Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
anugerah-Nya saya dapat menyusun laporan ini yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar perencanaan wilayah dan kota.
Tidak sedikit kesulitan yang saya alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun
berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil,
akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini saya menyampaikan
rasa terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing sayasehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Saya menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah
ini sayamembutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir
kata, besar harapan saya agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................3
A.latar belakang............................................................................................................3
B.rumusan masalah.......................................................................................................3
C.manfaat penelitian.....................................................................................................4
D.tujuan penelitian.......................................................................................................4
BAB II
TINJAUAN TEORI....................................................................................................5
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN.........................................................................................................7
BAB V
KESIMPULAN...........................................................................................................8
SARAN.......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanjung batumerah adalah salah satu kawasan kumuh dari beberapa kwasan
lainnya yang ada di kota ambon, dikatakan kumuh karena kehidupan di kawasan itu
sendiri. Tanjung merupakan tempat prostitusi terbesar di kota ambon, diperkirakan
tempat tersebut sudah ada sejak tahun 1967 sampai sekarang ini. Ada sekitar 27 – 28
rumah yang di gunakan sebagai tempat prostitusi termasuk bar dan tempat karoke.
Tidak ada keresahan bagi masyarakat terkait aktifitas tersebut, masyarakat juga sudah
terbiasanya karena lamanya tempat tersebut sudah ada. Itu juga selaku tempat mata
pencaharian bagi sebagian warga dan pedagang.
B. RUMUSAN MASALAH
a. penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta sumbangan fikiran terhadap
kehidupan masyarakat dikawansan kumuh dan masalah msalah sosial yang terjadi pada
masyarakat di kawasan tersebut.
2. secara praktis
a. bagi peneliti
penelitian ini disamping sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tugas program studi
pengantar perencanaan wilayah dan kota. Juga diharapkan mampu memberikan pengetahuan
dan wawasan terkait dekskripsi dan gambaran tentang kehidupan masyarakat di kawasan
kumuh. Selain itu diharapkan juga dapat memberikan manfaat yang sangat berharga, berupa
pengalaman praktis dalam hal penelitian
D. TUJUAN PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
Loaklisasi prostitusi tanjung batumerah bertempat di kecamatan sirimau dengan tempat prostitusi
terbesar di kota ambon. Sekitar 27 rumah digunakan sebagai tempat prostitusi. PARA pemilik
tempat karoke di kawasan Tanjung Batu Merah keberatan dengan upaya pemerintah
untuk menutup aktivitas bisnis yang mereka jalankan selama ini.
Berbagai alasan mereka utarakan, tidak hanya soal ketaatan membayar pajak kepada
pemerintah Kota Ambon yang rutin dilakukan tiap tahun, tapi juga mengenai masalah
ekonomi ketika kawasan itu ditutup pemerintah.
Masyarakat disekitar lokasi pun tidak pernah resah dengan keberadaan lokalisasi atau
tempat karaoke, mereka juga tidak terpancing dengan isu penyakit menular. Karena
mereka tahu persis keadaan disini seperti apa. Bahkan ada efek domino yang lumayan
dirasakan manfaatnya serta dinikmati warga sekitar.
Selain itu mereka juga mengaku, setiap tiga bulan sekali ada uang yang mereka
setorkan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-PulauLease.
“Setiap karaoke disini juga ada membayar ijin keramaian ke Polres Ambon sebesar Rp
300 ribu per tiga bulan,” beber sumber Rakyat Maluku.
“Buktinya setiap isu HIV AIDS dimainkan, dinas kesehatan santai-santai saja. Dan
kalau memang benar ada pramuria disini ada yang terkena penyakit menular, kenapa
pihak dinas kesehatan tidak mengambil sikap dan tindakan. Kan mereka yang rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan disini,” sesalnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Ambon akui selalu rutin melakukan pemeriksaan
Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Tanjung Batu Merah.
Wendy menjelaskan, dari jumlah 189 PSK yang beraktivitas di lokalisasi enam di
antaranya positif teriveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Enam penderita HIV
merupakan kasus lama, tetapi selalu dalam pantauan dan pengobatan dinkes, baik tim
puskesmas Rijali atau tim dari dinas yang melakukan pemeriksaan bersama.
“Mereka rutin mendapat obat antiretroviral (ARV) yang harus dikonsumsi penderita HIV,
yang dalam pantauan dan pengobatan,” ujarnya. Diakuinya, PSK di lokalisasi Batu
Merah sebagaian besar berasal dari luar kota Ambon atau 90 persen merupakan
pendatang yakni dari Sulawesi maupun pulau Jawa.
“Hasil pengawasan yang kami lakukan untuk 104 orang, bulan Juli akan dilanjutkan
untuk PSK yang kembali ke lokalisasi,” ujarnya.
Ia mengakui, yang menjadi masalah jika ada saat kembali membawa teman atau
keluarga bisa saja jumlah penderita bertambah, sehingga harus rutin dilakukan
pemeriksaan.
Selain itu jika terlokalisasi dari sisi kesehatan pihaknya bisa memantau dari sisi
pengobatan atau saat melayani wajib menggunakan kondom untuk melindungi
kesehatan.
“Data sebelumnya dari 189 PSK terdata delapan kasus HIV, tetapi hasil pemeriksaan
yang baru dilakukan enam kasus, karena dari 189 PSK yang baru datang 104 dengan
temuan enam kasus, sedangkan dua penderita lainnya belum kembali, yang
selanjutnya akan dilakukan pembinaan dan pengobatan lanjutan,” tandas Wendy.(TIM)
Tiap Tahun Puluhan Juta Rupiah Disetor Ke Pemkot
BEBERAPA waktu lalu, rencana penutupan kawasan lokasilisasi Tanjung Batumerah
menjadi hangat dibicangkan berbagai pihak, tapi sampai sekarang aktivitas haram
masih terus ada.
Kawasan yang berada pada titik koordinat 3041’6 LS dan 128011’10 BT Pulau Ambon
itu bahkan masih saja didatangi pria hidung belang berbagai usia dan latar belakang.
Lokalisasi Tanjung Batu Merah mulai beroperasi sejak 1983, dan tercatat pada tahun
2015 ada 187-200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan diri kepada pria
hidung belang.
Tiap losmen terdiri dari satu ruang karoke dan lima sampai 10 bilik kamar kost yang
dipakai sebagai tempat transaksi seks. Kegiatan ini dimulai di malam hari sekitar pukul
19.00 WIB terkadang juga dibuka layanan pada siang hari.
Salah satu pemilik losmen yang meminta agar namanya tak diberitakan mengaku,
akhir-akhir ini pengunjung makin sepi, tidak lagi seramai yang dulu, bisnis yang mereka
jalankan pun mengalami pasang surut, sehingga banyak pramuria yang dipekerjakan
tidak digaji dengan baik. Banyak yang masih menunggak hutang di koperasi dan bank.
Ketua MUI Maluku, Dr. Abdullah Latuapo mengatakan semua agama menolak seks
bebas termasuk bisnis prostitusi. Seks bebas sudah menjadi penyakit masyarakat yang
tidak diterima semua orang, dan sudah dilarang oleh semua agama.
“Maka, negara juga harus tegas untuk menolak hal ini sebagai kebijakan untuk
menghargai umat. Dalam Islam, seks bebas itu sangat tegas dilarangan,” kata Latuapo
kepada Rakyat Maluku, kemarin.
Selain itu, MUI juga mendorong pemerintah tidak membiarkan pekerja seks ini hidup
berkeliaran, tapi harus dibina. Mereka harus diberikan modal untuk membuka usaha
dan sebagainya. Masyarakat yang selama ini menaruh sumber ekonominya di daerah
tersebut pun harus diperhatikan.
“Kalau usaha itu dapat dilakukan dengan baik, maka ikhtiar kita untuk menghapus
tindakan-tindakan prostitusi di daerah ini dapat terlaksana dengan baik. Semua
kebijakan tegas itu harus ditempuh dengan sikap yang bijak,” tegas Abdullah, yang juga
Wakil Rektor III IAIN Ambon.
Sosiolog IAIN Ambon, Dr. Abdul Manaf Tubaka, M.Si juga menekankan keberadaan
lokalisasi Tanjung Batu Merah sangat tidak baik. Namun ketika ada kebijakan
direlokasi, maka perlu dipertimbangkan dampak dari relokasi itu sendiri.
“Penting sekarang yang harus dilihat adalah dampak dari relokasi itu, orang-orang itu
harus diidentifikasi juga bagaimana penanganannya itu yang penting,” kata Manaf.
Selain itu, kawasan lokalisasi Tanjung Batu Merah harusnya diubah dan dijadikan
kawasan pertumbuhan ekonomi baru bagi rakyat, sehingga mengurai efek buruk dari
dampak relokasi atau penutupan.
Sementara bagi para pekerja seks komersial, perlu ada skema yang baik untuk
menangani mereka, pemerintah perlu melakukan pembinaan kewirausahaan bagi
mereka serta melokalisir aktivitas mereka supaya mereka tidak membuka praktek
secara liar.
“Dari sisi sosiologis bahwa relasi di sana itu hampir semua sudah tidak menginginkan
ada lokasi semacam itu. Kita kan ingin ada Smart Solution di situ sehingga bisa
menghadirkan sesuatu yang baik nantinya,” ujarnya. (TIM)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metoelogi penelitian
1. setting penelitian
3. sumber daya
Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dengan pak RT
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data primer, yaitu data yang
diperoleh dari pak RT langsung.
BAB IV
PEMBAHASAN
Lokasi penelitian
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penelitian yang sudah kami lakukan saya membuat kesimpulan bahwa kawasan
kumuh yang menjadi pusat prostitusi terbesar di kota ambon harus segera ditutup dengan
segala upaya karena kawasan tersebut bisa menimbulkan pergaulan dankehidupan di
masyarakat setempat menjadi tidak baik dan mudah berpengaruh bagi anak anak usia remaja.
Tempat tersebut juga bisa menimbulkan penyakit menular dari para PSK yang membuat orang
lain yang berhubungan badan dengan mereka bisa tertular. Saya berharap tidak ada lagi tempat
tempat baru di ambon agar ambon bisa menjadi daerah yang bersih dari prostitusi dan maksiat
”kawasan prostitusi tanjung batumerah ambon“
OLEH :
Nim : 201974055
Prodi : PWK
Kelas :A
Semester : I ( GANJIL)