Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irma yanti

Tingkat : 2B

NIM : 13404318121

PEDOMAN PENANGANAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

 Fase pencegahan dan kesiapsiagaan bencana


Fenomena alam seperti gempa, dll merupakan penyebab timbulnya bencana tetapi bukan
“bencana” (disaster) seutuhnya. Fenomena atau kondisi yang menjadi penyebab bencana
disebut hazard. Selain fenomena alam seperti gempa atau hujan badai, termasuk juga
kecelakaan pesawat atau kereta api dan peristiwa ledakan bom atau kebakaran skala besar.
Lalu, perang atau konflik yang terjadi di tiap tiap wilayah di seluruh dunia, aksi terror,bahkan
wabah HIV/AIDS, SARS (sindrom pernafasan akut berat) ataupun flu burung, penyakit menular
yang menyebabkan penyebaran ke seluruh dunia dan sebagainya mulai mendapat perhatian
hazard. Tindakan terhadap bencana bencana menurut PBB ada 9 kerangka , yaitu :
1. Pengkajian terhadap kerentanan
2. Membuat perencanaan (pencegahan bencana )
3. Pengorganisasian
4. System informasi
5. Pengumpulan sumber daya
6. System alarm
7. Mekanisme tindakan
8. Pendidikan dan pelatihan penduduk
9. Gladi resik

 Fase tindakan
Aktivitas yang dilakukan secara kongkret yaitu :
1. Intruksi pengungsian
2. Pencarian dan penyelamatan korban
3. Menjamin keamanan di setiap lokasi bencana
4. Pengkajian terhadap kerugian akibat bencana
5. Pembagian dan pengunaan alat perlengkapan pada kondisi darurat
6. Pengiriman dan penyerahan barang material
7. Menyediakan tempat pengunsian dll.
 Fase pemulihan
Fase dimana individu atau masyarakat dengan kemampuan sendiri dapat memulihkan
fungsinya seperti sedia kala (sebelum terjadi bencana). Orang-orang melakukan perbaikan
darurat tempat tinggal nya, pindah kerumah sementara, mulai masuk sekolah ataupun bekerja
kembali sambil memulihkan lingkungan tempat tinggalnya, kemudian mulai dilakukan
rehabilitasi lifelinene dan aktivitas untuk membuka kembali usaha nya. Institusi pemerintah juga
mulai memberikan pelayanan secara normal serta mulai menyusun rencana-rencana untuk
rekontruksi sambil terus memberikan bantuan kepada para korban.

 Fase rehabilitasi/rekontruksi
Jangka waktu fase rehabilitasi /rekontruksi juga tidak dapat di tentukan, atau
masyarakat berusaha mengembalikan fungsi-fungsi nya seperti sebelum bencana dan
merencanakan rehabilitasi terhadap seluruh komunitas. Tetapi, seseorang atau masyarakat
tidak dapat kembali pada keadaan yang sama seperti sebelum mengalami bencana, sehingga
dengan menggunakan pengalaman nya tersebut diharapkan kehidupan individu serta keadaan
komunitas pun dapat dikembangakan secara progresif.

Anda mungkin juga menyukai