Anda di halaman 1dari 2

A.

Keragaman Rumah Betawi

Setiap daerah memiliki rumah adat. Begitupun di Betawi. Betawi memiliki keunikan rumah adat. Ada tiga
bentuk rumah adat Betawi, yaitu rumah bapang, rumah gudang, dan rumah joglo. Rumah bapang juga
sering disebut rumah kebaya. Ketiga bentuk rumah tersebut berbeda pada tata ruang dan bentuk
bangunannya. Namun, untuk tata letak ketiganya hampir sama, yaitu terdiri atas ruang depan (serambi),
ruang tengah, dan ruang belakang.

B. Motif pada Rumah Betawi dan Maknanya

Motif khas Betawi terdapat pada bagian-bagian dari rumah Betawi, biasanya dalam bentuk ukiran. Motif
ukiran di rumah Betawi sederhana, berbentuk geometris seperti segi empat, belah ketupat, lengkung,
segitiga, dan titik. Ukiran tersebut terlihat pada pintu dan jendela rumah Betawi.

Selain motif geometris, terdapat beberapa jenis motif lain yang digunakan pada rumah adat Betawi, di
antaranya sebagai berikut.

1. Motif bunga matahari (banji swastika)

Motif ini biasanya dipasang di bagian atas pintu ruang tamu. Ukiran motif ini melambangkan kehidupan
yang terang. Penggunaan motif ini mengandung harapan agar seluruh penghuni rumah memiliki
pemikiran yang terang.

2. Motif bunga melati

Ukiran motif ini biasanya dipasang di tiang rumah atau di bawah lisplang. Bunga melati memiliki aroma
yang harum, sehingga motif ini melukiskan harapan bahwa pemilik rumah akan memiliki hati seharum
bunga melati.

3. Motif tapak dara

Bunga tapak dara ini melambangkan kesehatan. Sebab, bunga ini memiliki manfaat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, seperti bisul, diabetes, kurang darah, dan ginjal. Ukiran ini bermakna
agar penghuni rumah selalu sehat.

4. Motif gigi balang

Motif ini berbentuk bulatan dan segitiga yang melambangkan kesabaran, keuletan, dan keberanian
masyarakat Betawi. Biasanya motif ini dipasang di bagian depan rumah (Iisplang khas Betawi).

5.Motif gunungan/tumpal

Motif ini biasanya digunakan pada tekstil dan anyaman, motif

gunungan/tumpal berbentuk gunungan yang menyerupai segitiga. Ukiran ini melambangkan


harmonisasi tiga kekuatan, yaitu alam semesta, manusia, dan alam gaib.
c. Ornamen pada Jendela dan Pintu Rumah Betawi

Ornamen pada pintu dan jendela rumah Betawi teriihat sederhana. Daun pintu maupun jendela bagian
depan terbuat dari kayu. Rangka kayu disusun dengan jalusi mendatar. Jalusi merupakan lubang udara
yang berfungsi sebagai ventilasi.

Jalusi hanya dipasang di bagian atas pintu dan jendela. Di beberapa rumah Betawi lain, jalusi dipasang di
seluruh bagian pintu dan jendela.

Di bagian teras depan terdapat jendela tanpa daun. Masyarakat Betawi menyebutnya jendela bujang.
Bentuk atasnya melengkung menyerupai kubah. Bentuk ini dipengaruhi oleh budaya Arab. Di beberapa
rumah Betawi, jendela ini dilengkapi dengan kaligrafi.

Jendela samping dipasang ornamen jendela bujang. Jendela ini tidak menggunakan daun jendela, tetapi
kayu langsung ditanam seperti jeruji. Jendela bujang ini dicat hijau kuning. Ornamen ini dipengaruhi oleh
kebudayaan Tionghoa. Berdasarkan motif ornamen-ornamen tersebut, terlihat bahwa nenek moyang
masyarakat Betawi memiliki kedekatan dengan budaya Arab dan Tionghoa.

Anda mungkin juga menyukai