Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH PERBEDAAN DARI MODEL,

PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK


DALAM PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : ACHMAD RIZKY SYAHRIAN PURBA


NIM : 5183121025
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN MICROTEACHING

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB 1 : PENDAHULUAN

Pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran merupakan istilah yang
sering digunakan dalam dunia pendidikan. Namun, kadang kala terjadi kesulitan dalam
membedakan pengertian dari istilah-istilah tersebut. Acap kali artinya dianggap sama,
tertukar, atau saling tumpang tindih antar satu dengan yang lain. Hal ini mengakibatkan
terjadinya kebingungan dalam penggunaan istilah-istilah tersebut khususnya dalam skripsi,
artikel, atau karya ilmiah lainnya. Maka, penulis mencoba menjabarkan secara sederhana
pengertian dari istilah-istilah tersebut agar lebih mudah dipahami dan dibedakan.

Terdapat persamaan dari pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model
pembelajaran. Secara umum semua istilah tersebut berarti cara. Cara adalah suatu bentuk
perbuatan tertentu yang dilakukan individu tetapi tidak secara terus menerus. Dalam konteks
pembelajaran, cara berbentuk segala hal yang dilakukan dalam suatu proses pembelajaran.

Apabila kita mengartikan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model
pembelajaran lebih mendalam, maka akan timbul perbedaan. Arti cara yang dimaksud dari
masing-masing istilah tersebut berbeda. Berikut penjelasan lebih detail dari masing-masing
istilah tersebut
BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan adalah cara pandang. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan


merupakan cara memandang suatu proses pembelajaran. Semua pendekatan
yang ada dan berkembang pada saat ini berakar dari empat pendekatan berikut,
yakni: nativisme, behavioristik, pragmatik, dan interaksionis.

Pada dasarnya aliran nativisme menekankan pada kemampuan dalam diri


seorang anak yang telah dibawa sejak lahir, sehingga faktor lingkungan
termasuk faktor yang kurang berpengaruh. Maka, guru menganggap bahwa
siswa sudah memiliki modal untuk selanjutnya dikembangkan dan
dioptimalkan.

Behavioristik adalah teori perkembangan perilaku yang dapat diukur, diamati,


dan dihasilkan oleh respon terhadap rangsangan. Semakin sering rangsangan itu
diterima maka semakin kuat juga respon yang akan muncul. Maka, guru
menganggap bahwa siswa belum memiliki apapun dan mengajarkan siswa dari
dasar.

Pragmatik merupakan aliran yang menekankan bahwa pemikiran itu menuruti


suatu tindakan. Pragmantik memandang bahwa kriteria kebenaran sesuatu
apabila membawa suatu hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka,
guru mengedapankan segi kebermaknaan dan keberfungsian dalam
pembelajaran untuk kehidupan sehari-hari siswa.

Aliran interaksionis memandang bahwa pentingnya suatu interaksi sosial dalam


kehidupan manusia. Manusia memiliki bakat sejak lahir dan memerlukan
lingkungan yang mendukung untuk mengembangkan bakat tersebut. Maka, guru
lebih berperan sebagai fasilitator, menyiapkan lingkungan belajar yang
mendukung, dan membimbing siswa untuk belajar.

Dari keempat pendekatan yang diuraikan di atas, intinya bahwa pendekatan


merupakan cara guru memandang siswa. Hal ini tentu berimbas juga pada cara
guru memandang proses pembelajaran itu sendiri. Pendekatan yang sedang
berkembang saat ini, di antaranya: pendekatan saintifik, pendekatan
konstruktivisme, pendekatan realistik, pendekatan pemecahan masalah,
pendekatan kontekstual, pendekatan proses, dan lain sebagainya. Dengan
demikian, perbedaan penggunaan pendekatan adalah perbedaan cara pandang
terhadap proses pembelajaran.

B. Strategi Pembelajaran

Strategi atau siasat adalah serangkaian cara untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Untuk itu, perlunya pemanfaatan seluruh sumber daya pembelajaran. Dalam
konteks pembelajaran, strategi adalah berbagai cara untuk mencapai satu tujuan
pembelajaran. Artinya strategi pembelajaran adalah keseluruhan hal yang
dipilih dan dilakukan oleh guru agar tercapainya tujuan pembelajaran. Strategi
pembelajaran bersifat konseptual. Strategi pembelajaran dapat berupa pemilihan
metode, gaya mengajar, bahan ajar, materi, situasi kelas, penggunaan variasi,
dan media.

Dasar dari strategi pembelajaran hanya terbagi menjadi dua jenis, yakni strategi
pembelajaran ekspositori dan inquiry. Dua jenis strategi pembelajaran inilah
yang kini berkembang menjadi strategi pembelajaran lainnya.

Strategi pembelajaran ekspositori menekankan pada proses penyampaian materi


secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa. Guru menyampaikan
materi secara langsung. Dengan kata lain, strategi pembelajaran ini berorientasi
pada guru. Dikatakan demikian karena guru memiliki peranan dominan dalam
proses pembelajaran. Dalam strategi ini guru sudah menyiapkan materi secara
terstruktur dan sistematis sehingga siswa hanya tinggal memperhatikan dan
mencerna materi secara tertib. Pada strategi ini guru cenderung memilih metode
yang dapat digunakan secara optimal untuk banyak siswa, seperti metode
ceramah dan demonstrasi. Strategi ini cocok untuk materi yang berorientasi
kognitif atau pengetahuan. Guru menggunakan media sebagai pendukung
visualisasi penyampaian materi secara verbal.

Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian proses pembelajaran yang


menuntut cara berfikir kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang ditanyakan. Strategi ini mengharuskan siswa untuk
aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berawal dari rasa ingin
tahu siswa. Maka, guru harus mempersiapkan secara matang skenario
pembelajaran agar siswa dapat mengeksplorasi sendiri suatu konsep atau
jawaban dari suatu permasalahan dari sumber-sumber belajar yang mudah
dijangkau. Guru memilih metode yang dapat merangsang siswa aktif selama
proses pembelajaran, seperti metode diskusi, pemberian tugas, eksperimen, dan
tanya jawab. Guru merancang situasi kelas agar siswa dapat belajar secara
optimal. Menyediakan berbagai macam sumber belajar. Guru menggunakan
media yang cenderung dapat dioperasikan oleh siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

C. Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu penamaan terhadap satu cara. Dalam konteks pembelajaran
metode pembelajaran adalah penamaan terhadap suatu cara yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai berbagai tujuan
pembelajaran. Dengan kata lain satu metode dapat digunakan untuk berbagai
tujuan. Terdapat banyak sekali ragam dari metode diantaranya: ceramah,
diskusi, tanya jawab, penugasan, demonstrasi, latihan, karyawisata, eksperimen,
bermain peran, sosiodrama, dan masih banyak lagi. Dalam pemilihan metode
harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Masing-masing metode pembelajaran memiliki kelebihan maupun kelemahan.
Tidak setiap materi dapat optimal disampaikan melalui metode pembelajaran
tertentu. Maka, guru harus mampu memilih metode pembelajaran agar siswa
dapat optimal dalam belajar.

D. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah suatu cara-cara atau langkah teknis dalam


pembelajaran. Istilah teknik pembelajaran didefinisikan sebagai cara-cara yang
dilakukan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran pada saat itu. Teknik pembelajaran merupakan
bentuk penjabaran atau penjelasan lebih rinci dari suatu metode pembelajaran.
Untuk itu, teknik tentu akan berpijak pada suatu metode pembelajaran tertentu.
Teknik tergambar dalam langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Dengan demikian, teknik dalam pembelajaran adalah suatu
daya upaya dan usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan cara yang paling praktis, serta berpijak pada suatu metode
pembelajaran tertentu.

E. Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran adalah suatu cara khas yang dilakukan seorang guru.
Dengan kata lain, taktik identik dengan guru itu sendiri. Taktik bersifat unik.
Artinya, taktik pembelajaran antara satu guru dengan yang lainnya masing-
masing berbeda. Untuk itu, taktik pembelajaran melekat pada diri guru yang
mengajar. Guru yang mengajar dengan RPP yang sama dapat memiliki hasil
berbeda karena keberadaan taktik pembelajaran. Contoh dari taktik
pembelajaran ini, misalnya sifat tegas atau lemah lembut yang melekat pada diri
guru saat mengajar.

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sering kali istilah
model pembelajaran dianggap memiliki arti yang saling tumpang tindih dengan
istilah pendekatan, strategi, metode, maupun teknik pembelajaran. Sebab,
sebetulnya model pembelajaran ini dibentuk oleh pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, dalam model pembelajaran terdapat
aspek pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Pemilihan dalam
penggunaan ke empat aspek inilah yang membentuk suatu model pembelajaran.
Adapun taktik pembelajaran merupakan cara khas seorang guru mempraktikan
model pembelajaran itu sendiri. Untuk itu, taktik pembelajaran mempengaruhi
efektifitas penggunaan model pembelajaran, namun di luar sub bagian dari
model pembelajaran,

Terdapat berbagai macam model pembelajaran diantaranya: model


pembelajaran role playing, mind mapping, debate, talking stick, bertukar
pasangan, numbered head together, terpadu, dan masih banyak lainnya. Setiap
model pembelajaran tersebut dibentuk dari penggunaan pendekatan, strategi,
metode, dan langkah pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Model
pembelajaran menyajikan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan sistematis dan praktis.

Salah satu contohnya model pembelajaran role playing. Model ini adalah sejenis
permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan tertentu, aturan dan sekaligus
unsur bermain. Model ini menggunakan pendekatan pembelajaran interaksionis
karena menganggap siswa sudah memiliki modal, namun harus disediakan
lingkungan yang sesuai untuk mengembangkan modal tersebut menjadi suatu
kompetensi. Model role playing mengoptimalkan strategi inquiry karena siswa
dituntut aktif dan berperan sebagai subyek sekaligus obyek dalam proses
pembelajaran. Model ini menggunakan metode bermain peran, ceramah,
diskusi, dan tanya jawab.
BAB 3 : PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulannya istilah pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model


pembelajaran secara umum memiliki kesamaan arti, yakni merupakan suatu
cara. Namun, apabila diartikan lebih mendalam dapat dilihat dari uraian diatas.
Secara singkat penulis menyusun definisi sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang terhadap proses


pembelajaran.

2. Strategi atau siasat pembelajaran adalah berbagai cara untuk mencapai satu
tujuan pembelajaran.

3. Metode pembelajaran adalah penamaan suatu cara yang dapat digunakan


untuk mencapai berbagai tujuan pembelajaran.

4. Teknik pembelajaran adalah cara-cara atau langkah teknis yang merupakan


penjabaran dan penjelasan dari suatu metode pembelajaran tertentu.

5. Taktik pembelajaran adalah cara khas yang melekat pada diri guru saat
mengajar.
6. Model pembelajaran adalah prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dibentuk melalui
pemilihan penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan langkah pembelajaran
tertentu.

Daftar Pustaka

https://www.tintapendidikanindonesia.com/2016/05/pengertian-pendekatan-
strategi-metode.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai