Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya
tahan tubuhnya lemah.
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar
virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta
tentang virus Corona, silakan download aplikasi Alodokter di Google Play atau App Store.
Melalui aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji
konsultasi dengan dokter di rumah sakit.
Tak Seperti Indonesia, 8 Negara Ini
Lockdown untuk Tekan Virus
Corona
Rabu, 18 Maret 2020 - 09:48:16 WIB
Ilustrasi
Kebijakan lockdown pertama kali diterapkan di provinsi Hubei, China, yang merupakan
asal Virus Corona. Jutaan rakyat tidak boleh keluar rumah untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang tidak perlu.
Sebagaimana Virus Corona menyebar ke seluruh dunia, beberapa negara akhirnya ikut
menerapkan lockdown. Negara-negara maju di Eropa pun ikut lockdown karena kasus
terus bertambah.
Negara berkembang seperti Filipina juga melakukan lockdown selama satu bulan.
Pemerintah Filipina menyebut ini masalah hidup dan mati.
Berikut daftar 8 negara yang saat ini menerapkan lockdown untuk mengurangi Virus
Corona:
Kasus di provinsi Hubei merupakan yang terbesar di dunia. Kasus Virus Corona juga
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Hubei.
Lockdown yang dilakukan di Hubei sangatlah ketat dan transportasi umum sampai
ditutup. Presiden Xi Jinping pun tidak sempat mengunjungi Wuhan dan baru datang
pada awal Maret kemarin.
Banyak cerita dari lockdown Wuhan, mulai dari masyarakat saling memberi semangat
dari jendela apartemen mereka, hingga pembangunan rumah sakit kilat untuk merawat
pasien.
2. Italia
Mulai: 9 Maret
3. Irlandia
Mulai: 12 Maret
Pekan lalu, Perdana Menteri Leo Varadkar menetapkan lockdown di Irlandia dengan
memerintahkan sekolah dan universitas supaya tutup, dan melarang perkumpulang
yang pesertanya lebih dari 100 orang.
Namun, aturan Irlandia tidak ketat seperti di Hubei. Berdasarkan laporan The Irish Post,
batasan acara 100 orang adalah untuk kegiatan dalam ruangan, sementara untuk
kegiatan luar ruangan batasnya 500 orang.
Restoran dan pelayanan bisnis lainnya juga masih boleh buka di Irlandia. Kebijakan ini
rencananya berakhir pada 29 Maret mendatang.
4. Denmark
Mulai: 14 Maret
PM Metter menyadari adalah keputusan berat, tetapi ia tidak ingin jumlah pasien Virus
Corona di negaranya bertambah. Lockdown di Denmark berlangsung hingga 14 April
mendatang.
5. Prancis
Mulai: 14 Maret
Perintah lockdown diumumkan oleh Perdana Menteri Edouard Philippe. Sekolah, toko-
toko dan layanan hiburan seperti kafe dan bioskop juga diminta harus tutup.
Keputusan itu diambil pemerintah Prancis karena jumlah pasien terinfeksi di negara itu
sudah hampir menyentuh lima ribu orang. Namun, pantauan France24 masih ada saja
masyarakat yang bandel dan tetap pergi ke kafe, padahal Virus Corona bisa menular
melalui kontak dekat.
6. Filipina
Mulai: 15 Maret
Kebijakan ini kemudian meluas di senantero Pulau Luzon. Masyarakat Filipina pun
ditegaskan agar tidak pergi keluar rumah dulu. Sekolah sudah diliburkan, sementara
perkantoran, terutama sebagian besar layanan pemerintah, rencananya akan
ditangguhkan.
Mengutip ABS-CBN, petugas berseragam akan turut mengamankan wilayah yang kena
lockdown selain itu pemerintah daerah diminta mencegah adanya panic buying yang
dilakukan masyarakat.
Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte berkata kebijakan ini perlu diambil karena
masalah hidup dan mati. Manila yang biasanya macet pun menjadi lenggang.
7. Spanyol
Mulai: 16 Maret
Spanyol menjadi negara Eropa terkini yang memilih lockdown. Pergerakan masyarakat
dibatasi dan layanan bisnis tutup sementara.
8. Belgia
Mulai: 18 Maret
Belgia mengikuti jejak negara tetangga di Eropa seperti Italia dan Prancis untuk
memberlakukan kebijakan pembatasan perlintasan (lockdown) terhitung sejak Rabu
(18/3) siang. Aturan ini berlaku hingga 5 April mendatang untuk menekan penyebaran
virus corona.
Perdana Menteri Belgia, Sophie Wilmes mengatakan warga yang diizinkan keluar
rumah hanya petugas medis, pekerja di sektor makanan dan apotek, atau warga yang
hendak berolahraga sendiri tanpa berkelompok.
"Warga diminta tinggal di rumah untuk menghindari sebagian besar kontak, kecuali
untuk pergi ke dokter, berbelanja makanan, ke kantor pos, bank, apotek, stasiun pompa
bensin, atau untuk membantu orang yang membutuhkan," ujar Wilmes dalam
konferensi media pada Selasa (17/3).(*)