FIBROADENOMA MAMMAE
*Sisvanesa, S.Ked **dr. Hj. Sri Rosianti, M.Kes
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus
FIBROADENOMA MAMMAE
Oleh :
Sisvanesa, S. Ked
GIA218117
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillah, Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas Laporan Kasus pada Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Tugas ini bertujuan agar penulis dapat memahami lebih dalam mengenai
teori-teori yang diberikan selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan melihat penerapannya secara langsung di
lapangan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj. Sri
Rosianti, M.Kes, selaku preseptor Puskesmas yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis dalam penyusunan laporan kasus.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
yang membacanya. Semoga tugasini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman judul.........................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
Bab I Status Pasien.............................................................................................1
Bab II Tinjauan Pustaka......................................................................................7
Bab III Analisa Kasus.........................................................................................15
Daftar Pustaka .....................................................................................................17
Lampiran .............................................................................................................18
4
BAB I
DATA PASIEN
1. Identitas Pasien
a. Nama/Kelamin/Umur : An. D/ Perempuan / 14 tahun
b. Pekerjaan/pendidikan : SMP
c. Alamat : RT 29 Kenali Asam Bawah
5
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya di sangkal
Riwayat demam tidak ada
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan yang
sama dengan pasien.
Riwayat keganasan dalam keluarga disangkal
7. Riwayat makan, alergi, obat-obatan, perilaku kesehatan yang relevan :
Merokok (-), mengkonsumsi jamu-jamuan (-), Minum alkohol (-)
8. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
Nadi : 86x/ menit
Nafas : 22x/menit
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,5oC
BB : 65 kg
TB : 160 cm
IMT : 23,4 (Normal)
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
Kulit : warna sawo matang, Turgor kulit baik
Telinga : sekret (-), perdarahan (-)
Hidung : deviasi (-), sekret (-), pernafasan cuping
hidung (-)
Mulut : bibir lembab, selaput lendir basah, lidah
kotor (-), palatum utuh
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada :
paru
6
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), fremitus Nyeri tekan (-),fremitus
(+) normal (+) normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler (+) Vesikuler (+)
Wheezing (-), rhonki (-) Wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiri, tidak
kuat angkat.
Perkusi Batas-batas jantung :
Atas : ICS II linea strenalis kiri
Kanan : ICS IV linea parasternalis kanan
Kiri : ICS V linea midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, sikatriks (-), dilatasi vena (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri Tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Ekstremitas : akral hangat, oedem (-), CRT <2 detik
Status lokalis
Ketiak Payudara kanan :
Inspeksi : Tidak tampak benjolan, discharge (-), sikatrik (-)
Palpasi : terdapat benjolan, jumlah satu buah, konsistensi lunak,
permukaan rata, berbatas tegas, ukuran sebesar kelereng, mobile (-),
nyeri tekan (+), pembesaran KGB sekitar (-)
Ketiak kiri :
Inspeksi : Tidak tampak benjolan, discharge (-), sikatrik(-), areola
mammae hiperpigmentasi
Palpasi : tidak terdapat benjolan, nyeri tekan (-), pembesaran KGB
sekitar (-)
7
9. Laboratorium :
Tidak dilakukan
Pemeriksaan anjuran : USG payudara, Mammography
10. Diagnosis Kerja
Fibroadenoma Mammae dextra (D24.1)
11. Diagnosis Banding :
Ca Mammae (C50.9)
Intraductal Papilloma (D24.9)
Fibrocystic disease mammae (N60)
12. Manajemen
a. Promotif :
Melakukan penyuluhan mengenai cara melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi dini kelainan
pada payudara
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, bagaimana
cara pencegahannya
Menjelaskan kepada pasien untuk memakan makanan bergizi
b. Preventif :
- Jangan sering memakan makanan cepat saji yang dapat menjadi
faktor resiko untuk timbulnya keganasan
- Menghindari asap rokok yang banyak mengandung zat-zat
karsinogen
c. Kuratif :
Non farmakologi
Istirahat yang cukup
Makan-makanan bergizi.
Melakukan operasi pengangkatan benjolan
Farmakologi
Tamoxifen tab 20 mg 2x1 tablet
8
d. Rehabilitatif :
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan
yang bergizi untuk pemulihan kesehatan tubuh pasien dan
istirahat.
Rutin melakukan SADARI untuk memastikan tidak terdapat
lagi benjolan dan dapat mendeteksi dini bila keluhan muncul
kembali.
Keluarga memberi support kepada pasien
Segera berobat ke pusat pelayanan bila mengalami keluhan
yang sama.
9
Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas Paal X Puskesmas Paal X
Dokter Sisvanesa Dokter Sisvanesa
SIP : G1A218117 SIP : G1A218117
Jl. Lintas Sumatera, Kenali Asam Bawah, Kec. Kota Jl. Lintas Sumatera, Kenali Asam Bawah, Kec. Kota
Baru, Kota Jambi, Jambi 36129 Baru, Kota Jambi, Jambi 36129
Pro : Pro :
Alamat : Alamat :
Resep tidak boleh ditukar tanpa Resep tidak boleh ditukar tanpa
sepengetahuan dokter sepengetahuan dokter
Pro : Pro :
Alamat : Alamat :
Resep tidak boleh ditukar tanpa Resep tidak boleh ditukar tanpa
sepengetahuan dokter sepengetahuan dokter
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun terdapat beberapa
faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan mutlak
aktivitas estrogen, yang diperkirakan berperan dalam pembetukannya. Selain itu,
diperkirakan terdapat prekusor embrional yang dormant di kelenjar mammaria
yang dapat memicu pembentukan fibroadenoma yang akan berkembang
mengikuti aktivitas ovarium.1,3
2.3 Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses
hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya
dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab
proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik
mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel. Peningkatan
mutlak aktivitas esterogen diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira-
kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara spontan setiap tahunnya, dan
kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2-
3cm.1
11
2.4 Gambaran Klinis
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala
dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma
relatif lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur
dalam beberapa bulan. Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan
permukaan yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi
terkadang nyeri bila ditekan, mobile, dan konsistensinya kenyal padat .2
12
13
Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara
b. Ultrasonografi (USG)
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas,
berbentuk bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar
dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. Internal echogenicnya
homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic.
Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari
fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma
14
tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada USG
merupaka pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari jaringan
sekitarnya.7,8
c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau
oval yang rata dibandingkan dengan menggunakan kontras gadoliniium-
based. Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang hypointense jika
dibandingkan dengan jaringan sekitarnya dalam gambaran T1-weighted
dan hypointense an hyperintense dalam gambaran T2-weighted.9
15
Gambar 2.4 Histopatologi FAM
Gambaran USG tumor ini, hiperechoic dengan batas yang masih tegas, echo-
internal dapat homogen atau sedikit in homogen serta adanya penyangatan
16
akustik posterior lemah, hal ini mungkin disebabkan struktur kistik pada
tumor tersebut.4
2. Kista Payudara
Kista ini berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan acini mengalami
dilatasi oleh jaringan epitel. Gambaran mammografinya berupa massa bulat
atau oval yang berbatas tegas. Tepi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan
fibroglandular, baik sebagian maupun seluruhnya.2
17
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.
Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara
dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan
ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa
digunakan, yaitu:7
1. Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
2. Circumareoral Incision
3. Curve / Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering adalah tipe radial. Tipe circumareolar,
hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya memberi
pembukaan yang terbatas. Tipe ini hanya digunakan untuk fibroadenoma
yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas areola.
Semicircular Incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang
besar dan berada di daerah lateral payudara
2.9 Prognosis
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai risiko yang
tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat harus
diperiksa secara teratur.4
2.10
2.11 Pencegahan
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) merupakan salah satu cara untuk
mencegah dan mendeteksi secara dini kelainan dari payudara. Cara melakukannya
yang mudah diharapkan para wanita dapat mendeteksi dini bila terjadi kelainan
pada payudarahnya.
18
BAB III
ANALISIS KASUS
19
faktor tersebut pengaruh perilaku terhadap status kesehatan, baik kesehatan
individu maupun keluarga sangatlah besar.
Lingkungan rumah dan lingkungan disekitar rumah pasien tidak
memberikan pengaruh terhadap terjadinya penyakit pada pasien. Hal tersebut
menunjukkan lingkungan rumah dan sekitarnya tidak memiliki peranan terhadap
perkembangan penyakit yang diderita oleh pasien. Kebiasaan hidup pasien dan
keluarga juga baik, sehingga tidak menjadi faktor resiko untuk timbulnya penyakit
tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Robbins Stanley L., Kumar Vinay., Cotran Ramzi S. Robbins Buku Ajar
Patologi Edisi 7. Jakarta : EGC. 2010
2. Sjamsuhidajat R., De jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta:
EGC. 2012.
3. Shirley S.E., Mitchell D.I.G., Soares D.p., James M. Clinicopathologic
Features of Breast Disease in Jamaica:Findings of Jamaican Breast Disease
Study. 2000-2002. Diunduh dari http://lib.bioinfo.pl/
4. Zieve David, Wetcher Debra G. Fibroadenoma Breast. Diunduh dari
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/
5. Snell, Richard S. Anatomi Klinik. Jakarta: EGC. 2006
6. Kirby I.B. The Breast. In: Brunicardi F.C et all, ed. Schwartz’s Principles of
Surgery. Eight edition. New York: McGraw-Hill Books Company. 2006.
7. Farrow Joseph H. Fibroadenoma of The Breast.
http://caonline.amcancersoc.org/
8. Gravelle I. H. Mammography. A Text Book of Radio Imaging. Churchill
Levingstone. London 2000.
9. Fleishur Arthur C, Cullinan Jeanne A. Ultrasographyin obstetrics and
Gynecology. A Text Book of Medical Imaging. Third Edition. 2003
10. Makes Daniel. Atlas Ultrasonografi Payudara dan Mamografi. Balai Penerbit
FKUI. 1992
21
22