Anda di halaman 1dari 3

Nama : Angga Juandi Ziliwu

Sekolah : SD Negeri 081234 Sibolga

Namaku angga, aku berusia 11 tahun. Ini semua seperti mimpi buruk bagiku.
Semuanya telah merubah kehidupanku. Aku selalu berdoa kepada Tuhan agar aku
dibangunkan dari mimpi buruk ini, dan Kembali hidup normal seperti biasanya.

Aku terbangun dari tidur nyenyak ku, pagi itu suasana begitu aneh tak ada yang
membanguni ku untuk kesekolah, padahal aku ingat sekali bahwa hari itu adalah hari
senin. Aku dikagetkan karena jam dinding kamarku menunjukkan pukul 07.00 pagi. Aku
langsung lari keluar kamar untuk bersiap mandi. Ibuku kaget melihatku mandi. Lalu
ibukupun bertanya “Loh tumben mandi pagi. Mau kemana?” “Akum au sekolah, Mak”
jawab ku. “Libur loh sekolah ada corona”. Kata ibuku. Aku terkejut dan Bahagia, lalu
aku berteriak “Yesss libuuuuurrrr” sambil berlari kekamarku untuk memakai baju.

Aku mendekati ayah yang sedang menonton tv. “yah tau ayah apa itu corona?
Gara-gara itu kami gak masuk sekolah yah?” tiba-tiba ayah mengambil hp yang ada
didekatnya dan berkata “yok kita liat aja video ini biar sama-sama paham kita”. Sampai
akhirnya aku tau bahwa corona itu adalah suatu jenis virus yang berasal dari cina
tepatnya dikota wuhan, yang dapat menyerang manusia dan dapat menular dengan
sangat cepat. Video itu juga menjelaskan tentang tata cara agar terhindar dari corona.
Yang sangat ku ingat adalah harus tetap dirumah, rajin mencuci tangan dan jaga jarak
dengan orang lain.

Walaupun aku tidak keluar rumah, setidaknya aku bebas melakukan apapun yang
aku sukai dirumah, Tidak terasa aku sudah menonton berjam-jam dan akhirnya aku
ketiduran. Ibuku membanguni ku dan menyuruhku untuk belajar karena tugas sudah
diberikan oleh guruku.“Angga Banguuuun, kerjaakan tugas mu ini”, kata ibuku sambil
memberikan hpnya padaku.

Keesokan harinya, rutinitasku sangat berbeda dari biasanya, bangun ketika


matahari mulai terik, serapan yang tidak pada pagi hari, menonton tv sampai berjam-
jam lalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru-guruku. Begitu seterusnya,
aku bahagia sekali. Ini seperti mimpi indah bagiku.

Namun seminggu kemudian, aku mulai jenuh melakukan aktivitas yang sama. Aku
mulai merindukan sekolah, rindu bertemu dan bermain dengan teman-temanku, rindu
dengan guru-guru ku yang selalu sabar menghadapi kenakalanku. Aku rindu bermain
diluar aku rindu suasana kota. Tapi harus kusadari, semua aturan ini untuk kebaikan
kita semua, belajar di rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah dapat memutus
rantai penyebaran virus corona.

Aku sadar, ini bukanlah mimpi yang indah. Ini adalah mimpi buruk selama
hidupku, ingin rasanya aku terbangun dari mimpi ini. Aku sadar, aku kurang bersyukur
atas nikmat Tuhan yang kemarin, aku selalu meminta lebih tanpa aku tau resikonya.
Akupun Kembali berdoa pada Tuhan agar aku bisa beraktivitas normal Kembali. Setiap
malam sebelum tidur aku berdoa pada Tuhan sampai terkadang aku menangis karena
sudah lelah dengan semuanya. Aku berharap tuhan mendengar doaku kali ini. Semoga
corona hilang dari bumi ini, negeriku kembali normal, dan kotaku kembali beraktivitas
seperti biasanya. Sedangkan aku bisa kembali kesekolah melakukan aktivitas yang
dulu dan bermain bebas bersama teman-temanku.

Anda mungkin juga menyukai