam memasttikan tidak terjadinya kesalahan dalam kalimat :
1. Perhatikan kejamakan kata benda.
2. Cocokan kejamakan kata benda dengan kata kerja dan to be.
a. Apabila menggunakan kata kerja dasar (V1) pastikan menggunakan akhiran s/es.
b. Apabila menggunakan to be (is, am, are, has, have, was, sere), pastikan memilih
tobe yang tepat.
3. Perhatikan kejamakan kata benda bila bertemu dengan kata hitung (each, all, every,
most, dsb)
4. Perhatikan penggunaan kalimat aktif dan pasif.
5. Apabila menggunakan kalimat kompleks, perhatikan hal-hal ini:
a. Apabila anak kalimat berada di depan atau di tengah kalimat, tanda koma harus
dibubuhkan, berbeda dengan diakhir kalimat tanda koma tidak diperlukan.
b. Jangan menggunakan kata which dan that bersaam dalam kalimat.
c. Gunakan satu tense dalam satu kalimat
6. Buat kalimat agar tidak terlalu panjang.
7. Waspada pada penggunaan kata which, in which, that, dan where.
8. Kurangi penggunaan kata ganti it, there dan they.
9. Lakukan penyederhanaan kalimat
10. Kurangi penggunaan kata of.
11. Kurangi penggunaan kata could, would, perhaps, dan believe.
12. Perhatikan penggunaan kata the.
13. Perhatikan penggunaan kata-kata khusus different, various, lead, permit, result,
cause, because, due to, dsb
14. Periksa penulisan angka dan tanda baca.
15. Perbaiki kosakat yang digunakan.
BAB III

PENERBITAN DI JURNAL ILMIAH

1. PEMILIHAN JURNAL TERAKREDITASI INTERNASIONAL


Setelah naskah dibuat, banyak akademisi yang terjebak mengirimkan naskah tulisan
ilmiah pada jurnal yang tidak terakreditasi. Padahal, apabila jurnal tersebut tidak
terakreditasi, hasil tulisan ilmiah penulis tidak akan diakui oleh Kementerian DIKTI. Jurnal
yang tidak terakreditasi ini biasanya meminta bayaran yang mahal. Oleh karena itu, jurnal
jenis inidikenal dengan predatory journal.

 Pengertian Jurnal Terakreditasi


Jurnal yang terakreditasi adalah jurnal yang telas dinilai oleh badan akreditasi
dunia, contohnya adalah Institute of Scientific Index (ISI) Thomson Reuters. Jurnal yang
di akreditasi oleh ISI akan secara otomatis diakui oleh beberapa search engine (mesin
pencari) seperti scopus, google scholar, dsb.
Untuk menentukan apakah sebuah jurnal sudah terakreditasi atau belum, penulis
bisa melakukan tahapan sebagai berikut :
1. Cari informasi menggunakan mesin pencari seperti google, yahoo, msn,
scimagojr.com, dsb.
2. Apabila menggunakan mesin pencari, kata kunci yang digunakan adalah “nama
jurnal yang dituju”, “impact factor”, dan ISI Thomson Reuters. Kemudian pilih
laman yang mengandung alamat web-addressthomsonreuters.
3. Lakukan pengecekan website jurnal yang dituju. Jurnal yang terakreditasi biasanya
menggunakan perangkat sebagai berikut :
a. Semua sistem mulai dari pengiriman naskah, pemberitahuan/ informasi mengenai
keadaan naskah yang telah dikirimkan, dan hasil apakah naskah diterima atau
tidak dilakukan secara online dari alamat website-nya.
b. Semua tulisan ilmiah terdaftar dalam DOI (Digital Object Identifier) system
number.
c. Naskah tulisan ilmiah akan diproses dan diperiksa baik oleh editor maupun
reviewer.
4. Dari website jurnal pastikan memiliki impact factor oleh ISI Thomson Reuters atau
tidak.
5. Patikan jurnal tersebut diakui oleh DIKTI, dengan mencari di laman
pak.dikti.go.id/portal

 Pemilihan Jurnal: Seleksi Ruang Lingkup dan Topik Area dalam Jurnal
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk melakukan pengecekan, sebagai berikut :
1. Dalam website jurnal cari tema / topic untuk jurnal tersebut. Biasanya penulis bisa
memilih pada bagian “guide for author”
2. Pastikan bahwa jurnal tidak berbayar atau “no cost”
3. Apabila tema/topik jurnal tidak cocok, lakukan pengecekan struktur dan isi naskah
tulisan agar seseuai dengan jurnal.

 Pemilihan Jurnal: Analisa Rangking Jurnal


Standar rangking yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan analisa impak
faktor. Impak faktor jurnal adalah standar ranggking jurnal berdasarkan jumlah tulisan
ilmiah yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah tulisan ilmiah yang di-sitasi/
disitir/ dijadikan referensi.
Semakin tinggi nilai impak faktor dari suatu jurnal maka akan semakin tinggi
kemungkinan tulisan untuk dibaca dan dijadikan referensi oleh peneliti lain. Oleh
karena itu, semakin tinggi impak faktor sebuah jurnal biasanya memiliki
kecenderungan semakin sulit jurnal itu ditembus (peluang naskah diterima semain
kecil).
Berdasarkan analisa dari pengalaman kami dalam menyusun tulisan ilmiah,
rangking jurnal dan kesulitannya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Jurnal dengan impak faktor< 1.00. pada jurnal ini, peluang naskah untuk diterima
adalah tinggi. Karena jurnal ini memiliki rangking yang rendah, juri (reviewer)
yang terlibatbukan orang yang sangat expert/ahli dalam bidang yangsesuai
dengan naskah yang diajukan. Oleh karena iitu, terkadang komentar yang
diberikan terlalu detail dan melebar.
2. Jurnal dengan impak faktor antara 1.00 sampai 2.00. kesulitan untuk diterima
pada jurnal ini mulai meningkat. Jurnal pada level ini biasanya merupakan jurnal
yang membutuhkan analisa hasil penelitian yang lebih tinggi daripada jurnal
dengan impak faktor < 1.00.
3. Jurnal dengan impak faktor antara 2.00 sampai 4.00. jurnal ini memiliki bobot
yang cukup berat. Hasil penelitian harus didukung oleh banyak data dan analisa.
4. Jurnal dengan impak faktor antara 4.00 sampai 9.00. pada jurnal ini, selain analisa
data, sarana pendukung dengan grafik dan gambar yang baik sangat dianjurkan.
Untuk menembus jurnal ini, penulis biasanya perlu menambahkan analisa dan
mekanisme berupa kartun tiga dimensi atau animasi yang unik dan menarik yang
menjelaskan hasil penelitian.
5. Jurnal dengan impak faktor lebih dari 9.00. pada level ini, naskah dan hasil
penelitian harus benar-benar baru. Analisa pun harus benar-benar lengkap.
Penulis juga harus benar-benar menemukan ide yang digolongkan baru.

 Perangkat dalam Jurnal


1. Assistant/Manager/Copy Editor
Pihak pertama yang akan menerima naskah jurnal adalah assistant editor
(manager / copy editor). Assisten editor memiliki kewenangan penilaian terhadap
teknis penulisan naskah, terutama bagian kesalahan ejaan, bahasa, dan susunan
struktur tulisan. Apabila naskah tidak sesuai secara teknik penulisan, assistant editor
akan memberikan instruksi kepada penulis agar naskahnya diperbaiki. Apabila
naskah tidak memiliki masalah, assistant editor selanjutnya akan menyampaikan
naskah kepada editor.
2. Editor/ penyunting
Editor bertugas sebagai penghubung penulis dengan proses perbitan jurnal.
Editor terlibat dalam penerimaan naskah, mengecek level tulisan, mencari dan
berkomunikasi dengan juri/ reviewer untuk meningkatkan kualitas naskah, sampai
menyerahkan ke bagian publikasi. Dalam sistem jabatan editor, terdapat beberapa
jenjang karir. Level tertinggi adalah editor-in-chief lalu senior editor, dan kemudian
editor.
3. Reviewer/ Juri
Reviewer/ juri adalah pihak luar yang dipilih editor, reviewer memberikan
komentar, dan semua komentar hanya dikomunikasikan kepada editor (bukan secara
langsung kepada penulis. Hasil komentar dari reviewer ini akan dijadikan referensi
oleh editor apakah naskah penulis diterima atau tidak.
Ada dua jenis tipe reviewer, double blind reviewer dan single blind reviewer.
Double blind reviewer adalah tipe reviewer dimana reviewer dan penulis sama-sama
tidak saling mengetahui. Sedangkan single blind reviewer dan penulis tipe reviewer
dimana reviewer mengetahui siapa penulis tapi penulis tidak mengetahui siapa
reviewer.

4. ALUR TULISAN ILMIAH: DARI IDE SAMPAI PENERBITAN TULISAN

Alur atau tahapan kerangka berpikir penyusunan tulisan ilmiah dapat disimpulkan sebagai
berikut :

1. Kumpulkan ide mengenai penelitian yang akan dilakukan. Ide adalah poin yang paling
utama sebelum memulai penelitian dan pada saat penulis membuat naskah tulisan
ilmiah.
2. Lengkapi hasil penelitian. Apabila hasil penelitian sudah mencapai 80%, penulis sudah
bisa memulai naskah tulisan ilmiah.
3. Pada saat menulis, pikirkan manfaat/ kebaruan yang bisa dihasilkan dari hasil penelitian
penulis. Menurut Prof. Khairurrijal (Fisika ITB), manfaat/ kebaruan dari hasil
penelitian dapat dikelompokkan sebagai :
- Terobosan : menemukan cara untuk memecahkan permasalahan saat ini.
- Rintisan : membuka lapangan penelitian baru yang saat ini belum digali.
- Inovasi : menemukan cara baru.
- Kemajuan : melengkapi penelitian yang sudah ada.
- Tinjauan/ survey : menyatukan penelitian-penelitian yang telah ada mmenjadi
satu kesatuan.
4. Susun hasil penelitian menjadi gambar, grafik, diagram, tabel dann persamaan
matematika.
5. Lengkapi hasil penelitian dengan analisa intelektual (penjelasan ilmiah yang mendasari
fenomena yang terjadi). Analisa ini bisa didapatkan dari teori yang sudah ada, sains dan
teknologi yang sudah ada, atau membandingkan dengan hasil penelitian lain.
6. Pelajari kembali hasil-hasil penelitian orang lain saat ini, dan kembali ke poin 3 untuk
menambahkan manfaat/ kebauran dari hasil penelitian penulis.
7. Baca dan cek berulang-ulang naskah tulisan untuk meminimalisir kesalahan dalam tata
bahasa.
8. Pilih jurnal yang cocok dengan naskah tulisan ilmiah.
9. Siapkan naskah tulisan ilmiah agar sesuai dengan struktur penulisan pada jurnal yang
akan dipilih.
10. Siapkan cover letter (surat pengantar) : surat yang diajukanpenulis kepada jurnal yang
dituju.
11. Siapkan graphical abstract. Dalam jurnal lain, graphical abstract juga disebut table
of content (TOC). Graphical abstract menyatakan gambaran ringkas dari naskah tulisan
ilmiah.
12. Siapkan highlight. Ringkasan dari abstrak, biasanya berisi poin-poin dari abstrak
dirangkai menjadi 5 sampai 6kalimat.
13. Siapkan proses penyerahan naskah tulisan ilmiah.
14. Setelah penulis menyerahkan manuscript, pastikan untuk mendapatkan informasi
bahwa manuscript sudah diterima oleh pihak jurnal melalui email. Manuscript yang
sudah diterima jugaakan diberikan nomor (sebagai nomor registrasi).
15. Setelah naskah diserahkan, terkadang naskah ditolak. Secara garis besarnya, proses
penolakan itu dapat dikelompokkan berdasarkan :
- Assistant editor atau journal manager : jika ditolak pada tahap in, perbaiki
struktur naskah tulisan ilmiah. Kemudian, cek kembali apakah naskah tersebut
mudah dimengerti atau tidak.
- Editor : jika ditolak pada tahap ini, sebaiknya perhatikan aspek kebaruan naskah.
Perbaiki dan tambah kebaruan pada naskah. Kemudian cek kembali mudah
dimengerti atau tidak.
- Reviewer : jika ditolak atau diberi komentar, perbaiki naskah dan sesuaikan
dengan komentar dari reviewer.
16. Setelah penulis memperbaiki naskah tulisan ilmiah, editor akan memberikan
keputusan apakah naskah tersebut diterima atau tidak. Apabila diterima, naskah akan
diserahkan kepada penerbit untuk dicetak.
17. Sebelum penerbitan, pihak penerbit kemudian akan mengetik ulang tulisan penulis.
Kemudian, hasil tulisan akan disesuaikan dengan format yang ada di jurnal. Setelah itu,
penulis akan diminta untuk mengecek apakah hasil ketikan dari penerbit cocok atau
tidak. Proses ini dinamakan galley proof / proof reading.
18.Setelah tahap perbaikan dari penulis selesai, penerbit akan menerbitkan naskah tulisan
ilmiah. Naskah tulisan ilmiah yang sudah diterbitkan disebut paper.

Anda mungkin juga menyukai