Anda di halaman 1dari 9

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)


 Batuk
 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter


Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang
disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang
memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak
perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan
membatasi kontak dengan orang lain.
Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona
dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.

Penyebab Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian
diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya
tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona


Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang
dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke daerah yang memiliki
kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit


yang ditunjuk
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar
cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius
berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

Pencegahan Virus Corona


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh
sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.


 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan,
cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar
virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama
orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu ke tempat sampah.

Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta
tentang virus Corona, silakan download aplikasi Alodokter di Google Play atau App Store.
Melalui aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji
konsultasi dengan dokter di rumah sakit.
Tak Seperti Indonesia, 8 Negara Ini
Lockdown untuk Tekan Virus
Corona
Rabu, 18 Maret 2020 - 09:48:16 WIB

Ilustrasi

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Pemerintah Indonesia memutuskan tidak


menerapkan lockdown atau penguncian akses wilayah. Keputusan tersebut diumumkan
Presiden Jokowi di menyusul meningkatnya kasus Virus Corona COVID-19 di
Indonesia.
Presiden Jokowi telah memerintahkan masyarakat agar tidak beraktivitas di luar rumah
dahulu. Juga meminta masyarakat melakukan social distancing dan menghindari
kerumuman agar virus tidak menyebar.

Kebijakan lockdown pertama kali diterapkan di provinsi Hubei, China, yang merupakan
asal Virus Corona. Jutaan rakyat tidak boleh keluar rumah untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang tidak perlu.

Sebagaimana Virus Corona menyebar ke seluruh dunia, beberapa negara akhirnya ikut
menerapkan lockdown. Negara-negara maju di Eropa pun ikut lockdown karena kasus
terus bertambah.

Negara berkembang seperti Filipina juga melakukan lockdown selama satu bulan.
Pemerintah Filipina menyebut ini masalah hidup dan mati.

Berikut daftar 8 negara yang saat ini menerapkan lockdown untuk mengurangi Virus
Corona: 

1. Provinsi Hubei (China)


Mulai: 23 Januari 

Kasus di provinsi Hubei merupakan yang terbesar di dunia. Kasus Virus Corona juga
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Hubei.

Lockdown yang dilakukan di Hubei sangatlah ketat dan transportasi umum sampai
ditutup. Presiden Xi Jinping pun tidak sempat mengunjungi Wuhan dan baru datang
pada awal Maret kemarin.

Banyak cerita dari lockdown Wuhan, mulai dari masyarakat saling memberi semangat
dari jendela apartemen mereka, hingga pembangunan rumah sakit kilat untuk merawat
pasien.

Wilayah Hubei masih dalam kondisi lockdown.

2. Italia
Mulai: 9 Maret 

Perdana Menteri Italia melaksanakan lockdown sebagai ekspansi kebijakan yang


awalnya hanya berlaku di daerah Lombardia. Kebijakan lockdown nasional ini
membatasi gerak masyarakat antar daerah.
Ruang publik Italia pun menjadi sepi, termasuk titik-titik wisata. Sekolah dan universitas
juga tutup, selain itu masyarakat di supermarket harus memberi jarak ketika
mengantre. 

Rencananya, lockdown akan selesai pada awal April mendatang.  

3. Irlandia
Mulai: 12 Maret 

Pekan lalu, Perdana Menteri Leo Varadkar menetapkan lockdown di Irlandia dengan
memerintahkan sekolah dan universitas supaya tutup, dan melarang perkumpulang
yang pesertanya lebih dari 100 orang. 

Namun, aturan Irlandia tidak ketat seperti di Hubei. Berdasarkan laporan The Irish Post,
batasan acara 100 orang adalah untuk kegiatan dalam ruangan, sementara untuk
kegiatan luar ruangan batasnya 500 orang. 

Restoran dan pelayanan bisnis lainnya juga masih boleh buka di Irlandia. Kebijakan ini
rencananya berakhir pada 29 Maret mendatang. 

4. Denmark
Mulai: 14 Maret

Pemerintah Denmark resmi menutup seluruh perbatasannya pada Sabtu siang, 14


Maret kemarin. Semua jalur, baik itu darat, laut, udara, ditutup oleh negara Nordik ini. 

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengumumkan rencana lockdown pada


satu hari sebelumnya. Ketika Denmark lockdown, sudah ada sekitar 800 orang yang
positif Virus Corona. 

PM Metter menyadari adalah keputusan berat, tetapi ia tidak ingin jumlah pasien Virus
Corona di negaranya bertambah. Lockdown di Denmark berlangsung hingga 14 April
mendatang.

5. Prancis
Mulai: 14 Maret 

Perintah lockdown diumumkan oleh Perdana Menteri Edouard Philippe. Sekolah, toko-
toko dan layanan hiburan seperti kafe dan bioskop juga diminta harus tutup. 
Keputusan itu diambil pemerintah Prancis karena jumlah pasien terinfeksi di negara itu
sudah hampir menyentuh lima ribu orang. Namun, pantauan France24 masih ada saja
masyarakat yang bandel dan tetap pergi ke kafe, padahal Virus Corona bisa menular
melalui kontak dekat. 

Akhir dari lockdown ini menunggu keputusan pemerintah Prancis.

6. Filipina

Mulai: 15 Maret

Filipina masih negara berkembang, tetapi negaranya berani mengambil kebijakan


lockdown. Daerah yang terdampak kebijakan ini adalah Metropolitan Manila alias ibu
kota Filipina. 

Kebijakan ini kemudian meluas di senantero Pulau Luzon. Masyarakat Filipina pun
ditegaskan agar tidak pergi keluar rumah dulu. Sekolah sudah diliburkan, sementara
perkantoran, terutama sebagian besar layanan pemerintah, rencananya akan
ditangguhkan.

Mengutip ABS-CBN, petugas berseragam akan turut mengamankan wilayah yang kena
lockdown selain itu pemerintah daerah diminta mencegah adanya panic buying yang
dilakukan masyarakat.

Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte berkata kebijakan ini perlu diambil karena
masalah hidup dan mati. Manila yang biasanya macet pun menjadi lenggang. 

Kebijakan ini rencananya berlangsung hingga pertengahan April mendatang.

7. Spanyol

Mulai: 16 Maret 

Spanyol menjadi negara Eropa terkini yang memilih lockdown. Pergerakan masyarakat
dibatasi dan layanan bisnis tutup sementara.

Berbeda dengan Prancis, masyarakat di Spanyol terpantau lebih siap melakukan


lockdown yang dimulai pada Senin ini waktu setempat.
Kesiapan masyarakat Spanyol terbukti dengan heningnya suasana di jalan-jalan
Barcelona dan Madrid. Kebijakan lockdown Spanyol akan berlangsung dalam dua
minggu ke depan.

8. Belgia
Mulai: 18 Maret

Belgia mengikuti jejak negara tetangga di Eropa seperti Italia dan Prancis untuk
memberlakukan kebijakan pembatasan perlintasan (lockdown) terhitung sejak Rabu
(18/3) siang. Aturan ini berlaku hingga 5 April mendatang untuk menekan penyebaran
virus corona.

Perdana Menteri Belgia, Sophie Wilmes mengatakan warga yang diizinkan keluar
rumah hanya petugas medis, pekerja di sektor makanan dan apotek, atau warga yang
hendak berolahraga sendiri tanpa berkelompok.

"Warga diminta tinggal di rumah untuk menghindari sebagian besar kontak, kecuali
untuk pergi ke dokter, berbelanja makanan, ke kantor pos, bank, apotek, stasiun pompa
bensin, atau untuk membantu orang yang membutuhkan," ujar Wilmes dalam
konferensi media pada Selasa (17/3).(*)

Anda mungkin juga menyukai