Abstrak— penguat amplifier diguakan untuk meningkatkan positif dapat didefinisikan sebagai ketika arus umpan balik jika
kekuatan sinyal. Saat meperkuat, kekuatan sinyal input dapat tegangan diterapkan untuk meningkatkan tegangan input daya.
ditingkatkan apakah itu termasuk informasi atau informasi Umpan balik negative dapat didefinisikan sebgai jika arus
dengan kebisingan atau noise. Penguat umpan balik dapat umpan balik jika tegangan dapat diterapkan untuk mengurangi
didefinisikan sebagai penguat yang memiliki umpan balik jalur penguat input daya. Ada empat topologi penguat dasar untuk
yang ada antara output daya input. Sistem dengan loop terbuka menghubungkan sinyal umpan balik. Baik arus maupun
tegangan dapat menjadi umpan balik ke input dalam seri atau
sangat rentan terhadap gangguan dari luar. Berapa pun
parallel. Yaitu: penguat umpan balik tegangan seri, tegangan
besarnya ketelitian sistem tersebut akan menghasilkan
shunt, arus seri, dan arus shunt.
keluaran yang buruk saat gangguan misalnya derau masuk Kelebihan dari penguat feedback ini adalah, gain penguat dapat
pada sistem, misalnya bercampur dengan input. Untuk penguat distabilkan oleh umpan balik negative, konfigurasi umpan balik
dengan umpan balik, G(s) merupakan fungsi penguatan A. tertentu dpat ditingkatkan oleh resistansi input, resistansi output
Fungsi transfer umpan baliknya H(s) merupakan fungsi skalar akan berkurang untuk konfigurasi umpan balik tertentu, titik
β. Sinyal yang diperkuat dalam elektronika dapat berupa operasi distabilkan, kekurangan dari penguat ini adalah
tegangan atau arus. Representasi sinyal tersebut dapat pengurangan gain.
dinyatakan dengan Rangkaian Thevenin atau Norton. Untuk
penguat dengan umpan balik maka ada empat kemungkinan II. LANDASAN TEORETIS
jenis penguat, yaitu: penguat tegangan, penguat arus, penguat 2.1. Pengertian op-amp
transkonduktasi, dan penguat transresistansi. Secara alamiah Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah
setiap penguat mempunyai penguatan dengan pada frekuensi satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai
terbatas. Perilaku ini seringkali dimodelkan dengan orde satu, aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling
misalnya untuk respons filter frekuensi rendah (LPF) satu pole. sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-
Umpan balik dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali
penguat. Salah satu contoh umpan balik untuk menekan cross ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling
over distortion yang muncul pada penguat push-pull kelas B dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting
seperti yang dilakukan pada percobaan penguat daya. Umpan differensiator dan integrator. Pada Op-Amp memiliki 2
balik juga dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas rangkaian feedback (umpan balik) yaitu :feedback negatif dan
saturasi pada penguat feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp
memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif
Keyword: feedback, loop tertutup, loop terbuka, Av, kurva akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
VTC, respon frekuensi, cut-off, saturasi menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
I. PENDAHULUAN
Sebuah rangakaian penguat hanya digunakan untuk
meningkatkan kekuatan sinyal, meskipun saat memperkuat,
kekuatan sinyal input dapat ditingkatkan apakah itu termasuk
informasi atau infomasi dengan kebisingan atau noise.
Kebisingan ini dapat dimasukkan kedalam penguat karena
kecenderungan kuatnya jika tidak, medan magnet dan listrik
juga tersesat. Dengan demikian setiap penguat gain tinggi
bertanggung jawab dalam outputnya untuk memberikan noise
bersama dengan sinyal yang sangat diperlukan. Umpan balik gambar 1 simbol dan bentuk IC op-amp
2.2. Pengertian feedback op-amp eksternal yang terhubung diantara output dan
Umpan balik dalam suatu system penguat merupakan input pembalik (inverting input). Konfigurasi
mekanisme pengembalian sebagian sinyal keluaran ke terminal dengan umpan balik negative (negative feedback)
masukan. Penguat umpan balik dapat didefinisikan sebagai ini biasanya disebut dengan closed-loop
penguat yang memiliki umpan balik jalur yang ada antara configuration. Umpan balik negative ini akan
output daya input. Dalam penguat jenis ini, umpan balik adalah menyebabkan penguatan atau gain menjadi
batasan yang menghitung jumlah umpan balik yang diberikan berkurang dan menghasilkan penguatan yang
dalam penguat berikut. Faktor umpan balik adalah rasio sinyal dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan
umpan balik dan sinyal input. pengurangan gain dari op-amp ini adalah untuk
menghindari terjadinya noise yang berlebihan dan
juga untuk menghindari respon yang tidak
diinginkan. Sedangkan pada konfigurasi open-
loop , besar penguatannya adalah tak terhingga
sehingga besarnya tegangan output hampir atau
mendekati tegangan Vcc.
Sella simangunsong
Sella simangunsong
setelah mencapai
gambar 10 rangkaian closed loop S1B tegangan awal, ukurlah kemudian catat
berapa nilai Rvar hasilnya
dengan multimeter
3.2.2. Percobaan Low Pass Filter Closed loop
ulangi langkah
susunlah rangkaian
pada percobaan 1
seperti pada
dan catat hasil yang
gambar 9
diperoleh
ulangi langkah
susunlah rangkaian
pada percobaan 1
seperti pada
dan catat hasil yang
gambar 11
diperoleh
Sella simangunsong
setelah rangkaian
gunakan osiloskop
tersusun dengan
gambar 12 rangkaian high pass filter open loop untuk mengamati
benar klik run pada
sinyal keluaran
multisim
setelah mencapai
tegangan awal,
kemudian catat
ukurlah berapa nilai
hasilnya
Rvar dengan
multimeter
3.2.4. Percobaan High Pass Filter closed loop
ulangi langkah
susunlah rangkaian
pada percobaan 1
seperti pada
dan catat hasil yang
gambar 13
diperoleh
Sella simangunsong
ulangi langkah
susunlah rangkaian
pada percobaan 1
seperti pada
dan catat hasil yang
gambar 15
diperoleh
Sella simangunsong
gunakan osiloskop
aturlah amplitudo,
untk mengamati
sehingga sinyal
sinyal output
output mengalami
Sella simangunsong kemudian klik Run
saturasi
gambar 16 rangkain open loop pada multisim
Sella simangunsong
Sella simangunsong
susunlah ulangi langkah
rangkaian seperti percobaan V dan
pada gambar 17 catat hasilnya Nilai frekuensi yang diperoleh adalah 15,4 KHz.
Gambar dibawah ini merupaka sinyal output saat
tegangan cut off. Yaitu dengan frekuensi 15,4 KHz.
Maka respon frekuensi pada rangkaian ini adalah untuk
menghasilkan tegangan cut-off nilai frekuensi yang
susunlah ulangi langkah dibutuhkan sangat besar. Maka semakin besar frekuensi,
rangkaian seperti percobaan V dan sinyal output juga akan semakin baik
pada gamabr 18 catat hasilnya
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Yang merupakan sinyal output adalah yang berwarna
biru. Kita akan mengatur frekuensi pada generator Maka untuk memperoleh nilai tegangan menjadi
sinyal agar mencapai tegangan cut-off sebesar 1,41 V. setengah dari tegangan awal maka nilai Rvar yang
maka didapat nilai frekuensi adalah sebagai berikut. diperoleh adalah 50,359 kilo ohm.
Sakelar 1B
Pada percobaan ini, kita akan mengamati bagaimana
respon sinyal pada frekuensi dan pengaruh dari resistor
variable sehingga menghasilkan ½ dari tegangan awal.
Terlebih dahulu kita hitung atau cari berapa tegangan
Sella simangunsong cut off agar dapat dicari berapa nilai frekuensinya. Maka
tegangan cut-off yang didapat adalah 1,41 V. agar
Nilai frekuensi yang diperoleh adalah 552 Hz. Gambar mencapai tegangan sebesar 1,41 V maka kita harus
dibawah ini merupakan sinyal output saat tegangan cut mengatur frekuensinya. Pada kondisi ini yaitu closed
off. Yaitu dengan frekuensi 552 Hz. Maka respon loop, pertama kita akan mengamatinya pada sakela 1A.
frekuensi pada rangkaian ini adalah untuk menghasilkan S1A posisi closed sedangkan S1B dan S1C posisi open
tegangan cut-off nilai frekuensi yang dibutuhkan sedikit loop . Setelah rangkaian pada gambar 8 disusun pada
kecil. Maka pada rangkaian closed loop, jika semakin multisim , maka sinyal output yang didapat pada low
kecil nilai frekuensi maka tegangan akan mencapai cut- pass filter S1B closed loop adalah sebagai berikut
off. Maka sinyal output yang diperoleh untu tegangan
cut-off adalah sebagai berikut:
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Maka untuk memperoleh nilai tegangan menjadi
Yang merupakan sinyal output adalah yang berwarna setengah dari tegangan awal maka nilai Rvar yang
biru. Kita akan mengatur frekuensi pada generator diperoleh adalah 51,005 kilo ohm
sinyal agar mencapai tegangan cut-off sebesar 1,41 V. Sakelar 1C
maka didapat nilai frekuensi adalah sebagai berikut. Pada percobaan ini, kita akan mengamati bagaimana
respon sinyal pada frekuensi dan pengaruh dari resistor
variable sehingga menghasilkan ½ dari tegangan awal.
Terlebih dahulu kita hitung atau cari berapa tegangan
cut off agar dapat dicari berapa nilai frekuensinya. Maka
tegangan cut-off yang didapat adalah 1,41 V. agar
Sella simangunsong mencapai tegangan sebesar 1,41 V maka kita harus
mengatur frekuensinya. Pada kondisi ini yaitu closed
Nilai frekuensi yang diperoleh adalah 12 kHz. Gambar loop, pertama kita akan mengamatinya pada sakela 1A.
dibawah ini merupakan sinyal output saat tegangan cut S1A posisi closed sedangkan S1B dan S1C posisi open
off. Yaitu dengan frekuensi 12 kHz. Maka respon loop . Setelah rangkaian pada gambar 8 disusun pada
frekuensi pada rangkaian ini adalah untuk menghasilkan multisim , maka sinyal output yang didapat pada low
tegangan cut-off nilai frekuensi yang dibutuhkan sangat pass filter S1C closed loop adalah sebagai berikut:
besar. Maka pada rangkaian closed loop, jika semakin
besar nilai frekuensi maka tegangan akan mencapai cut-
off. Maka sinyal output yang diperoleh agar mencapai
tegangan cut-off adalah sebagai berikut:
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Maka untuk memperoleh nilai tegangan menjadi
setengah dari tegangan awal maka nilai Rvar yang Nilai frekuensi yang diperoleh adalah 43 KHz. Gambar
diperoleh adalah 51,005 kilo ohm. Nilai yang didapat dibawah ini merupaka sinyal output saat tegangan cut
sama dengan sakelar S1B. Agar lebih mudah dalam off. Yaitu dengan frekuensi 43 KHz. Maka respon
membandingkan nilai frekuesni, Rvar dan tegangan frekuensi pada rangkaian ini adalah untuk menghasilkan
maka dapat kita lihat pada tabel 2 tegangan cut-off nilai frekuensi yang dibutuhkan cukup
Tabel 2. Data hasil closed loop LPF besar. Maka untuk high pass nilai frekuensi yang
S1 S1 S1C
A B dibutuhkan tidak sebesar nilai frekuensi pada low pass
filter. Maka sinyal output yang diperoleh untuk
frekuensi 55 12 13.
2 Khz 9 tegangan cut-off adalah sebagai berikut:
Hz KH
x
Teganga 0,9 1.1 1.2
n awal/2 9V 6V 7V
Rvar 45 45 45
% % %
S1A posisi closed sedangkan S1B dan S1C posisi open
loop . Setelah rangkaian pada gambar 8 disusun pada
multisim , maka sinyal output yang didapat pada high
pass filter S1A closed loop adalah sebagai berikut
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Maka untuk memperoleh nilai tegangan menjadi
Yang merupakan sinyal output adalah yang berwarna setengah dari tegangan awal maka nilai Rvar yang
biru. Kita akan mengatur frekuensi pada generator diperoleh adalah 43,038 kilo ohm. Nilai yang didapat
sinyal agar mencapai tegangan cut-off sebesar 1,41 V. adalah sama.
maka didapat nilai frekuensi adalah sebagai berikut
Sella simangunsong
Sakelar 1C
Pada percobaan ini, kita akan mengamati bagaimana
respon sinyal pada frekuensi dan pengaruh dari resistor
variable sehingga menghasilkan ½ dari tegangan awal.
Terlebih dahulu kita hitung atau cari berapa tegangan
cut off agar dapat dicari berapa nilai frekuensinya. Maka
tegangan cut-off yang didapat adalah 1,41 V. agar
mencapai tegangan sebesar 1,41 V maka kita harus
mengatur frekuensinya. Pada kondisi ini yaitu closed
loop, kita akan mengamatinya pada sakelar 1C. S1C
posisi closed sedangkan S1A dan S1B posisi open loop Sella simangunsong
Setelah rangkaian pada gambar 8 disusun pada multisim Setelah diperoleh nilai frekuensi, maka akan diamati
, maka sinyal output yang didapat pada high pass filter bagaimana pengaruh dari Rvar sehingga menghasilkan
S1C closed loop adalah sebagai berikut: tegangan awal/2. Untuk memperoleh nila Rvar, maka
kita akan mengatur Rvar agar tegangan menjadi
setengah dari tegangan awal. Maka untuk sinyal output
yang diperoleh setelah tegangan menjadi setengah
adalah sebagai berikut
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sella simangunsong
Sakelar 1C
Setelah rangkaian kita susun dengan baik dan benar , set
terlebih dahulu generator sinyal dengan frekuensi 1 kHz
dan amplitude 100 mVrms. Sakelar C dalam keadaan
closed loop sedangkan sakelar A dan B dalam keadaan
open loop. Kemudian klik Run pada osiloskop sehingga
memperoleh sinyal output sebagai berikut
Sella simangunsong
VI. Referensi
1. A.S, Sedra et,al.Microelectronic circuit 5th Ed.
Oxford University Press, New York:2004.
2. Modul praktikum elektronika II
3. Buku teknik elktronika Terbitan
PPPTK/VEDC Malang
4. https://www.gammafisblog.com/2018/10/high
-pass-filter-pengertian-filter.html
5. https://herygunawans.blogspot.com/2014/09/o
peration-amplifier-op-amp.html
VII. Lampiran
Tabel perbandingan percobaan yang saya lakukan dengan percobaan dari video tutorial oleh Bang Waldo Nainggolan
1. Low pass filter
Percobaan saya Dari video youtube
frekuensi Persentasi Nilai Rvar Tegangan Frekuensi Persentasi Rvar Nilai Rvar Tegangan
Rvar awal/2 awal/2
Open loop 15,4 kHz 45 % 51,005 kΩ 1,4 V 17,1 kHz 2,49 kΩ
Closed loop
Sakelar A 552 Hz 45 % 50,359 kΩ 0,99 V 13,3 kHz 2,3 kΩ
Sakelar B 12 kHz 45 % 51,005 kΩ 1,16 V 12,1 kHz 2,4 kΩ
Sakelar C 13,9 kHz 45 % 51,005 kΩ 1,27 V 14,5 kHz 2,35 kΩ