Tujuan pertolongan pertama adalah untuk memperlambat penyerapan racun secara sistemik
dan mencegah komplikasi yang mengancam jiwa dengan transportasi yang cepat ke fasilitas
medis. Panduan saat ini untuk pertolongan pertama meliputi yang berikut:
Yakinkan korban (70% dari semua gigitan ular adalah ular tidak berbisa dan 50% gigitan
spesies berbisa adalah gigitan kering [19])
Imobilisasi anggota tubuh yang terkena (dengan perban atau pakaian untuk menahan
bidai)
Segera memindahkan korban ke rumah sakit
Prinsip utama yang direkomendasikan untuk penanganan pertama gigitan ular adalah
imobilisasi area dengan balut tekan (pressure immobilitation) dan segera dirujuk ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, penerapan penanganan ini di
masyarakat perlu mendapatkan perhatian, karena tidak jarang orang awam salah mengartikan
pemberian balutan tekan Prosedure Bandage with Immobilization (PIB) Atau Pressure
Immobilisation Technique (PIT) dengan penambahan bidai dengan penggunaan tali sebagai
pengikat luka dengan tujuan agar bisa tidak menyebar.
Dalam pertolongan pertama, tindakan tradisional pada bekas gigitan tidak direkomendasikan
seperti menghisap, insisi, mengikat, massage, pemberian herbal dan topikal. Insisi dapat
memperlambat penurunan pembengkakan dan meningkatkan paparan mikroorganisme luar
pada area luka