Anda di halaman 1dari 17

Tugas : individu

KEPERAWATAN KELUARGA

(ASKEP KELUARGA DENGAN MASALAH PNEUMONIA)

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NURHIJRAH

NIM : P201701117

KELAS : J3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MANDALA WALUYA KENDARI

TAHUN

2020
ASKEP KELUARGA DENGAN MASALAH PNEUMONIA

A. Pengkajian

1. Data umum:

Nama kk : Tn S

Alamat kk : desa mata langara

Umur : 35 tahun

Pendidikan kk : S1

Pekerjaan kk : PNS
2. Komposisi kk :

No Nama Jenis kelamin umur pendidikan Hub dgn pekerja


kk an
1 Ny M Perempuan 32 S1 Istri PNS

2 An J Laki-laki 8 SD Anak Pelajar

3. Tipe keluarga : Keluarga Tn.S memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga
Tn.S terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
4. Suku bangsa : Keluarga Tn S dan Ny M semenjak dari orang tua berasal
dari suku Muna
5. Agama : keluarga Tn S dan Ny M beragama Islam
6. Status sosial ekonomi : Tn S bekerja sebagai guru SMA dengan
penghasilan 3 juta perbulan dan Ny M bekerja sebagai guru SMP dengan
penghasilan 2,5 juta perbulan. Ny M mempunyai usaha sampingan
menjual sembako dengan penghasilan kurang menentu kurang lebih 1 juta
perminggu. Penghasilan Tn S dan Ny M digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan air, listrik dan kebutuhan sekolah
anak.
7. Aktivitas rekreasi keluarga : kegiatan yang dilakukan keluarga Tn R untuk
rekreasi adalah menonton tv di rumah, atau berkumpul Bersama saudara.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tn S mempunyai satu orang anak laki-laki. Saat ini anak pertama Tn S
laki-laki berumur 8 tahun dan masih sekolah SD.
2. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Ny M mengatakan An J mengalami sesak napas, dan batuk berdahak
Saat An J terserang batuk dan sesak napas Ny M memberi obat yang di
beli Tn S di warung . Kadang saat An J mengalami sesak napas Ny M
pergi membawa An J dan untuk memeriksakan diri ke puskesmas
terdekat.
b. Riwayat penyakit keturunan:
Orang tua dari Tn S dan Tn S mempunyai riwayat penyakit asma dan
saudara” Tn S ada yang memiliki penyakit pada saluran pernapasan.
c. Riwayat masing masing anggota keluarga:

No Nam Umu BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


. a r kesehata (BCG/POLIO kesehata yang
n ? n telah
DPT/HB/Campa dilakukan
k)

1 Tn.S 35 65 Tn.S lengkap Mudah Saat lelah


mudah Lelah Tn S
saat saat beristirah
bekerja bekerja at sedikit

2 Ny. 32 55 - lengkap Mudah NY. M


M lelah sering
periksa
ke dokter

3 An.J 8 30 batuk lengkap - Minum


dan obat dan
sesak memeriks
napas a
kesehatan
di
puskesma
s

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Tn S dan Ny M memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas,
dokter dan rumah sakit untuk konsultasi, memeriksa kesehatan dan
mencari informasi tentang kesehatan.
4. Riwayat kesehatan sebelumnya
Keluarga Tn S dan Ny M memiliki riwayat kesehatan yang sangat baik

PENGKAJIAN KELUARGA

1. Karakteristik rumah
rumah Tn. S memiliki luas sekitar 8 x 15, rumah milik sendiri. Rumah Tn.
S mempunyai kamar /ruangan sebanyak 8 ruangan, dengan manfaatan
ruangan : 1 ruang kamar tamu, 3 kamar tidur, 1 ruangan serba guna, 1
dapur, 2 kamar mandi.rumah Tn. S menggunakan sumber air minum dari
air sumur. Tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada di
depan rumah di sebrang jalan) dan biasanaya di angkut setiap hari.
Lingkungan rumah Tn. S cukup bersih, jarak rumah dari jalan raya cukup
dekat.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn S tinggal di desa, tetangga yang ada disekitar rumah
semuanya ramah dan saling tolong menolong satu sama lain. Pengajian
diadakan dirumah.
3. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn. S sudah menempati rumah itu sejak menikah sampai
sekarang. Keluarga Tn. S dan Ny M tidak pernah berkunjung kerumah
akibat berjauhan.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya Ny. M ikut arisan satu bulan sekali, sedangkan Tn. S selalu ikut
serta bila ada acara kerja bakti desa . Bila ada kegiatan seperti pemilu atau
hari peringatan Tn.S ikut berperan membantu persiapan.
5. System pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga
saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn. S memiliki
fasilitas :TV, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan
sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn. S
memiliki askes untuk membantu biaya pengobatan.

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola /cara komunikasi keluarga


Keluarga TN. S dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/tidak
langsung menggunakan bahas indonesia namun kadang diselingi dengan
bahasa wawonii.
2. Struktur kekuatan keluarga
Orang yang dekat dengan keluarga Tn. S adalah Tn A (kakak dari Ny. M)
yang masih tinggal satu kota. Bila Ny. S dalam kesulitan Tn A selalu
bersaha untuk membantu.
a. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga)
- Tn. S :
Peran formal : sebagai sekretaris desa, guru
Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
- Ny. M:
Peran formal : menjadi anggota masyarakat, guru
Peran informal : menjadi, istri, ibu
- An. J :
- Peran formal : menjadi anggota masyarakat, pelajar SD
- Peran informal : menjadi anak
b. Nilai dan norma keluarga
Tn. S menganut agama islam dan norma yang berlaku dimasyarakat
dan adat istiadat orang buton . Keluarga Tn,S sangat mematuhi
perturan yang ada di rumah, Tn. S dan Ny. M juga mengajarkan
pentingnya bersikap sopan dan santun denga orang lain.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S dan Ny. M selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anak nya, Ny. M dan Tn. S juga selalu mendukung dan mengarahkan
segala sesuatu yang dilakukan oleh anak anaknya selama dalam batas
kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika sopan santun.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. S dananak istrinya terjalin sangat baik, saling mendukung,
bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn. S memiliki peran yang
besar dalam mengabil keputusan namun Tn, S selalu adil kepada
keluarganya.
3. Fungsi keperawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatannya
Keluarga Tn. S mengatakan tidak tahu atau tidak mengerti terlau
rinci mengenai penyakit pada An J baik itu mengenai pengertian,
tanda dan gejala, etiologi maupun pencegahan dan perawatannya.
Ny. M mengatakan selalu bertanya kepada petugas kesehatan
tentang penyakit Tn S dan penyakit yang diderita An J. Ny. M
mengatak khawatir terhadap kesehatan Tn S dan An J.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
keehatan yang tepat
Keluarga, khususnya Tn. S belum sepenuhnya paham tentang
penyakit itu Tn. S dan Ny. M khawatir kalau penyakit anaknya
tambah parah.
4. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny M mengatakan An J batuk dan dadanya sesak susah untuk bernapas,
terutama bila An J kelelahan atau bermain dan bergerak. Ny M
mengatakan anaknya susah tidur saat batuk dan sesak napas . Ny. M
mengatakan jika serangan sesak datang hanya minum obat batuk dan
sessak napas yang dibeli diwarung atau di apotik. Keluarga Tn. S
mengatakan kurang pengetahuan tentang penyakitnya seperti jangan
terlalu lelah dan menjauhi factor penyebab penyakit.
5. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. S menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, oleh sebab
itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumah dengan membersihkan
lingkungan rumah seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi
agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit .
6. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat
Tn. S dan Ny. M mengatakan sudah mengetahui fasilitas kesehatan,
selama ini keluarga mendapatkan pelayanan yang baik oleh puskesmas.
keluarga juga percaya dengan informasi yang diberikan oleh puskesmas.
a. Funsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn. S dan Ny. M ada 1 orang anak laki-
laki. Ny. M masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan
nyeri saat haid. Ny. M masih menggunakan KB berupa Pil.
b. Fungsi ekonomi
Tn. S pengatakan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
sehari-hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha
sampingan Ny M. Tn. S menyisihkan sebagian pendapatnnya untuk
keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah anaknya nanti.

STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka Panjang
Tn. S memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.
2. Stersor jangka pendek
Tn. S bingung bila anaknya sakit dan menghambat pekerjaannya.
3. Respon keluarga terhadap stersor
Untuk stress jangka panjang Tn. S berusaha untuk mencukupi kebutuhan
sekolah anak-anaknya dengan bekerja keras. Untuk stress jangka pendek
kadang pergi memeriksakan kesehatan anaknya kepuskesmas untuk
berobat.
4. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn, S dan Ny.M bila ada permasalahan,
Tn. S dan Ny. M berusaha untuk selalu menyelesaikan bermusyawarah
dan tetap tenang berfikir.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunkan keekrasan, perlakuan kejam kepada
anak-anaknya ataupun instrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman
dalam menyelesaikan masalah.

KEADAAN GIZI KELUARGA


Ny. M merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hamper
setiap hari , Ny.M memasak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-
ganti menu sehat, seperti tahu, tempe, ikan, telor dll.

HARAPAN KELUARGA
Tn. S berharap keluarganya selalu sehta walafiat. Dan keluarganya juga
berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat
dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan
seseorang dlam memberikan pekayanan kesehatan, msikin maupun kaya.

PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA

Jenis Tn. S Ny. M An. J


pemeriksaan

Riwayat - - Pneumonia
penyakit
saat ini

Keluhan Mudah Lelah - Batuk berdahak


yang saat bekerja dan sesak
dirasakan napas

Tanda dan lelah Batuk


gejala berlendir, sesak
saat bernapas
dan demam

Riwayat Asma - An. K pernah


penyakit mengalamai
sebelunnya infeksi pada
saluran
pernapasan dan
sering flu dan
batuk

TTV TD: 130/90 TD: 120/80 TD: 100/90


mmHg mmHg mmHg
RR : 26 X / RR : 22 X / RR :30X /
menit menit menit
N : 80X/menit N : 86X/menit N :90X/menit
S: 36 drj C S: 36 drj C S: 37,9 drj C

kepala Rambut hita, Rambut hitam, Rambut hita,


lurus,.dan lurus, panjang lurus. Panjang
bersih dan bersih dan bersih

mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata


simetris, simetris, simetris,
konjung tiva konjung tiva konjung tiva
tidak anemis, tidak anemis, anemis, sclera
sclera tidak sclera tidak tidak ikterik,
ikterik, ikterik, penglihatan
penglihatan penglihatan baik, reflex
baik, baik, pupil positif
(+)

hidung I : I : I :ada
pengembangan pengembangan pernapasan
patu simetris patu simetris cuping hidung
P : vocal P : vocal P : adanya
premitus sama premitus sama lender pada
hidung
P:
A :adanya
suara nafas
tambahan

abdomen I: simetris I: simetris I: simetris


A: refluk A: refluk A: refluk
15x/menit 15x/menit 15x/menit
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P: Timpani P: Timpani pada ulu hati
P: Timpani

Thoraks Perkembangan Perkembangan Perkembangan


dada simetris, dada simetris, dada asimetris
tidak ada tidak ada dan ada tarikan
pembengkakan pembengkakan, dinding dada
tidak ada tidak ada dan adanya
tarikan dinding tarikan dinding penggunaan
dada dada otot bantu
pernapasan

ekstremitas Pada Pada Pada


ektremitas atas ektremitas atas ektremitas atas
dan bawah dan bawah dan bawah
tidak ada tidak ada tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
pergerakan pergerakan pergerakan
aktif, aktif, aktif,

ANALISA DATA

NO Symtom Etiologi Problem


1. Ds : Penumpukan mukus Ketidakefektifan
berlebihan bersihan jalan
 Ny M mengatakan An J
napas
sesak napas, batuk
berdahak dan susah
mengeluarkan
dahaknya
 Ny M mengatakan
anaknya susah tidur
saat batuk dan sesak
napas

Do :

 Adanya tarikan dinding


dada
 Ada suara nafas
tambahan
 Tampak batuk
 Ttv
Td 100/90
S: 37,9 C
RR :30x/menit
N : 90x/menit

2 Ds.: Keletihan otot Ketidakefektifan


pernapasan pola napas
 Ny M mengatakan An J
batuk berdahak dan
sesak napas
 Ny M mengatakan
anaknya susah tidur
saat batuk dan sesak
napas

Do :

 Pernapasan cuping
hidung
 Penggunaan otot bantu
pernapasan
 Ttv
Td 100/90
S: 37,9 C
RR : 30x/menit
 N : 90x/menit

B. DIAGNOSA :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
mucus berlebihan
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penggunaan otot bantu
pernapasan
C. INTERVENSI

NO Diagnosa NOC NIC


1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
jalan napas asuhan keperawatan
 Monitor status
berhubungan 3x24 jam diharapkan
pernafasan dan
dengan kebersihan jalan
respirasi sebagaimana
penumpukan nafas efektif dengan
mestinya
mucus kriteria hasil :
 Posisikan pasien semi
berlebihan
Statu pernafasan fowler, atau posisi
fowler
- Kepatenan
 Observasi
jalan nafas
kecepatan,irama,kedala
man dan kesulitan
bernafas
 Auskultasi suara nafas
 lakukan fisioterapi dada
sebagaimana mestinya
 Kolaborasi pemberian
O2 sesuai instruksi
 Ajarkan melakukan
batuk efektif
 Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
penggunaan perangkat
oksigen yang
memudahkan mobilitas

2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Manajamen Jalan nafas


pola napas asuhan keperawatan
 Posisikan pasien Posisi
berhubungan 2x24 jam diharapkan
semi fowler, atau posisi
dengan pola pernapasan klien
fowler
penggunaan otot efektih dengan
bantu pernapasan ktiteria hasil: 2. Manajemen pernafasan

- Status  Observasi
pernapasan kecepatan,irama,keda
laman dan kesulitan
bernafas
 Observasi pergerakan
dada, kesimetrisan
dada,penggunaan
otootot bantu nafas,dan
retraksi pada dinding
dada
 Auskultasi suara nafas
 Terapi oksigen
 Kolaborasi pemberian
O2
 Monitor aliran oksigen
 Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
penggunaan perangkat
oksigen yang
memudahkan mobilitas

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifan Manajemen jalan napas S : Ny M mengatakan
jalan napas An J masih batuk
 memonitor status
berhubungan berdahak,
pernafasan dan
dengan
respirasi sebagaimana O : terdapat mucus
penumpukan
mestinya pada hidung
mucus
 memposisikan pasien
berlebihan A : masalah belum
semi fowler, atau posisi
teratasi
fowler
P : intervensi
 mengobservasi
dilanjutkan
kecepatan,irama,kedala
man dan kesulitan
bernafas
 mengauskultasi suara
nafas
 lakukan fisioterapi dada
sebagaimana mestinya
 mengkolaborasi
pemberian O2 sesuai
instruksi
 mengajarkan
melakukan batuk
efektif
 mengajarkan pasien
dan keluarga mengenai
penggunaan perangkat
oksigen yang
memudahkan mobilitas

2 Ketidakefektifan 1. Manajamen Jalan nafas S : Ny M mengatakan


pola napas An J sesaknya sudah
berhubungan  memposisikan pasien berkurang
dengan Posisi semi fowler, atau
O : pasien
penggunaan otot posisi fowler
tampakmsesak dan
bantu
2. Manajemen pernafasan pernapasan cuping
pernapasan
hidung, tarikan
 menobservasi
dinding dada dan
kecepatan,irama,keda
penggunaan otot bantu
laman dan
pernapasan
kesulitanbernafas
 mengobservasi A : masalah belum

pergerakan dada, teratasi


kesimetrisan P : interveensi
dada,penggunaan dilanjutkan
otootot bantu nafas,dan
retraksi pada dinding
dada
 mengauskultasi suara
nafas
 memberikan terapi
oksigen
 mengkolaborasi
pemberian O2
 memonitor aliran
oksigen
 mengajarkan pasien
dan keluarga mengenai
penggunaan perangkat
oksigen yang
memudahkan mobilitas

Anda mungkin juga menyukai