Oleh:
KELOMPOK I/ A3D FARMASI KLINIS
Dosen Pengampu :
Apt. I Gusti Ngurah Agung Windra W.P., S.Farm.,M.Sc.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perkembangan Aromaterapi di Dunia (Barat dan Timur)” tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka mengikuti Pembelajaran mata
kuliah Kosmetika Herbal dan Aromaterapi. Penulisan Makalah ini dapat
terselesaikan berkat dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu apt. Ida Ayu Manik Partha Sutema, S.Farm., M.Farm. selaku Kepala
Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional yang selalu
mendukung dalam penulisan Makalah ini.
2. apt. I Gusti Ngurah Agung Windra W.P., S.Farm., M.Sc. selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Kosmetika Herbal dan Aromaterapi
3. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan bimbingan dan
motivasi, sehingga penyusun dapat sampai ke masa kuliah serta dapat
menyelesaikan penulisan Makalah ini
4. Segenap pihak yang telah ikut andil dan mendukung dalam proses
penyelesaian penulisan Makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi
manfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Definisi Aromaterapi....................................................................................3
2.2. Sejarah Aromaterapi.....................................................................................3
2.2.1. Sejarah Aromaterapi di Negara Barat................................................3
2.2.2. Sejarah Aromaterapi di Negara Timur...............................................4
2.3. Waktu Kejadian/Peristiwa............................................................................6
2.3.1. Waktu Kejadian/Peristiwa di Negara Barat.......................................6
2.3.2. Waktu Kejadian/Peristiwa di Negara Timur......................................7
2.4. Perkembangan Aromaterapi.......................................................................10
2.4.1. Perkembangan Aromaterapi di Negara Barat...................................10
2.4.2. Perkembangan Aromaterapi di Negara Timur.................................11
2.5. Bukti Sejarah Penggunaan Aromaterapi/Artefak.......................................16
2.5.1. Bukti Sejarah Penggunaan Aromaterapi/Artefak di Negara Barat...16
2.5.2. Bukti Sejarah Penggunaan Aromaterapi/Artefak di Negara Timur. 17
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................................30
3.2. Saran...........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengalami kesulitan belajar terutama yang muncul pada masa kanak-kanak.
Atensi merupakan suatu sistem spesifik secara anatomis, terbagi ke dalam
beberapa area di otak yang memiliki fungsi alerting, orienting dan executive
attention. Bagian pada otak yang mengatur alerting yaitu : frontal area (lymbic
sistem), posterior area, dan thalamic. Orienting terletak pada : superior parietal
lobe, frontal eye field, pulvinar, colliculi superior, dan temporoparietal junction.
Dan executive attention diatur pada prefrontal cortex dan anterior cingulate gyrus.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuannya
sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi aromaterapi secara umum
2. Mengetahui sejarah aromaterapi di dunia (barat dan timur)
3. Mengetahui peristiwa/waktu kejadian penggunaan aromaterapi di
dunia (barat dan timur)
4. Mengetahui perkembangan aromaterapi di dunia (barat dan timur)
5. Mengetahui bukti-bukti penggunaan aromaterapi di dunia (barat dan
timur)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kedokteran. Pada suatu kejadian lengannya terbakar, dan secara reflek
mencelupkan ke minyak aroma terapi, aroma lavender. Lengan yang
terbakar sembuh dengan cepat dan hanya menyisakan sedikit bekas luka.
Pada tahun 1937, René-Maurice Gattefossé menulis buku bahasa Perancis
berjudul “Aromathérapie: Les Huiles Essentielles Hormones Yégétales”
yang kemudian di alih-bahasakan bahasa Inggris menjadi “Gattefossé’s
Aromatherapy”.
4
mereka datangkan berasal dari Assyria, Babylon,China, Egypt, Greece,
Rome dan Persia. Yang dianggap paling berharga adalah frankincense dan
myrrh. Pada awal perdagangan permintaan melebihi persediaan dengan
demikianharga herbal dan rempah-rempah sebanding dengan harga permata
dan logam mulia. Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam
pengobatan dan penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal
sebagai bapak kedokteran modern, juga menggunakan aromaterapi untuk
mandi dan pijat (Rifkia, V 2015).
Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk
menyingkirkan wabah penyakit yang terjadi di Athena.Suatu ketika wabah
pes melanda kota Athena kuno. Ketika itu tentu belum ada antiseptik untuk
membasmi kuman. Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak
Kedokteran Modern, menggunakan mandi aromaterapi dan penyemprotan
wewangian untuk membebaskan Athena dari wabah penyakit. Sama dengan
di Yunani kuno, ahli fisika Mesir kuno menggunakan minyak dengan
keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian, mengurapi jenazah,
dan meningkatkan gairah (Rifkia, V 2015).
Dari Mesir, aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur
Tengah sebelum masuk ke Eropa di abad pertengahan (Adethia, 2015). Pada
abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter pada
zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka.
Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand
yang menulis buku The Art of Aromatherapy (Adethia, 2015 dalam
Poerwadi, 2006, hlm.1). Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan
minyak aroma. Riset kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini
mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki dampak penting
pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara
langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium lavender
meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian belakang
dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Adethia, 2015 sharma, 2009,
hlm. 13).
5
2.3 WAKTU KEJADIAN / PERISTIWA
2.3.1. Waktu Kejadian / Peristiwa di Negara Barat
Pada awal abad ke-20 ilmu pengetahuan semakin kompleks dalam
memisahkan minyak-minyak esensial yang digunakan untuk membuat bahan
kimia sintetis dan obat-obatan. Hal ini menjadikan pemisahan anatara obat
dan aroma terapi lebih menguntungkan, dan disebut sebagai “kedokteran
modern”. Seorang ahli kimia Perancis bernama René-Maurice Gattefossé.
Dia lebih fokus dalam menggunakan distilasi minyak esensial untuk
keperluan kedokteran. Pada suatu kejadian lengannya terbakar, dan secara
reflek mencelupkan ke minyak aroma terapi, aroma lavender. Lengan yang
terbakar sembuh dengan cepat dan hanya menyisakan sedikit bekas luka.
Pada tahun 1937, René-Maurice Gattefossé menulis buku bahasa Perancis
berjudul Aromathérapie: Les Huiles essentielles hormones végétales yang
kemudian di alih-bahasakan bahasa Inggris menjadi Gattefossé’s
Aromatherapy. (Poerwadi, 2006)
Pada akhir abad ke-20 dan memasuki awal abad ke-21, menunjukkan
semakin tinggi minat dan keinginan untuk menggunakan produk-produk
natural termasuk minyak-minyak esensial untuk terapi, kosmetik dan
wewangian aromatik. Akhir-akhir ini, peningkatan perhatian terhadap
penggunaan aroma terapi di tambah dengan semakin mudahnya informasi
aroma terapi di buku dan internet menjadikan penggunaan aromaterapi
semakin meningkat sebagai terapi, kosmetik dan wewangian (parfum).
6
2.3.2. Waktu Kejadian / Peristiwa di Negara Timur
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut
Afrika. Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai
Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang
disebut sebagai periode Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah Delta
Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak Keempat Nil. Pada beberapa
zaman tertentu, peradaban Mesir meluas hingga bagian selatan Levant,
Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta Gurun
Barat (terpusat pada beberapa oasis).Peradaban Mesir Kuno berkembang
selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal
kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban
ini secara tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu
Kekaisaran Romawi awal menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir
Ptolemi sebagai bagian provinsi Romawi. Walaupun hal ini bukanlah
pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi
menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah
Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban
independen Mesir. (Kaskus, 2011)
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah
dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno.
Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah
dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir
kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan
minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman
mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500
tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam
sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi
berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya
digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno untuk pertama
kalinya membakar dupa dari kayu dan herbal beraroma. Perkembangan
aromatik sebagai obat menjadi dasar dari pertumbuhan aromaterapi. Selama
tiga dinasti (2650-2575 SM) di Mesir, proses pembalseman dan pemumian
7
telah berkembang. Frankincense, myrrh, galbanum, cinnamon, cedarwood,
juniper berry dan spikenard digunakan saat persiapan pemumian.
Herbal dan rempah-rempah berharga yang sangat mereka butuhkan
didatangkan oleh para pedagang Arab. ( Kaskus, 2011)
Herbal dan rempah-rempah yang mereka datangkan berasal dari
Assyria, Babylon, China, Egypt, Greece, Rome dan Persia. Yang dianggap
paling berharga adalah frankincense dan myrrh. Pada awal perdagangan
permintaan melebihi persediaan dengan demikian harga herbal dan rempah-
rempah sebanding dengan harga permata dan logam mulia.(Kaskus, 2011)
Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam pengobatan dan
penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak
kedokteran modern, juga menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat.
(Kaskus,2011)
Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk
menyingkirkan wabah penyakit yang terjadi di Athena. Suatu ketika wabah
pes melanda kota Athena kuno. Ketika itu tentu belum ada antiseptik untuk
membasmi kuman. Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak
Kedokteran Modern, menggunakan mandi aromaterapi dan penyemprotan
wewangian untuk membebaskan Athena dari wabah penyakit. Sama dengan
di Yunani kuno, ahli fisika Mesir kuno menggunakan minyak dengan
keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian, mengurapi jenazah,
dan meningkatkan gairah. (Kastus,2011)
Kosmetik Mesir: Parfum, lotion tabir surya, exfoliant, obat perontok,
lip gloss, krim anti-kerut dll merupakan kosmetik dan industri yang
digunakan untuk kulit saat ini, tetapi sebenarnya Mesir kuno sudah
mengetahui tentang semua ini. Mereka menggunakan banyak produk
perawatan kulit dan wewangian untuk menjaga tubuh mereka agar tetap
bersih, harum dan untuk menangkal penyakit. Dalam peradaban kosmetik
telah memainkan bagian penting dalam kehidupan sosial seperti di Mesir.
Dan sumber dari semua industri kosmetik ini adalah minyak esensial. Mesir
menggunakan herbal, aromatik dan penyembuhan dengan rempah-rempah
8
dari negeri lain (seperti Persia) yang disuling menjadi uap dan akhirnya
menjadi minyak esensial. (Primidiarti, 2002)
Cinta mereka untuk membuat mereka menjaga wangi dan harum di
bawah kerucut hiasan kepala mereka selama festival. Kerucut, terdiri dari
minyak aromatik, akan melebur di kepala dan melepaskan wewangian yang
manis. Setelah mandi, mereka akan mengoles tubuh mereka dengan minyak
untuk melembabkan kulit dan mengangkat sel-sel mati. Mereka telah
menciptakan eyeshadows, eyeliner dan kosmetik lainnya dari minyak
esensial sebelum dunia barat menggunakan dan memberi mereka nama
danlabel (Kaskus, 2011)
Fir'aun dan mumifikasi: Dalam pencarian mereka untuk keabadian,
mereka menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam
piramida. Ketika makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922,
itu berisi sekitar 50 botol alabaster dirancang untuk menampung sekitar 350
liter minyak esensial. Pencuri telah menjarah semua minyak bukan emas
dan batu, yang menunjukkan nilai Mesir kuno dengan minyak esensial.
Minyak yang terbuat dari kemenyan, myrrh, galbanum, kayu manis,
cedarwood, juniper berrydan spikenard dikuburkan dengan orang mati di
Mesir. Hal ini dalam praktek 2650-2575 SM, menggambarkan kemajuan
Mesir di aromaterapi sebagai ilmu.(Kaskus, 2011)
Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer
digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh, minyak
lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll
juga populer digunakan. Magister kosmetik dan wewangian, orang Mesir
perlahan-lahan dibawa ke dalam praktik aromaterapi obat juga. Ebers
Papyrus (ditemukan pada tahun 1817 oleh Ebers), kembali ke 1500 SM,
adalah sebuah medis yang mendaftar lebih dari 800 obat medis yang
berbeda dan resep yang sebagian besar dari mereka menggunakan minyak
esensial. Banyak digunakan campuran myrrh dan madu digunakan untuk
mengurangi infeksi kulit dan tenggorokan dan untuk regenerasi jaringan
tenggorokan. Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan
9
Kyphi, zat aromatik untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan
sebagai penangkal racun.(Kaskus, 2011)
10
Di Amerika Serikat pada tahun 1930, American Medical
Association terdaftar publikasi minyak tertentu untuk penggunaan oral,
sebagai obat yang bermanfaat. Munculnya erafarmasi, penggunaan
internal dari minyak atsiri, bersama dengan jamu, hampir punah.
Untungnya, makanan dan minuman industri terus menggunakan minyak
murni untuk bumbu, sampai salinan sintetik diciptakan. Pada tahun 1993,
Mark Pendergrast menerbitkan resep yang diyakini resep asli John
Pemberton untuk Coca-Cola. Selain beberapa bahan lainnya, Coke asli
mengandung Jeruk, Lemon, Pala, Kayu Manis, Ketumbar, dan minyak
esensial Neroli. (Arnita Yeyen. 2011)
11
Semenajung Sinai, serta Gurun Barat (terpusat pada beberapa oasis)
(Rifkia,Via 2011) (Rifkia,Via 2011)
Peradaban Mesir Kuno berkembang selama kurang lebih tiga
setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal kelompok-kelompok yang
ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara tradisional
dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi awal
menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian
provinsi Romawi. Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama
terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan
politik dan agama secara bertahap di Lembah Nil, yang secara efektif
menandai berakhirnya perkembangan peradaban independen Mesir
(Rifkia,Via 2011).
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah
dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno.
Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah
dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir
kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir
menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat (Rifkia,Via 2011).
12
Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya membakar dupa dari
kayu dan herbal beraroma. Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi
dasar dari pertumbuhan aromaterapi. Selama tiga dinasti (2650-2575 SM)
di Mesir, proses pembalseman dan pemumian telah berkembang.
Frankincense, myrrh, galbanum, cinnamon, cedarwood, juniper berry dan
spikenard digunakan saat persiapan pemumian (Rifkia,Via 2011).
Herbal dan rempah-rempah berharga yang sangat mereka butuhkan
didatangkan oleh para pedagang Arab. Herbal dan rempah-rempah yang
mereka datangkan berasal dari Assyria, Babylon, China, Egypt, Greece,
Rome dan Persia. Yang dianggap paling berharga adalah frankincense dan
myrrh. Pada awal perdagangan permintaan melebihi persediaan dengan
demikian harga herbal dan rempah-rempah sebanding dengan harga
permata dan logam mulia (Rifkia,Via 2011).
Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam pengobatan dan
penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak
kedokteran modern, juga menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat
(Rifkia,Via 2011).
13
menyingkirkan wabah penyakit yang terjadi di Athena. Suatu ketika
wabah pes melanda kota Athena kuno. Ketika itu tentu belum ada
antiseptik untuk membasmi kuman. Hippocrates, yang sekarang dikenal
sebagai Bapak Kedokteran Modern, menggunakan mandi aromaterapi
dan penyemprotan wewangian untuk membebaskan Athena dari wabah
penyakit. Sama dengan di Yunani kuno, ahli fisika Mesir kuno
menggunakan minyak dengan keharuman tertentu untuk pengobatan,
wangi-wangian, mengurapi jenazah, dan meningkatkan gairah
(Rifkia,Via 2011).
14
minyak untuk melembabkan kulit dan mengangkat sel-sel mati. Mereka
telah menciptakan eyeshadows, eyeliner dan kosmetik lainnya dari minyak
esensial sebelum dunia barat menggunakan dan memberi mereka nama
dan label (Rifkia,Via 2011).
Fir'aun dan mumifikasi: Dalam pencarian mereka untuk keabadian,
mereka menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam
piramida. Ketika makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922,
itu berisi sekitar 50 botol alabaster dirancang untuk menampung sekitar
350 liter minyak esensial. Pencuri telah menjarah semua minyak bukan
emas dan batu, yang menunjukkan nilai Mesir kuno dengan minyak
esensial. Minyak yang terbuat dari kemenyan, myrrh, galbanum, kayu
manis, cedarwood, juniper berry dan spikenard dikuburkan dengan orang
mati di Mesir. Hal ini dalam praktek 2650-2575 SM, menggambarkan
kemajuan Mesir di aromaterapi sebagai ilmu (Rifkia,Via 2011).
Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer
digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh, minyak
lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll
juga populer digunakan. Magister kosmetik dan wewangian, orang Mesir
perlahan-lahan dibawa ke dalam praktik aromaterapi obat juga. Ebers
Papyrus (ditemukan pada tahun 1817 oleh Ebers), kembali ke 1500 SM,
adalah sebuah medis yang mendaftar lebih dari 800 obat medis yang
berbeda dan resep yang sebagian besar dari mereka menggunakan minyak
esensial. Banyak digunakan campuran myrrh dan madu digunakan untuk
mengurangi infeksi kulit dan tenggorokan dan untuk regenerasi jaringan
tenggorokan. Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan
Kyphi, zat aromatik untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan
sebagai penangkal racun. (Rifkia,Via 2011)
15
2.5.1. Bukti Sejarah Penggunaan Aromaterapi / Artefak di Negara
Barat
16
thyme, cengkeh, lemon, dan chamomile untuk mengobati luka bakar dan
luka robek. (Trish Kershaw, 2011)
2.5.2. Bukti Sejarah Penggunaan Aromaterapi / Artefak di Negara
Timur
Jejak peradaban kuno yang berkenaan dengan tradisi pembuatan
parfum pada bangsa Mesir, Yunani dan daerah timur lainnya dapat
ditemukan pada gambar-gambar dan beberapa artefak kuno. Artefak-
artefak tersebut secara visual dapat dibaca dengan menggunakan
bahasarupa, menceritakan bahwa tradisi parfum telah berkembang dalam
peradaban bangsa-bangsa kuno tersebut.
1. Relief Mesir Kuno
17
(Gambar Dewi Cinta “Lassa” Bangsa Etruscan)
Perempuan Etruria sangat mengagungkan dewi cinta Lassa, yang
mana parfum adalah bagian dari penghormatannya. Oleh karena itu
perempuan bangsa Etruscan tidak pernah lepas dari parfum. Dewi
Lassa digambarkan sebagai perempuan bersayap, telanjang,
membawa sebotol parfum. Dia diukir pada gagang cermin terbuat
dari perunggu. Bahkan ketika perempuan Etruscan mati, cermin
bergagang dewi Lassa turut dikuburkan dengannya untuk
menemani mereka ke alam baka. Artefak yang ditemukan adalah
pegangan Perunggu dari patera ritual dalam bentuk dewi cinta
Lassa memegang botol parfum dibuat sekitar 350-300 SM
(Susann, 1990).
3. Lukisan Dinding Kota Pompeii
18
Lukisan dinding bangsa Romawi dari kota Pompeii dan
Herculaneum menampilkan proses pembuatan parfum. Parfum
merupakan komoditas perdagangan dan industri yang terkenal
dikala itu. Dimana juga banyak ditemukan wadah-wadah parfum
kuno Sekelompok Cupids digambarkan membuat parfum dalam
toko parfum pada lukisan dinding fragmen Romawi ini. Di sebelah
kiri, dua Cupids membuat campuran parfum dalam mangkuk putih
besar. Di belakang mereka, lemari memajang botol memajang
produk parfum maupun bahannya. Di sebelah kanan, sebuah Cupid
memegang alabastron, sementara duduk memegang lengannya
untuk mencium parfum. Cupids dan Psyche digambarkan terlibat
dalam kegiatan sehari-hari adalah figur yang populer dalam seni
Romawi, terutama lukisan dinding. Fragmen lukisan ini adalah
bagian dari gambar dinding yang lebih besar dari dekorasi dinding
di rumah orang kaya. Lukisan dinding sangat banyak ditemukan
dalam reruntuhan kota ketika gunung berapi Vesuvius meletus di
tahun 79 Masehi, menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum.
Panel seperti ini merupakan elemen kecil dari dekorasi tembok
(Woorwood, 1995).
19
4. Botol Parfum Kuno Yunani 520 SM
20
5. Botol Parfum Yunani Kuno 500 SM
21
merpati. Bentuk botol parfum menunjukkan bahwa perempuan adalah
pengguna utamanya. Botol kemasan cantik yang digunakan juga sebagai
buah tangan (sovenir) bagi wanita. Botol ini juga digunakan sebagai
persembahan dalam upacara penguburan (Purhita, 2017).
22
8. Botol Parfum Kuno Mesir 1300 SM
23
9. Botol Parfum Kuno Mesir 1300 SM
24
10. Botol Parfum Kuno Mesir 1300 SM
Bentuk botol parfum ini menyerupai bentuk vase wadah air dengan
dudukan panjang pada baian bawahnya. Pada badan botol terdapat
hiasan timbul yang menempel. Hiasan botol berbentuk seorang anak
perempuan berambut panjang, berdiri diatas bunga teratai berwarna
biru. Posisi gambar putri sedang menyambut datang hari yang cerah.
Dalam pepercayaan mesir, gambar gadis dan bunga merupakan simbol
yang bermakna kelahiran kembali dan peremajaan (Purhita, 2017).
25
11. Botol Parfum Kuno Mesir 2200 SM
26
12. Botol Parfum Kuno Romawi Abad 1 – 2 Masehi
27
13.Botol Parfum Kuno China Tahun 1644-1911
28
kemewahan Kelas atas bangsa Cina dinasti T'ang abad ke-7 akhir
dinasti Ming pada abad ke-17. Parfum digunakan pada tubuh, mandi,
pakaian, rumah dan kuil-kuil peribadatan. Wewangian juga
dibubuhkan dalam tinta, kertas, sachet yang terselip dalam pakaian
dan kosmetik. Selop kayu yang terbuat dari kayu cendana wangi.
Patung Buddha harum yang diukir dari kayu kamper. Penonton dalam
pertunjukan tarian dan upacara lainnya berharap akan dilempari sachet
wewangian. China mengimpor minyak melati dari India, air mawar
Persia melalui jalur sutra dan juga aromatik cengkeh, jahe, pala dan
nilam dari kepulauan Nusantara (Purhita, 2017)
29
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal (herbalism) yang
menggunakan wewangian. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh
penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Dan
juga Negara barat yaitu Jerman yang menggunakan aromaterapi sejak 100 masehi.
Pada awal abad ke-20 ilmu pengetahuan semakin kompleks dalam memisahkan
minyak-minyak esensial yang digunakan untuk membuat bahan kimia sintetis dan
obat-obatan. Seorang ahli kimia Perancis bernama René-Maurice Gattefossé. Dia
lebih fokus dalam menggunakan distilasi minyak esensial untuk keperluan
kedokteran. Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang memang
terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi. Merekalah yang menciptakan dan
meramaikan dunia pengobatan, farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir,
aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur Tengah sebelum masuk ke
Eropa di abad pertengahan. Banyak sekali bukti-bukti sejarah dari Negara barat
dan timur yang telah menggunakan aromaterapi.
3.2 SARAN
Mengembangkan aromaterapi sebagai metode pengobatan alternatif yang
sejak zaman peradaban Mesir Kuno sudah digunakan untuk berbagai macam
keperluan termasuk untuk pengobatan serta perawatan kulit.
30
DAFTAR PUSTAKA
Primadiati, Rachmi. 2002. Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Purhita, Edi Jagotama. 2017. Analisa Bahasa Rupa Representasi Gender Dalam
Botol Parfum. Bandung : Universitas Komputer Indonesia
Susann, Vihma. 1990. Sematic Visions and Design. Finlandia : Helsinky UIAH