1. Affandi
Affandi Koesoema, Seorang Sosok Yang Sederhana,Yang Lahir Di Cirebon Pada Tahun
1907, Dengan Bakat Seni Yang Kental. Karya Affandi Telah Mencapai 2000 Lebih
Dengan Gaya Ekspresionis Dan Romantis Nya.Yang Telah Di Pamerkan Di Berbagai
Negara. Membuatnya Menjadi Pelukis Terkenal Di Indonesia Begitu Juga Internasional.
Beberapa Karya Lukis Affandi Yaitu : Potret Diri, Andong, Pohon Beringin (Yang Pernah
Di Ikutsertakan Di Perlelang Di Singapura),Pelabuhan Rotterdam, Fisher Man,
Barong, Kwan Khong, Barong Dan Leak, Borobudur Di Pagi Hari, Sapi, Para Pejuang
Dan Masih Banyak Lagi.
Tahun: 1982
Judul : ” Barong I ”
Ukuran : 150cm X 200cm
Media : Oil On Canvas
2. Abas Alibasyah
Abas Alibasyah Yang Lahir Di Purwakarta Pada Tahu 1928, Bukan Hanya Terkenal
Sebagai Pelukis Terkenal Di Indonesia Namun Abas Alibasyah Ini Dikenal Sebagai
Pejuang, Pemikir Dan Organisatoris.
Berawal Bersekolah Di His (Holandsche Inlandsche School) Dia Mulai Menyukai Seni
Lukis Dengan Pelajaran Menggambar Yang Sangat Menonjol.
Pada Tahun 1943 Abas Alibasyah Mulai Mengembangkan Bakat Lukis Yang Ada Pada
Diri Nya Dan Bergaul Dengan Pelukis Lainnya Seperti Hendra Gunawan, Barli
Sasmitawinata Dan Affandi.
Contoh Larya Lukisan Karya Abas Alibasyah.
3. Achmad Sadali
Achmad Sadali Yang Lahir Di Garut Pada Tahun 1924, Pelukis Terkenal Di Indonesia
Yang Berawal Mengikuti Pameran Bersama Pada Tahun 1951. Dengan Bakat Seni
Yang Dimilikinya Berbeda, Achmad Sadali Menuangkan Karya Seni Abstrak Dengan
Aksentuasi Pada Warna Emas Perada, Yang Mengisi Dan Membentuk Bidang-Bidang.
Yang Selalu Menjungjung Tinggi Kebesaran Ilahi.
Pada 30 Desember 1978, Salah Satu Lukisannya Yang Berjudul Bidang
Omber Dan Sisa-Sisa Emas, Dengan Latar Gelap Kehitaman. Di Sana Sini Pada Tempat
Yang Tepat, Ada Pancaran Warna Emas. Komposisi Lukisan Vertikal Pada Bidang
Gambar Yang Horisontal.Terpilih Sebagai Satu Di Antara Tiga Lukisan Terbaik
(Bersama Lian Sahar Dan Srihadi) Pada Pameran Besar Seni Lukis Indonesia Di
Tim, Jakarta.
Contoh Lukisan Achmas Sadali.
4. Fadjar Sidik
5. Nashar
Batara Lubis
Batara Lubis lahir pada tanggal 2 Februari tahun 1927 di Hutagodang Tapanuli
Selatan, Sumatra Utara. Batara Lubis merupakan keturunan Radja-Radja Hutagodang
MandailingJulu, tepatnya putra kedua dari Raja Junjungan Lubisa, mantan Gubernur
Sumatra Utara yang pada masa itu juga merupakan seorang pelukis yang pernah berguru
dengan Wakidi, salah seorang naturalis pertama terkemukda di Sumatra BArat. Awal
1950an Batara Lubis juga dikenal sebagai salah satu pelukis angkatan Sanggar Pelukis
Rakyat, yang ditahun 1960 bersama Hendra Gunawan, Sudarso, dan Trubus. Batara Lubis
juga dikenal sebagai salah satu pelukis angkatan Sanggar Pelukis Rakyat, yang ditahun
1960 bersama Hendra Gunawan, Trubus, dan seniman muda lainnya, membuat monumen
Tugu Muda Semarang.
Batara Lubis mengadakan pameran lukisan tunggal pertamanya pada tahun 1956
di Balai Budaya dan kemudian beberapa kali mengadakannya juga di Yogyakarta, Medan,
maupun Jakarta. Pameran bersama yang pernah diadakan antara lain Pameran Konferensi
Bandung untuk Asia-Afrika (1955), Pameran Karya Pelukis Muda Asia di Tokyo, Jepang
dan pameran keliling seni lukis Indonesia di Chekoslovakia, Austria, dan Berlin, Jerman.
Beberapa kali ia mengikuti pameran Biennale Seni Lukis Indonesia di Taman Ismail
Marzuki antara tahun 1971 hingga tahun 1980-an.
Rumah Adat
Pelaku Seni : Batara Lubis
Medium :
Tahun Pembuatan : 1976
Dimensi Karya : cm x 45 cm x 50 cm
4. Achmad Sopandi Hasan “Ini Ornamen”
Biografi Seniman
Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 15 Februari 1958. Sejak kecil gemar bertualang
mendaki gunung, menguak belantara, menjelajah budaya etnik, menelusuri gua, dan
membidik bintang mengarungi samudra. Baginya melukis ya melukis, yang pasti setiap
petualangan bisa melahirkan karya. Sejak tahun 1975 aktif pameran tunggal dan pameran
bersama di Indonesia, dan belahan dunia lainnya dengan mengusung tema etnik. 1974,
mulai meleburkan diri dengan komunitas Baduy, di desa Kanekes, Kecamatan Leuwi
Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Menempuh pendidikan Sarjana Seni Lukis di STSRI
“ASRI” Yogyakarta, Master Pendidikan Seni Rupa dan Doktor Pendidikan Seni Rupa di
UPSI, Malaysia. Sebagai pelukis, telah banyak melakukan pameran tunggal maupun
bersama di dalam dan luar negeri, dengan inspirasi berbagai etnik. Menggunakan bahan-
bahan alami dari perut bumi. Aktif di ISEND-UNESCO sebuah komunitas internasional
yang kegiatannya berupa simposium, pameran, dan workshop seputar warna alami.
Dewan Penasihat Ahli FINSPAC (Federation Indonesian Speleologi Activity), Staf Ahli
World Batik Council dan World Craft Council. Dewan Penasehat Asosiasi Guru Seni
Budaya Indonesia.
Karya :
Barong Dance