TERMODINAMIKA II
SIKLUS TENAGA UAP
Dr.Eng Nurkholis Hamidi dan Dr.Eng Mega Nur Sasongko
2
3. SIKLUS UAPIDEALRANKINE
7.1 OPEN FEED WATER HEATER
4. ANALISA ENERGI SIKLUS IDEAL
7.2 CLOSED FEED WATERHEATER
RANKINE
1.1 Pengantar
Sistem p embangkit tenaga uap merupakan bagian penting dari
kehidupan kita. Sistem ini ban yak digunakan dalam pembangkit
energi listrik dan yang lain. Uap banyak digunak an sebagai fluida
kerja dalam si stem pembangkit karena memiliki beber a pa
kelebihan, selain murah , sumber melimpah, juga memiliki
karakteristik yang cocok sebagai fluida kerja pembangkit tenaga.
Pada modul ini dibahas tentang siklus pembangkit tenaga yang
menggunakan uap sebagai fluida kerja. Pembahasan juga
dilakukan tentang pemodelan secara termodin amika dari sistem
tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari materi dalam modul ini adalah untuk
27
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
28
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Qin
Boiler
3
2
Pompa
2 3
Win
Turbin 1 4
Wout
Kondensor
1 4
Qout
Gambar 2.2 Siklus Tenaga Uap Carnot Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005
Meskipun siklus Carnot merupakan siklus yang paling efisien, akan tetapi
kurang cocok untuk diterapkan pada sistem tenaga uap. Beberapa hal yang
membatasi penerapan siklus Carnot pada sistem tenaga uap adalah:
1. Proses pemasukan dan pembuangan kalor yang dilakukan secara
isothermal hanya mudah dilakukan ketika berada pada daerah perubahan
fase cair-uap. Pada kenyataannya daerah perubahan fase cair-uap sangat
terbatas, sehingga membatasi daerah kerja sistem tenaga uap apabila
menggunakan siklus Carnot. Selain dari itu keterbatasan temperatur
maksimum juga akan membatasi efisiensi termal dari siklus Carnot.
2. Proses kompresi dan ekspansi isentropik pada Pompa dan Turbin
dilakukan pada kondisi uap campuran (uap basah). Kandungan uap pada
likuid tentunnya kurang baik bagi kerja pompa, sebaliknya adanya
kandungan cairan kurang baik juga untuk kerja turbin. Kekurangan-
kekurangan tersebut yang mengakibatkan siklus Carnot menjadi kurang
realistik atau tidak dapat diterapkan dalam system tenaga uap.
Contoh soal 1 :
29
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Sebuah siklus tenaga uap Carnot menggunakan air sebagai fluida kerja dengan alran steady.
Air berubah dari cair jenuh menjadi uap jenuh pada proses pemasukkan kalor terjadi pada
tekanan 80 bar. Proses pembuangan kalor pada kondensor terjadi pada tekanan 0,08 bar.
Gambarkan T-s diagram dari siklus tersebut dan hitunglah
(c) Effisiensi termal
(d) Panas input
(e) Panas output pada kondensor
Jawab :
2 80 bar
3
0,08 bar
1 4
Analisa :
s1 s f 1 0,3423 ;
x
Keadaan 1 : P1 = 0,08 bar s1 = s2 = 3,208 kJ/kg.K ; 1 s fg1 h1
hf 1 x.hfg1 996,46kJ /kg
(nilai s1, hf, hfg diperoleh dari tabel uap jenuh pada tekanan 0,08 bar)
s4 s f 4 0,6745 ;
x
Keadaan 4 : P4 = 0,08 bar ; s4 = s3 = 5,7432 kJ/kg.K ; 4
s fg4
Dari tabel uap jenuh diketahui TL = T1 = Tsat 0,08 bar = 314,66 K dan
TH = T2 = Tsat 80 bar = 568,25 K
T 314,66
(c) Effisiensi termal max 1 L 1 44,63% TH 568,25
30
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Qin
h3 h2 1441,4kJ /kg
(d)
m
Q
out
h4 h1 798,34kJ
/kg m
3. SIKLUS UAP IDEAL RANKINE
Beberapa kesulitan yang terkait dengan permasalahan teknis dari siklus Carnot
dapat dipecahkan dengan merubah beberapa proses dan juga daerah
operasional dari sistem tenaga uap. Siklus Rankine merupakan solusi dari
keterbatasan siklus Carnot untuk diterapkan pada system tenaga uap. Siklus
sederhana Rankine memiliki komponen-komponen alat yang sama seperti pada
siklus Carnot. Akan tetapi, proses-proses dari siklus ideal Rankine adalah
sebagai berikut :
1-2: Kompresi isentropik pada pompa
2-3: Pemasukkan kalor secara isobarik pada boiler
3-4: Ekspansi isentropik pada turbin
4-1: Pemuangan kalor secara isobarik pada kondensor
(a) (b)
Gambar 2.3 (a) Instalasi tenaga uap sederhana dan (b) diagram T-s siklus
ideal Rankine
Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005
31
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
v 2
( Qin
Qout)
(Win
(Qin Qout) (Win Wout) m(hin hout) (2.2) Wout)
Untuk analisa energy tiap-tiap komponen alat dapat dijelaskan sebagai berikut:
32
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
1. Pompa
Kerja pompa dapat dihitung dengan dasar kesetimbangan massa dan
energi untuk aliran tunak (steady-flow). Perubahan energi kinetic dan
potensial gravitasi diabaikan dan diasumsikan bahwa pompa bekerja
secara adiabatik reversible (isentropik).
E 2 = m1h1 m 1 m 2 m
2
○
W pompa
m1h1 Wpompapump m2h2
Seperti yang telah dipelajari, bahwa salah satu bentuk hubungan perubahan
entalpi adalah sebagai berikut:
(2.4)
Proses kompresi 1-2 merupakan proses isentropik sehingga ds=0. Persamaan
2.3 dapat disederhanakan menjadi :
(2.5)
Karena fluida yang dipompa adalah air dalm fase cair yang bersifat tidak mampu
mampat (incompressible), sehingga volume fluida selam kompresi adalah tetap
(v1=v2). v v1 constkonstan.
h2 h1 v1(P2 P1)
Kerja pompa dapat dihitung :
Wpompapump
wpompapump v1(P2 P1) (2.6) m
2. Boiler
Seperti pada perhitungan kerja pompa, transfer panas pada boiler dapat
dihitung dengan dasar kesetimbangan massa dan energi untuk aliran
33
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Qin
2
○ 3
○
E 2 = m 2 h2 E 3 = m3h3
3. Turbin
○3
E3= Wturbin
m3h3
4
○ E 4 = m4h4
34
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
4. Kondensor
4
○ 1
○
E = m4h4
E 1 = m1h1
Qout
Jumlah panas yang dilepas pada kondensor (Qout) dapat dihitung sebagai berikut:
• m4 m1m
•
m4 h4 Qout m1h1
• (2.10)
Qout m(h4 h1)
Contoh soal 2 :
Sebuah siklus tenaga uap ideal Rankine menggunakan air sebagai fluida kerja dengan alran
steady. Uap masuk turbin pada tekanan 80 bar dan 480 oC. Sedangkan uap keluar kondensor
diketahui pada keadaan cair jenuh dengan tekanan 0,08 bar . Gambarkan T-s diagram dari
siklus tersebut dan hitunglah
(a) Panas input agar mengahasilkan kerja siklus 100 MW
(b) Effisiensi termal
Jawab :
T o
480 C
3
80 bar
0,08 bar
1 4
s
Analisa :
Keadaan 1 : P1 = 0,08 bar ; cair jenuh ; dari tabel uap jenuh diketahui
35
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
4 4 3 s4 s f 4
0,7944 ;
x
Keadaan 4 : P = 0,08 bar ; s = s = 6,6586 kJ/kg.K ; 4
s fg4
W siklus 100
termal Q in 251,8 39,7%
(b) Effisiensi termal
5. IRREVERSIBILITAS DAN KERUGIAN PADA SIKLUS AKTUAL
TENAGA UAP
Siklus aktual tenaga uap berbeda dengan siklus ideal Rankine. Gesekan
pada fluida dan kerugian panas ke lingkungan sering menjadi penyebab
irreversibilitas dan kerugian pada sistem pembangkit tenaga uap. Faktor-faktor
tersebut juga mempengaruhi unjuk kerja dari peralatan-peralatan yang ada.
Gesekan fluida pada saluran sering menyebabkan penurunan tekanan
(pressure drop) terutama pada boiler dan kondensor, sehingga mengakibatkan
uap pada keadaan tekanan yang lebih rendah dari idealnya. Transfer panas dari
turbin ke lingkungan juga menyebabkan kerugian tersendiri. Akan tetapi,
kerugian ini sering dianggap minor dan dapat diabaikan. Hal penting yang perlu
dicermati dari sistem tenaga uap ini adalah adanya proses yang irreversibel pada
turbin dan pompa. Seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.4, proses kompresi
pada pompa dan ekspansi pada turbin secara actual mengakibatkan kenaikkan
36
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
entropi. Entropi dihasilkan dari proses yang tidak reversible. Irreversibilitas pada
turbin mengakibatkan kerja yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Secara ideal,
uap harusnya diekspansikan dari keadaan 3 ke 4s, akan tetapi secara aktual
ekspansi terjadi dari keadaan 3 ke 4a, seperti yang terlihat pada gambar 2.4.
Penurunan kerja turbin tentunya mempengaruhi unjuk kerja keseluruhan dari
system tenaga uap.
Effisiensi dari turbin akibat dari proses yang tidak reversible dapat dinnyatakan
sebagai:
wisentropik h3 h4s
Akibat proses yang tidak reversible juga mengakibatkan kerja aktual pompa
menjadi lebih besar dibandingkan apabila proses kompresi dapat berlangsung
secara isentropik. Seperti yang terlihat pada gambar 2.4, proses yang
seharusnya isentropik dari keadaan 1ke 2s, pada kondisi aktualnya mengalami
penyimpangan dari keadaan 1 ke 2a. Effisiensi pompa dapat dinyatakan sebagai
37
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
P (2.12)
38
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Gambar 2.5 Pengaruh peningkatan tekanan boiler pada siklus Rankine Sumber :
YA Cengel dan MA Boles, 2005
Gambar 2.6 Modifikasi siklus Rankine dengan pemanas ulang (reheat) Sumber :
YA Cengel dan MA Boles, 2005
39
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Kalor input:
Kerja Turbin:
40
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Gambar 2.7 Siklus Rankine regenerative denga open feed water heater
Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005
Dalam siklus Rankine regerentif ideal, uap masuk turbin pada keadaan 5
kemudian diekspansikan pada turbin secara isentropik hingga tekanan pada
keadaan 6. Pada keadaan ini sebagian uap di ekstrak untuk dialirkan ke open
feed water heater secara isobarik, dan sebagian uap lagi terus diekspansikan
hingga tekanan kondensor (pada keadaan 7). Uap keluar kondensor pada
keadaan 1 kemudian dipompa (pada Pompa I) secara isentropik hingga tekanan
open feed water heater pada keadaan 2 dan dicampur dengan uap hasil
ekstraksi dari turbin tingkat pertama sehingga mencapai keadaan 3. Hasil
campuran kemudian dipompa secara isentropik oleh pompa kedua sehingga
mencapai tekanan boiler yakni pada keadaan 4 dan dipanaskan pada boiler
hingga mencapai keadaan 5.
Analisa termodinamika siklus Rankine regenerativ seperti yang
diilustrasikan pada gambar 2.7 adalah sebagai berikut:
Pada kondisi tunak (steady) maka kesetimbangan massa pada keadaan 5-6-7
adalah :
m5 m6 m7
•
m m
Dimana 5 adalah massa alir uap masuk turbin, 6 massa alir uap ekstraksi
m
dari turbin tingkat pertama, dan 7 adalah massa alir uap keluar turbin tingkat
ke dua.
m
Apabila dibagi dengan 5 , maka diperoleh:
•
m6 m7 1
m5 m5
41
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Jika fraksi uap yang diekstraksikan terhadap uap total adalah y atau m5
m m m
7
1y atau 7 (1y) 5 (2.15) m5
Jika massa alir uap pada boiler adalah m , maka m5 m . Analisa untuk energi,
kerja pompa dan kerja turbin adalah sebagai berikut:
Kalor input
Kalor output
Kerja Turbin
Kerja Pompa
42
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Gambar 2.8 Siklus Rankine regenerative denga closed feed water heater
Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005
Analisa aliran massa uap pada closed feed water heater (Gambar 2.8), yakni:
m6 m7 m8
m7
Jika fraksi uap yang diekstraksikan terhadap uap total adalah y atau y
m8
m m m
8
1y atau 8 (1y) 6 (2.20) m6
Jika massa alir uap pada boiler adalah m , maka m6 m . Analisa untuk energi,
kerja pompa dan kerja turbin adalah sebagai berikut:
Kalor output
43
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Kerja Turbin
Kerja Pompa
REFERENSI
TUGAS
1. Suatu sistem tenaga uap bekerja dengan siklus Rankine. Uap keluar
boiler pada keadaan tekanan 80 bar dan temperatur 480 oC. Uap
kemudian diekspansikan pada turbin, sehingga uap keluar turbin pada
tekanan 0,08 bar. Uap didinginkan pada kondensor secara isobarik
sehingga kondisi mencapai cair jenuh. Diketahui effisiensi pompa p =
0,7 dan effisiensi turbin T = 0,85. Hitunglah
2. Suatu sistem tenaga uap bekerja dengan siklus Rankine dengan sebuah
open feed water heater. Uap keluar turbin tingkat pertama pada keadaan
520oC, 120 bar. Uap kemudian diekspansikan hingga tekanan 10 bar.
Pada tekanan 10 bar tersebut sebagian uap diekstrak dan dialirkan ke
feed water heater dan sisanya diekspansikan ke turbin tingkat kedua
hingga 0,06 bar.
44
Termodinamika II Teknik sin-Universitas Brawijaya 2012
Me
Uap keluar feed water heater pada kondisi cair jenuh pada tekanan 10
bar. Apabila pompa dan turbin bekerja secara isentropik, gambarkan
diagram T-s nya dan hitunglah :
a. Effisiensi thermal siklus !
b. Kerja siklus
45