Anda di halaman 1dari 5

Sebuah Pengantar untuk Senarai Kitab Opini

oleh Dewi Aprilia

Tanpa harus saya tunjukkan dengan argumen-argumen dengan urutan berpikir yang
logis,

akhir kata, saya ucapkan selamat merisaukan keadaan dan menyiapkan diri untuk
menjadi bagian dari pembaca yang baik dari sekumpulan opini ini.
Opini Modif Kreatif

Jenis opini modif kreatif memadukan model opini murni otentik dan opini inspiratif
reproduktif, opini ini banyak sekali dikerjakan oleh kolumnis karena relatif mudah
dan memberi ruang yang cukup luas untuk mengadakan eksploratif. Model pertama
cukup sulit, harus memacu potensi-potensi kreatif, harus menampilkan ide-ide yang
baru, murni, segar dan unik. Model kedua kurang keren, hanya menjadi ajang latihan,
sama sekali tidak menantang, hanya pantas dilakukan para penulis pemula. Model
ketiga inilah yang sangat menyenangkan, layaknya mahasiswa menuyusun skripsi.

Penulisan Opini

Penulisan opini berarti menyebar luaskan gagasan. Dengan menulis opini,


maka seseorang berarti mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ia masuk ke
ranah publik, dan berusaha mempengaruhi publik, dengan tujuan akhir gagasannya
diterima atau juga diperdebatkan. Dan ia siap untuk itu.
Karena itulah, menulis opini sesungguhnya adalah melakukan ”rekreasi
intelektual” yaitu: mengasah otak, menajamkan pikiran, menantang munculnya ide-
ide baru, juga menantang pendapat orang dengan argumentasi yang siap untuk
diperdebatkan.
Menulis opini berarti memberikan wawasan dan pengetahuan untuk orang
lain. Berbagai informasi, data, juga pengalaman. Karena itulah, kegiatan menulis
opini mestinya kegiatan yang dilakukan dengan hati. Dengan kesukacitaan,
kegembiraan membagi gagasan dan kecintaan menyumbangkan ilmu dan
pengetahuan.
Menulis opini adalah kegiatan yang menyenangkan. Siapa pun sesungguhnya
bisa dan mampu untuk menulis opini. Setiap orang yang memiliki pengetahuan,
mampu menulis, sesungguhnya ia bisa menulis opini. Dengan opini, tidak saja
gagasan itu bisa menyebar, tapi juga, antara lain, membuat ia dikenal, juga mendapat
honorarium.
Berikut ini adalah cara-cara penulisan opini:
1. Pengetahuan akan bidang/masalah tertentu

2. Ide dan gagasan

3. Argumentasi gagasan

4. Teknik penulisan opini

5. Pengetahuan bahasa

6. Pengetahuan tentang media massa.

Senarai Kitab Opini

1. Opini Murni Otentik

Ketimpangan Pendapatan sebagai Potret Kemiskinan di Indonesia

Kesenjangan ekonomi menjadi salah satu persoalan pelik yang


dihadapi masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
kesenjangan pendapatan antara masyarakat golongan menengah atas dan
masyarakat golongan bawah. Kesenjangan ekonomi ini. Kasus semacam ini
sangat bertolak belakang dengan sila Pancasila yang kelima, yang berbunyi
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Nilai dari sila kelima
tersebut memiliki makna sebagai dasar sekaligus tujuan agar tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah.
Keadilan dalam nilai ini merupakan nilai yang sangat mendasar. Mengapa?
Karena rakyat Indonesia mengharapkan negara Indonesia yang berkeadilan.
Semua rakyat Indonesia ingin diperlakukan sama dengan rakyat yang satu
dengan yang lainnya. Secara hukum, setiap warga Indonesia memiliki
perlakuan hukum yang sama, tetapi masih banyak aparat pemerintah yang
kurang mendengarkan jeritan rakyat miskin. Sebagai contoh yang sudah
terjadi yaitu, diskriminasi kasus tahanan antara golongan menengah atas dan
golongan menengah bawah. Orang kaya banyak yang melakukan tindak
korupsi, tetapi mereka masih mendapatkan fasilitas-fasilatas yang memadai.
Sedangkan orang miskin yang terlibat kasus kecil demi memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti mencuri pisang, mereka langsung diurus oleh penegak
hukum.

Indonesia berada pada kategori 15 negara di dunia yang termasuk


negara paling sengsara akibat kesenjangan ekonomi. Mengapa demikian?
Karena Indonesia mencatat tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan. Hal ini dilansir Suara.com dibuktikan bahawa BPS
(Badan Pusat Statistik) mencatat terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin
secara tahunan menjadi 28,51 juta orang pada September 2015 atau bertambah
780 ribu orang dibanding September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang.
Nah! Hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya pengangguran di Indonesia.
Kemiskinan memiliki dampak yang luas terhadap diri kita.

Kemiskinan itu terjadi akibat banyaknya pengangguran di Indonesia.


Perkembangan penduduk di Indonesia tidak sepadan dengan perkembangan
lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, sehingga meningkatnya jumlah
pengangguran. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam perekonomian masyarakat. Kurangnya keterampilan merupakan faktor
yang mempengaruhi pengangguran. Keterampilan akan sangat berpengaruh
untuk mendapatkan kesempatan kerja. Sebaiknya pemerintah memfasilitasi
program pelatihan keterampilan kerja untuk menciptakan pekerja-pekerja
yang profesional di bidangnya.
Keterbatasan ekonomi juga sangat berpengaruh pada jenjang
pendidikan anak-anak. Di Indonesia terdapat banyak kasus anak putus
sekolah dan memilih bekerja untuk membantu orang tuanya. Masa muda
mereka seolah terenggut karena ketiadaan biaya dan mengharuskan mereka
memilih jalan lain seperti memulung, berjualan koran di lampu merah, bahkan
ada pula yang mengemis. Berbeda dengan golongan menengah ke atas yang
bisa meraih jenjang pendidikan sangat tinggi dan bisa melanjutkan sekolah di
luar negeri.

Dengan adanya hal ini, pemerintah Indonesia perlu menindaklanjuti


permasalahan tersebut. Pemerintah sebaiknya membangun infrastruktur untuk
menampung calon-calon pekerja yang diberi pelatihan khusus. Pemerintah
juga perlu memberdayakan sumber daya manusia dengan mendukung UMKM
di setiap daerah. Masyarakat akan semakin terampil dan bisa mendirikan
usaha sendiri. Dalam segi pendidikan, pemerintah seharusnya melirik anak-
anak jalanan yang terpaksa putus sekolah dengan memberikan bantuan
seragam dan buku-buku. Usaha-usaha semacam ini menjadi bentuk
kepedulian pemerintah dalam menghadapi kasus ketimpangan ekonomi yang
dihadapi masyarakat Indonesia.

2. Opini Inspiratif Reproduktif

3. Opini Modif Kreatif

Anda mungkin juga menyukai