Anda di halaman 1dari 3

BAB II

DIGITAL AUDIO WORKSTATION (DAW)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran Umum:
Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami dasar-dasar penggunaan DAW.

2. Capaian Pembelajaran Khusus:


1. Mahasiswa dapat memahami pengertian DAW.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penggunaan DAW.
3. Mahasiswa dapat memahami istilah-istilah dalam DAW.

A. DESKRIPSI SINGKAT
DAW adalah sebuah sistem rekaman berbasis computer yang di rancang untuk menggantikan
studio rekaman tradisional. DAW memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional
seperti multi track recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing
seperti compressor, reverb, dan EQ. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak
dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing,
vocal correction, drum replacement, amp simulator, dsb. 

B. POKOK-POKOK ISI
Studio berbasis DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu:
1. Computer.
Computer berfungsi sebagai “host”dari Multi Track Software, dan Audio Converter.
Computer juga menyediakan processing power yang diperlukan untuk operational audio dan
plug in. Computer untuk DAW memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan
computer kantoran atau game. Beberapa spesifikasi tambahan adalah:
 Tingkat kebisingan yang rendah

 Operating System yang di set untuk penggunaan software audio

 Hard Disk yang memiliki cluster size lebih besar

 Sound Card on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict


2. Multi Track Software.
Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya
sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement,
dsb. Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:
 Cubase / Nuendo

 Sonar

 Logic

3. Audio Converter.
Berfungsi untuk merubah signal analog menjadi digital, juga kebalikan nya yaitu digital
menjadi analog. Converter yang kita maksud disini berbeda dengan sound card kebanyakan
yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:
 Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara
bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input.
 Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, maka beberapa buah converter
dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak.
 Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi.
 Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat
ini memiliki noise floor sekitar – 115 dBFS.
 Memiliki fitur “Free Latency Monitoring”. Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang
berada di sound card, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track
software. Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan
terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zero latency monitoring, yang di dengar adalah
signal sebelum diproses.
4. Microphone.
Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi
voltase yang nanti nya akan dirubah menjadi data digital oleh converter.
5. Speaker Monitor.
Yang dimaksud disini adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan
mixing / mastering. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frequency
response yang merata dari 30 Hz – 20 kHz. Dengan kata lain, speaker jenis ini jujur dalam
me-reproduksi hasil mixing anda. Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer pada saat
mixing. Yaitu mendapatkan gambaran akurat dari frequency berbagai instrument yang
sedang di mixing. Apabila speaker yang anda gunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga
anda akan “tertipu” oleh speaker dan tidak dapat menentukan frequency dengan tepat
Dengan sistem DAW ini, dapat memiliki sebanyak mungkin Compresor, Reverb, atau plug in lain
nya selama sistem masih sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang dimana anda
harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ, dan lain nya. Hal inilah yang menyebabkan
semakin populer nya studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yang
professional. Kunci nya adalah: SDM yang handal dan berpengalaman.
Sistem DAW kualitas nya tergantung pada 3 hal yaitu:
 Microphone dan kabel yang baik
 Pre Amp dan Converter yang berkualitas
 Computer yang kuat

Pre amp berfungsi untuk memperkuat dari microphone level menjadi line level sehingga signal
dapat di "convert" menjadi digital. Proses pre amplification ini bisa memperkuat signal sebesar
400 x dari asli nya sehingga kualitas dari pre amp sangat mempengaruhi hasil rekaman.
Pada saat baru berkembang nya dunia digital recording, converter yang ada di pasaran hanya
dapat menerima line level saja. Akan tetapi kini kebanyakan converter sudah menyertakan pre
amp sehingga kini juga dapat menerima mic level dan instrument level. Walau begitu, banyak
juga kita temui sistem digital yang mempergunakan mixer. Sistem semacam ini biasanya
menggunakan converter dan pre amp yang terpisah.
 Alasan beberapa orang mempergunakan pre amp terpisah adalah:
 Seringkali pemilik studio sudah memiliki pre amp dengan karakteristik yang disukai
 Converter hanya dapat menerima line level ( tidak memiliki pre amp yang digabung )
 Beberapa pre amp kelas atas kualitas nya memang lebih baik

Dasarnya adalah bagaimana mendapatkan signal suara yang terbaik ke dalam computer anda.
Dalam hal ini ada pepatah yang sangat benar adanya yaitu "Rubbish In Rubbish Out".
Sebagaimana hebat nya mixing skill anda atau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak
akan menghasilkan hasil yang maksimal apabila signal awal nya tak berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai