Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki corak keanekaragaman

yang sangat banyak dimulai dari budaya, bahasa yang dimiliki, serta suku suku

yang ada didalam Nusantaranya. Keberagaman tersebut tidak hanya kaya akan

sumber daya alam saja melainkan juga kaya aka nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh

tiap-tiap budaya pada suku-suku yang ada.

Secara historis Indonesia memiliki perbedaan suku-suku, rasa, serta budaya

sehingga memunculkan pluralism hukum di Indonesia sebab suku-suku serta

budaya yang berbeda memiliki sistem hukum tersendiri masing-masing yang tentu

saja berbeda antara satu suku dan yang lainnya, mereka mempunyai cara tersendiri

untuk menyelesaikan permasalahan mereka dengan menggunakan hukum yang

mereka percayai yang bertujuan untuk mencapai keadilan serta kemaslahatan

bersama.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman (globalisasi) merupakan hal

yang tidak bisa di hindarkan, kemajuan pesat perkembangan juga menyebabkan

pergeseran nilai-nilai baru (asing) yang dapat menimbulkan pertentangan dengan

nilai-nilai luhur suatu bangsa Indonesia , sangat ditakutkan bahwa dampak negative

yang dibawa oleh globalisasi dapat mempengaruhi masyarakat utamanya

masyarakat adat, tentu saja kita tidak ingin bahwa keanekaragaman yang ada di

Indonesia ini bisa pudar di makan oleh waktu serta keganasan dari zaman ke zaman,

oleh karena itu Negara sangat diharuskan untuk menjaga nilai-nilai luhur yang ada
di tengah-tengah masyarakat adat dengan kebijakan-kebijakan yang dapat

menunjang eksistensi masyarakat adat secara terus menerus,

B. PEMBAHASAN

Secara umum Pluralisme hukum merupakan suatu situasi dimana terdapat dua

atau lebih sistem hukum yang berada di dalam kehidupan social, adanya sistem-

sistem hukum yang berlaku di Indoensia seperti sistem hukum islam, sistem hukum

adat , dan sistem hukum Negara, merupakan bentuk pluralisme hukum, sistem

hukum adat merupakan aturan atau kebiasaan manusia dalam kehdidupan

masyarakat yang dimiliki oleh masyarakat adat, hukum islam merupakan hukum

yang menjadika Al- qur’an dan al hadist sebagai dasar hukum bagi umat islam, dan

hukum Negara yaitu hukum yang dibuat dan berlaku pada suatu wilayah tertentu,

menurut Prof. Erman, kondisi pluralism hukum yang ada di Indonesia menyebabkan

banyak permasalahan ketika hukum dalam kelompok masyarakat diterapkan dalam

transaksi tertentu atau saat terjadi konflik, sehingga ada kebingungan hukum yang

manakah yang berlakuuntuk individu tertentu dan bagaimana seseorang dapat

menentukan hukum mana yang berlaku padanya, lanjut Erman mengatakan bahwa

kendala terberat dari adanya pluralism hukum adalah kepastian hukum. Hukum di

Indonesia menurut guru besar tersebut sangat dipengaruhi oleh factor politik.

Bahkan pemberantasan korupsi sampai saat ini pun oleh Prof.Erman diakui sangat

sulit karena dalam pengekana\nya banyak mempertimbangkan factor politik


Sedangkan globalisasi merupakan sebuah proses pertumbuhan yang berlangsung

dengan cepat (L. Nyeman), globalisasi sendiri dapat meberikan dampak positif dan

negative, dampak postifi dari adanya globalisasi adalah kita dapat melakukan

komunikasi atau menjangkau orang-orang yang berada diluar Negara yang kita

tempati , namun negative dari globalisasi adalah pengaruh-pengaruh dari budaya

asing diluar Negara kita bisa masuk dengan mudah karena akses teknologi seperti tv

, social media , dan sebagainya.

Selain dari sistem hukum seperti hukum adat, hukum islam, dan hukum Negara,

terdapat juga hukum internasional yang berlaku untuk Negara Indonesia karena

merupakan peserta didalamnya seperti menjadi peserta didalam perjanjian

internasional ataupun konvensi-konvensi internasional inilah bentuk dampak dari

globalisasi di dunia, jika perkembangan hukum didunia secara terus menerus

berkembang maka Indonesia juga akan terpengaruh daam perubahan dari hukum

tersebut.

Terkait perkembangan hukum dalam era globalisasi, Anna Witasari dalam

pemaparannya sebagai pembicara dalam kongres Internasional ke- 15 mengenai

Puralisme Hukum, menyatakan bahwa dengan globalisasi maka hukum Negara

menjadi tidak mempunyai kekuatan, hukum Negara haruslah mengakomodasi

akibat dari perubahan dalam globalisasi.

Dewasa ini kita ketahui bahwa proses globalisasi merupakan hal tak dapat

dihindari oleh Negara manapun termasuk Negara yang memiliki Pluralisme Hukum

seperti Indonesia. Globalisasi yang mendorong liberalisasi ekonomi dengan pasar


tebukanya, dapat menyebabkan terjadinya hal seprti interaksi-interaksi kulturan

antar bangsa yang kemudia membawa pergeseran dari sikap perilaku masyaraakat ,

hal ini menyebabkan penurunan terhadap mutu pengemban hukum, oleh karena itu

didalam pemembangunan hukum nasional harus tetap berpija pada nilai-nilai yang

ada di tengah-tengah masyarakat yang merupakan nilai-nilai asli dan murni dari

Negara Indonesia sebagai nilai-nilai ang merupakan ke unggulan dari Negara ini

untuk mengakomodasi pluralism yang ada di Indonesia.

C. SIMPULAN

Indonesia merupakan Negara yang secara historis memiliki budaya serta suku-

suku yang beranegarakam begitu pula juga dengan cara mereka berhukum, di

Indonesia terdapat beberapa sistem hukum yang belaku dan diakui yakni sstem

hukum Negara, sistem hukum islam, dan sistem hukum adat , sehingga hal ini

memunculkan pluralisme hukum di Indonesia.

Era globalisasi merupakan era yang tidak dapat ditolak oleh siapapun maupun

Negara manapun, era globalisasi dapat memberikan dampak positif dan juga

negative, dimana dampak negatifnya yaitu membawa nilai-nilai baru didalamnya,

sehingga hal ini memberikan dilema yang begitu besar kepada Negara Indonesia

yang merupakan Negara Pluralisme, dengan adanya globalisasi menyebabkan

pergesaran nilai-nilai yang ada ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang menjadi

ciri khas dari masyarakatnya, sangat diperlukan bagi Negara saat saat melakukan

pembangunan hukum nasional untuk membuat sebuah kebijakan atau membuat


aturan tertentu yang berfungsu untuk menjaga eksistentsi dari nilai-nilai yang ada

dimasyarakat serta Negara juga memerlukan hal yang terkait dengan pernjaminan

terhadap kepastian hukum bagi sistem hukum yang berlaku di Indonesia.

Indonesia memiliki pancasila yang dapat dijadikan sebagai filter dan sekaligus

mengharmonisasikan antara nilai-nilai global yang terbawa dengan nilai-nilai

kearifan local yang pluralistic yang dikukuhi serta diyakini sebagai pandangan

hhidup (volkgeist) atau ideology bangsa ini


ANTROPOLOGI HUKUM
“Pluralisme hukum dalam konteks globalisasi di Indonesia”

MUHAMMAD RIFANDY

B111 16 046

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Anda mungkin juga menyukai