L DENGAN CLOSE
FRAKTUR DISTAL RADIUS SINISTRA DI RUANG KUMALA LT 1
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn. L
Umur : 79 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pensiun
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Rk Ilir no.65 Rt 20
No. medicalrecord : 238xx
Tanggal masuk RS : 17 Januari 2020
Tanggal pengkajian : 21 Januari 2020
Diagnosa medis : Close Fraktur Distal Radius (Sinistra)
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian tangan sebelah kiri
1
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke igd RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH dengan
keluhan nyeri di tangan bagian kiri pada tanggal 17 januari 2020, nyeri
pada tangan pasien disebabkan karena terjatuh saat hendak keluar dari
rumah, nyeri nya seperti ditusuk-tusuk di tangan bagian kiri dengan skala 7
dan nyeri muncul saat hendak mengerakan tangan, lalu pasien dilakukan
tindakan operasi (orif) dibagian tangan kiri pada tanggal 20 januari 2020
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah memiliki riwayat operasi di kaki pada tahun
2007 dan pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan diabetes
melitus
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes melitus.
e. Genogram
2
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
P : Pasien
: Meninggal
: Garis hubungan
: Tinggal serumah
3
menimbulkan alergi
g. Makanan yang disuka Semua masakan Pasien
mengatakan
menyukai semua
masakan yang di
sediakan.
2. a. CairaIntake
1) Oral
Jenis Air putih Air putih
Jumlah cc/hari 2000 cc/hari 1000cc/hari
Bantuan total/sebagian Mandiri Bantuan sebagian
2) Intravena
Jenis Tidak ada Infuse Asering
Jumlah cc/hari Tidak ada 500cc
3. a. Eliminasi
1) BAB
Frekuensi
Konsistensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Warna Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagian Tidak ada Tidak ada
2) BAK
Frekuensi 5 kali / hari 3 kali / hari
Warna Kuning bening Putih kekuningan
Jumlah dalam cc/hari 1500 cc/hari 500cc/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagian Mandiri Bantuan sebagian
4. a. Istrirahat tidur
Mulai tidur 22.00 wita 21.00 wita
Lama tidur 8 jam 8 jam
Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
5. a. Personal hygine
Mandi (frekuensi, 2 kali / hari Pasien
bantuan total/sebagian mandi sendiri mengatakan tidak
mandi hanya di
seka sama
4
keluarga
Gosok gigi 2 kali / hari 2 kali / hari
Cuci rambut 2 kali / hari Tidak ada
Gunting kuku Apabila panjang Apabila panjang
klien klien
menggunting menggunting
kuku kuku
Ganti pakaian 1 kali / hari 1 kali / hari
6. a. Aktivitas
Mobilitas Klien melakukan Klien tidak bisa
aktivitas dengan melakukan
mandiri aktivitas dengan
mandiri seperti
mandi (seka) di
bantu sebagian
keluarga.
Olahraga Tidak ada Tidak ada
Rekreasi Tidak ada Tidak ada
5. Data Psikologis
Pasien mengatakan tidak merasa khawatir atau cemas dengan penyakit yang di
deritanya, pasien mengatakan sedikit takut terkait dengan rencana operasi.
6. Data social
Hubungan pasien dengan perawat dan dokter baik, pasien terbuka dibuktikan
dengan mau menceritakan riwayat penyakitnya saat pengkajian.
7. Data spiritual
Klien mengatakan menyadari kalau dirinya sekarang sedang sakit dan pasien
berdoa kepada Tuhan agar cepat sembuh, klien tidak melakukan ibadah
berdoa.
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Pasien tampak lemah,, membran mokusa baik.
b. Tanda vital klien
TD : 140/80mmHg
5
N : 82 x/menit
T : 36.2oc
RR : 20 x/menit
SPO2: 98 % tanpa oksigen.
c. Kesadaran
Composmentis E: 4 Y: 5 M: 6.
d. Sistem pernafasan
Inspeksi :
Pada saat inspirasi dan ekspirasi pergerakan dada pasien simetris, pola
nafas teratur,frekuensi nafas 20 x/menit, dan tidak ada benjolon atau luka
pada bagian dada.
Palpasi :
Pada saat di palpasi getaran taktil premitus teraba jelas.
Perkusi :
Terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas vesikuler.
e. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi :
Tidak ada sianosis,
Palpasi :
Nadi 82 x/menit, iktus cordis teraba,
Perkusi :
Pada saat di perkusi tidak melebar jantung, bunyi jantung saat diperkusi
pekak.
Auskultasi:
Pada saat di auskultasi irama jantung regular, bunyi jantung lup dup dan
tidak ada bunyi tambahan.
f. Sistem persyarafan
6
1) Nervus I (Olfaktorius)
Dengan mata tertutup pasien dapat mengidentifikasi bau minyak
kayu putih.
2) Nervus II (Optikus)
Pasien dapat melihat tulisan kecil pulpen di kertas dalam jarak 30 cm.
3) Nervus III (Okulomotor)
Pupil pasien dapat mengecil saat dilewatkan cahaya senter hp.
4) Nervus IV (Toklear)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke bawah.
5) Nervus V (Trigeminus)
Pasien dapat merasakan sentuhan kapas pada dahi, pipi dan dagu.
6) Nervus VI (Abdusen)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke samping.
7) Nervus VII (Fasialis)
Bibir atas dan bawah pasien nampak simetris
8) Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Pasien dapat mendengar detak jarum jam pada jarak 5 cm pada kedua
telinga.
9) Nervus IX (Glosofaringeus)
Pasien dapat membedakan rasa manis, pahit dan asam.
10) Nervus X (Vagus)
Pasien dapat menelan makanan dengan mudah.
11) Nervus XI (Aksesorius)
Pasien dapat menggerakkan kepala dengan normal, pasien dapat
mengangkat bahu kiri dan menggerakkan tangan kirinya.
12) Nervus XII (Hipoglosus)
Pasien dapat menggerakan lidah ke segala arah.
7
g. Sistem pencernaan
Inspeksi :
Bentuk abdomen simetris tidak terdapat lesi atau bekas luka dan ada
distensi pada bagian perut bawah sinistra.
Auskultasi :
Bising usus - x/menit
peristaltik
Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen.
Perkusi :
Suara timpani
h. Sistem musculoskeletal.
Skala otot :
5 2
5 5
Keterangan :
0 : Tidak berkontraksi
1 : Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : Mampu melawan gravitasi penuh/kuat.
i. Sistem integumen
Warna kulit pasien sawo matang, tidak ada lesi atau luka pada bagian
kaki kanan dan kiri, ada luka serta bengkak di jari dan telapak tangan
8
dibalut perban dengan luka tertutup dibagian tangan kiri, tidak ada alergi
dan tidak ada gatal.
j. Sistem endokrin
Rambut pasien tampak rapi, suhu klien 36,2oC,CRT >2,
k. Sistem genitalia
Tidak terpasang kateter .
9. Data penunjang
1) Laboratorium
Hasil Normal
RBC(Eritrosit) 4,63 4,7 – 6,1 10^3/uL
HTC(Hematokrit) 40,2 42 – 52 %
MPV 8,6 9 – 13 fL
LYMPH% 16 25 – 40 %
MXD% 14 25 – 30 %
MXD# 1,0 2 – 7,7 10^3/uL
ALT-GPT 7 12 – 40 U/L
Glukosa puasa/BSF 180 76 – 110 mg/dl
Glukosa 2 jam PP 167 Tidak lebih 125
mg/dl
Glukosa puasa/BSF 143 76-110 mg/dl
HbA 1c 7,3 4–6%
2) Pemeriksaan Radiology
Kesimpulan :
Hasil X-Ray menunjukkan adanya close fraktur distal radius
sinistra.
9
3) Therapy
a. Ondansentron 4 mg
b. Midazolam 2 mg
c. Propofol 150 g
d. Fentanyl 100 mg
e. Ranitidine 50 g
f. Ketorolac 30 mg / 12 jam
g. Tramadol 100 mg
h. Asering10Tpm
10
B. DATA FOKUS PENGKAJIAN POST OP
1. Keadaan umum :
Klien tampak lemah
2. Keluhan utama
Klien mengatakan pusing,
a) Look
Terdapat luka operasi tertutup dan terlihat bengkak serta kemerahan di bagian jari dan telapak tangan, ,tidak
terjadi deformitas, dan adanya pembengkakan, luka post orif sepanjang 7 cm
b) Feel
Tidak terdapat peningkatan suhu, dan tidak adanya krepitasi klien mengatakan nyeri, ,nyeri seperti di tusuk-tusuk,
nyeri pada bagian tangan yang baru saja di operasi (tangan dibagian kiri), dengan skala 5 (0-10), dan nyeri
terusberkelanjutan
c) Move
Pasien mengatakan masih pusing, tidak mampu bergerak secara leluasa, dengan kekuatan otot sebagai berikut :
3 1
3 3
11
Analisa Data
No Data : Etilogi Masalah
1 DS: Agen injury fisik Nyeri akut
Pasien mengatakan masih pusing
Pasien mengatakan nyeri pada bagian tangan kiri
( pada bagian yang baru di operasi)
DO :
Klien tampak lemah
Klien tampak meringis,
Tampak terpasang perban di bagian tangan yang
baru saja di operasi (tangan bagian kiri)
12
Nursing Care Planning
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan PAIN MANAJEMEN
dengan agen injury fisik selama 1x30 menit diharapkan nyeri dapat 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
teratasi. komprehensif
Kriteria hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
Indikator IR ER ketidaknyamanan
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 3. Gunakan teknik komunikasi
2. Luas bagian tubuh yang 3 5 terapeutik untuk mengetahui
terpengaruh pengalaman nyeri pasien.
3. Frekuensi nyeri 3 5 4. Ajarkan tentang tekhnik
4. Panjangnya episode nyeri 3 5 nonfarmakologi
5. Pernyataan nyeri 3 5
6. Ekspresi nyeri pada wajah 3 5
Keterangan :
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
13
5. Tidak ada
14
8. Pengetahuan : kontrol 3 5
infeksi
9. Control resiko 3 5
Keterangan :
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri akut berhubungan 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : P : pasien mengatakan nyeri
dengan agen injury fisik komprehensif Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
Hasil : R : nyer ipada bagian tangan sebelah kiri
P : pasien mengatakan nyeri S : skala nyeri 5 (0-10-
15
Q : nyeri seperti di gigit-gigit T : nyeri berkelanjutan
R : nyeri pada bagian kaki
jempolsebelah kanan O:
S : skala nyeri 8 (0-10- Pasien tampak meringis
T : nyeri berkelanjutan Tampak balutan perban di bagian tangan
2. Mengobservasi reaksi non verbal dari sebelah kiri
ketidaknyamanan Terpasang infus Asering 500 ml (10 Tpm)
Hasil : klien tampak meringis
3. Menggunakan teknik komunikasi A : Masalah belum teratasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
Hasil : pasien megatakan nyeri seperti
ditusuk-tusul
4. Mengajarkan tentang tekhnik
nonfarmakologi Indikator IR ER
Hasil : Pasien menarik nafas dalam
dan menghembuskan nafas lebih
panjang dari menarik nafasnya
(relaksasi distraksi),
16
1. Melaporkan adanya nyeri 5 5
2. Luas bagian tubuh yang 3 5
terpengaruh
3. Frekuensi nyeri 3 5
4. Panjangnya episode nyeri 3 5
2 Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi 5. Pernyataan nyeri 3 5
sistemik dan lokal
6. Ekspresi nyeri pada wajah 3 5
Hasil : ada nya kemerahan pada luka
post op
2. Memonitor hasil angka leukosit dan P : Lanjutkan intervensi
hasil lab lainnya
Hasil : hasil leukosit masih dalam
batas normal
3. Mempertahankan teknik aseptik pada S:
pasien yang beresiko
Hasil : luka post op pasien tampak O : Masih terdapat kemerahan pada bekas
membaik post op dan terasa hangat
4. Menginspeksi kulit dan membran
mukosa akan adanya kemerahan , A : Masalah Teratasi sebagian
hangat, atau drainae
Hasil : masih terdapat kemerahan dan
terasa hangat
5. Menginspeksi kondisi luka operasi
Hasil : terdapat kemerahan di bekas
jahitan post op
6. Mengajarkan pasien dan keluarga
tentang cara untuk menghindari
17
infeksi Indikator IR ER
Hasil : pasien mengerti dan akan 1. Immune status 3 5
dilakukan ketika pulang kerumah
2. Status nutrisi 3 5
3. Deteksi resiko
4. Integritas jaringan : 3 5
kulit dan membran
mukosa
5. Terapi perilaku : 3 5
penyakit atau injuri
6. Penyembuhan luka : 3 5
tahap primer
7. Penyembuhan luka : 3 5
tahap sekunder
8. Pengetahuan : kontrol 3 5
infeksi
9. Control resiko 3 5
P : lanjutkan intervensi
18
F. Catatan Perkembangan
19
4. Ajarkan tentang tekhnik Indikator IR ER
nonfarmakologi 1. Melaporkan adanya 5 5
S:
1. Memonitor tanda dan gejala
Resiko infeksi infeksi sistemik dan lokal O : Masih terdapat kemerahan pada
Hasil : ada nya kemerahan pada bekas post op dan terasa hangat
luka post op
2. Mempertahankan teknik A : Masalah Teratasi sebagian
aseptik pada pasien yang
beresiko
Hasil : luka post op pasien
20
tampak membaik
3. Menginspeksi kulit dan
membran mukosa akan
adanya kemerahan , hangat,
atau drainae
Indikator IR ER
Hasil : masih terdapat kemerahan
dan terasa hangat 1. Immune status 5 5
4. Menginspeksi kondisi luka 2. Status nutrisi 5 5
operasi
Hasil : terdapat kemerahan di 3. Deteksi resiko 5 5
bekas jahitan post op 4. Integritas 5 5
jaringan : kulit
dan membran
mukosa
5. Terapi perilaku : 5 5
penyakit atau
injuri
6. Penyembuhan 5 5
luka : tahap
primer
7. Penyembuhan 5 5
luka : tahap
sekunder
21
8. Pengetahuan : 5 5
kontrol infeksi
9. Control resiko 5 5
22